OPTIMALISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI ISE-ISE TAKENGON
Asri 1 * dan Supri Hardi 2
*Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh Lhokseumawe **Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Email:ssuprihardi@yahoo.com
Abstrak
Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) merupakan salah satu solusi alternatif dari beberapa solusi yang ada di desa Ise-Ise takengon. Tujuan penelitia ini adalah untuk mementukan daya listrik yang optimal dan mendapatkan kapasitas ELC ballast load untuk penstabil tegangan dan frekuensi sumber generator sebagai penyedia daya listrik. Kapasitas turbin dapat dioptimalkan dari daya 13,8 KW menjadi 25 KW dengan cara memperbesar ukuran turbin air dan ukuran pipa pesat 27,37 inchi. Kapasitas generator sebesar 28 KVA dan kapasitas ballast load di tingkatkan dari 15 KW menjadi 22 KW sesuai perubahan beban sebesar 60%, dengan nilai tahanan sebesar 6,56 ohm. Kapasitas ballast load disesuaikan dengan karakteristik beban konsumen, karena prinsipnya sisa daya dari konsumen harus diambil alih oleh ballast load.
Kata kunci: PLTMH, ELC dan Ballast Load
Pendahuluan Pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMh) dibangun desa Ise-Ise kabupaten Aceh Tengah pada tahun 2012 dengan perkiraan kapasitas pembangkit dibawah 100 KW. Selama ini warga desa Ise-Ise belum mendapatkan pelayanan energi listrik dari PLN. Oleh karena itu, PLTMh merupakan salah satu solusi alternatif dari beberapa solusi yang ada. Sementara potensi kelistrikan tenaga air di Nusantara sesuai data saat ini mencapai 72.000 MW, dimana 10 persennya atau 7.500 MW saja yang masih dapat dimanfaatkan untuk sistem PLTMh [1,2,3]. Ada beberapa kelemahan dari pembangkit mikrohidro yaitu turbin air yang digunakan tidak menggunakan governor untuk mengatur putaran turbin dengan mengatur bukaan valve gate aliran debit air. Sehingga permasalahan yang timbul yaitu putaran tidak akan stabil bila beban pada konsumen berubah-ubah. Pada kondisi beban puncak maka hampir semua daya yang dihasilkan generator dikonsumsi oleh beban pada konsumen, sehingga putaran generator sesuai yang diharapkan untuk mencapai frekuensi 50 Hz, tetapi ketika beban yang diperlukan adalah lebih rendah dari daya yang dihasilkan oleh generator, maka tegangan dan kecepatan generator akan meningkat, sehingga akan menyebabkan masalah kerusakan peralatan listrik pada konsumen. Walaupun pengatur tegangan dapat dilakukan oleh AVR dengan mengatur eksitasi generator, tetapi AVR juga memiliki batasan tertentu untuk mengimbangi putaran yang diterima generator [4,5] Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dibangunlah sebuah perangkat pengendali beban elektronik atau dikenal dengan nama Electronic Load Controller (ELC).
166
Prosiding SNYuBe 2013 Penggunaan ELC merupakan teknik yang digunakan pada sistem PLTMh, dengan memberi beban generator untuk selalu beroperasi pada beban penuh. Dengan demikian putaran generator akan terjaga konstan. Metode ini dilakukan dengan cara memasang beban resistif (ballast loads) pada sistem. Ballast load diatur secara otomatis sebagai kompensasi perubahan beban pada konsumen [2]. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan optimalisasi pembangkitan tenaga listrik PLTMh yang ada di Ise-ise Takengon dan kapasitas ballast load sehingga mampu menstabilkan tegangan dan frekuensi sesuai kondisi karakteristik pembebanan kosumen. Material dan Metode Eksperimental Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengukuran dan pengujian ballast load terhadap putaran generator dan bukaan valve secara manual. Langkah pengujian yang dilakukan yaitu memutar bukaan valve step by step dengan kelipatan 2 putaran. Kemudian diukur putaran turbin dan generator menggunakan thaco meter. Selanjutnya kita lihat pembacaan frekuensi meter, volt meter, dan ampere meter pada masing-masing fasa. Skematik penelitian ini diperlihatkan pada Gambar 1 dan 2.
Gambar 1. Sistem PLTMh dengan dummy load
Gambar 2 Pengaturan beban ballast load
167
Prosiding SNYuBe 2013 Hasil dan Pembahasan Hasil perhitungan diperoleh ukuran pipa pesat adalah 0.695 m dengan panjang pipa L = 50 m dan head loss h = 2 m. Kapasitas turbin air diperoleh sebesar 25 KW. Daya generator diperoleh sebesar 28 KVA dengan faktor daya sebesar 0.8. Karakteristik beban dimana kondisi beban maksimum dimulai dari jam 5 sore sampai dengan jam 8 pagi. Sementara dari jam 8 pagi sampai dengan 5 sore kondisi beban off, karena turbin dimatikan sama sekali. Jumlah beban dengan jumlah rumah sebanyak 50 KK, dan masing-masing di jatahi daya sebesar 440 VA atau (2A), maka total daya 50 x 440 = 22000 VA atau (22 KVA). Jika kondisi karakteristik beban seperti yang sudah dijelaskan, dimana beban tidak kontinu selama 24 jam. Jika beban hidup terus tanpa ada pemutusan, maka kapasitas ballast load di pilih pada kapasitas beban konsumen terendah. Dimana daya ballast load sama dengan kapasitas generator dikurang dengan jumlah pemakaian beban konsumen. Kapasitas ballast load minimal sama dengan 6 KVA yaitu, (28 KVA - 22 KVA). Nilai tersebut untuk kondisi beban maksimum dan tetap. Jika terjadi perubahan beban mencapai 60%, maka kapasitas ballast load sebesar 22 KW. Detail hasil perhitungan diperlihatkan pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1. Data kapasitas air Head :10.8 m Debit 300 ltr/dt Daya 13.8 kW Maksimal Debit tidak sesuai : Debit Sungai / Musim Kapasitas Konst.Sipil PENSTOCK / PIPA PESAT Baik Catatan Ditolak Bahan: Baja Diameter: 570 mm Tebal (baja): mm Merk (PVC) : Supplier (baja) : TURBINE / TURBIN Baik Catatan Ditolak Tipe Turbin: Crossflow Merk: C235 Supplier: Putra Dayung Diameter: 235 mm Lebar Turbin: 470 mm GENERATOR / GENERATOR Baik Catatan Ditolak Tipe: Sync / Async brush / brushless Merk: Marelly Supplier: Kapasitas: 15 kW / 28 kVA Putaran: 1500 rpm / 50 Hz Voltage: 220V / 380V Jumlah Fasa: 3 Phase CONTROL PANEL / PANEL KONTROL Baik Catatan Ditolak Tipe: ELC Merk: PME Kapasitas : 15 kW Kapasitas MCB: 40 A SCR/TRIAC A Ballast Load : 15kW : Ohm : Kabel generator, tipe: NYY Merk kabel: Extrana Diameter: 4 x 10 mm2 Kabel konsumen, tipe: NFAZX Merk kabel: Daisaku Diameter: 4 x 25 mm2
Prosiding SNYuBe 2013 Dari data pengukuran tersebut terlihat bahwa kapasitas generator kondisi bukaan valve 100% hanya mampu mengeluarkan daya sebesar 13,8 KVA. Kapasitas turbin tidak sesuai dengan kapasitas air yang tersedia sesuai perhitungan yaitu sebesar 25 KW dan daya generator sebesar 22,5 KW. Seharusnya kondisi bukaan valve 100%, turbin air mampu memutar daya generator menghasilkan daya 28 KVA. Dari data ukuran pipa pesat 570 mm ditingkatkan menjadi 695 mm atau 27,37 inchi. Ukuran pipa pesat sesuai perhitungan tersebut digunakan untuk menaikan daya turbin menjadi 25 kW. Dari data name plate generator kapasitas generator sudah sesuai dengan perhitungan yaitu sebesar 28 KVA, 220/380 volt, 1500 Rpm, 50 Hz. Kapasitas ballast load disesuaikan dengan perubahan daya konsumen, sesuai perhitungan kapasitas ballast load yang digunakan sebesar 22 kW. Jika generator bekerja pada tegangan 230/380 volt, maka tahanan dari ballast load sebesar 6.56 ohm. Maka nilai tahanan ballast load digunakan 6,56 ohm, sebagai beban pengambil alih sisa daya generator sebesar 60%.
Kesimpulan
Kapasitas turbin dapat ditingkatkan dari 13,8 KW menjadi 25 KW dengan cara memperbesar kapasitas turbin air dengan pipa pesat 27,37 inchi. Kapasitas generator sudah sesuai dengan perhitungan yaitu sebesar 28 KVA. Sisa daya dari konsumen harus diambil alih oleh ballast load sebesar 22 KW sesuai perubahan beban sebesar 60%, dengan nilai tahanan sebesar 6,56 ohm. Jika ballast load tidak sesuai, maka mengakibatkan putaran turbin akan naik, dengan demikian tegangan dan frekuensi sistem akan ikut naik.
Referensi
[1]. Ali Mashar, Djafar Sodiq, Analisis Harmonisa Electronic Load Control (Elc) Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), Politeknik Negeri Bandung. [2]. Ardha Sandy P, studi pengontrol beban elektronik pada pembangkit listrik tenaga mikrohidro seloliman, trawas kabupaten mojokerto, ITS Surabaya. [3]. Djafar Sodiq, Kontrol Dan Proteksi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, 2011. [4]. Renerconsys, digital load controller (DLC) For Induction generator (IGC) & Synchronous generator (ELC), Komp. Cimindi Raya AL-3 Cimahi, Bandung. [5]. Riza widia, Dasrul yunus, Simulasi Arus Beban PLTMh Menggunakan Pengatur Beban Elektronik ELC fasa satu, Politeknik Negeri Padang.