Anda di halaman 1dari 94

DR. NURAI ZA MEUTI A, M.

BI OMED
DEPT.FISIOLOGI FK USU
UNTUK
KULIAH S1 FARMASI
Fisiologi dan Patofisiologi
Sistem Reproduksi
1
Penentuan Jenis Manusia
Sel gamet : haploid, hanya 1 kromosom dari tiap pasang.
Zigot mendapat 23 kromosom ibu dan 23 kromosom bapak
Membentuk 23 pasang kromosom homolog
22 pasang : kromosom autosom
1 pasang (kromosom ke-23): kromosom jenis gender.
Genetik gender ditentukan oleh jenis kromosom yang dibawa
masing-masing gamet
Semua sel ovum hanya memiliki jenis X
Setengah sel sperma memiliki kromosom X dan setengahnya Y.
Gender perempuan ditentukan oleh pasangan kromosom YY,
lelaki XY
Gen SRY (Sex determining Region of the Y chromosome) yang
terdapat pada kromosom Y menginisiasi perkembangan testis
dan menentukan sifat kelakian.

2
3
4
Pada minggu ke-5 terbentuk gonad yang belum berdiferensiasi,
memiliki duktus Mllerian dan duktus Wolffian.
Adanya SRY mengarahkan gonad menjadi testis.
Testis menghasilkan testosteron & Mullerian inhibiting factor
Duktus Wolffian menjadi saluran repro lelaki
Genital eksterna menjadi penis & skrotum
Degenerasi duktus Mullerian

Perempuan : testosteron(-) & MIH(-)
Duktus Mullerian saluran repro perempuan
Genital eksterna menjadi klitoris & labia

Struktur terbentuk : lelaki 7 minggu, perempuan 8 minggu
5
Testis turun dari rongga abdomen ke skrotum sebelum lahir
6
Gangguan perkembangan gender embrio
Ketidaksesuaian antara gender genetik dengan anatomik,
akibat kesalahan diferensiasi, seperti :

Testis gagal berdiferensiasi anatomi perempuan, gen
lelaki, steril

Defisiensi enzim pengubah testosteron menjadi DHT
(dihidrotestosteron) gen lelaki, saluran repro dan
testis ada, genitalia eksterna perempuan.

Hipersekresi DHEA (dehidroepiandrosteron) dari
kelenjar adrenal janin gen perempuan, saluran repro
dan genitalia eksterna lelaki.
7
8
Onset Pubertas
Sekresi FSH and LH cukup tinggi saat baru lahir,
tapi kemudian turun dalam beberapa minggu.
Ketika pubertas :
Kematangan otak meningkatkan sekresi GnRH
Berkurangnya sensitivitas gonadotropin terhadap
feedback negatif.

Selama pubertas akhir, sekresi pulsatil LH dan
FSH meningkat selama tidur.
Menstimulasi peningkatan sekresi steroid seks.
9
10
Pada wanita, usia
mulainya pubertas
berkaitan dengan %
lemak tubuh dan
aktivitas fisik.

Insert fig. 20.10
STRUKTUR
SPERMATOGENESI S
REGULASI HORMONAL DAN FUNGSI
11
Organ Reproduksi Lelaki
Organ-Organ
12
A. Eksternal sex organs : penis & skrotum
B. Internal sex organs
1. Testes
2. Epididymis
3. Vas deferens
4. Kelenjar tambahan :
A. Seminal vesicles
B. Prostate gland
C. Bulbourethral gland
5. Urethra

Hernia inguinalis
13
Masuknya jaringan viseral ke dalam kanal inguinal
Adanya spermatic cord di kanal menyebabkan titik
lemah dinding abdomen

Testis
Tunica albuginea
membentuk septum yang
mambagi testis menjadi
beberapa kompartemen :
lobulus.
Setiap lobulus berisi 1-3
tubulus seminiferous
(tempat sperma
diproduksi)
14
Spermatogenesis: produksi Sperma di dalam testis
15
Jenis sel di dalam testis
Sel Sperma
Diproduksi di tubulus seminiferous dari sel induk
spermatogonia (sperm stem cells)
Spermatogonia tidur sebelum pubertas
Sel Leydig (interstisial)
Menghasilkan testosteron
Sel Sertoli (sustentacular)
Menyediakan nutrien dan proteksi bagi sperma
16
Spermatogenesis
17
Spermatogenesis:
Dimulai sejak pubertas
hingga usia 70an

Pematangan sperma
Struktur Spermatozoa
Kepala :
Acrosome:
Nucleus:
Midpiece / leher :
Centrioles:
Mitochondria:
Ekor : flagellum
Microtubules:
19
Sperm Travelogue
Seminiferous Tubules
Rete Testis
Efferent duct
Ductus epididymis
Vas(ductus) deferens
Ejaculatory duct
(within the prostate)
Urethra
20
Kelenjar :
21
Seminal Vesicles (60% of
total volume)
Cairan alkaline,
mengandung fructose,
prostaglandins, dan
protein pembekuan
Sekresi terjadi terutama
pada saat ejakulasi
Kelenjar, lanjutan:
22
Prostate Gland
Sekresi 13-33% volume
ejakulasi
Seperti susu, sedikit acid
Citric acid, acid
phosphatase, enzim
proteolytic enzymes
(PSA dan hyaluronidase)
Bulbourethral (Cowpers)
gland
Sekresi larutan alkaline
Mukus sebagai protektif bagi
sperma ketika di dalam
uretra
Semen
Cairan kental, seperti susu
Berisi campuran sperma dan sekresi kelenjar
pendukung
Agak alkaline (7.2-7.7), volume : 2.5-5.0 mL
Alkalinitas semen menetralkan asam di uretra dan
vagina

Fungsi : media transport, sumber nutrien(fructose), &
memfasilitasi pergerakan sperma

23
Semen, mengandung :
Hormon relaxin meningkatkan motilitas sperma
Prostaglandins untuk:
Mengurangi kekentalan mukus serviks
Menstimulasi peristaltik terbalik di uterus
Memfasilitasi pergerakan sperma di saluran repro
perempuan

Seminalplasmin : antibiotik kimiawi
Faktor pembekuan : membekukan sperma segera setelah
ejakulasi, yang kemudian dicairkan oleh fibrinolysin
Dalam 2-5 ml semen yang diejakulasikan terdapat 50-130
juta sperm/ml nya
24
Regulasi pengeluaran sperma/semen
Stimulasi Parasympathetic
Visual, tactile, auditory, olfactory, or imagination
Terjadi refleks parasimpatetik : arteri dilatasi, darah mengisi
sinus pengembangan sinus menekan vena (aliran darah
berkurang) terjadi ereksi

Stimulasi Sympathetic
Otot polos sfinkter di ujung kandung kemih kontraksi
menutup saluran urin
Kontraksi peristaltik duktus deferens mendorong semen
ejakulasi
25
Bagaimana mekanisme hormonal
meregulasi fungsi reproduksi lelaki..?
26
Hormon Reproduksi Lelaki
1. GnRH= gonadotropin releasing hormone
2. FSH = follicle stimulating hormone
3. ICHS /LH = interstitial cell stimulating
hormone / Luteinizing hormone
4. Testosterone
5. Inhibin

27
Brain-Testicular Axis
Pengaturan hormonal terhadap spermatogenesis dan
produksi androgen testis, melibatkan hipotalamus,
hipofisis anterior dan testis.
1. Hipotalamus menghasilkan gonadotropin-releasing
hormone (GnRH)
2. GnRH menstimulasi hipofisis anterior agar mensekresi
FSH dan LH
3. FSH menyebabkan sel sustentacular mensekresi androgen-
binding protein (ABP)
4. LH menstimulasi sel interstitial mensekresi testosterone
5. Pengikatan ABP ke testosterone meningkatkan
spermatogenesis

28
Aksis otak-testis
29
4
3
2
1
5
Gonadotropin-Releasing Hormone
GnRH disekresi secara pulsatil (interval 60-90 mnt),
disampaikan ke hipofisis melalui sistem porta.
FSH : target ke sel sustentacular (Sertoli) di tubulus
seminiferous
Efek di sel Sertoli : mendorong spermatogenesis dan
spermiogenesis, serta mensekresi androgen-binding protein
(ABP)
LH :target ke sel interstitial (Leydig)
Efek :menghasilkan testosteron dan androgen lain
Inhibin : target hipofisis anterior dan hipotalamus
Menghambat sekresi FSH dan GnRH

31
Testosterone
Dihasilkan oleh sel interstisial (Leydig)
Hormon tipe steroid yang disintesis dari cholesterol
Sebagian disekresikan dan beredar dalam darah, terikat
pada protein plasma (albumin & globulin)

Produksi dimulai pada minggu-7 fetus, mencapai kadar
tertinggi setelah usia fetus 6 bulan
Lonjakan awal kadar testosteron menyebabkan :
Diferensiasi sistem saluran dan organ asesori lelaki
Mempengaruhi perkembangan SSP


32
Jalur sintesis hormon steroid pada lelaki & perempuan
33
5 Fungsi Testosterone
1. Stimulasi spermatogenesis:
Mendorong pematangan fungsi spermatozoa
2. Pengaruhi fungsi SSP:
libido (dorongan) dan perilaku terkait
3. Stimulasi metabolisme :
Khususnya sintesis protein & pertumbuhan otot
Pembentukan sel darah
4. Mempertahankan karakter kelaki-lakian
Pertumbuhan rambut di wajah
Meningkatkan massa otot dan ukuran tubuh
Ciri deposit jaringan lemak
5. Mempertahankan kelenjar asesori dan organ pada sluran
repro lelaki

34
Sel Sertoli (sustentacular)
FSH dan testosteron
menstimulasi
Sel Sertoli
Menyelubungi spermatid
Menyediakan nutrien & stimulus
kimiawi untuk perkembangan
Memfagosit sitoplasma
mendorong
Terjadinya:
Pembelahan spermatogonia
Pembelahan meiotik spermatosit
35
STRUKTUR
REGULASI HORMONAL
SI KLUS REPRODUKSI
FERTI LI SASI DAN PERTUMBUHAN EMBRI O
PERKEMBANGAN FETUS


36
Organ Reproduksi Perempuan
1. Gonad : Ovarium
2. Tuba Fallopian
3. Uterus
4. Vagina
5. Penyokong :
Ligamentum
Organ Reproduksi Perempuan
fallopian tube
37
38
Ovarium
Ovarium adalah organ repro utama pada perempuan
Menghasilkan gamet (ovum)
Mensekresi hormon (estrogen dan progesteron)
Berukuran kecil, berbentuk lonjong
Panjang 5 cm , lebar 2.5 cm , tebal 8mm
Berat 68 gr
Posisinya dipertahankan oleh ligamentum
Ovarium : menambatkan ke uterus
Suspensorium : menambatkan ke dinding pelvik
Mesovarium : mempertahankan tetap di pertengahan
39
40
Ovarium
Terbenam di dalam korteks ovarium : folikel-folikel
ovarium
Setiap folikel terdiri dari oocyte (telur yang belum
mature)
Sebutan untuk sel yang menyelubungi oocyte :
Sel Follikel (selapis tipis)
Sel Granulosa (berlapis > 1)

41
42
Oogenesis
= Produksi sel telur
Dimulai sebelum fetus lahir
(minggu ke-3 s/d 7)
Dipercepat pada pubertas
Berakhir saat menopause
Oogonia = stem cells
perempuan :
Pembelahan mitotik selesai sebelum
lahir
43
Oogenesis
Sel tetap sebagai oocyte primer, sampai kadar FSH
meningkat ketika pubertas menjadi oocyte sekunder.
Pada pubertas:
Peningkatan FSH mencetuskan dimulainya siklus
ovarium
Tiap bulan kemudian:
Satu atau beberapa oocyte primer terstimulasi untuk
berkembang

44
Atresia
Yaitu : degenerasi folikel primer
Setiap ovarium memiliki sekitar 2 juta folikel primer
pada saat lahir (masing-masing berisi oocyte primer)
Ketika pubertas : berkurang menjadi 400.000
Oocyte yang tidak terfertilisasi : berdegenerasi di
bagian terminal tuba uterin atau di dalam uterus.
45
Ovulasi terjadi dengan ruptur (pecah) nya folikel
Graafian , dan mengeluarkan oocyte sekunder.

Folikel tertier yang kosong menjadi kolaps (kempis) ,
dan akibat stimulai LH terbentuk korpus luteum.

Korpus luteum mensintesis progesteron.

Apabila tidak terjadi fertilisasi fibroblast menginvasi
korpus luteum membentuk gumpalan jaringan ikat
disebut korpus albicans.
46
Ovulasi (pengeluaran ovum)
Mittelschmerz:
nyeri yang kadang
dirasakan saat

1-2% ovulasi
melepaskan lebih
dari satu oocyt
sekunder, bila
difertilisasi
kembar 2 telur.
47
Fimbriae
Tuba Fallopian / Oviduk/ Tuba Uterin
Tabung otot sepanjang 13 cm
Fungsi : transport oocyte dari ovarium ke uterus

Memiliki :
Pergerakan silier
Kontraksi peristaltik oleh dinding

Beberapa jam sebelum ovulasi, nervus dari pleksus
hypogastrik : menghidupkan peristaltik

Dari infundibulum ke ruang uterus: 34 hari

48
Tuba Uterin
49
Tuba Uterin dan Fertilisasi
Agar fertilisasi dapat terjadi :
Oocyte sekunder harus bertemu spermatozoa selama
1224 pertama.
Fertilisasi biasanya terjadi di :
Dekat batas antara ampulla
dan isthmus


Tuba uterin menyediakan nutrien : lipid dan glikogen,
untuk spermatozoa dan pre-embrio yang berkembang

50
Uterus
51
Uterus
Berbentuk buah pir : panjang 7,5 cm, diameter 5 cm, berat
30-40 gr.
Bagian :
Fundus : melengkung di superior
Korpus : bagian terbesar
Serviks : bagian inferior uterus,

Bagian dasar (basal) melipat ke arah anterior (anteflexion);
bila retrofleksi- uterus melipat ke belakang.

52
3 ligamen Suspensorium yang menetapkan posisi uterus
1. Ligamen uterosakral: mencegah pergerakan inferior-
anterior.
2. Ligamen lingkar (Round): membatasi pergerakan
posterior
3. Ligamen lateral (cardinal): mencegah pergerakan
inferior

Persarafan uterus : pleksus hypogastric(sympathetic)
segmen sacral S
3
dan S
4
(parasympathetic)
Anastesi Segmental blocks: target pada nervus spinal T
10

L
1
(untuk persalinan)

53
Dinding Uterus
Lapisan :
Perimetrium : membran serosa, bersambung dengan
peritonium; membungkus fundus dan permukaan
posterior korpus dan istmus uterus.

Myometrium ; tebal, terdiri dari otot.
Merupakan bagian paling tebal (90% massa uterus)
Tersusun dari lapisan otot longitudinal, sirkular, dan oblik
Menyediakan tenaga untuk mengeluarkan fetus dari uterus.

Endometrium : tipis, terdiri dari banyak kelenjar.
54
Dinding Uterus
55
Endometrium
Merupakan 10% berat uterus
Mengandung banyak kelenjar dan pembuluh darah
untuk menyokong kebutuhan fisiologis fetus yang
sedang tumbuh.
Kelenjar-kelenjar uterin berasal dari lamina propria &
membuka ke permukaan endometrium,
Estrogen menyebabkan terjadinya perubahan kelenjar,
pembuluh darah, dan epitel pada saat siklus uterus
setiap bulannya.

56
Peran Hormon Mengontrol Siklus
Reproduksi Perempuan
Organ endokrin : hipotalamus- hipofisis dan
gonad
Menghasilkan mekanisme regulasi yang kompleks
pengaturan siklus ovarium dan silkus uterus
(Siklus reproduksi perempuan)


Terjadinya ovulasi & mempersiapkan uterus.
57
GnRH
FSH
LH
Estrogen
Inhibin
Progesteron

Estrogen
Akibat stimulasi dari FSH setiap bulan beberapa folikel
primordial berkembang menjadi folikel primer.
Folikel yang membesar sel theca menghasilkan
androstenedion sintesis menjadi estrogen dan androgen
kemudian diabsorbsi sel granulosa diubah menjadi
estrogen

Sel interstisial (pada stroma ovarium) juga menghasilkan
sedikit estrogen.
3 bentuk estrogen yang terdapat dalam sirkulasi : Estradiol
(terbanyak), Estrone, & Estriol
Estrogen terikat pada albumins; sedikit pada gonadal
steroid binding globulin (GBG)

59
5 Fungsi Estrogen
1. Stimulasi pertumbuhan tulang dan otot
2. Mempertahankan karakter ke-perempuan-an :
Deposit jaringan lemak, rambut
3. Mempengaruhi SSP, khususnya hipotalamus
4. Mempertahankan fungsi kelenjar dan organ
reproduksi.
4. Menginduksi pertumbuhan endometrium

60
61
Female Reproductive Cycle - Hormones
Progesterone
Pertumbuhan/persiapan endometrium, produksi ASI, hambat
GnRH dan LH
Relaxin
Menghambat kontraksi otot uterus; merelaksasi simfisis pubis
dan dilatasi serviks uteri pada akhir kehamilan
Inhibin
Menghambat pelepasan dan LH
62
Siklus Ovarium
Urutan perubahan bulanan , sehubungan dengan
pematangan ovum
1. Fase Folikular: pertumbuhan folikel (hari ke: 114)
2. Fase Luteal : periode aktivitas korpus luteum (hari
ke: 1428)
3. Ovulasi : terjadi di pertengahan siklus
63
Siklus Uterin (Menstrual)
Serial perubahan siklik- yang terjadi pada
endometrium setiap bulannya, akibat pengaruh
hormon dari ovarium :
1. hari 1-5: fase menstruasi ; pelepasan endometrium,
kecuali yang paling dalam
2. hari 6-14: fase proliferatif (preovulatori);
endometrium dibangun kembali
3. hari 15-28: fase sekretori (postovulatori);
endometrium bersiap untuk implantasi embryo
64
Menstruasi
Bila tidak terjadi fertilisasi, kadar progesteron
berkurang stimulus hormonal terhadap
endometrium menurun arteri spiralis menciut
dan spasme sel endometrial mati
Pada saat akhir, arteri spiralis berkonstriksi dan
kemudian tiba-tiba relaksasi dan terbuka aliran
darah yang cepat meluruhkan pembuluh kapiler dan
lapisan fungsional.
Berlangsung 1-7 hari, kehilangan darah 35-50 ml
65
66
Konsepsi
Fertilisasi
Penyatuan gamet untuk
membentuk zygote (12-24
sesudah ovulasi)
Kesempatan :
2 hari sebelum , dan 1
hari sesudah ovulasi
Acrosome sperma
mengandung
hyaluronidase
67
Fertilisasi
69
Pendekatan inti sperma terhadap inti telur

Inti sperma
Inti sel telur
Tahap ini kan diikuti
dengan tahap
peleburan (fusi) kedua
inti
Produk akhir adalah
zigot (individu baru)
Individu baru bersifat
diploid (2 n kromosom)
70
Perkembangan Konsepsi
Pembelahan (pembagian sel secara mitotik dan cepat)
1,5 hari setelah fertilisasi
Morula
Bola sel padat (3-4 hari setelah fertilisasi)
Blastocyst
Bola sel berlubang , dan masuk ke rongga uterus (5-6hari
setelah fertilisasi )
Implantasi
Penempelan blastocyst ke endometrium (7-8 hari setelah
fertilisasi)
71
Perkembangan Individu Baru:
72
Figure 26-18, steps 15
Blastocyst
Inner cell
Days 5-9:
Blastocyst implants.
Ovulation
Day 1:
Fertilization
Days 2-4: Cell
division takes place.
Days 4-5: Blastocyst
reaches uterus.
Zygote Fallopian
tube
Egg
Uterus
Ovary
3
2 4
1
5
Insert fig. 20.48
74
75
Fungsi Plasenta
Tempat pertukaran : gas, nutrien, zat sisa, hormon.
Sintesis protein dan enzyme.
Penghasil hormon :
hCS (chorionic somatomammotropin)
Estrogen/estriol
Progesteron


76
Plasenta
Pertukaran bahan melintasi plasenta
Mother to Foetus Foetus to Mother
Oxygen
Glucose
Amino acids
Lipids, fatty acids & glycerol
Vitamins
Ions : Na, Cl, Ca, Fe
Alcohol, nicotine + other drugs
Viruses
Antibodies
Carbon dioxide
Urea
Other waste products
77
78
79
80
Partus (Kelahiran)
Pada akhir kehamilan,
estrogen :
Stimulasi produksi
reseptor oxytocin di
myometrium.
Menghasilkan reseptor
prostaglandin
Menghasilkan gap
junctions antar sel-sel
myometrium .
Faktor yang menginisiasi
kelahiran belum dipahami
sepenuhnya

81
Awal kelahiran
Stimulus regang
Oxytocin
Prostaglandin
Feedback positif terjadi
Glandula Mamma
Modifikasi dari kelenjar keringat
Terdiri dari 15-25 lobus yang mengelilingi dan bermuaran
ke puting (nipple )
Ligamentum suspensorium mengikatkan payudara ke fasia
otot dibawahnya

Lobus berisi kelenjar alveolar yang menghasilkan susu
pada perempuan menyusui
Kumpulan kelenjar alveolar mengalirkan susu ke duktus
lactiferous dikeluarkan.
83
Sruktur kelenjar mamma
Figure 27.17
84
Laktasi : sekresi ASI
Suckling (menyusui)
PIH diinhibisi
Oxytocin distimulasi
Inhibisi terhadap
Prolactin-inhibiting
hormone (PIH)
Sekresi Prolactin
Fungsi Prolactin
Produksi ASI
Oxytocin
Refleks pengeluaran
ASI
A S I
Manfaat ASI :
Lemak dan besi-nya lebih mudah diabsorbsi
Asam aminonya lebif efisien dimetabolisme daripada
susu sapi
Mengandung : IgA & immunoglobulin lain, komplement,
lysozyme, interferon, & lactoperoxidase
Terdapat interleukins dan prostaglandin , mencegah
respon inflamasi overzealous
Sifat laksatif alaminya membantu pembersihan usus dari
meconium
86
Kanker Payudara
Biasanya berasal dari sel epitel duktus

Faktor resiko :
Early onset of menses atau menopause terlambat
Tidak hamil atau kehamilan pertama diusia tak muda
Riwayat kanker dalam keluarga
Herediter, termasuk mutasi gen BRCA1 dan BRCA2

70% ... Tak punya faktor resiko tersebut.
87
Pengaturan Kehamilan
Efek samping obat
oral
Berat badan bertambah
Pigmentasi wajah
Perubahan kornea
Masalah bagi penderita
DM
Varises vena
Pembekuan darah, pada
perokok
3 kematian /100,000
pengguna
88
Abnormalitas menstruasi
Amenorrhea : tidak terjadi menstruasi
Dysmenorrhea: ketidaknyamanan sewaktu menstruasi,
akibat kelebihan prostaglandin.
Perdarahan uterin abnormal: perdarahan berlebihan
akibat masalah anatomi atau ketidakseimbangan
estrogen progesteron
Menorrhagia : masa haid lebih panjang
Metorrhagia : perdarahan yang terjadi diluar siklus haid,
akibat kelainan organik atau endokrin

90
Amenorrhea
Fisiologis : penggunaan jangka panjang kontrasepsi
hormonal, seperti OCs, Norplant atau Depoprovera,
kehamilan, laktasi, dan pasca menopause.

Abnormal
Masalah anatomi : himen imperforata, uterus rudimenter
Kegagalan ovarium : gonadal dysgenesis
Sindrom anovulasi kronis :polycystic ovarian syndrome
(PCOS)
Ketidakseimbanngan hormonal : kelebihan androgen ,
anorexia/bulemia, olahraga sangat berat
91
Efek penuaan terhadap sistem reproduksi
Perempuan : perubahan ketika menopause
Lelaki : perubahan ketika andropause (terjadi
bertahap, dalam periode lebih lama. Disebut juga
klimakterium lelaki
95
Menopause
Adalah masa ketika ovulasi dan menstruasi telah
berhenti
Lazimnya terjadi pada usia 45-55 tahun
Profil hormon :
Estrogen dan progesteron menurun
produksi GnRH, FSH, dan LH meningkat nyata

Premature Menopause : habisnya folikel sebelum
berusia 40 tahun

96
Perimenopause
Siklus Ovarium dan uterin menjada irregular:
Berkaitan dengan shortage folikel primer
Kadar estrogen berkurang
Ovulasi tidak terjadi
Berkurangnya estrogen mengakibatkan :
Berkurangnya ukuran uterus dan payudara
Penipisan epitel uretra dan vaginal
Berkurangnya deposisi tulang (osteoporosis)

97
Sindrom Perimenopausal
Perubahan periode menstruasi : siklus menjadi
lebih panjang atau lebih pendek, lama
perdarahan memendek atau memanjang.
Hot Flashes atau Hot Flushes: perasaan
panas/hangat dan sering berkeringat , kadang
diikuti menggigil.
Berkeringat malam (akibat hot flases)
98

Anda mungkin juga menyukai