Anda di halaman 1dari 9

A Muh Falih

IX Ibnu Sina
Tugas Mulok Komponen Dasar Elektronika

Komponen Dasar Elektronika
Komponen elektronika terdiri dari 2 jenis, yaitu komponen pasif & aktif. Komponen pasif adalah
komponen yg dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan atau sumber arus sendiri,
sedangkan komponen aktif butuh sumber tegangan untuk bekerja.
Baiklah, kita mulai dengan komponen pasifnya dahulu, antara lain :
1. Resistor
Sesuai dengan namanya yg berarti resistansi / hambatan, komponen ini berfungsi untuk menghambat
arus listrik. Resistor terbagi lagi menjadi 2, yaitu resistor tetap dan tidak tetap. Perbedaannya
sederhana, resistor tetap memiliki nilai hambatan tetap sedangkan resistor tidak tetap memiliki nilai
hambatan yg bisa diubah-ubah. Untuk mengetahui nilai hambatan pada resistor tidak tetap lebih
mudah karena sudah tertera dibadan resistor, sedangkan untuk resistor tetap harus dengan pembacaan
gelang warna pada badannya. Berikut adalah tabel kode warna resistor 4 gelang :

Untuk gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari resistor itu, gelang ke-3 menyatakan faktor
pengali (banyaknya nol), dan gelang ke-4 menyatakan toleransi. Contoh :

Warna gelang resistor : Merah Coklat Jingga Perak

Nilai : 2 1 1000 10%

Pembacaannya : 21000 O atau 21 KO dengan toleransi 10%

2. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yg memiliki kemampuan kapasitansi yaitu kemampuan untuk
menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Seperti halnya resistor, kapasitor juga terbagi dua yaitu
kapasitor tetap dan tidak tetap. Kapasitor dapat dibedakan dari bahan yg digunakan sebagai lapisan
diantaranya lempengan logam yg disebut dielektrikum. Dielektrikum tersebut dapat berupa keramik,
mika, mylar, kertas, polyester, atau film. Satuan nilai untuk kapasitor adalah farad, untuk mengetahui
nilainya dapat dibaca melalui kode angka pada badannya.

3. Dioda (PN Junction)
Dioda merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantar arus listrik dan tegangan pada
satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda adalah Germanium (Ge) dan Silikon/Silsilum
(Si). Dioda terdiri dari :

- Dioda Kontak Titik
Dioda ini dipergunakan untuk mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah.
Contoh tipe dari dioda ini misalnya; OA 70, OA 90 dan 1N 60.

- Dioda Hubungan
Dioda ini dapat mengalirkan arus atau tegangan yang besar hanya satu arah. Dioda ini biasa
digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan. Dioda ini memiliki tegangan maksimal dan arus
maksimal, misalnya Dioda tipe 1N4001 ada 2 jenis yaitu yang berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V.
-

- Dioda Zener
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah kerja reverse bias.
Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas tegangan. Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan
pembatasnya. Misalnya 12 V, ini berarti dioda zener dapat membatasi tegangan yang lebih besar dari
12 V atau menjadi 12 V

- Dioda Pemancar Cahaya (LED)
LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode (Dioda Pemancar Cahaya). Dioda ini akan
mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan sebesar 1,8 V dengan arus 1,5 mA. LED banyak digunakan
sebagai lampu indikator dan peraga (display).

4. Transformator (trafo)
Transformator disingkat dengan Trafo. Trafo terdiri dari dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan
skunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya medan listrik, yang dapat digunakan untuk
menaikkan atau menurunkan tegangan listrik AC.

5. Relay
Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu
lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus
listrik yang mengalir melalui lilitan. Susunan kontak pada relay adalah:
Normally Open : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik.
Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik.
Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat
kontak lainnya berhubungan.

Nah, itulah tadi beberapa contoh komponen elektronika yg bersifat pasif. Sekarang kita beralih ke
komponen aktif, diantaranya :

1. Transistor
Transistor ada 2 jenis yaitu bipolar & unipolar. Trasistor bipolar memiliki 2 buah persambungan
kutub, sedangkan transistor unipolar hanya memiliki 1 persambungan kutub saja. Bentuk umumnya
terdiri dari 3 kaki yg masing2 diberi nama basis, kolektor, dan emitor. Untuk mengetahui kaki2nya
dapat diketahui dengan pengukuran menggunakan multimeter, namun agar lebih mudah dapat dilihat
pada data book transistor yg mencantumkan berbagai type transistor serta kaki2nya. Untuk transistor
bipolar terbagi lagi menjadi type PNP & NPN, bipolar dapat diibaratkan sebagai gabungan 2 buah
dioda, seperti gambar berikut :

2. Thyristor
Untuk transistor unipolar sendiri merupakan Field effect Transistor (FET) yg terdiri dari JFET kanal
N, JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET kanal P.

3. TRANDUCER
Tranducer adalah pengoperasian kerja suatu rangkaian yang lebih mudah diukur atau
dikendalikan oleh besaran listrik, yaitu tegangan dan arus dimana terjadi perubahan dari
suatu besaran ke besaran lainnya.
Adapun komponen elektronika yang termasuk ke dalam tranducer ialah :

1.LDR (Light Dependent Resistance)
Yaitu resistor yang dapat berubah-ubah nilai resistansinya jika permukaannya
terkena cahaya. Kondisinya ialah jika terkena cahaya nilai resistansinya
kecil,sedangkan jika tidak terkena cahaya (kondisi gelap).

2.NTC (Negative Temperature Coeffisient)
Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan
temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya
kecil dan sebaliknya bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya
semakin besar.

3.PTC (Positive Temperature Coeffisient)
Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan
temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya
semakin besar sedangkan bila temperaturnya makin rendah maka nilai
resistansinya pun semakin kecil.

4. IC
IC: singkatan dari integrated circuit adalah komponen yang sengaja dirancang dengan terpadu berupa
komponen-komponen diode, resistor, kapasitor, dan transistor yang jumlahnya berjuta-juta bisa juga
sampai bermilyar-milyar.

Simbol Fungsi Komponen Dasar Elektronika
Simbol komponen Listrik dan elektronik ini diperlukan ketika kita ingin membuat sebuah
rangkaian atau memperbaiki sebuah alat yang berhubungan dengan listrik atau elektronik
sehingga bisa ditelusuri bagian yang rusak untuk diperbaiki atau diganti komponennya.
Dibawah ini adalah sebagian contoh sambungan dan komponen yang berhubungan dengan
listrik dan elektronik

SIMBOL NAMA KOMPONEN KETERANGAN
Simbol Sambungan

Kabel tidak koneksi Terputus (tidak terhubung)

Kabel/ Wire Listrik Kabel penghubung (konduktor)

Koneksi kabel Terhubung
Simbol Saklar (Switch) dan Simbol Relay

Toggle Switch SPST Terputus dalam kondisi open

Toggle Switch SPDT Memilih dua terminal koneksi

Saklar Push-Button (NO) Terhubung ketika ditekan

Saklar Push-Button (NC) Terputus ketika ditekan

DIP Switch Multiswitch(Saklar banyak)

Relay SPST
Koneksi (Open dan Close) digerakan oleh
elektromagnetik.

Relay SPDT

Jumper Koneksi dengan pemasangan jumper

Solder Bridge Koneksi dengan cara disolder
Simbol Ground

Earth Ground Referensi 0 sebuah sumber listrik

Chassis Ground
Ground yang dihubungkan pada body sebuah rangkaian
listrik

Common/ Digital Ground

Simbol Resistor

Resistor
Resistor berfungsi untuk menahan arus yang mengalir
dalam rangkaian listrik

Resistor

Potensio Meter
Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai
resistansi dari 3 titik terminal dapat diatur

Potensio Meter

Variable Resistor
Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai
resistansi dari 2 titik terminal dapat diatur

Variable Resistor
Simbol Condensator (Kapasitor)

Condensator Bipolar
Berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara
waktu

Condensator Nonpolar

Condensator Bipolar Electrolytic Condensator (ELCO)

Kapasitor berpolar Electrolytic Condensator (ELCO)

Kapasitor Variable Condensator yang nilai kapasitansinya dapat diatur
Simbol Kumparan (Induktor)

Induktor, lilitan, kumparan,
spul, coil
Dapat menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus
listrik

Induktor dengan inti besi Kumparan dengan inti besi seperi pada trafo

Variable Induktor Lilitan yang nilai induktansinya dapat diatur
Simbol Power Supply

Sumber tegangan DC Menghasilkan tegangan searah tetap (konstan)

Sumber Arus Menghasilkan sumber arus tetap

Sumber tegangan AC
Sumber teganga bolak-balik seperti dari PLN
(Perusahaan Listrik Negara)

Generator
Penghasil tegangan listrik bolah-balik seperti
pembangkit listrik di PLN (Perusahaan Listrik Negara)

Battery Menghasilkan tegangan searah tetap

Battery lebih dari satu Cell Menghasilkan tegagan searah tetap

Sumber tegangan yang dapat
diatur
Sumber tegangan yang berasal dari rangkaian listrik lain

Sumber arus yang dapat diatur Sumber arus yang berasal dari rangkaian listrik lain
Simbol Meter (Alat Ukur)

Volt Meter Mengukur tegangan listrik dengan satuan Volt

Ampere Meter Mengukur arus listrik dengan satuan Ampere

Ohm Meter Mengukur resistansi dengan satuan Ohm

Watt Metter Mengukur daya listrik dengan satuan Watt
Simbol Lampu

Lampu
Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik

Lampu

Lampu
Simbol Dioda

Dioda
Berfungsi sebagai penyearah yang dapat mengalirkan
arus listrik satu arah (forward bias)

Dioda Zener Penyetabil Tegangan DC (Searah)

Dioda Schottky
Dioda dengan drop tegangan rendah, biasanya terdapat
dalam IC logika

Dioda Varactor Gabungan Dioda dan Kapasitor

Dioda Tunnel Dioda Tunnel

LED (Light Emitting Diode)
Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik DC
satu arah

Photo Dioda Menhasilkan arus listrik ketika mendapat cahaya
Simbol Transistor

Transitor Bipolar NPN
Arus listrik akan mengalir (EC) ketika basis (B) diberi
positif

Transistor Bipolar PNP
Arus listrik akan mengalir (CE) ketika basis (B) diberi
negatif

Transitor Darlington
Gabungan dari dua transistor Bipolar untuk
meningkatkan penguatan

Transistor JFET-N Field Effect Transistor kanal N

Transistor JFET-P Field Effect Transistor kanal P

Transistor NMOS Transistor MOSFET kanal N

Transistor PMOS Transistor MOSFET kanal P
Simbol Komponen Lain

Motor Motor Listrik

Trafo, Transformer,
Transformator
Penurun dan penaik tegangan AC (Bolak Balik)

Bel Listrik Berbunyi ketika dialiri arus listrik

Buzzer Penghasil suara buzz saat dialiri arus listrik

Fuse, Sikring
Pengaman. Akan putus ketika melebihi kapasitas arus

Fuse, Sikring

Bus
Terdiri dari banyak jalur data atau jalur address

Bus

Bus

Opto Coupler
Sebagi isolasi antar dua rangkaian yang berbeda.
Dihubungkan oleh cahaya

Speaker Mengubah signal listrik menjadi suara

Mic, Microphone Mengubah signal suara menjadi arus listrik

Op-Amp, Operational Amplifier Penguat signal input

Schmitt Trigger Dapat mengurangi noise

ADC, Analog to Digital Mengubah signal analog menjadi data digital

DAC, Digital to Analog Mengubah data digital menjadi signal analog

Crystal, Ocsilator Penghasil pulsa
Simbol Antenna

Antenna
Pemancar dan penerima signa radio

Antenna

Dipole Antenna Gabungan dari simple Antenna
Simbol Gerbang Logika (Digital)

NOT Gate Output akan merupakan kebalikan input

AND Gate Output akan 0 jika salah satu input 0

NAND Gate Output akan 1 jika salah satu input 0

OR Gate Output akan 1 jika salah satu input 1

NOR Gate Output akan0 jika salah satu input 1

EX-OR Gate Output akan 0 jika input sama

D-Flip-Flop Dapat berfungsi sebagai penyimpad data

Multiplexer 2 to 1
Menyeleksi salah satu data input yang akan dikirim ke
output

Multiplexer 4 to 1

D-Multiplexer 1 to 4 Menyeleksi data input untuk dikirim ke salah satu output

Anda mungkin juga menyukai