Anda di halaman 1dari 45

Medical Parasitic

Zoonoses
blok Agromedicine
dr. Betta Kurniawan, M.Kes
Pendahuluan
Penyakit pada manusia terutama penyakit
infeksi sebagian berasal/tertular dari
hewan-hewan sekitarnya atau yang
berkontak dengan manusia. Demikian juga
sebaliknya, hewan-hewan yang dekat
dengan manusia seperti hewan peliharaan
juga besar pula kemungkinannya tertular
penyakit dari manusia
Ruang lingkup
Penyakit zoonosis yaitu penyakit dan infeksi
yang secara alami saling menular antara hewan-
hewan dan manusia (komisi ahli WHO, 1982).
Anthropozoonosis adalah penyakit-penyakit
pada manusia yang dapat ditularkan dan
berkembang pada tubuh hewan
Zooanthroponosis adalah penyakit-penyakit
yang berasal dari hewan dan dapat menular pada
manusia
WHO mencatat sekitar 200 penyakit yang
digolongkan sebagai penyakit zoonosis
Rabies, toxoplasmosis, anthrax, ensefalitis
jepang, avian infulenza, dan lain-lain
merupakan contoh penyakit zoonosis yang
berdampak serius di Indonesia.
Dampak yang ditimbulkan oleh penyakit
zoonosis sangat besar baik dari segi nyawa,
kesehatan maupun ekonomi
Zoonosis oleh protozoa
parasitik
Balantidiasis
Cryptosporodiasis
Giardiasis
Pneumocytosis
Sarcosporodiasis
Toxoplasmosis
Zoonosis oleh helminthes

Ascariasis
Fascioliasis
Fasciolopsiasis
Hymenopliasis nana


Larva migran
Schistosomiasis dermis
Strongyloidiasis
Taeniasis
Trichinosis
Trichotrongylidiasis

Zoonosis oleh arthropoda
Scabiesis
Myiasis
Infestasi oleh ticks dan mites
(Owen, 1835), Railliet, 1895
Trichinella spiralis
HABITAT DAN TEMPAT HIDUP
CACING DEWASA
Dalam mukosa usus dari duodenum
sampai caecum
Larva dalam otot yang kaya oksigen
misalnya otot diafragma, masseter
dsb. membentuk kista
Trichinella spiralis
MORFOLOGI
Cacing dewasa :
Punya stylet mulut untuk menembus jaringan
Betina : vulva pada 1/5 anterior tubuh, hidup 7-8 bln
Jantan : ujung posterior melengkung ke ventral, tidak
memiliki spikulum diganti vas defferens
Larva : ramping, ujung anterior tajam, dapat bertahan 6
bulan - 30 tahun
HOSPES DEFINITIF
(DAPAT BERPERAN SEBAGAI HOSPES ANTARA)
Manusia, babi, tikus, kucing, burung, anjing,
babi hutan
Trichinella spiralis
SIKLUS HIDUP
Cacing jantan mati setelah kopulasi
Cacing betina (dapat hidup 7-8 minggu), bersifat
vivipar, yang hamil masuk dalam mukosa vili usus
sampai sinus limfatikus
Larva yang dilahirkan, masuk ke dalam sinus
limfatikus - ductus thoracicus - aliran darah - tersebar
ke seluruh tubuh - bergerak aktif ke otot
Larva awalnya searah dengan serat otot, kemudian
tubuh membentuk simpai hialin - larva melingkar -
terbentuk kista
Trichinella spiralis
SIKLUS HIDUP
PENULARAN
Memakan daging yang
mengandung larva (kista)
Melalui plasenta (jarang)
Melalui air susu ibu (jarang)
Trichinella spiralis
SIKLUS HIDUP
Trichinella spiralis
Gejala klinis terjadi karena
Cacing dewasa
Larva
Produk metabolisme atau mungkin toksin
yang dihasilkan
KLINIK
Trichinosis, trichiniasis, trichinelliasis
Penyebaran
Kosmopolit, terutama daerah iklim sedang
Trichinella spiralis
Keadaan patologi tergantung pada
Jumlah cacing
Keadaan penderita : besar, umur serta
daya tahan umum
Alat yang diserang
KLINIK
Trichinosis, trichiniasis, trichinelliasis
Penyebaran
Kosmopolit, terutama daerah iklim sedang
Trichinella spiralis
Terjadi 3 stadium klinis
Invasi usus oleh cacing dewasa
Migrasi larva
Pembentukan kista dan penyembuhan
KLINIK
Trichinosis, trichiniasis, trichinelliasis
Penyebaran
Kosmopolit, terutama daerah iklim sedang
Trichinella spiralis
(1). Invasi usus oleh cacing dewasa
Terjadi setelah 1-2 hari memakan
larva
Gejalanya berupa gangguan intestinal
KLINIK
Trichinosis, trichiniasis, trichinelliasis
Trichinella spiralis
(2). Migrasi larva
Terjadi setelah 7-28 hari memakan larva, didahului oleh
eosinofili mulai minggu ke2, mencapai puncak minggu ke 3-
4, kembali normal bulan ke 6

Gejalanya berupa edema sekitar mata, myalgi, sakit sendi,
sefalgi, demam yang hampir menetap selama perjalanan
penyakit menyerupai typhus abdominalis
KLINIK
Trichinosis, trichiniasis, trichinelliasis
Trichinella spiralis
(3). Pembentukan kista dan penyembuhan
Mulai bulan ke 3 setelah memakan larva
Timbul kelemahan badan dan kaheksi
Setelah sembuh kadang-kadang terjadi
gejala sisa berupa sakit sendi, lemah,
kaku, kurang lincah dan hemiplegi
KLINIK
Trichinosis, trichiniasis, trichinelliasis
Trichinella spiralis
DIAGNOSA
Gejala klinis yang menunjang
Eosinofili, demam, sembab muka, myalgi dan
gangguan gastrointestinal
Pemeriksaan untuk kepastian diagnosa
Adanya larva dengan biopsi otot, pada
minggu 3-4
Cacing dewasa dari tinja; larva dari LCS
Immunologis dengan : tes intradermal, ikatan
komplemen, presipitin
Trichinella spiralis
PENCEGAHAN
Daging : dimasak dengan
sempurna atau radiasi
pengionan
Daging makanan babi harus
disterilkan
Musnahkan tikus dan mencit
Trichostrongylus sp.
(Looss, 1905)
Selesai Penayangan
Klik Tombol Esc
HOSPES
Binatang memamah biak
Dapat mengenai
manusia
HABITAT
Usus halus
Selesai Penayangan
Klik Tombol Esc
MORFOLOGI
Halus seperti benang, tanpa rongga
mulut
Telur menyerupai telur cacing
tambang, lebih besar, keluar bersama
tinja sudah bersegmen
Larva rhabditiform : ada benjolan pada
ekornya
Selesai Penayangan
Klik Tombol Esc
SIKLUS HIDUP
Dalam 24 jam, di luar tubuh telur menetas ke
luar larva rhabditiform
Dalam 3-4 hari, larva rhabditiform berubah
menjadi larva pseudorhabditiform
Hospes terinfeksi bila memakan larva
pseudorhabditiform bersama sayuran
Larva masuk dinding usus, kemudian keluar ke
rongga usus jadi dewasa dalam 21 hari
Tidak terjadi siklus ke paru-paru
Selesai Penayangan
Klik Tombol Esc
PENYEBARAN
Kosmopolit
Di Indonesia spesies T.
colubriformis, di
Jakarta 40%
Di Korea spesies T.
orientalis
Selesai Penayangan
Klik Tombol Esc
DIAGNOSA
Menemukan telur dalam tinja atau
cairan duodenum
Karena telurnya mirip telur cacing
tambang, maka untuk memastikan
dibiak dan keluar larva yang
ekornya ada benjolan
Selesai Penayangan
Klik Tombol Esc
PENGOBATAN
Paling efektif dengan alkopar
(befenium) dan thiabendazole
Resisten terhadap tetrachlorethilen
PENCEGAHAN
Hindari memakan sayur mentah atau
dimasak kurang sempurna
CACING TAMBANG
BINATANG
MORFOLOGI DAN SIKLUS
HIDUP
Ancylostoma braziliense dan A. ceylenicum
mempunyai satu pasang gigi sedangkan A.
caninum tiga pasang.
Cacing dewasa hidup di dalam usus halus anjing
dan kucing. Larva filariform secara kebetulan
memasuki kulit manusia, tetapi larva ini tidak
dapat menjadi dewasa dan akan mengembara di
kulit, disebut cutaneus larva migrans atau
creeping eruption atau creeping deseases berupa
garis merah di kulit yang berbentuk sepingine.
DIAGNOSA
Ditegakkan dengan menemukan
gambaran di atas, pada kulit serta
menemukan larva pada biopsi
PENGOBATAN
Thiabendazole dengan dosis 2 kali 25 mg
sehari selama 2-4 hari berturut-turut.
PENCEGAHAN
Hindari anak bermain di pasir tempat
kucing atau anjing sering berak serta
membiasakan anak bermain memakai
sepatu.

ASCARIS
BINATANG
Yang penting diketahui beberapa spesies
dari genus Toxocara:
T. canis (Werner, 1782), Johnston, 1916,
pada anjing.
T. cati (Schrank, 1788,) Brumpt, 1927, pada
kucing.
Toxascaris leonina (Von Linstow, 1902),
Leiper, 1907, terdapat pada anjing, kucing
dan carnivora lain
MORFOLOGI DAN SIKLUS
HIDUP
Cacing dewasa menyerupai bentuk A.
lumbricoides tetapi ukurannya lebih kecil dan lebih
pendek.
Panjang cacing jantan antara 4-6 cm, cacing
betina 6-10 cm.
Habitatnya pada usus halus, manusia secara
kebetulan terkena infeksi apabila memakan telur
yang infektif. Larva yang terbentuk tidak dapat
menjadi dewasa di dalam tubuh manusia, larva ini
akan mengembara pada alat-alat visceral
menyebabkan Visceral Larva Migrans.

PATOLOGI DAN KLINIK
Secara umum penyakitnya disebut toxocariasis,
sering menyerang anak usia antara 1-4 tahun yang
sering bermain di tanah, biasanya tanpa gejala.
Sering juga terdapat eosinophilia yang menetap.

Pada pemeriksaan Rontgen paru-paru sering
ditemukan tanda peradangan. Pernah dilaporkan
Toxocara dapat menyebabkan choroiditis, iritis dan
perdarahan pada bola mata.
.

DIAGNOSA

Ditegakkan dengan immunodiagnosis,
pemeriksaan darah (ditemukan
eosinophilia dan hyperglobulinemia)
pemeriksaan biopsi atau autopsi, serta
terdapat hepatosplenomegali.

PENGOBATAN
Ditujukan kepada alat-alat yang
dikenainya serta pemberian obat-obat anti
alergi dan antihelmintik seperti
thiabendazole.
PENCEGAHAN
Hindarkan anak bermain dengan kucing
dan anjing serta main tanah
Schistosoma
binatang
DERMATITIS OLEH CERCARIA
SCHISTOSOMA binatang
(Swimmer's itch, clam digger's itch)


Cercaria yang menimbulkan dermatitis
biasanya spesies trematoda darah pada
beberapa jenis burung, terutama
Trichobilharzia, Gigantobilharzia,
Ornithobilharzia.
Trichobilharzia occelata bertanggung jawab
untuk "swimmer's itch" pada kasus di Danau
Minnesota.
Tuan rumah molusca meliputi spesies
Lymnaea, Stagnicola, Physa, Polyplis,
Planorbis dan Chilina
ASPEK KLINIS DARI
SCHISTOSOME DERMATITIS
Daerah kulit yang terkena cercaria penyebab
dermatitis terasa nyeri menusuk atau panas diikuti
dengan eritema pada daerah tersebut, pada
orang yang sensitifitasnya tinggi, terjadi urtikaria
lokal atau generalisata. Reaksi ini bertambah
hebat dengan berulangnya infeksi.
Reaksi yang hebat biasanya terjadi pada hari
kedua atau ketiga, kemudian bertahap menurun,
tetapi gejala akan bertambah apabila daerah
tersebut digaruk.

PENGOBATAN
Trimeprazine diberikan oral
Untuk mengurangi rasa gatal dioleskan
obat lokal
Tugas
Buat makalah dan slide powerpoint untuk penyakit di
bawah ini ! (masing-masing penyakit oleh 2 kelompok)

Cryptosporodiasis
Cutaneus Larva Migrans
Sarcosporodiasis
Ascariasis binatang
Myiasis
Infestasi oleh ticks dan mites

Anda mungkin juga menyukai