b.
c.
7. Manakah yang merupakan pasangan isotob, isobar dan isoton.
,
Kunci jawaban kuis pertemuan pertama
No. Kunci Jawaban Skor
1.
50
2
.
Rutherford 25
3. Niels Bohr 25
Kunci jawaban kuis pertemuan kedua
No. Kunci Jawaban
Skor
1. c. Dalton
menurut Dalton atom suatu unsur mempunyai sifat yang sama
10
2. e. Atom adalah bagian terkecil suatu unsur yang tidak dapat terbagi
Atom bukan partikel terkecil karena dalam atom masih terdapat partikel yang lebih
kecil yaitu proton, electron dan neutron
10
3. d. 15 proton dan 16 neutron
dan
, atau
dan
Isobar :
dan
atau
dan
Isoton :
dan
atau
dan
atau
dan
30
Mengetahui Sidareja, 16 Juli 2014
Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran
Ir. Parsiyan, S.Pd.MM Awaliyah Wigati, S.Pd
NIPY. 19620223.19870101.058 NIPY. ........................
Penilaian Sikap Siswa
N
O
Sikap
Nama
S
o
p
a
n
s
a
n
t
u
n
K
e
r
j
a
s
a
m
a
K
e
t
e
k
u
n
a
n
T
e
n
g
g
a
n
g
R
a
s
a
T
a
n
g
g
u
n
g
j
a
w
a
b
k
e
t
e
r
b
u
k
a
a
n
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan:
1 = sangat kurang
2 = kurang konsisten
3 = mulai konsisten
4 = konsisten
5 = sangat konsisten
Penilaian Psikomotorik
Mata Ajar : Perkembangan Model Atom
Nama Tugas : Mengisi tabel pengamatan
Alokasi Waktu : 3x45 menit
Kelas/Semester : X / 1
No. Nama Siswa Ketrampilan
Menerapkan konsep/prinsip
dengan strategi pemecahan
masalah
KT T ST
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Keterangan :
KT = kurang terampil (1)
T = terampil (2)
ST = sangat terampil (3)
Uraian Materi
Perkembangan Model Atom
Perkembangan konsep atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805), kemudian dilanjutkan
oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan disempurnakan oleh Borh (1914). Eksperimen yang
memperkuat atom ini menghasilkan gambaran mengenai susunan partikel-partikel di dalam atom.
Gambaran ini berfungsi untuk memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran
susunan partikel-partikel dasar di dalam atom disebut model atom.
1. Model Atom Dalton
Teori atom Dalton merupakan teori atom pertama yang dilandasi data ilmiah. Pokok-pokok teori
atom Dalton sebagai berikut.
a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang tidak dapat terbagi lagi.
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil. Suatu unsur memiliki atom-atom yang
identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
Misalnya air terdiri dari atom-atom hydrogen dan atom-atom oksigen.
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan penggabungan atau penyusunan kembali atom-atom,
sehingga atom tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan.
Hipotesis Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti bola tolak peluru.
2. Model Atom Thomson
Menurut Thomson, atom adalah bola padat bermuatan positif dan didalamnya tersebar electron
yang bermuatan negatif. Model atom Thomson digambarkan sebagai kismis yang tersebar pada
seluruh bola roti sehingga disebut model atom kismis.
3. Model Atom Rutherford
Teori atom Rutherford muncul berdasarkan eksperimen hamburan sinar alfa dari uranium.
Berdasarkan percobaan tersebut Rutherford menyimpulkan sebagai berikut.
a. Atom adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya.
b. Inti atom bermuatan positif dan massa atom berpusat pada inti atom.
Kelemahan dari Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ked alam inti
atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengintari inti ini disertai pemancaran energy. Oleh
karenanya, energi elektron lama kelamaan akan berkurang dan lintasannya makin lama mendekati inti
kemudian jatuh ke dalam inti.
4. Model Atom Niels Borh
Niels bohr, seorang fisikawan, melakukan percobaan spektrum hydrogen untuk memperbaiki teori
atom Rutherford. Hasil percobaan Borh menyimpukan beberapa hal sebagai berikut.
a. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif yang dikelilingi elektron bermuatan negatif di dalam
suatu lintasa.
b. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain dengan menyerap atau memancarkan
energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika elektron berpindah ke lintasan
yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah
maka akan memancarkan energi radiasi.
c. Elektron-elektron berkedudukan pada tingkat-tinkat energi tertentu yang disebut kulit-kulit electron
5.Model atom modern
Kuli-kulit electron bukan merupakan kedudukan yang pasti dari suatu electron, tetapi hanya suatu
kebolehjadiannya saja. Teori ini sesuai dengan teori ketidakpastian yang dikemukakan oleh Heisenberg.
Teori ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa kedudukan dan kecepatan gerak electron tidak dapat
ditentukan secara pasti, yang dapat ditentukan hanyanya kemungkinan terbesarnya atau probabilitasnya.
Dengan demikian kedudukan dan kecepatan gerakan electron dalam atom berada diruang tertentu dalam
atom tersebut yang disebut orbital. Teori mengenai electron berada dalam orbital-orbital diseputar inti atom
inilah yang merupakan pokok teori atom modern.
Partikel-partikel Penyusun Atom
1. Elektron (
)
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson, fisikawan dariInggris (1897) melalui percobaan
pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katoda. Hasil percobaan Thomson
membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negative dalam suatu atom karena sinar tersebut dapat
dibelokkan kearah kutub positif medan listrik.
2. Inti Atom
a. Proton (
)
Eugene Goldstein, fisikawan Jerman (1886) melakukan eksperimen menggunakan tabung gas
yang memiliki katoda yang diberi lubang-lubang dan muatan listrik. Ternyata pada saat terbentuk
elektron yang menuju anoda terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati
lubang katoda. Sinar ini disebut dengan proton.
b. Neutron (
)
Neutron ditemukan oleh James Chadwick (1932), melalui eksperimen penembakan partikel alfa
pada inti atom, ternyata partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi bersifat netral
atau tidak bermuatan dengan massanya hampir sama dengan massa proton. Partikel ini disebut
neutron.
Nomor Atom dan Nomor Massa
Suatu atom memiliki sifat dan massa yang khas satu sama lain. Berdasarkan penemuan partikel
penyusun atom dikenal istilah nomor atom (Z) dan nomor massa (A).
Penulisan lambang atom unur menyertakan nomor atom dan nomor massa sebagai berikut :
Keterangan :
A = nomor massa
Z = nomor atom
X = lambang unsur
atau
1. Nomor Atom (Z)
Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah elektron dalam atom
tersebut. Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu unsur karena nomor atom juga menunjukkan jumlah
elektron. Elektron inilah yang nantinya paling menentukan sifat suatu unsur. Nomor atom ditulis agak ke
bawah sebelum lambang unsur.
Contoh :
Atom 19K, nomor atom = 19 Atom 13Al, nomor atom = 13
jumlah proton = 19 jumlah proton = 13
jumlah elektron = 19 jumlah elektron = 13
Atom netral mempunyai proton sama dengan jumlah elektronnya. Apabila suatu atom netral
meepaskan elektronny, atom tersebut menjadi bermuatan positif. Hal ini karena jumlah proton lebih banyak
daripada jumlah elektron. Atom bermuatan positif disebut kation. Namun, apabila atom netral menangkap
elektron, atom tersebut akan menjadi bermuatan negatif. Hal ini karena jumlah elektron lebih banyak
daripada jumlah proton. Atom bermuatan negatif tersebut disebut anion. Perubahan ini hanya terjadi pada
elektron, sedangkan jumlah proton dan neutron tetap karena inti atom tidak berubah.
Contoh :
Atom Na ,nomor massa = 23 Atom O ,nomor massa = 16
Jumlah proton + neutron = 23 jumlah proton + neutron = 16
Isotop, Isobar dan Isoton
a. Isotop adalah atom yang mempunyai nomor atom sama, tetapi memiliki nomor massa yang
berbeda
Contoh :
dan
, atau
dan
b. Isobar adalah atom-atom unsur berbeda yang mempunyai nomor atom berbeda, tetapai
mempunyai nomor massa yang sama
Contoh :
dan
atau
dan
c. Isoton adalah atom-atom unsur berbeda yang mempunyai jumlah neutron yang sama, tetapi nomor
atom berbeda
Contoh :
dan
atau
dan
Nomor atom (Z) = jumlah proton (p) = jumlah elekron
Jumlah neutron (n) = nomor massa (A) nomor atom (Z)
Nomor massa (A) = Jumlah proton (p) + jumlah neutron (n)
LEMBAR KERJA SISWA
I. Judul : Nomor atom, nomor massa, proton, electron dan neutron
II. Tujuan : Siswa mampu menentukan jumlah proton, electron dan neutron dari
suatu atom
III. Tujuan : a. Membedakan nomor atom dan nomor massa
b. Menentukan jumlah proton, electron dan neutron dari suatu atom
IV. Teori Dasar :
Atom netral adalah atom yang tidak bermuatan.
Proton = electron = nomor. atom
Neutron = massa atom nomor atom
Nomor massa = neutron + proton
Atom bermuatan posotif (kation) adalah atom yang kelebihan proton karena berpindahnya
electron.
Proton = nomor atom
Elektron = nomor atom - muatan
Neutron = massa atom nomor atom
Atom bermuatan negative (anion) adalah atom yang kelebihan electron karena berpindahnya
electron unsur lain kedalam atom tesebut
Proton = nomor atom
Electron = nomor atom + muatan
Neutron = massa atom nomor atom
V.Pertanyaan.
Lengkapi tabel dibawah ini !
No. Nama Unsur /ion Notasi
Nomor atom
(Z)
Nomor massa
(A)
Jumlah
proton (p)
Jumlah
elektron (e)
Jumlah
netron (n)
1
Aluminium
.................. .................. 13 .................. ..................
2
........................
.................. 27 .................. .................. ..................
3
........................
16 .................. .................. .................. ..................
4
........................
.................. .................. .................. .................. 16
5
........................
.................. .................. .................. 17 ..................
6
Ion Klorin
.................. 35,5 .................. .................. ..................
7
........................
20 .................. .................. .................. ..................
8
........................
.................. .................. .................. 18 ..................
9
..
. ..
VI.Kesimpulan :
KUNCI JAWABAN LKS
No. Nama Unsur /ion Notasi
Nomor atom
(Z)
Nomor massa
(A)
Jumlah
proton (p)
Jumlah
elektron (e)
Jumlah
netron (n)
1
Litium
3 6 3 3 3
2
Ion Aluminium
13 27 13 10 14
3
Belerang
16 32 16 16 16
4
Ion Belerang
16 32 16 18 16
5
Klorin
17 35,5 17 17 18,5
6
Ion Klorin
17 35,5 17 18 18,5
7
Kalsium
20 40 20 20 20
8
Ion Kalsium
20 40 20 18 20
9
Aluminium
13 27 13 13 14