Anda di halaman 1dari 11

Subscribe Now: standard

Subscribe in a reader
Tentang Penulis

Lihat profil lengkapku
Time and Date 2
E-medicaltextbook Update

Grab this Headline Animator


Ads Powered by:KumpulBlogger.com
Med Info

Blog Archive
2009 (10)
2008 (100)
o Desember (10)
o November (3)
o Oktober (8)
o September (9)
Gaya Hidup Sehat
Penatalaksanaan Osteoporosis
Penyakit Paru Obstruksi Kronis
Obesitas dan Olahraga
Retinopati Diabetik Nonproliferatif
Blepharitis
Rokok - Kanker
Vaksin HIV
Histologi Lambung
o Agustus (6)
o Juli (9)
o Juni (37)
o Mei (18)
The Affiliates

AMSA Indonesia
visitors are from..


Selasa, 02 September 2008
Histologi Lambung
Histologi Gaster
Dinding gaster terdiri dari 4 lapisan utama yang dapat ditemukan di struktur organ gastrointestinal
lainnya, yaitu mukosa, submukosa, muskularis eksterna, dan serosa, disertai dengan vaskularisasi
dan persarafan gaster (Gambar 1 dan 2). Histologi ini memperlihatkan fungsi lambung sebagai suatu
kantung muskular elastis yang dilapisi oleh epitel sekretorium, walaupun terdapat variasi dari
struktur lokal dan fungsional dalam struktur ini.

Mukosa
Mukosa merupakan lapisan tebal dengan permukaan halus dan licin yang kebanyakan berwarna
coklat kemerahan namun berwarna pink di daerah pylorik. Pada lambung yang berkontraksi,
mukosa terlipat menjadi beberapa lipatan rugae, kebanyakan berorientasi longitudinal. Rugae ini
kebanyakan ditemukan mulai dari pinggir daerah pyloric hingga kurvatur mayor (gambar 71.7).
Rugae ini merupakan lipatan-lipatan besar pada jaringan konektif submukosa (lihat dibawah) dan
bukan variasi ketabalan mukosa yang menutupinya, dan rugae ini akan menghilang jika lambung
mengalami distensi. Seperti pada semua saluran cerna lainnya, mukosa ini tersusun oleh epitel
permukaan, lamina propria, dan mukosa muskuler.

EPITHELIUM
Ketika dilihat melalui mikroskop pada magnifikasi rendah, permukaan dalam dari dinding lambung
(Gambar 2) memperlihatkan bentuk sarang lebah dengan foveola gastrica kecil dan ireguler
berdiameter 0,2mm. Pada dasar foveola gastrica ini terdapat kelenjar gastrik tubular yang
berinvaginasi ke arah lamina propria hingga mukosa muskularis. Epitel kolumner tunggal yang
mensekresikan mukus melapisi seluruh permukaan luminal termasuk foveola gastrica dan terdiri
dari lapisan sel mukosa permukaan yang melepaskan mukus gastrik dari permukaan apical untuk
membentuk lapisan licin protektif tebal diseluruh permukaan gaster. Epitelium ini bermulai secara
langsung pada orificium cadiac, dimana terdapat transisi drastis antara epitel oesophagus berupa
epitel berlapis gepeng dan epitel gaster.

Kelenjar gastrik
Walaupun semua kelenjar gastrik berupa tubular (pipa), bentuk kelenjar ini beragam dan komposisi
selulernya juga berbeda-beda tergantung region tertentu pada lambung.Kelenjar ini dapat dibagi
menjadi tiga kelompok berdasarkan letak regionnya, yaitu kelenjar kardiak, prinsipal (korpus dan
fundus), dan pylorik. Fundus dan korpus membentuk bagian mayor dari gaster yang menghasilkan
sebagian besar sekresi gaster atau getah untuk pencernaan

Kelenjar Gastric Prinsipal
Kelenjar gastric principle ditemukan pada corpus dan fundus, tiga hingga tujuh saluran dari tiap
foveola gastrica (Gambar 1, 2, dan 3). Batas antara kelenjar ini dengan dasar dari foveola gastrik ini
disebut bagian isthmus kelenjar dan lebih ke basal adalah leher, merupakan perpanjangan dari
dasar. Pada dinding kelenjar terdapat terdapat paling tidak 5 jenis sel yang berbeda-beda : sel chief,
sel parietal, sel leher mukosa, sel stem, dan sel neuroendokrin.

Gambar 1. Diagram yang memperlihatkan regional
principal pada bagian interior lambung dan histologi jaringan dan sel didalam dinding tersebut. sel yang belum
berdifferensiasi, yang membatasi tiap sel, digambarkan berwarna putih (klik untuk memperbesar gambar) .
Sel chief (peptik) (Gambar 1 dan 3) merupakan sumber enzim pencernaan yaitu enzim pepsin dan
lipase. Sel chief ini biasanya terletak pada bagian basal, bentuknya berupa silindris (kolumner) dan
nukleusnya berbentuk bundar dan euchromatik. Sel ini mengandung granul zimogen sekretoris dan
karena banyaknya sitoplasmik RNA maka sel ini sangat basophilic. Sel parietal (Oxyntic) merupakan
sumber asam lambung dan faktor intrinsik, yaitu glycoprotein yang penting untuk absorbsi vitamin
B12. Sel ini berukuran besar, oval, dan sangat eosinophilic dengan nukleus terletak pada
pertengahan sel. Sel ini terletak terutama pada apical kelenjar hingga bagian isthmus. Sel ini
didapati hanya pada interval sel-sel lainnya disepanjang dinding foveola dan menggembung di
lateral dalam jaringan konektif. Sel parietal memiliki ultraktruktur yang unik terkait dengan
kemampuan mereka untuk mengsekresikan asam hydrochloric. Bagian luminal dari sel ini,
berinvaginasi membentuk beberapa kanal buntu yang menyokong sangat banyak microvili ireguler.
Di dalam sitopaslma yang berhadapan dengan kanal ini adalah membran tubulus yang sangat
banyak (sistem tubulovesicular). Terdapat sangat banyak mitokondria yang tersebar di seluruh
organella ini. Membran plasma yang menyelimuti mikrovili memiliki kosentrasi H+/K+ ATPase
yang sangat tinggi yang secara aktif mengsekresikan ion hidrogen kedalam lumen, ion chloride pun
keluar mengikuti gradien eletrokimia ini. Struktur yang akurat dari sel ini beragam tergantung dari
fase sekretoriknya : ketika terstimulasi, jumlah dan area permukaan dari mikrovili membesar hingga
lima kali lipat, diduga akibat fusi segera dari sistem tubulovesikuler dengan membran plasma. Pada
akhir sekresi terstimulasi, proses ini terbalik, membran yang berlebihan kembali pada sistem
tubuloalveolar dan mikrovili menghilang.

Sel leher mukosa sangat banyak pada leher kelenjar dan tersebar sepanjang dinding regio bagian
basal. Sel ini mengsekresikan mukus, dengan vesikel sekretorik apikalnya mengandung musin dan
nukelusnya terletak pada bagian basal. Namun, produksinya secara histokimia berbeda dengan
produksi dari sel mukosa permukaan

Gambar 2 Micrograph pembesaran rendah memperlihatkan dinding
lambung, daerah dari lipatan longitudinal atau rugae, dapat terlihat makroskopis. Permukaan epitel terlipat secara
microskopis membentuk foveola gastric, hingga ke dasar dimana kelenjar gastric yang terbuka sampai ke ketebalan
mukosa lamina propria. Lapisan mukosa muskularis dan submukosa mengikuti kontur ruga dan sedikit badian
lapisan muskularis eksterna terlihat dibawahnya.

Sel bakal merupakan sel mitotik yang belum berdifferensiasi dari jenis sel kelenjar lainnya. Sel ini
relatif sedikit dan terletak pada regio isthmus kelenjar dan bagian basal dari foveola gastric. Sel ini
berbentuk silindris (kolumner) dengan sedikit microvili yang pendek. Sel ini secara periodik
mengalami mitosis, sel yang dihasilkan bergerak ke apikal untuk berdifferensiasi menjadi sel
mukosa permukaan, atau ke basal membentuk sel leher mukosa, sel parietal, dan sel chief, serta sel
neuroendokrin. Semua sel ini memiliki durasi hidup yang terbatas, terutama yang mengsekresikan
mukus, dan yang selalu diganti. Periode pergantian dari sel mukosa permukaan adalah tiap 3 hari;
sel leher mukosa diganti tiap minggu. Jenis sel lainnya sepertinya hidup lebih lama.

Sel neuroendokrin ditemukan disemua jenis kelenjar gastrik namun lebih banyak ditemukan pada
corpus dan fundus. Sel ini terletak pada bagian terdalam dari kelenjar, diantara kumpulan sel chief .
Sel ini berbentuk pleomorfik dengan nukleus ireguler yang diliputi oleh granular sitoplasma yang
mengandung kluster granul sekretorik yang besar (o,3 microm). Sel ini mensintesis beberapa amino
biogenic dan polipeptide yang penting dalam mengendalikan motilitas dan sekresi glanduler. Pada
lambung sel ini termasuk sel G(yang mensekresi gastrin), sel D (somatostatin), dan sel
enterochromaffin-like/ECL (histamine). Sel-sel ini membentuk sistem sel neuroendokrin yang
berbeda-beda.

Kelenjar Kardiak
Sel kardiak terbatas pada area kecil dekat dengan orificium kardiak (Gambar 3); beberapa berupa
kelenjar tubuler sederhana, lainnya merupakan tubuler bercabang. Sel yang mengsekresikan mukus
mendominasi, sel parietal dan sel chief, walaupun ditemukan namun jumlahnya sedikit.

Gambar 3. Mikrograph yang memperlihatkan kelenjar
gastrik pada regio fundus, pembukaan dari basal foveola gasric dilapisi oleh sel mukosa serupa dengan sel yang
melapisi permukaan epitel. Sel parietal eosinofilik dan sel chief basophilic membatasi kelenjar, terlihat pada
pembesaran lebih tinggi di gambar B. Mikrograph dengan pembesaran lebih tinggi menunjukkan sel parietal
eosinophilic (panah kecil) dan sel chief basophilic (panah panjang) membatasi kelenjar gastrik (GG); kelenjar ini
membuka menjadi foveola gastric (GP), yang mana merupakan invaginasi dari epitel permukaan yang menskresikan
mukus.


Gambar 4. Gambaran micrograph yang menunjukkan celah antara
sel epitel berlapis gepeng tanpa lapisan keratin pada oesofagus dan pada lambung, dengan kelenjar kardiak. Suatu
folikel lymphoid terlihat pada submukosa dari zona peralihan (kiri bawah).

Kelenjar Pyloric
Kelenjar pyloric bermula sebagai dua atau tiga pipa berlekuk-lekuk menjadi suatu dasar dari foveola
gastrik pada antrum pylori: foveola mengambil sekitar 2/3 kedalaman mukosa. Kelenjar pyloric
kebanyakan ditempati oleh sel penghasil mukus, sel parietal sedikit, dan sel chief sangat jarang
ditemukan. Sebaliknya terdapat sangat banyak ditemukan sel neuroendokrin, terutama sel G, yang
mengsekresi gastrin ketika diaktifkan oleh stimulus mekanis yang sesuai (menyebabkan peningkatan
motilitas gaster dan sekresi asam lambung). Walaupun sel parietal jarang ditemukan pada kelenjar
pyloric, sel ini selalu ditemukan pada jaringan janin dan bayi. Pada dewasa sel ini dapat terlihat pada
mukosa duodenum yang dekat dengan pylorus.

Gambar 5. Gambaran mikrograph yang memperlihatkan daerah
pyloric pada lambung dengan kelenjar pyolorik, pewarnaan yang digunakan periodic acid Schiff (PAS) untuk
memperlihatkan musin (magenta/ungu) pada foveola gastric dan kelenjar. Sel berwarna pucat merupakan sel parietal
besar (P) dan sel enteroendokrin kecil (E)

LAMINA PROPRIA
Lamina propria membentuk kerangka jaringan konektif antara kelenjar dan mengandung jaringan
lymphoid yang terkumpul dalam massa kecil folikel lymphatic gastrik yang membentuk folikel
intestinal soliter (terutama pada masa awal kehidupan). Lamina propria juga memiliki suatu pleksus
vaskuler periglanduler yang kompleks, yang diperkirakan berperan penting dalam menjaga
lingkungan mukosa, termasuk membuang bikarbonat yang diproduksi pada jaringan sebagai
pengimbang sekresi asam. Pleksus neural juga ditemukan dan mengandung ujung saraf motorik dan
sensorik.

MUCOSA MUSKULARIS
Mukosa muskularis merupakan lapisan tipis dari serat otot halus yang terdapat pada bagian
eksternal dari kelenjar. Serat muskular ini teratur dalam bentuk sirkuler di dalam, lapisan
longitudinal di bagian luar, terdapat pula lapisan sirkuler diskontinu bagian luar. Lapisan dalam
mengandung jelujur sel otot polos terletak di antara kelenjar dan kontraksinya kemungkinan
membantu dalam mengosongkan foveola gastrik.

Submukosa
Submukosa merupakan lapisan bervariabel dari jaringan konektif yang terdiri dari bundel kolagen
tebal, beberapa serat elastin, pembuluh darah, dan pleksus saraf, termasuk pleksus submukosa
berganglion (Meissner's) pada lambung.

Muscularis eksterna
Muscularis eksterna merupakan selaput otot tebal berada tepat dibawah serosa, dimana keduanya
terhubung melalui jaringan konektif subserosa longgar. Dari lapisan terdalam keluar, jaringan ini
memiliki lapisan serat otot oblique, sirkuler, dan longitudinal, walaupun celah antara tiap lapisan
tidak berbeda satu sama lain. Lapisan sirkuler kurang begiru berkembang pada bagian oesofagus
namun semakin menebal pada distal antrum pyloric untuk kemudian membentuk sphincter pyloric
annular. Lapisan longitudinal luar kebanyakan terdapat pada 2/3 bagian kranial lambung dan
lapisan oblique dalam pada setengah bagian bawah lambung.

Kerja dari muskularis eksterna ini adalah menghasilkan pergerakan adukan yang mencampur
makanan dengan produk sekresi lambung. Ketika otot berkontraksi, volume lambung akan
berkurang dan menggerakkan mukosa menjadi lipatan longitudinal atau rugae (lihat atas). Rugae ini
akan datar kembali dan menghilang ketika lambung penuh akan makanan dan muskulatur
berelaksasi dan menipis. Aktivitas otot diatur oleh jaringan saraf autonom yang tidak bermyelin,
yang terdapat pada lapisan otot dalam plexus myenterik (Auerbach's)

SEROSA ATAU PERITONEUM VISCERA
Serosa merupakan perpanjangan dari peritoneum visceral yang menutupi keseluruhan permukaan
pada lambung kecuali sepanjang kurvatura mayor dan minor pada pertautan omentum mayor dan
minor, dimana lapisan peritoneum meninggal suatu ruang untuk saraf dan vaskler. Serosa juga tidak
ditemukan pada bagian kecil di posteroinferior dekat dengan orificium kardiak dimana lambung
berkontak dengan diafragma pada refleksi gastrophrenik dan lipatan gastropancreatik
Diposkan oleh Husnul Mubarak di 03:54
Label: Histologi
0 komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langgan: Poskan Komentar (Atom)
SELAMAT DATANG!!!

Anda mungkin juga menyukai