Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

DENGAN GAGAL GINJAL


1. LANDASAN TEORI
1.1 Definisi
1.1.1 Gagal ginjal akut : suatu penyakit dimana ginjal secara tiba tiba kehilangan
kemampuan untuk mengekskresikan sisa sisa metabolisme. (Suriadi dan Rita
Y., !!1 : 111".
1.1. Gagal ginjal akut : suatu keadaan klinik dimana jumlah urin mendadak
berkurang diba#ah $!! ml % m dalam sehari disertai gangguan &ungsi ginjal
lainnya. Sering dipergunakan istilah lain untuk keadaan tersebut seperti ne&rosis
toksik akut, nakrosis tubular akut, ne&rosis ne&ron rendah dan lain sebagainya.
('gastiyah, 1(() : $1!"
1.1.$ Gagal ginjal akut : penurunan atau penghentian &ungsi ginjal secara tiba tiba
sehingga terjadi berbagai gangguan &isiologik dalam homeustasis. (*ecily +.
,ets +inda -. So#den, !!"
1.2 Etiologi
1..1 .aktor prarenal
Semua &aktor yang menyebabkan peredaran darah ke ginjal berkurang dengan
terdapatnya hipo/olemia, misalnya :
a. 0erdarahan karena trauma operasi.
b. 1ehidrasi atau berkurangnya /olume cairan ekstra seluler (dehidrasi pada
diare".
c. ,erkumpulnya cairan interstisiil di suatu daerah luka ( kombustio, pasc
bedah yang cairannya berkumpul di daerah operasi, peritonitis dan proses
eksudati& lainnya yang menyebabkan hipo/olemia ".
,ila &aktor prarenal dapat diatasi, &aal ginjal akan menjadi normal kembali, tapi
jika hipo/olemia berlangsung lama, maka akan terjadi kerusakan pada
parenkim ginjal.
1.. .aktor renal
.aktor ini merupakan &aktor penyebab gagal ginjal akut yang terbanyak. 2erjadi
kerusakan di glomerulus atau tubulus sehingga &aal ginjal langsung terganggu.
0rosesnya dapat berlangsung cepat dan mendadak, atau dapat juga berlangsung
perlahan lahan dan akhirnya mencapai stadium uremia. 3elainan di ginjal ini
dapat merupakan kelanjutan dari hipoper&usi prarenal dan iskemia kemudian
menyebabkan nekrosis jaringan ginjal.
,eberapa penyebab kelainan ini adalah :
a. 3oagulasi intra/askuler, seperti pada sindrom hemolitik uremik,
renjatansepsis dan renjatan hemoragik.
b. Glomerulopati ( akut " seperti glomerulone&ritis akut pasca sreptococcoc,
lupus ne&ritis, penolakan akut atau krisis donor ginjal.
c. 0enyakit neoplastik akut seperti leukemia, lim&oma, dan tumor lain yang
langsung mengin&iltrasi ginjal dan menimbulkan kerusakan.
d. 'ekrosis ginjal akut misal nekrosis tubulus akut akibat renjatan dan iskemia
lama, ne&rotoksin ( kloro&orm, sublimat, insektisida organik ",
hemoglobinuria dan mioglobinuria.
e. 0ielone&rits akut ( jarang menyebabkan gagal ginjal akut " tapi umumnya
pielone&ritis kronik berulang baik sebagai penyakit primer maupun sebagai
komplikasi kelainan struktural menyebabkan kehilangan &aal ginjal secara
progresi&.
&. Glomerulone&ritis kronik dengan kehilangan &ungsi progresi&.
1..$ .aktor pascarenal
Semua &aktor pascarenal yang menyebabkan obstruksi pada saluran kemih
seperti kelainan ba#aan, tumor , batu, dsb.
1.3 Ptofisiologi
1.$.1 0ada gagal ginjal akut terjadi ketidakmampuan ginjal untuk mem&iltrasi sisa
buangan, pengaturan cairan, dan mempertahankan keseimbangan kimia.
1.$. 2ipe prerenal merupakan hasil dari penurunan per&usi renal yang dapat
disebabkan oleh dehidrasi, as&iksia perinatal, hipotensi, septic syok, syok
hemoragik atau obstruksi pada arteri renal, diare atau muntah, syok yang
disebabkan oleh pembedahan, luka bakar, hipoper&usi berat ( pada pembedahan
jantung ". 4al ini menimbulkan penurunan aliran darah renal dan terjadi
iskemik.
1.$.$ 2ipe intrarenal merupakan hasil dari kerusakan jaringan ginjal yang mungkin
disebabkan oleh ne&rotoksin seperti aminoglycosides, glomerulone&ritis, dan
pyelone&ritis.
1.$.5 2ipe postrenal adanya obstruksi pada aliran urine. 6bstruksi dapat
meningkatkan tekanan dalam ginjal yang mana dapat menurunkan &ungsi renal.
0enyebabnya dapat obstruksiureteropel/ic, obstruksi uretero/esical, neurogenik
bladder, posterior urethral /al/es, tumor atau edema.
G.R menurun
,7' meningkat 3reatinin serum
meningkat
Reabsorbsi sodium dari tubular
Stimulasi sistem mekanisme renin
8asokontriksi arteriole a&&eren
G.R menurun lebih jauh 9
mencegah kehilangan sodium yang
lebih besar
-liran darah renal
-sites
Gangguan rasa nyaman
: Pola nafas tidak efektif
- Bersihan jalan nafas tidak efektif
P!e!enl

1ehidrasi

8asokontriksi

;sekemia

Perubahan
perfusi
jaringan


Merangsang
pengeluaran
aldosteron


'ekrosis kortikal

4ipertensi

3ogulasi
intra/askuler

8asokontriksi

;sekemia


-liran darah ke
glomerulus
menurun

'ekrosis epitel
tubulus bag. ,a#ah

'ekrosis membran
dasar

'ekrosis tubular
menyeluruh

1iare, perdarahan

2umor, batu

6bstruksi
saluran kemih

,eredar dalam darah
0encemaran
mual
muntah
anoreksia
Perubahan Nutrisi
3elebihan /olume
cairan
Edema paru
Istirahat tidur
7reum dalam darah meningkat
1iaphoresis
3eringat bersi&at korosi&
Kerusakan integritas kulit
$ &ase
-nuria
pusing
muntah
haus
kusmaul
apatis
anemia
kejang
1iuretik
0roduksi
urin
meningkat
dehidrasi
0asca
11uretik
poliuri
ber <
Renl

Ps" Renl

0erjalanan umum gagal ginjal kronik dapat dibagi menjadi $ stadium (stadium ;, ;;,
;;;" :
Stadium ; (penurunan cadangan ginjal"
3reatinin serum dan kadar ,7' normal.
Stadium ;; (;nsu&iensi ginjal"
< )=> jaringan &ungsinya rusak. ,7' meningkat diatas normal
Stadium ;;; (7remia"
Sekitar (! > dari massa ne&ron telah hancur.
3reatinin serum dan ,7' meningkat sangat menyolok.
?eskipun perjalanan klinis penyakit ginjal kronik dibagi menjadi $ stadium,
tetapi dalam prakteknya tidak ada batas:batas yang jelas antara stadium tersebut..
1.# Ko$%li&si
1.5.1 3etidakseimbangan cairan elektrolit.
1.5. 3etidakseimbangan asam basa.
1.5.$ Gagal ginjal kronik.
1.' (nifestsi &linis
1.=.1 6liguria, anuria jarang ditemukan kecuali jika terjadi obstruksi, edema, gelisah,
kongesti sirkulasi darah, aritmia jantung karena hiperkalemia, kejang yang
disebabkan oleh hiponatremi atau hipokalsemia takhipnea akibat asidosis
metabolik.
1.=. +etargi.
1.=.$ 0ucat.
1.=.5 3ejang.
1.=.= ?untah.
1.=.@ 2idak mau makan atau anoreksi.
1.=.) ?eningkatnya ,7' dan kreatinin.
Secara klinis gagal ginjal akut dibagi menjadi $ &ase, yaitu :
a. .ase oliguri % anuria
Aumlah urin berkurang hingga 1! $! ml sehari. 0ada bayi, anak anak
berlangsung selama $ = hari. 2erdapat gejala gejala uremia ( pusing,
muntah, apatis, rasa haus, pernapasan kusmaul, anemia, kejang ",
hiperkalemi, hiper&os&atemi, hipokalsemia, hiponatremia, dan asidosis
metabolik.
b. .ase diuretik
0ada &ase ini urine bertambah setiap hari hingga menjadi poliuri. 4al ini
disebabkan karena kadar ureum tinggi dalam darah ( diuresis osmotik ", &aal
tubulus belum baik, pengeluaran cairan berlebihan. 2erjadi hiponatremia
karena kehilangan natrium melalui tubulus yang rusak. +amanya &ase ini
berlangsung selama minggu.
c. .ase penyembuhan atau &ase pasca diuretik
0ada &ase ini poliuria berkurang demikian juga gejala uremia. .ungsi
glomerulus dan tubulus berangsur angsur membaik.
1.) Pentl&snn te!%e*ti&
1.@.1 0encegahan terhadap situasi yang dapat menimbulkan terjadinya gagal ginjal
akut, terapi cairan pada keadaan hipo/olemia ( dehidrasi, luka bakar,
perdarahan ".
1.@. ?engatasi gagal ginjal akut.
1.@.$ 0enatalaksanaan komplikasi.
1.@.5 0enatalaksanaan cairan.
1.@.= 0emberian manitol atau &urosemid jika dalam keadaan hidrasi yang adekuat
terjadi oliguria.
1.@.@ 1iet tinggi kalori dan lemak, rendah protein, kalium dan garam, jika anak tidak
dapat makan melalui mulut maka makanan diberikan melalui intra/ena dan Bat
nutrisi yang diberikan mengandung asam amino esensial.
1.@.) ?onitoring keseimbangan cairan, pemasukan dan pengeluaran cairan atau
makanan, menimbang berat badan, monitoring nilai elektrolit darah, nilai ,7'
dan nilai kreatinin.
1.@.C ?engatasi hiperkalemia, pemberian kalsium glukonas !,= ml % kgbb, diberikan
intra/ena selama 5 menit disertai dengan monitoring D3G, pemberian
sodium bicarbonat, $ mDE % kgbb, diberikan intra/ena selama $! @! menit
untuk meningkatkan p4 darah.
1.@.( 0emberian glukosa =! > dan insulin, 1 7 % kg, diberikan secara intra/ena,
mempercepat pembentukan glikogen menyebabkan glukosa dan kalium masuk
dalam sel.
1.@.1! 0emberian resin ion perubah seperti polystyrene sodium sul&onate
(kayeFalate", 1 % kgbb diberikan secara oral atau rektal yang bertujuan untuk
mengikat kalium dan mengeluarkannya dari tubuh.
1.@.11 1ialisis dilakukan jika disertai dengan tanda tanda asidosis berat yang sudah
berlangsung lama, cara cara lain sudah ditempuh untuk mengurangi kalium,
terlihat gejala gejala uremik, o/erload sirkulasi, hipertensi, gejala gagal
jantung.
2. KONSEP DASAR ASKEP
2.1 Peng&+in
.1.1 ,iodata
)! > kasus GG- terjadi pada bayi di ba#ah 1 tahun pada minggu pertama
kahidupannya.
.1. 3eluhan utama
.1.$ Ri#ayat penyakit sekarang
7rine klien kurang dari biasanya kemudian #ajah klien bengkak dan klien
muntah.
.1.5 Ri#ayat penyakit dahulu
1" 1iare hingga terjadi dehidrasi
" Glomerulone&ritis akut pasca streptokok
$" 0enyakit in&eksi pada saluran kemih yang penyembuhannya tidak adekuat
sehingga menimbulkan obstruksi.
.1.= Ri#ayat penyakit keluarga
2idak ada hubungan secara langsung dalam timbulnya penyakit gagal ginjal.
.1.@ -cti/ity 1aily +i&a
1" 'utrisi : 'a&su makan menurun (anoreFia", muntah
" Dliminasi : Aumlah urine berkurang sampai 1! $! ml sehari (&ase
oliguria"
$" -kti/itas : 3lien mengalami kelemahan
5" ;stirahat tidur : 3esadaran menurun
.1.) 0emeriksaan
1" 0emeriksaan 7mum:
,, meningkat, 21 dapat normal, meningkat atau berkurang tergantung
penyebab primer gagal ginjal.
" 0emeriksaan .isik:
(1" 3epala : Ddema periorbital
(" 1ada : 2akikardi, edema pulmonal, terdengar suara na&as
tambahan.
($" -bdomen : 2erdapat distensi abdomen karena asites.
.1.C 0emeriksaan 0enunjang
1" 2es 1arah
(1" 'itrogen urea darah (,7'" dan kreatinin serum meningkat.
(" 'atrium dan 3alsium serum menurun.
($" 3alium dan .os&or serum meningkat.
(5" p4 dan bikarbonat (4*6$" serum menurun (asidosis metabolik".
(=" 4aemoglobin, hematokrit, trombosit menurun (disertai penurunan
&ungsi sel darah putih dan trombosit".
(@" -lbumin serum menurun.
()" Glukosa serum menurun (umum terjadi pada bayi"
(C" -sam urat serum meningkat.
((" 3ultur darah positi& (disertai in&eksi sistemik".
" 2es 7rine
(1" 7rinalitas sel darah putih dan silinder.
(" Dlektrolit urine osmolalitas, dan berat jenis ber/ariasi berdasarkan
proses penyakit dan tahap GG-.
$" Dlektrokardiogram (D3G" perubahan yang terjadi berhubungan dengan
ketidakseimbangan elektrolit dan gagal jantung.
5" 3ajian &oto toraks dan abdomen perubahan yang terjadi berhubungan
dengan retensi cairan.
2.2 Dignos Ke%e!,tn
..1 3elebihan /olume cairan berhubungan dengan dis&ungsi ginjal, menurunnya
&iltrasi glomerulus, retensi cairan dan sodium.
.. 0ola na&as tidak e&ekti& berhubungan dengan edema polmonal.
..$ 0erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
..5 3urang pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit dan pengobatan.
..= Gangguan istirahat tidur berhubungan berhubungan dengan edema paru.
..@ ,ersihan jalan na&as tidak e&ekti& berhubungan dengan edema paru.
..) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kelebihan /olume cairan.
..C 3erusakan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan kadar ureum dalam
darah.
..( 0erubahan per&usi jaringan berhubungan dengan hipo/olemia iskemik.
2.3 Inte!-ensi
.$.1 1F. 3ep. ;
2ujuan : 2idak memperlihatkan tanda:tanda kelebihan cairan.
3riteria hasil : 2idak ada edema.
;nter/ensi:
1" ?onitor intake dan output
R% 0erlu untuk menentukan &ungsi ginjal, kebutuhan penggantian cairan, dan
penurunan resiko kelebihan cairan.
" 0ertahankan pembatasan cairan
R% ?embantu menghindari periode tanpa cairan, meminimalkan kebosanan
pilihan terbatas dan menurunkan rasa kekurangan dan haus.
$" ?onitor berat badan
R% 0enimbangan ,, harian adalah penga#asan status cairan terbaik.
0eningkatan ,, !,= kg%hari diduga adanya retensi cairan.
5" ?onitor 21 dan 4,
R% 2achycardi dan 42 terjadi karena kegagalan ginjal untuk mengeluarkan
urine dan pembatasan cairan berlebihan selama mengobati hipo/olemia%
hipotensi%perubahan &ase oliguria gagal ginjal.
=" 3aji edema, turgor kulit, membran mukosa
R% Ddema terjadi terutama pada masa jaringan yang tergantung pada tubuh.
,, pasien dapat meningkat sampai 5,= kg cairan sebelum edema pitting
terdeteksi. Ddema periorbital dapat menunjukkan tanda perpindahan
cairan ini, karena jaringan rapuh ini mudah terdistensi oleh akumulasi
cairan #alaupun minimal.
.$. 1F. 3ep. ;;
2ujuan : 0ola na&as anak menjadi e&ekti& kembali.
3riteria hasil : ,unyi na&as bersih.
;nter/ensi :
1" 3aji bunyi na&as
R% 3elebihan cairan dapat menimbulkan edema paru dibuktikan oleh
terjadinya bunyi napas tambahan.
" ,ila sesak, posisikan kepala lebih tinggi, pemberian oksigen dan latihan
na&as dalam
R% ?eningkatkan lapang paru.
.$.$ 1F. 3ep. ;;;
2ujuan : -nak menunjukkan ,, yang sesuai dan ada na&su makan
serta dapat menyelesaikan makanan sesuai diit.
3riteria hasil : 3lien menghabiskan porsi diitnya.
;nter/ensi :
1" 2imbang ,, tiap hari
R% 0F. puasa%katabolik akan secara normal kehilangan !, !,= kg%hari.
0erubahan kelebihan !,= kg dapat menunjukkan perpindahan
keseimbangan cairan.
" 3aji pola makan anak dan pembatasan makanan
R% ?emberikan 0F. tindakan terkontrol dalam pembatasan diit.
$" Aelaskan tentang diit yang diberikan dan alasannya
R% 0engetahuan 0F.%keluarganya tentang diit yang diberikan membuat
klien%keluarga lebih kooperati&.
.$.5 1F. 3ep. ;8
2ujuan : -nak dan keluarga akan memahami proses penyakit,
prognosis dan pengobatan yang diberikan.
3riteria hasil : 0engetahuan klien dan keluarga meningkat dan kooperati&
terhadap tindakan kepera#atan.
;nter/ensi:
1" 3aji tingkat pamahaman anak dan keluarga tentang proses penyakit,
prognosis dan pengobatan.
R% ?emberikan dasar pengetahuan dimana 0F.%keluarga dapat membuat
pilihan in&ormasi.
.$.= 1F. 3ep. 8
2ujuan : 3ebutuhan istirahat terpenuhi
3riteria hasil : 3lien dapat beristirahat dengan tenang
;nter/ensi :
1" 2emani dan bantu bila anak muntah.
R% 1engan ditemani dan dibantu pada saat muntah akan menghilangkan
kegelisahan dan kecemasan anak.
" ,atasi akti/itas &isik dan hindarkan anak dari stress emosional (menangis,
sedih, bercanda berlebihan".
R% 0embatasan akti/itas &isik dan stress emosional penting untuk
menghindarkan adanya penyebab serangan batuk.
$" -njurkan keluarga memberikan lingkungan yang tenang.
R% +ingkungan yang tenang merupakan sebagian dari terapi suporti& yang
memberikan rasa aman dan nyaman bagi pasien.
.$.@ 1F. 3ep. 8;
2ujuan : ,ersihan jalan na&as e&ekti&, pola na&as dan pertukaran gas
e&ekti&.
3riteria hasil : Suara na&as /esikuler.
;nter/ensi :
1" +akukan auskultasi suara 5 jam sekali.
R% ?engetahui obstruksi pada saluran na&as dan meni&estasinya pada
suara na&as.
" ,erikan posisi kepala lebih tinggi dari posisi badan dan kaki
R% 0enurunan dia&ragma dapat membantu ekspansi paru maskimal.
$" 7bah posisi klien tiap jam.
R% 0osisi klien yang tetap secara terus menerus dapat mengakibatkan
akumulasi sekret dan cairan pada lobus yang berada dibagian ba#ah.
5" ?onitor tanda /ital tiap 5 jam.
R% 0eningkatan &rek#ensi na&as mengindikasi tingkat keparahan.
.$.) 1F. 3ep. 8;;
2ujuan : ?eningkatkan derajat rasa nyaman klien.
3riteria hasil : 3lien terlihat rileks, dapat tidur dan beristirahat.
;nter/ensi :
1" ,iarkan pasien mengambil posisi yang nyaman pada #aktu tidur atau duduk
di kursi. 2ingkatkan istirahat di tempat tidur.
R% 2irah baring mungkin diperlukan sampai perbaikan objekti& dan
subjekti& didapat.
" 1orong penggunaan tekhnik manajemen sterss, misalnya relaksasi.
R% ?eningkatkan relaksasi, meningkatkan rasa kontrol dan mungkin
meningkatkan kemampuan koping.
$" +ibatkan dalam akti/itas atau latihan yang direncanakan sesuai petunjuk.
R% ?eningkatkan relaksasi, mengurangi tegangan otot % spasme
memudahkan untuk ikut serta dalam dalam terapi.
.$.C 1F. 3ep. 8;;;
2ujuan : 3lien tidak menunjukkan tanda:tanda adanya kerusakan
integritas kulit.
3riteria hasil : ?empertahankan kulit utuh % kulit tidak pecah:pecah.
;nter/ensi :
1" ;nspeksi kulit terhadap perubahan #arna dan turgor kulit.
R% ?enandakan area sirkulasi buruk%kerusakan yang dapat menimbulkan
decubitus atau in&eksi.
" 0antau masukan cairan dan hidrasi kulit.
R% ?endeteksi adanya dehidrasi%hidrasi berlebihan yang mempengaruhi
sirkulasi dan integritas pada tingkat seluler.
$" ;nspeksi area tergantung terhadap edema.
R% Aaringan edema lebih cenderung rusak atau robek.
5" 7bah posisi dengan sering, beri bantalan pada tonjolan tulang.
R% ?enurunkan tekanan pada edema.
=" 0ertahankan linen tetap kering.
R% ?enurunkan iritasi dermal dan resiko kerusakan kulit
@" -njurkan menggunakan pakaian katun longgar.
R% ?encegah iritasi dermal langsung dan meningkatkan e/aporasi lembab
pada kulit.
.$.( 1F. 3ep. ;G
2ujuan : 0er&usi jaringan peri&er tetap adekuat.
3riteria hasil :
Suhu ekstremitas hangat, tidak lembab, #arna merah muda.
Dkstremitas tidak nyeri, tidak ada pembengkakan.
2urgor kembali dalam 1 detik.
;nter/ensi :
1" 3aji dan cacat tanda:tanda /ital (kualitas dan &rekuensi nadi, tensi, capilarry
re&ill".
R% 2anda /ital merupakan acuan untuk mengetahui penurunan per&usi
jaringan.
" 3aji dan catat sirkulasi pada ekstremitas (suhu, kelembaban dan #arna".
R% Suhu dingin, #arna pucat dan ekstremitas menunjukkan sirkulasi
darah kurang adekuat.
$" 'ilai kemungkinan kematian jaringan ekstremitas lebih a#al dapat berguna
untuk mencegah kematian jaringan.
R% Aaringan edema lebih cenderung rusak atau robek.
2.# Pel&snn
.5.1 ?empertahankan keseimbangan cairan
.5. ?enjaga &ungsi pernapasan
.5.$ ?emberikan stimulus untuk meningkatkan na&su makan
.5.5 ?enciptakan metode komunikasi yang dapat dipahami oleh klien dan keluarga.
.5.= ?empertahankan suhu tubuh dalam batas normal
.5.@ ?enciptakan lingkungan yang kondusi& bagi klien untuk memenuhi kebutuhan
istirahat tidurnya.
.5.) ?empertahankan kee&ekti&an bersihan jalan na&as
.5.C ?emberikan suasana dan posisi yang nyaman bagi klien.
.5.( ?empertahankan agar tidak terjadi kerusakan integritas kulit.
.5.1! ?emantau terjadinya tanda:tanda perubahan per&ungsi jaringan.
2.' E-l*si
.=.1 Suhu tubuh $@
=
: $)

*
.=. -danya minat dan selera makan
.=.$ 0orsi makan sesuai dengan kebutuhan
.=.5 3lien tidak sesak
.=.= 6rang tua mengerti tentang penyakit anaknya
.=.@ 3ebutuhan istirahat tidur terpenuhi
.=.) ,ersihan jalan na&as e&ekti&
.=.C 3lien menyatakan merasa nyaman
.=.( 2idak terjadi kerusakan integritas kulit
.=.1! 0er&usi jaringan adekuat
DA.TAR PUSTAKA
*ecily +. ,ets +inda -. So#den, !!, Buku Saku Keperaatan Pediatrik! DG* :
Aakarta.
'gastiyah, 1((), Peraatan "nak Sakit! DG*: Aakarta.
Sta& 0engajar ;lmu 3esehatan -nak, .37;, !!, Ilmu Kesehatan "nak! ,agian ;lmu
3esehatan -nak .37;: Aakarta.
Suriadi dan Yuliani, Rita, !!1, "suhan Keperaatan pada "nak! Ddisi ;, .ajar
;nterpratama: Aakarta.

Anda mungkin juga menyukai