Bagian Radiologi RSUPN-CM / FKUI Proteksi yang perlu diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang terhadap kemungkinan diperolehnya akibat negatif dari radiasi pengion, sementara kegiatan yang memerlukan sumber radiasi pengion masih tetap dapat dilaksanakan. Radiologi Cabang Ilmu Kedokteran Radiodiagnostik
Radioterapi
Kedokteran nuklir Sumber Radiasi Alam : Sinar cosmos, sinar gamma dari kulit bumi, hasil peluruhan randon dan thorium diudara.
Buatan : Berdasarkan reaksi inti nuklida yang tidak radioaktif dengan neutron atau reaksi inti antara nuklida dengan partikel cepat.
Neutron : Neutron umumnya diperoleh dari sumber radioaktif dan bahan target.
Pembangkit radiasi sinar X Sifat sifat sinar X Daya tembus Pertebaran Penyerapan Efek fotografik Fluorosensi Ionisasi Efek biologik Proteksi radiasi diberikan ? Pasien
Setiap orang yang bekerja di bagian Radiologi
Lingkungan Film badges Dosimeter saku Sinar X dipilih dalam pencitraan medik ? 1. Dapat menembus semua bahan 2. Dapat menghitamkan emulsi film 3. Mudah diproduksi 4. Merambat dalam satu garis lurus 5. Dapat memendarkan fosfor Radiasi Bukan Pengion : Memancarkan energi dengan tingkat yang relatif rendah sehingga tidak mampu mengionisasi medium yang dilaluinya
Contoh : gelombang radio dan microwave Pengion : Memancarkan energi dengan tingkat yang sudah mampu mengionisasi medium yang dilaluinya - berbahaya
Contoh : Sinar x, sinar gamma, partikel alpha dan betha Radiasi Pengion Radiasi Gelombang Elektro Magnetik : 1. Sinar gamma, yang dipancarkan dari inti atom ( sumber radioaktif ). 2. Sinar X , yang dipancarkan dari kulit atom
Radiasi Partikel : 1. Alpha 2. Betha 3. Neutron Satuan satuan radiasi 1. Roentgen ( R ) , tidak dipakai lagi setelah terbit rekomendasi ICRP ( International Commission on Radiological Protection ) tahun 1997.
2. Rad ( Roentgen Absorbed Dose ). Satuan yang digunakan untuk menggambarkan jumlah radiasi yang diterima oleh pasien. 1 gray ( Gy ) = 100 rad 1 centigray ( cGy ) = 1 rad
3. Rem ( Rad Equivalent Man ). digunakan untuk menggambarkan jumlah radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi. 1 Sievert ( Sv ) = 100 rem 1 milli sievert ( mSv ) = 1 rem EFEK BIOLOGI RADIASI Non stokastik Mematikan sel / deterministik.
Punya dosis ambang Timbul tidak lama setelah paparan radiasi Penyembuhan spontan Dosis radiasi mempengaruhi keparahan Stokastik Mengubah sel
Tdk punya dosis ambang Timbul setelah melalui masa tenang yang lama Tdk ada penyembuhan spontan Tdk dipengaruhi dosis radiasi, peluang timbulnya efek > bila dosis semakin besar
EFEK RADIASI PADA ORGAN DAN JARINGAN 1. Darah dan sumsum tulang :
a.Komponen seluler darah yang tercepat mengalami perubahan akibat radiasi darah putih. b.Dosis lethal sumsum tulang 3-5 Sv kerusakan permanen kematian. c.Penekanan aktivitas sumsum tulang karena radiasi - Kecenderungan perdarahan dan infeksi - Anemia dan kekurangan hemoglobin. d. Efek stokastik Leukemia
2. Saluran Pencernaan Gejala mual, muntah, gangguan pencernaan dan penyerapan makanan serta diare.
Usus halus paling radiosensitive
Dehidrasi, elektrolit imbalance, infeksi dan gagal sirkulasi kematian.
Efek stokastik kanker pada epitel saluran pencernaan. 3. Organ Reproduksi Pada laki-laki paling sensitive sperma Dosis 1-2 Gy sterilitas sementara 5-6 Gy sterilitas permanen
Pada wanita oosit matur merupakan yang paling radiosensitive. Dosis 3 Gy sterilitas permanen pada wanita usia 40 tahun dan amenorrhoea sementara pada usia 20-an. 4. Sistim Syaraf Termasuk tahan radiasi, dosis puluhan sievert dapat menyebabkan kerusakan. 5. Mata Lensa merupakan organ yang peka
Dosis 8-15 Gy pada pasien yang mendapatkan radioterapi katarak 6. Kulit Sel epitel membrana basalis dari epidermis adalah bagian kulit yang paling sensitive.
7. Tulang Paling sensitive : a. sumsum tulang b. selaput dalam dan luar
Efek stokastik kanker sel epitel selaput tulang 8. Kelenjar Gondok Relatif tahan terhadap penyinaran luar
Mudah rusak karena kontaminasi internal oleh yodium radioaktif Nilai Batas Dosis pada efek akut radiasi Jaringan Efek NBD ( Gy ) Testis
Ovarium
Mata
Sumsum tulang Steril sementara Steril permanent
Steril
Katarak
Depresi hematopoetik Aplasia 0.15 3.5
2.5 6.0
5
0.5 1.5
Penyakit Akibat Radiasi pada Kulit ( dosis > 1 gray ) Dosis Gejala 3 6 Gy 6 12 Gy 12 24 Gy > 24 Gy Eritema Radiodermatitis Sika Radiodermatitis eksudativa Nekrosis
Penyakit Akibat Radiasi 1. Katarak 2. Sterilitas 3. Sindroma radiasi akut : a. anoreksia e. demam b. nausea f. shock c. fatique g. conjungtivitis d. diare h. agitasi Radiasi pada wanita 10 day rule10 hari pertama siklus haid Trimester I paling rentan kecuali emergensi pakai pelindung. Nilai batas dosis wanita usia subur 13 mSv dalam jangka 3 bulan. Nilai batas dosis wanita hamil 10 mSv.
Resiko penyinaran pada embrio atau fetus Waktu Resiko yang terjadi 2 minggu pertama 3 - 8 minggu 8 -15 minggu 16 - 25 minggu Selama kehamilan Minimal Malformasi dari organ Retardasi mental Retardasi mental berat Keganasan pada anak Prinsip Dasar Proteksi Radiasi 1. Jarak, hukum kwadrat terbalik pada 2x jarak penyinaran intensitas radiasi tinggal hanya nya.
2. Waktu, harus sesingkat mungkin.
3. Perisai, dilapisi dengan Timbal ( Pb ). ALARA As Low As Reasonably Achievable Tujuan keselamatan radiasi : Mencegah efek deterministik Membatasi peluang terjadinya efek stokastik. Meyakinkan bahwa pekerjaan atau kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan radiasi pengion dapat dibenarkan Pengaruh terhadap jaringan biologis Prinsip pengontrolan radiasi Jarak Waktu Perisai