Bagian Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Unit Paru RS Persahabatan, Jakarta PENDAHULUAN Batuk merupakan upaya pertahanan paru terhadap berbagai rangsangan yang ada. Batuk adalah refleks normal yang melindungi tubuh kita(!"#. $entu sa%a bila batuk itu berlebihan& ia akan terasa amat mengganggu. Penelitian menun%ukkan bah'a pada penderita batuk kronik didapat ()* sampai +( kali batuk,hari. Penderita $B paru %umlah batuknya sekitar -)+ kali,hari dan penderita influen.a bahkan sampai /"." kali,hari(-#. Penelitian epidemiologi telah menun%ukkan bah'a batuk kronik banyak berhubungan dengan kebiasaan merokok. Duapuluhlima persen dari mereka yang merokok ,) bungkus,hari akan mengalami batuk!batuk& sementara dari penderita yang merokok bungkus per hari akan ditemukan kira!kira /01 yang batuk kronik. 2ebagian besar dari perokok berat yang merokok ) bungkus,hari akan mengeluh batuk!batuk kronik. Penelitian berskala besar di A2 %uga menemukan bah'a * 3 ))1 non perokok %uga menderita batuk yang antara lain disebabkan oleh penyakit kronik& polusi udara dan lain! lain.
4E5LE62 BA$U6 4efleks batuk terdiri dari / komponen utama7 yaitu reseptor batuk& serabut saraf aferen& pusat batuk& susunan saraf eferen dan efektor (tabel 1#8!/# Batuk bermula dari suatu rangsang pada reseptor batuk. 4eseptor ini berupa serabut saraf non mielin halus yang terletak baik di dalam maupun di luar rongga toraks. 9ang terletak di dalam rongga toraks antara lain terdapat di laring& trakea& bronkus dan di pleura. :umlah reseptor akan semakin berkurang pada ;abang!;abang bronkus yang ke;il& dan se%umlah besar reseptor didapat di laring& trakea& karina dan daerah per;abangan bronkus. 4eseptor bahkan %uga ditemui di saluran telinga& lambung& hilus& sinus paranasalis& perikardial dan diafragma((#. 2erabut aferen terpenting ada pada ;abang ner<us =agus& yang mengalirkan rangsang dari laring& trakea& bronkus& pleura& lambung dan %uga rangsang dari telinga melalui ;abang Arnold dari n. =agus. Ner<us trigeminus menyalurkan rangsang dari sinus paranasalis& ner<us glosofaringeus menyalurkan rangsang dari faring dan ner<us frenikus menyalurkan rangsang dari perikardium dan diafragma("!/#. Tabel 1. Komponen refleks batuk >leh serabut aferen rangsang ini diba'a ke pusat batuk yang terletak di medula& di dekat pusat pemapasan dan pusat muntah. 6emudian dari sini oleh serabut!serabut eferen n. =agus& n. 5renikus& n. ?nterkostal dan lumbar& n. $rigeminus& n. 5asialis& n.Hipoglosus dan lain!lain menu%u ke efektor. Efektor ini terdiri dari otot!otot laring& trakea& bronkus& diafragma& otot!otot interkostal dan lain!lain. Di daerah efektor inilah mekanisme batuk kemudian ter%adi("!/#. @E6AN?2@E BA$U6 Pada dasarnya mekanisme batuk dapat dibagi men%adi tiga fase& yaitu fase inspirasi& fase kompresi dan fase ekspirasi. Batuk biasanya bermula dari inhalasi se%umlah udara& kemudian glotis akan menutup dan tekanan di dalam paru akan meningkat yang akhirnya diikuti dengan pembukaan glotis se;ara tiba!tiba dan ekspirasi se%umlah udara dalam ke;epatan tertentu(/&+&*#. 5ase inspirasi dimulai dengan inspirasi singkat dan ;epat dari se%umlah besar udara& pada saat ini glotis se;ara refleks sudah terbuka. =olume udara yang diinspirasi sangat ber<ariasi %umlahnya& berkisar antara )00 sampai -/00 ml di atas kapasitas residu fungsional. Penelitian lain menyebutkan %umlah udara yang dihisap berkisar antara /01 dari tidal volume sampai /01 dari kapasitas <ital. Ada dua manfaat utama dihisapnya se%umlah besar <olume ini. Pertama& <olume yang besar akan memperkuat fase ekspirasi nantinya dan dapat menghasilkan ekspirasi yang lebih ;epat dan lebih kuat. @anfaat kedua& <olume yang besar akan memperke;il rongga udara yang tertutup sehingga pengeluaran sekret akan lebih mudah(-#. 2etelah udara di inspirasi& maka mulailah fase kompresi dimana glotis akan tertutup selama 0&) detik. Pada masa ini& tekanan di paru dan abdomen akan meningkat sampai /0 3 00 mmHg. $ertutupnya glotis merupakan ;iri khas batuk& yang membedakannya dengan manu<er ekspirasi paksa lain karena akan menghasilkan tenaga yang berbeda. $ekanan yang didapatkan bila glotis tertutup adalah 0 sampai 001 lebih besar daripada ;ara ekspirasi paksa yang lain. Di pihak lain& batuk %uga dapat ter%adi tanpa penutupan glotis("&/#. 6emudian& se;ara aktif glotis akan terbuka dan berlangsunglah fase ekspirasi. Udara akan keluar dan menggetarkan %aringan saluran napas serta udara yang ada sehingga menimbulkan suara batuk yang kita kenal. Arus udara ekspirasi yang maksimal akan ter;apai dalam 'aktu -03/0 detik setelah glotis terbuka& yang kemudian diikuti dengan arus yang menetapA 6e;epatan udara yang dihasilkan dapat men;apai (.000 sampai )".000 ;m per menit& dan pada fase ini dapat di%umpai pengurangan diameter trakea sampai *01()#. PEN9EBAB BA$U6 Batuk dapat ter%adi akibat berbagai penyakit,proses yang merangsang reseptor batuk. 2elain itu& batuk %uga dapat ter%adi pada keadaan!keadaan psikogenik tertentu. Tabel 2 akan menya%ikan beberapa penyebab battik dengan berbagai ;ontohnya. $entunya diperlukan pemeriksaan yang seksama untuk mendeteksi keadaan!keadaan tersebut. Dalam hal ini perlu dilakukan anamnesis yang baik& pemeriksaan fisik& dan mungkin %uga pemeriksaan lain seperti laboratorium darah dan sputum& rontgen toraks& tes fungsi paru dan lain!lain()&-#. 6>@PL?6A2? 6omplikasi tersering adalah keluhan non spesifik seperti badan lemah& anoreksia& mual dan muntah. @ungkin dapat terB %adi komplikasi!komplikasi yang lebih berat& baik berupa kardio<askuler& muskuloskeletal atau ge%ala!ge%ala lain()!"#. Pada sistem kardio<askuler dapat ter%adi bradiaritmia& perdarahan subkon%ungti<a& nasal dan di daerah anus& bahkan ada yang melaporkan ter%adinya henti %antung. Batuk!batuk yang hebat %uga dapat menyebabkan ter%adinya pneumotoraks& pneumomediastinum& ruptur otot!otot dan bahkan fraktur iga("&/#. 6omplikasi yang sangat dramatis 3 tetapi %arang ter%adi 3 adalah Cough syncoe atau !ussive syncoe" 6eadaan ini biasanya ter%adi setelah batuk!batuk yang paroksismal dan kemudian penderita akan kehilangan kesadaran selama C 0 detik. Cough syncoe ter%adi karena peningkatan tekanan serebrospinal se;ara nyata akibat peningkatan tekanan intratoraks dan intraabdomen Tabel 2. Beberapa penyebab kantuk Iritans B rokok& asap& 2>)& Das ditempat ker%a Mekanik B retensi sekret bronkopulmoner benda asing dalam saluran nafas& posinasal drip& aspirasi Penyakit Paru Obstrukti B Bronkitis kronik& asma& emfisema& fibrosis kistik& bronkiektasis Penyakit Paru !estrikti BB Pneumonia& Penyakit 6olagen& Penyakit Dranulomatosa Ineksi B Laringitis akut & bron;hitis akut& Pneumonia& pleuritis& Perikarditis Tumor B $umor laring dan tumor paru Psikogenik "ain#lain ketika batuk()&-#. PENU$UP Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh yang berguna untuk membersihkan saluran trakeobronkial. Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan berbagai efek yang tidak menguntungkan berupa penumpukan sekret yang berlebihan& atelektasis& gangguan pertukaran gas dan lain!lain. Batuk yang tidak efektif mungkin ter%adi karena gangguan di saraf aferen& pusat batuk atau di saraf eferen yang ada. Batuk yang berlebihan akan terasa mengganggu. Penyebab batuk %uga amat beragam& mulai dari kebiasaan merokok sampai pada berbagai penyakit baik di paru maupun di luar paru. 6eluhan batuk %uga dapat menimbulkan berbagai komplikasi mulai dari yang ringan sampai yang berat. $%P&'TA$AA( . 5raser 42& Pare :AP& DenereuE DP. Diagnosis of diseases of the ;hest. PhiladelphiaB FB 2aunders Go& H** B +0 3 +. ). @urray ?5& Nadel :A. 4espiratory medi;ine. PhiladelphiaB FB 2aunders Go& H**B -H+ 3 "00. -. @;Gool 5D& Leith DE. Padaophysiology of ;ough. Glini;al Ghest @edi;ine H*+7 *B *H 3 H(. ". Bre'is 4AL. Le;ture notes in respiratory diseases. >EfordB Bla;k'ell 2;ient Publ H*-B -) 3 +. /. 5arsan 2. A ;on;ise handbook of respiratory disease. =irginia 4eston Publ Go H+*B"3/. (. 5ishman AP. Pulmonary disease and disorders. Ne' 9orkB @;Dra' Hill Book Go H**B -)" 3 "0. +. Grofton :& Douglas A. 4espiratory disease. >EfordB Bla;k'ell 2;ient Publ H*HB 0 3 ). *. Hadiarto @angunnegoro& $%andra 9oga Aditama. Patofisiologi batuk. Dalam Batuk kronik. :akarta& 56U? H*/B 3 (. Luck is nothing but a trick name of hard work