Anda di halaman 1dari 1

16912148_Muhamad Fakhrusy_FTMD_Tugas 7 Habits ke 2

Penerapan 7 habits
Pada masa kuliah ini, saya merasa agak sedikit berbeda daripada saat masa SMA dulu. Bukan
beda di lingkungan/pelajarannya/apapun, tapi perilaku saya yang agak sedikit menyimpang ke arah
yang lebih positif dibanding ketika saat saya SMA dulu. Mungkin semua ini dikarenakan adanya
training 7habits pada masa-masa jahiliyah dulu (matrikulasi) yang dimana pada masa itu belum ada
pembelajaran materi kuliah, hanya pembelajaran cara belajar materi kuliah itu sendiri dengan cara
yang lebih efektif dan menarik. Misalnya membuat rangkuman-rangkuman kecil yang bisa
dikembangkan lagi dirumah, mindmap, dan sebagainya. Selain itu, banyak habits-habits yang
memang berguna sekali dan sudah diterapkan di masa kuliah ini. Pada saat banyak sekali pilihan
kegiatan yang ingin dilakukan, pasti akhirnya bakal terpilih satu kegiatan yang memang penting, dan
itu diajarkan di 7habits bagaimana cara memilih/mengatur agar kegiatan itulah yang
terpenting/walaupun tidak, mengatur agar kita merasa kegiatan itulah yang memang kita butuhkan
saat itu. Nah ada satu hal juga yang benar-benar saya rasakan sebagai manfaat dari 7habits, yaitu
saat kita mengobrol dengan orang lain. Saya jadi tau bagaimana cara menjadi pendengar yang baik
serta tidak terlalu banyak egois tentang apa yang saya ingin utarakan, saya sekarang lebih suka
mendengar dan menjadi pendengar yang aktif. Apa yang saya maksud pendengar yang aktif? Yaitu
ketika kita mendengarkan curcol/curhat/omongan seseorang, kita terus fokus pada omongan orang
tersebut, tidak ketika orang tersebut selesai bicara, kita mengkomentari dia dengan pengalaman
pribadi kita. Misal, orang berbicara tentang pengalaman SMA dia, saya dulu pasti menjawab dengan
awalan frase kalau gw/kalau aku tapi karena ada training 7habits, saya sekarang menjawabnya
dengan oh gitu, terus kalo .... dan lain- lain, itu benar- benar merubah hubungan saya dengan
orang lain, yang saya rasakan sih gitu. Jadi saya seperti membuat dia sebagai raja yang
didengarkan terus, karena saya juga merasa, setiap saya berbicara tentang pengalaman saya, sang
pendengar biasanya membalas dengan pengalaman pribadi dia yang membuat saya merasa tidak
didengar dan mengharuskan mendengar dia kembali, oleh karena itu saya memutuskan lebih baik
menjadi pendengar yang baik saja.
Saya juga merasa diri saya lebih aktif bertanya kalau dikelas, karena dulu saya SMA benar-
benar gak pernah bertanya dikelas kepada guru. Walaupun frekuensinya gak sering- sering banget,
tapi rasa berani saya untuk bertanya bisa muncul sudah membuat saya gembira setengah mati
(lebay). Dan dengan keenjoyan saya dengan bertanya yang lebih bertambah seiring bertambahnya
waktu, saya juga makin bisa mengerti tentang suatu disiplin ilmu dan tidak menyusahkan teman
dengan pertanyaan yang agak gak penting ke teman yang saya biasa lakukan kalau ada yang saya
tidak mengerti terhadap suatu disiplin ilmu. Mungkin segitu saja ya, sebenarnya banyak tapi
mungkin sudah terlalu banyak jadi bingung mau yang mana, haha.

Anda mungkin juga menyukai