Pertemuan 08 Matakuliah : F0522 Manajemen Perpajakan Tahun : 2006 2 Tujuan Pemeriksaan 1. Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan: a. SPT lebih bayar dan/atau rugi b. SPT tidak disampaikan atau terlambat c. SPT memenuhi kriteria yang ditentukan Dirjen Pajak untuk diperiksa d. Adanya indikasi tidak dipenihi kewajiban-kewajiban selain kewajiban pada huruf b 2. Tujuan lain, dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan: a. Pemberian atau pencabutan NPWP b. Pemberian Pengukuhan Penghasilan Kena Pajak c. Penentuan besarnya angsuran pajak suatu masa untuk WP baru d. WP mengajukan keberatan dan banding e. Pengumpulan bahan guna menyusun norma penghitungan f. Pencocokan data dan/atau keterangan g. Penentuan WP berlokasi di daerah tertentu h. Penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN dan atau PPh Pasal 21 i. Tujuan perpajakan lainnya selain a sampai h 3 Tujuan utama dari pemeriksaan pajak adalah dimaksudkan untuk menguji tingkat kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan yang telah dilaksanakan atas dasar sistem self assessment, yang secara operasional dilaksanakan melalui upaya: Peningkatan pelayanan terhadap WP dalam surat pemberitahuan dari WP menunjukkan adanya kelebihan bayar untuk diperhitungkan sebagai piutang pajak Pengawasan dan pembinaan kepatuhan pemenuhan kewajiban dalam memenuhi ketentuan perundang- undangan perpajakan Pengujian terhadap kelengkapan maupun kebenaran material atas pengisian Surat Pemberitahuan dari WP Penentuan kepastian tentang kondisi WP yang sebenarnya, baik dari segi administrasi maupun potensi fiskalnya 4 Tata Cara Pemeriksaan Pemeriksaan dilakukan dengan berpedoman pada norma pemeriksaan yang berkaitan dengan Pemeriksa Pajak, Pemeriksaan dan Wajib Pajak. Pemeriksaan dilaksanakan oleh Pemeriksa Pajak yang tergabung dalam Tim Pemeriksa Pajak yang susunannya terdiri dari seorang supervisor, seorang ketua tim dan seorang atau lebih anggota. Dalam pelaksanaan PSK, seorang pemeriksa pajak dapat bertindak sebagai ketua tim dan sekaligus merangkap sebagai satu-satunya anggota. 5 Pemeriksaan dilakukan pada jam hari kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan jika dipandang perlu, dapat dianjurkan diluar jam/hari kerja. Apabila pada saat dilakukan pemeriksaan wajib pajak atau wakil atau kuasa wajib pajak tidak ada di tempat, maka pemeriksaan tetap dapat dilangsungkan sepanjang ada pihak lain yang dapat dan mempunyai kewenangan untuk berlaku selaku yang mewakilli wajib pajak, terbatas untuk hal yang menjadi kewenangannya, dan selanjutnya pemeriksaan ditunda untuk dilanjutkan pada kesempatan berikutnya. Sebagai upaya pengamanan, maka sebelum pemeriksaan ditunda pemeriksa pajak dapat melakukan penyegelan tempat atau ruangan tertentu yang diduga merupakan tempat menyimpan dokumen, uang atau barang yang dapat memberi petunjuk tentang keadaan usaha wajib pajak. 6 Pemeriksaan pajak dilakukan berdasarkan Surat perintah pemeriksaan pajak (SP3). Pemeriksaan dinyatakan dimulai apabila surat pemberitahuan pemeriksaan pajak telah diterima oleh wajib pajak. Batas waktu penyampaian surat pemberitahuan pemeriksaan pajak kepada wajib pajak yaitu selama 1 bulan sejak tanggal penerbitan SP3. Apabila wajib pajak/wakil/kuasa wajib pajak menolak untuk diperiksa, maka wajib pajak yang bersangkutan harus menandatangani surat pernyataan penolakan pemeriksaan pajak. WP yang menolak diperiksa diperlakukan sebagai WP yang melanggar ketentuan pasal 39 ayat 1 huruf e UU No. 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 9 tahun 1994, yaitu bahwa WP dengan sengaja tidak menyelenggarakan pembukuan/pencatatan, tidak memperlihatkan/tidak meminjamkan buku, catatan atau dokumen lainnya sehingga terhadap WP tersebut dapat dilakukan tindakan penyidikan. 7 Haisl pemeriksaan harus diberitahukan secara tertulis kepada WP. Dalam PSL dan PL, WP diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap hasil pemeriksaan dalam jangka waktu 7 hari sejak diterimanya surat pemberitahuan hasil pemeriksaan. Apabila WP tidak setuju atas sebagian/seluruh hasil pemeriksaan, maka WP dapat menyampaikan sanggahan dengan dilampiri dengan bukti-bukti pendukung sanggahan tersebut. Tanggapan atas hasil pemeriksaan harus dibahas oleh Tim, pemeriksa pajak sebagai bahan persiapan dalam melakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan. 8 Hasil pemeriksaan harus dituangkan dalam laporan pemeriksaan pajak (LPP) secara rinci, ringkas, jelas, memuat ruang lingkup sesuai dengan tujuan pemeriksaan pajak yang didukung bukti yang kuat tentang ada atau tidak adanya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan dan memuat pula pengungkapan informasi lain yang diperlukan dalam pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dan memuat pula perngungkapan informasi lain yang diperlukan dalam pelaksanaan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan. Terhadap hasil pemeriksaan yang tidak atau tidak seluruhnya disetujui WP, dilakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan. Berdasarkan LPP diterbitkan surat ketetapan pajak dan surat tagihan pajak. 9 Langkah-langkah Pemeriksaan Pajak Menelusuri Mencari Mengumpulkan Mengolah PROGRAM PEMERIKSAAN TEKNIK PEMERIKSAAN PROSEDUR PEMERIKSAAN METODE PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN DATA Mengevaluasi Menganalisis angka-angka Mentafsir Menguji keterkaitan Memanfaatkan berbagai data dan informasi dari pihak ketiga (pihak-pihak terkait) Menguji kebenaran fisik Menjumlahkan kembali angka- angka ke bawah dan ke samping Mengadakan inspeksi Melakukan verifikasi Menguji kebenaran serta keabsahan dan keaslian dokumen Mengadakan konfirmasi dengan pihak-pihak terkait Melakukan wawancara dengan pihak berwajib Langsung: Menguji kebenaran angka-angka SPT melalui penelusuran Laporan Keuangan, Neraca, Buku Besar/ Pembantu, Buku Harian, Dokumen Pendukung. Tidak Langsung: Laporan keuangan tahuan berjalan dan tahun sebelumnya Transaksi tunai Transaksi bank Sumber-sumber serta penggunaan dana Kekayaan bersih Satuan volume penjualan Arus produksi pada tahun yang diperiksa Laba kotor tahun yang diperiksa Penyusutan aktiva Biaya hidup wajib pajak DLL yang dianggap perlu oleh pemeriksa Laporan hasil pemeriksaan: Tingkat kepatuhan administratif Tingkat kepatuahn materil maupun yuridis formal Selisih koreksi 10 Kebijakan Pemeriksaan Yang Akan Datang Kebijakan pemeriksaan tetap diutamakan pada upaya peningkatan kepatuhan wajib pajak dan diarahkan lebih mendorong akuntabilitas serta tingkat pengawasan. Upaya tersebut dilakukan dengan cara: 1. Penentuan sasaran pemeriksaan yang tepat 2. Peningkatan efisiensi dan efektivitas pemeriksaan 3. Peningkatan pengawasan pemeriksaan 11 Penyidikan Pajak Tujuan: Tindak pidana menjadi terang Menemukan tersangka Mengetahui besarnya pajak yang digelapkan
Penyidik pajak adalah Pegawai Negeri Sipil tertentu di Direktorat Jendral Pajak yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan yindak pidana di bidang perpajakan.