1. Jelaskan anatomi an !isiolo"i sistem #e$kemi%an e&asa'
Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Susunan sistem perkemihan atau sistem urinaria adalah sebagai berikut. a. Ginjal Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang merah dengan panjang sekitar 1-1! cm, lebarnya " cm, jumlahnaya ada # buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari pada ginjal kanan ber$arna merah. %ada orang de$asa berat ginjal & # gram dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari pada ginjal $anita, setiap sekitar #- #'( darah yang dipompa jantung mengalir menuju ginjal. )edudukan ginjal terletak dibagian belakang dari ka*um abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi *ertebra lumbalis +++, dan melekat langsung pada dinding abdomen. Satuan struktural dan ,ungsional ginjal yang terkecil di sebut ne,ron. -iap-tiap ne,ron terdiri atas komponen *askuler dan tubuler. )omponen *askuler terdiri atas pembuluh-pembuluh darah yaitu glomerolus dan kapiler peritubuler yang mengitari tubuli. .alam komponen tubuler terdapat kapsul /o$man, serta tubulus-tubulus, yaitu tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus pengumpul dan lengkung 0enle yang terdapat pada medula. )apsula /o$man terdiri atas lapisan parietal atau lapisan luar berbentuk gepeng dan lapis *iseral (langsung membungkus kapiler glomerulus) yang bentuknya besar dengan banyak juluran mirip jari disebut podosit (sel berkaki) atau pedikel yang memeluk kapiler secara teratur sehingga celah-celah antara pedikel itu sangat teratur. )apsula bo$man bersama glomerolus disebut korpuskel renal, bagian tubulus yang keluar dari korpuskel renal disabut dengan tubulus kontortus proksimal karena jalannya yang berbelok-belok, kemudian menjadi saluran yang lurus yang semula tebal kemudian menjadi tipis disebut ansa 0enle atau loop o, 0enle, karena membuat lengkungan tajam berbalik kembali ke korpuskel renal asal, kemudian berlanjut sebagai tubulus kontortus distal. /ila sebuah ginjal kita iris memanjang, maka aka tampak bah$a ginjal terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum ginjal (medula), dan bagian rongga ginjal (pel*is renalis). 1) )ulit Ginjal ()orteks) %ada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan penyaringan darah yang disebut ne,ron. %ada tempat penyarinagn darah ini banyak mengandung kapiler-kapiler darah yang tersusun bergumpal-gumpal disebut glomerolus. -iap glomerolus dikelilingi oleh simpai bo$nman, dan gabungan antara glomerolus dengan simpai bo$nman disebut badan malphigi. %enyaringan darah terjadi pada badan malphigi, yaitu diantara glomerolus dan simpai bo$nman. Zat-zat yang terlarut dalam darah akan masuk kedalam simpai bo$nman. .ari sini maka zat -zat tersebut akan menuju ke pembuluh yang merupakan lanjutan dari simpai bo$nman yang terdapat di dalam sumsum ginjal. #) Sumsum Ginjal (1edula) Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut piramid renal. .engan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks atau papila renis, mengarah ke bagian dalam ginjal. Satu piramid dengan jaringan korteks di dalamnya disebut lobus ginjal. %iramid antara 2 hingga 12 buah tampak bergaris-garis karena terdiri atas berkas saluran paralel (tubuli dan duktus koligentes). .iantara pyramid terdapat jaringan korteks yang disebut dengan kolumna renal. %ada bagian ini berkumpul ribuan pembuluh halus yang merupakan lanjutan dari simpai bo$nman. .i dalam pembuluh halus ini terangkut urine yang merupakan hasil penyaringan darah dalam badan malphigi, setelah mengalami berbagai proses. !) 3ongga Ginjal (%el*is 3enalis) %el*is 3enalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong lebar. Sabelum berbatasan dengan jaringan ginjal, pel*is renalis bercabang dua atau tiga disebut kaliks mayor, yang masing-masing bercabang membentuk beberapa kaliks minor yang langsung menutupi papila renis dari piramid. )liks minor ini menampung urine yang terus kleuar dari papila. .ari )aliks minor, urine masuk ke kaliks mayor, ke pel*is renis ke ureter, hingga di tampung dalam kandung kemih (*esikula urinaria). b. 4reter -erdiri dari # saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (*esika urinaria) panjangnya & #'-! cm dengan penampang & ,' cm. 4reter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pel*is. 5apisan dinding ureter terdiri dari6 1) .inding luar jaringan ikat (jaringan ,ibrosa) #) 5apisan tengah otot polos !) 5apisan sebelah dalam lapisan mukosa 5apisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik tiap ' menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih (*esika urinaria). Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang dieskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih. 4reter berjalan hampir *ertikal ke ba$ah sepanjang ,asia muskulus psoas dan dilapisi oleh pedtodinium. %enyempitan ureter terjadi pada tempat ureter terjadi pada tempat ureter meninggalkan pel*is renalis, pembuluh darah, sara, dan pembuluh sekitarnya mempunyai sara, sensorik. c. 7esika 4rinaria ()andung )emih) )andung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di belakang sim,isis pubis di dalam ronga panggul. /entuk kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan ligamentum *esika umbikalis medius. /agian *esika urinaria terdiri dari6 1) 8undus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan ba$ah, bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectosi*ikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus de,erent, *esika seminalis dan prostate. #) )orpus, yaitu bagian antara *erteks dan ,undus. !) 7erteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum *esika umbilikalis. .inding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan sebelah luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam). %roses 1iksi (3angsangan /erkemih) .istensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada dinding kandung kemih dengan jumlah & #' cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses miksi). 9kibatnya akan terjadi re,lek kontraksi dinding kandung kemih, dan pada saat yang sama terjadi relaksasi spinser internus, diikuti oleh relaksasi spinter eksternus, dan akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih. 3angsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter interus dihantarkan melalui serabut-serabut para simpatis. )ontraksi s,inger eksternus secara *olunter bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi. kontrol *olunter ini hanya dapat terjadi bila sara,- sara, yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak masih utuh. /ila terjadi kerusakan pada sara,-sara, tersebut maka akan terjadi inkontinensia urin (kencing keluar terus-menerus tanpa disadari) dan retensi urine (kencing tertahan). %ersara,an dan peredaran darah *esika urinaria, diatur oleh torako lumbar dan kranial dari sistem persara,an otonom. -orako lumbar ber,ungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraksi spinter interna. %eritonium melapis kandung kemih sampai kira-kira perbatasan ureter masuk kandung kemih. %eritoneum dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila kandung kemih terisi penuh. %embuluh darah arteri *esikalis superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal, *ena membentuk anyaman diba$ah kandung kemih. %embuluh lim,e berjalan menuju duktus lim,atilis sepanjang arteri umbilikalis. d. 4retra 4retra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang ber,ungsi menyalurkan air kemih keluar. %ada laki-laki uretra berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostat kemudian menembus lapisan ,ibrosa yang menembus tulang pubis kebagian penis. %anjang uretra pada laki-laki & # cm. 4retra pada laki-laki terdiri dari6 1) 4retra %rostaria #) 4retra membranosa !) 4retra ka*ernosa 5apisan uretra laki-laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan lapisan submukosa. 4retra pada $anita terletak dibelakang sim,isis pubisberjalan miring sedikit kearah atas, panjangnya & !-: cm. 5apisan uretra pada $anita terdiri dari -unika muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari *ena-*ena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam). 1uara uretra pada $anita terletak di sebelah atas *agina (antara klitoris dan *agina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi. ($ine )Ai$ Kemi%* a. Si,at-si,at air kemih a. ;umlah eksresi dalam #: jam & 1.' cc tergantung dari masuknya (intake) cairan serta ,aktor lainnya b. <arna bening muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh c. <arna kuning terantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya d. /au khas air kemih bila dibiarkan terlalu lama maka akan berbau amoniak e. /erat jenis 1.1'-1.# ,. 3eaksi asam bila terlalu lama akan menjadi alkalis, tergantung pada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam) b. )omposisi air kemih a. 9ir kemih terdiri dari kira-kira =' ( air b. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein asam urea, amoniak dan kreatinin c. >lektrolit, natrium, kalsium, ?0!, bikarbonat, ,os,at dan sul,at d. %igmen (bilirubin, urobilin) e. -oksin ,. 0ormon c. 1ekanisme pembentukan urine .ari sekitar 1#ml darah yang melalui glomerolus setiap menit terbentuk 1#-1#'ml ,iltrat (cairan yang telah mele$ati celah ,iltrasi). Setiap harinya dapat terbentuk 1'-125 ,iltrat. ?amun dari jumlah ini hanya sekitar 1( (1,' 5) yang akhirnya keluar sebagai kemih, dan sebagian diserap kembali. d. -ahap-tahap pembentukan urine a. %roses ,iltrasi -erjadi di glomerolus, proses ini terjadi karena permukaan a,erent lebih besar dari permukaan a,erent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bo$man yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sul,at, bikarbonat dan sebagainya diteruskan ke seluruh ginja. b. %roses reabsorpsi -erjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida, ,os,at dan beberapa ion karbonat. %rosesnya terjadi secara pasi, yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian ba$ah terjadi kembali penyerapan dan sodium dan ion karbonat, bila diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian ba$ah, penyerapannya terjadi secara akti, dikenal dengan reabsorpsi ,akultati, dan sisanya dialirkan pada pupila renalis. c. 9ugmentasi (pengumpulan) %roses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai tubulus pengumpul. %ada tubulus pengumpul masih terjadi penyerapan ion ?a@, Al-, dan urea sehingga terbentuklah urine sesungguhnya. .ari tubulus pengumpul, urine yang diba$a ke pel*is renalis lalu diba$a ke ureter. .ari ureter, urine dialirkan menuju *esika urinaria (kandung kemih) yang merupakan tempat penyimpanan urine sementara. )etika kandung kemih sudah penuh, urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra. e. 1ikturisi %eristi$a penggabungan urine yang mengalir melui ureter ke dalam kandung kemih, keinginan untuk buang air kecil disebabkan penanbahan tekanan di dalam kandung kemih dimana saebelumnmya telah ada 1B- #! ml urine. 1iktruisi merupakan gerak re,lek yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan oleh pusat-pusat persyara,an yang lebih tinggi dari manusia, gerakannya oleh kontraksi otot abdominal yang menekan kandung kemih membantu mengosongkannya. ,. Airi-ciri urine normal 3ata-rata dalam satu hari 1-# liter, tapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang masuk. <arnanya bening oranye pucat tanpa endapan, baunya tajam, reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan p0 rata-rata ". +. ,a"aimana #e$an "in-al alam #en"at.$an keseim/an"an 0ai$an an elekt$olit 1 %engaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan # (dua) parameter penting, yaitu6 *olume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol *olume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urin sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut. a. %engaturan *olume cairan ekstrasel %enurunan *olume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dengan menurunkan *olume plasma. Sebaliknya, peningkatan *olume cairan ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak *olume plasma. %engontrolan *olume cairan ekstrasel penting untuk pengaturan tekanan darah jangka panjang. %engaturan *olume cairan ekstrasel dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1) 1empertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake C output) air. 4ntuk mempertahankan *olume cairan tubuh kurang lebih tetap, maka harus ada keseimbangan antara air yang ke luar dan yang masuk ke dalam tubuh. 0al ini terjadi karena adanya pertukaran cairan antar kompartmen dan antara tubuh dengan lingkungan luarnya. <ater turn o*er dibagi dalam6 a) External fluid exchange, pertukaran antara tubuh dengan lingkungan luar. b) Internal fluid exchange, pertukaran cairan antar berbagai kompartmen, seperti proses ,iltrasi dan reabsorpsi di kapiler ginjal. #) 1emperhatikan keseimbangan garam. Seperti halnya keseimbangan air, keseimbangan garam juga perlu dipertahankan sehingga asupan garam sama dengan keluarannya. %ermasalahannya adalah seseorang hampir tidak pernah memperhatikan jumlah garam yang ia konsumsi sehingga sesuai dengan kebutuhannya. -etapi, seseorang mengkonsumsi garam sesuai dengan seleranya dan cenderung lebih dari kebutuhan.)elebihan garam yang dikonsumsi harus diekskresikan dalam urin untuk mempertahankan keseimbangan garam. Ginjal mengontrol jumlah garam yang diekskresi dengan cara6 a) 1engontrol jumlah garam (natrium) yang di,iltrasi dengan pengaturan 5aju 8iltrasi Glomerulus (58G)D Glomerulus 8iltration 3ate(G83). b) 1engontrol jumlah yang direabsorbsi di tubulus ginjal. ;umlah ?a@ yang direabsorbsi juga bergantung pada sistem yang berperan mengontrol tekanan darah. Sistem 3enin-9ngiotensin-9ldosteron mengatur reabsorbsi ?a@ dan retensi ?a@ di tubulus distal dan collecting. 3etensi ?a@ meningkatkan retensi air sehingga meningkatkan *olume plasma dan menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri. Selain sistem renin-angiotensin-aldosteron, 9trial ?atriuretic %eptide (9?%) atau hormon atriopeptin menurunkan reabsorbsi natrium dan air. 0ormon ini disekresi oleh sel atrium jantung jika mengalami distensi akibat peningkatan *olume plasma. %enurunan reabsorbsi natrium dan air di tubulus ginjal meningkatkan eksresi urin sehingga mengembalikan *olume darah kembali normal. 2. ,a"aimana #e$an "in-al alam #en"at.$an tekanan a$a%1 Ginjal mengontrol tekanan darah melalui pengaturan *olume cairan ekstraseluler dan sekresi renin. Sistem 3enin-9ngiotensin merupakan sistem endokrin yang penting dalam pengontrolan tekanan darah. 3enin disekresi oleh juEtaglomerulus aparantus ginjal sebagai respon glomerulus underperfusion atau penurunan asupan garam, ataupun respon dari sistem sara, simpatetik. 1ekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin ++ dari angiotensin + oleh angiotensin I-converting enzyme (9A>). 9A> memegang peranan ,isiologis penting dalam mengatur tekanan darah. .arah mengandung angiotensinogen yang diproduksi hati, yang oleh hormon renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin + (dekapeptida yang tidak akti,). Fleh 9A> yang terdapat di paru-paru, angiotensin + diubah menjadi angiotensin ++ (oktapeptida yang sangat akti,). 9ngiotensin ++ berpotensi besar meningkatkan tekanan darah karena bersi,at sebagai vasoconstrictor melalui dua jalur, yaitu6 a. 1eningkatkan sekresi hormon antidiuretik (9.0) dan rasa haus. 9.0 diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan *olume urin. .engan meningkatnya 9.0, sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis) sehingga urin menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya. 4ntuk mengencerkan, *olume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian instraseluler. 9kibatnya *olume darah meningkat sehingga meningkatkan tekanan darah. b. 1enstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. 9ldosteron merupakan hormon steroid yang berperan penting pada ginjal. 4ntuk mengatur *olume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi ?aAl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. ?aiknya konsentrasi ?aAl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan *olume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan *olume dan tekanan darah. 3. ,a"aimana #e$an "in-al alm #en"at.$an keseim/an"an asam an /asa alam t./.%1 )eseimbangan asam-basa terkait dengan pengaturan pengaturan konsentrasi ion 0 bebas dalam cairan tubuh. p0 rata-rata darah adalah B,:, p0 darah arteri B,:' dan darah *ena B,!'. ;ika p0 darah G B,!' dikatakan asidosis, dan jika p0 darah H B,:' dikatakan alkalosis. +on 0 terutama diperoleh dari akti*itas metabolik dalam tubuh. +on 0 secara normal dan kontinyu akan ditambahkan ke cairan tubuh dari ! sumber, yaitu6 a. %embentukan asam karbonat dan sebagian akan berdisosiasi menjadi ion 0 dan bikarbonat. b. )atabolisme zat organik. c. .isosiasi asam organik pada metabolisme intermedia, misalnya pada metabolisme lemak terbentuk asam lemak dan asam laktat, sebagian asam ini akan berdisosiasi melepaskan ion 0. 8luktuasi konsentrasi ion 0 dalam tubuh akan mempengaruhi ,ungsi normal sel, antara lain6 a. perubahan eksitabilitas sara, dan ototI pada asidosis terjadi depresi susunan sara, pusat, sebaliknya pada alkalosis terjadi hipereksitabilitas. b. mempengaruhi enzim-enzim dalam tubuh. c. mempengaruhi konsentrasi ion ) /ila terjadi perubahan konsentrasi ion 0 maka tubuh berusaha mempertahankan ion 0 seperti nilai semula dengan cara6 a. mengakti,kan sistem dapar kimia b. mekanisme pengontrolan p0 oleh sistem pernapasan c. mekanisme pengontrolan p0 oleh sistem perkemihan 9da : sistem dapar kimia, yaitu6 a. .apar bikarbonatI merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel teutama untuk perubahan yang disebabkan oleh non-bikarbonat. b. .apar proteinI merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel dan intrasel. c. .apar hemoglobinI merupakan sistem dapar di dalam eritrosit untuk perubahan asamkarbonat. d. .apar ,os,atI merupakan sistem dapar di sistem perkemihan dan cairan intrasel. Sistem dapar kimia hanya mengatasi ketidakseimbangan asam-basa sementera. ;ika dengan dapar kimia tidak cukup memperbaiki ketidakseimbangan, maka pengontrolan p0 akan dilanjutkan oleh paru-paru yang berespons secara cepat terhadap perubahan kadar ion 0 dalam darah akibat rangsangan pada kemoreseptor dan pusat pernapasan, kemudian mempertahankan kadarnya sampai ginjal menghilangkan ketidakseimbangan tersebut. Ginjal mampu meregulasi ketidakseimbangan ion 0 secara lambat dengan mensekresikan ion 0 dan menambahkan bikarbonat baru ke dalam darah karena memiliki dapar ,os,at dan ammonia. )etidakseimbangan asam-basa 9da : kategori ketidakseimbangan asam-basa, yaitu6 a. 9sidosis respiratori, disebabkan oleh retensi AF# akibat hipo*entilasi. %embentukan 0#AF! meningkat, dan disosiasi asam ini akan meningkatkan konsentrasi ion 0 b. 9lkalosis respiratori, disebabkan oleh kehilangan AF# yang berlebihan akibat hiper*entilasi. %embentukan 0#AF! menurun sehingga pembentukan ion 0 menurun c. 9sidosis metabolik, asidosis yang bukan disebabkan oleh gangguan *entilasi paru. .iare akut, diabetes mellitus, olahraga yang terlalu berat, dan asidosis uremia akibat gagal ginjal akan menyebabkan penurunan kadar bikarbonat sehingga kadar ion 0 bebas meningkat d. 9lkalosis metabolik, terjadi penurunan kadar ion 0 dalam plasma karena de,isiensi asam non-karbonat. 9kibatnya konsentrasi bikarbonat meningkat. 0al ini terjadi karena kehilangan ion 0 karena muntah-muntah dan minum obat-obat alkalis. 0ilangnya ion 0 akan menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk menetralisir bikarbonat, sehingga kadar bikarbonat plasma meningkat e. 4ntuk mengkompensasi gangguan keseimbangan asam-basa tersebut, ,ungsi pernapasan dan ginjal sangat penting. 4. ,.atla% 0on0e#t ma# #e$an an !.n"si "in-al' DAFTAR P(STAKA /runner C Suddarth. #1. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. ;akarta6 >GA %otter C %erry. #'. Buku !ar "undamental Keperawatan# Konsep$ %roses & %raktik 'olume (. ;akarta6 >GA G+?;95 1engekskresikan zat-zat sisa metabolisme 1engekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan 84?GS+ 1engatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa. 1engatur keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi %>39? %engaturan keseimbangan cairan dan elektrolit 1engatur keluaran garam dan air dalam urin 1empertahankan keseimbangan asam basa dengan mengatur keluaran ion hydrogen dan ion bikarbonat %aru-paru mengeksresi ion hydrogen dan AF #
dan system bu,,er kimia dalam cairan tubuh %engaturan tekanan darah -ekanan darah J ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air -ekanan darah K ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air Ginjal dapat J dengan menghasilkan enzim renin %engaturan keseimbangan asam basa dalam tubuh Ginjal mengontrol p0 tubuh dengan mengontrol keseimbangan asam basa Scanlon,7alerie A dan Sanders, -ina. #". Buku !ar natomi & "isiologi. ;akarta6 >GA Sloane, >thel. #!. natomi dan "isiologi untuk %emula. ;akarta6 >GA Smeltzer, Suzanne A dan /are, /renda G. #1. Buku !ar Keperawatan Medikal Bedah. ;akarta6 >GA Syari,uddin. 1==#. natomi dan "isiologi untuk Keperawatan. ;akarta6 >GA