Anda di halaman 1dari 5

Analisa Film : Rain Man

Film yang disutradarai Barry Levinson ini menceritakan kisah bagaimana


seorang adik menjalin hubungan dengan seorang kakak yang menderita
autisme. Adalah Charlie Babbitt (Tom Cruise), seorang pengusaha muda
yang energik, workaholic, pemarah, penuh muslihat dan pintar berkilah
mendapat warisan dari bapaknya yaitu sebuah mobil klasik dan bunga.
Urusannya menjadi lain ketika sebagian besar harta bapaknya sebesar 3
milliar dolar diwariskan kepada seseorang yang ternyata adalah kakaknya
sendiri, yaitu Raymond Babbitt(Dustin Hoffman).
Raymond Babbit adalah seorang penderita autis savant yang dipisahkan
dari saudaranya Charlie setelah ibu mereka meninggal dunia pada tahun
1965. Raymond ditempatkan pada sebuah lembaga penampungan orang
autis Wallbrook di Cincinnati sedangkan Charlie minggat dari rumah
ayahnya pada masa remaja tanpa mengetahui bahwa ia memiliki seorang
kakak.

Kesulitan keuangan dan ketidakpuasan karena sebagian besar harta
bapaknya yang jatuh pada Raymond membuat Charlie menggunakan
segala cara untuk mendapatkan sebagian harta warisan itu dengan
mendekati dan membawa pergi Raymond dari Wallbrook agar mendapat
hak perwalian atas Raymond berikut dengan harta yang dimilikinya.
Namun pengalaman dan petualangan baru bersama Raymond yang
abnormal, membuat hati Charlie yang penuh keserakahan menjadi sadar.
Motivasinya pun berubah dari keinginan untuk mengambil sebagian harta
Raymond menjadi rasa sayang dan ingin menjalin hubungan persaudaraan
dengan kakaknya itu, yang diketahuinya juga sebagai teman bermainnya
pada waktu kecil yang dikenal dengan Rain Man.
Kisah ini berakhir dengan kedekatan Charlie dan Raymond, dimana
akhirnya Charlie menerima Raymond apa adanya dengan segala pola
kehidupannya dan mengesampingkan harta warisan yang semula
diperebutkannya meskipun pada akhirnya mereka berdua harus berpisah
kembali.
ANALISA :
Penjelasan mengenai autisme hampir sama dengan apa yang telah penulis
utarakan pada tugas sebelumnya yang membahas film dengan kasus yang
sama tentang autisme. Perbedaannya yaitu umur penderita, jika di film
mercuri rising penderita yang diceritakan adalah seorang anak kecil, maka
di film ini penderitanya telah memasuki usia tengah baya. Berikut kutipan
penjelasan tentang autisme dari tugas sebelumnya :
Autisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu autos yang artinyadiri yang
tidak berdaya. Menurut Kamus Lengkap Psikologi J.P Chaplin
(2001), ada tiga pengertian autisme :
1. cara berpikir yang dikendalikan oleh kebutuhan personal atau diri
sendiri. 2. menanggapi dunia berdasarkan penglihatan dan harapan sendiri
dan menolak realitas. 3. keasyikkan ekstrim dengan pikiran dan fantasi
sendiri.
Dalam Pedoman Penggolongan dan Gangguan Jiwa (PPDGJ) edisi ke III,
autisme digolongkan dalam gangguan perkembangan pervasif dengan
kode F.84. Gangguan perkembangan pervasif adalah gangguan yang
ditandai dengan kelainan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal
balik dan dalam pola komunikasi, serta minat dan aktivitas terbatas,
stereotipik, berulang yang menunjukkan gambaran yang pervasif dari
fungsi fungsi individu dalam semua situasi dengan derajat keparahan
yang berbeda beda.
Penyebab autisme sampai saat ini belum dapat diketahui secara pasti,
namun ada beberapa faktor predisposisi yang memungkinkan
terjadinya autisme, yaitu: faktor genetik, faktor hormonal, kelainan
pranatal, proses kelahiran yang kurang sempurna, serta penyakit tertentu
yang diderita sang ibu ketika mengandung atau melahirkan sehingga
menimbulkan gangguan pada perkembangan susunan saraf pusat yang
mengakibatkan fungsi otak terganggu.
Pada sebagian anak gejala autisme sudah nampak semenjak lahir, namun
sebagian pula sempat mengalami perkembangan sebagai anak normal,
dan akhirnya perkembangannya itu berhenti sebelum mencapai usia 3
tahun. Gejala autis sangat terlihat jelas ketika anak berusia 3 tahun. Hal
yang menarik lainnya dari autisme yaitu gejala ini lebih banyak
ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan dengan
perbandingan 3:1.
Dalam film ini diketahui bahwa Raymond adalah penderitaautis
savant yaitu memiliki gangguan mental dalam cara input dan prosesnya
namun masih bisa berfungsi sebagaimana manusia pada umumnya untuk
melakukan berbagai kegiatan, dimana ia masih bisa berhubungan dengan
orang lain meskipun sangat terbatas dan memiliki suatu kelebihan tertentu
terutama dalam mengingat segala hal dan memperhatikan sesuatu secara
detail.
Simpton simpton autisme yang ditunjukan dalam film ini, yaitu :
1. adanya gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang ditunjukkan
dengan simpton sebagai berikut:
- Raymond tidak memperhatikan orang orang di sekitarnya, terutama
ketika berbicara atau berhubungan dengan orang lain. Contohnya yang
paling terlihat yaitu ketika diajak bicara oleh Charlie di taman maupun
ketika Charlie harus mengingatkan Raymond untuk menjawab ketika
psikolog menanyainya.
- Raymond jarang menatap orang orang di sekitarnya, baik ketika
sedang bicara maupun tidak.
2. adanya gangguan kualitatif dalam komunikasi verbal dan non
verbal, antara lain:
- Raymond tidak dapat berbicara layaknya orang normal, lamban dalam
berbicara, kadang tidak jelas, penggunaan kata yang tidak teratur, hanya
menjawab pertanyaan dengan singkat, dengan intonasi yang ketat dan
seperti tertekan, sering mengulang ngulang kata yang pernah
didengarkannya dan berteriak jika merasa dalam bahaya, serta sering
memanggil dan mengeja nama teman dekatnya jika ia merasa cemas.
- Dalam berkomunikasi Raymond tidak menunjukkan ekspresi, atau
mimik wajah yang mendukung dengan pembicaraannya. Tidak tampak
kesedihan ketika harus berpisah dengan saudaranya atau mendengar
ayahnya yang meninggal dunia. Tidak ada ekspresi senang ketika
berkomunikasi dengan saudaranya yang mendapatkan kemenangan dalam
bermain judi dan juga ketika berdansa dengan saudaranya maupun pacar
saudaranya. Selain itu Raymond yang senang mengulang lelucon Whos
on First tidak mengiringinya dengan tertawa atau emosi lucu, dia tidak
pernah mengerti makna yang menyertai lelucon tersebut.
- Cara berjalan Raymond yang khas yaitu dengan langkah yang kecil dan
kepala sedikit dimiringkan ke salah satu sisi.
3. adanya gangguan dalam pola perilaku, minat dan aktifitas yang
terbatas, berulang dan stereotipik, yaitu:
- Adanya rutinitas/ritual yang spesifik dan non fungsional seperti
menonton acara acara TV pada jam tertentu, pola hidup yang sangat
terjadwal terutama waktu tidur malam ataupun kegiatan sehari hari.
- Minat Raymond terbatas pada hal hal tertentu seperti misalnya
menonton acara televisi tertentu, makan dengan menu tertentu, tidur
dengan ranjang yang dekat dengan jendela.
- Sering mengulang perilaku tertentu (manerisme motorik stereotipik dan
berulang), Raymond senang sekali mengulang kata kata baru, ataupun
mengatakan lelucon dari Abbott and Costellos Whos on First meski
tanpa tahu maknanya, dan ketika Raymond panik ia akan mengoyangkan-
goyangkan badan, membalik balikkan buku, menyusun-nyusun kartu,
memukul mukulkan kepalanya ataupun membentur benturkan
kepalanya.
4. adanya gangguan emosi, yakni jika ia merasa terancam atau cemas ia
akan berteriak teriak tanpa mempedulikan orang di sekitarnya, tidak
bisa menunjukkan emosi marah, senang, atau sedih sesuai dengan situasi
lingkungan pengalamannya atau pembicaraan dengan lawan bicaranya.
5. adanya gangguan sensory, seperti misalnya perilaku menutup telinga
apabila mendengar suara suara tertentu yang keras ataupun jarang
didengar. Dengan demikian telinganya sangat peka dan tidak tahan bunyi
bunyian yang keras. Jika kita melihat dalam peristiwa di dapur yang
berasap si Raymond tidak dapat membaui asap hangus, begitu pula ketika
ia kentut ia tidak dapat membauinya. Ini berarti ada gangguan juga pada
sensor penciumannya, dimana alat inderanya mungkin normal namun
proses input dan intepretasinya yang berbeda atau mengalami gangguan.
6. adanya kelebihan atau kemampuan khusus/spesial, misalnya
Raymond dapat mengingat acara televisi secara keseluruhan, dapat
menyebutkan semua peristiwa dan semua hasil pertandingan dengan tepat
dan mendetail, dapat menggambar bangunan dengan detail, mampu
melakukan penghitungan matematika dengan cepat dan tepat, dapat
menghitung tusuk gigi dengan akurat dan menghitung kartu dan
probabilitasnya dengan tepat. Namun demikian kemampuan ini tidak
semua dimiliki oleh setiap anak autis dan jarang sekali ditemukan
kasusnya. Seorang autis yang memiliki kemampuan ini dikenal dengan
autis savant.
Stressor atau kejadian kejadian dalam film tersebut yang membuat
Raymond sangat cemas, yaitu ketika menolak untuk dipaksa naik pesawat
terbang, ketika berada di ruang sempit yaitu di gardu telepon umum,
ketika akan dipeluk oleh Charlie, ketika melihat air panas yang mengalir
dalam kamar mandi dan ketika terkunci dalam dapur yang berasap dengan
signal alarm tanda kebakaran. Pada umumnya semua hal yang keluar dari
pola rutinitas atau kebiasaannya sehari hari, termasuk kebiasaan
membeli celana dalam di K-Mart Cincinnati dapat membuat Raymond
cemas dan meributkan hal itu sepanjang hari.
Raymond memiliki karakter yang super cuek, tanpa peduli orang di
sekitarnya, tekun dalam suatu hal yang diminati misalnya membaca
ataupun menonton tv, hidupnya sangat terpola dengan ritual
kebiasaannya, menunjukkan kecemasan jika seseorang menganggu pola
ritualnya, dapat mengingat dengan baik apa yang dipelaj

Anda mungkin juga menyukai