Pembinaan Dokter Kecil dan Kader Kesehatan Remaja Magelang, 24 Nopember 2009 Oleh : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Pengertian PENYELIAAN Proses melihat kinerja suatu unit/individu dalam melaksanakan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Penyeliaan Tradisional Penyeliaan Fasilitatif INSTRUMEN KENDALI- KOREKSI SUPERVISI
MONITORING
EVALUASI DAMPAK: AUS Sehat PENGUKURAN INDIKATOR INPUT/ PROSES Fasilitas Peralatan Pelatihan
OUTPUTS Peningkatan keterampilan Jumlah dokcil Jml kader rmj penyuluhan,
OUTCOMES: Jumlah yankes Rujukan, Cakupan, Mutu Pelayanan SANGAT SPESIFIK WAKTU TIDAK SPESIFIK Multi-sektor supervisi monitoring evaluasi DEFINISI PENYELIAAN FASILITATIF ADALAH SUATU PROSES PENGARAHAN, BANTUAN DAN PELATIHAN YANG MENDORONG PENINGKATAN KINERJA DALAM PELAYANAN YANG BERMUTU METODE PENYELIAAN FASILITATIF Fokus pd standar input dan proses - daftar tilik Orientasi pada peningkatan kompetensi - kajian mandiri- perbaikan mandiri Perubahan berbasis data- rekapitulasi oleh penyelia- fasilitasi perubahan Penguatan sistem penyeliaan- forum pembinaan kunjungan ke fasilitas Berkesinambungan siklus proses penyeliaan Ciri-ciri Penyeliaan Tradisional Hasil pengamatan yang dangkal Sering menghakimi, mencari kesalahan dan kritik tanpa dasar Terfokus pada individu, bukan pada proses Melihat apa yang sudah terjadi, bukan pada perbaikan mendatang Tidak berkesinambungan CIRI-CIRI PENYELIAAN FASILITATIF Lebih terarah dan sistematis Kemampuan mengatasi masalah secara mandiri Hanya kasus-kasus eksklusif yang memerlukan bantuan Penyelia menjadi fasilitator - mediator efektif Terarah dan sistematis Tidak kagetan Berkelanjutan
Hasil pengamatan dangkal Cenderung mencari kesalahan Fokus indivisu Berhenti pd masalah Tidak berkesinambungan Hasil terarah - sistematis Mencari tingkat kepatuhan Fokus input proses Pemberdayaan obyek selia Berkesinambungan Penyeliaan Tradisional Penyeliaan Fasilitatif Kurang Efektif Efektif Perbaikan Mutu Pelayanan Orientasi pada klien HUBUNGAN PENYELIAAN - PELAYANAN BERMUTU STANDAR MUTU - DAFTAR TILIK
PENGUKURAN MUTU - KAJIAN MANDIRI DAN VERIFIKASI
PENINGKATAN MUTU -- RENCANA KAJIAN MANDIRI DAN PEMBINAAN / PERTEMUAN BERKALA Peran Petugas UKS Puskesmas Membimbing keterampilan guru UKS dan Dokcil / Kader Kesehatan Remaja Merencanakan kebutuhan prasarana dan logistik. Memberi dorongan-motivasi untuk melakukan pengembangan UKS sesuai dengan kewenangan yang telah didelegasikan. Memantau dan mengevaluasi kinerja program UKS di wilayah kerjanya Melakukan kerjasama tim lintas program dan lintas sektor Tugas Petugas UKS Puskesmas : Merencanakan kegiatan penyeliaan. Menyelia seluruh guru UKS, dokcil dan kader kesehatan remaja di wilayah kerjanya Mengkoordinasikan kegiatan UKS di wilayah kerja puskesmas Identifikasi masalah Menentukan alternatif pemecahan masalah berdasarkan hasil penyeliaan. Membuat rencana tindak lanjut bersama-sama dengan melibatkan sekolah yang dibina Membahas uraian tugas guru UKS, dokcil / kader kesehatan remaja di wilayah kerja yang jelas. Membuat pencatatan dan pelaporan. Mengusulkan pemberian penghargaan bagi UKS berprestasi Kualifikasi Petugas UKS Puskesmas Masih bertugas sebagai petugas UKS di puskesmas. Mampu dan terampil dalam pelaksanaan dan pengembangan Program UKS pernah mendapatkan pelatihan Dapat bekerjasama dalam tim. Mempunyai kemampuan pengambilan keputusan dalam keadaan darurat dan manajemen UKS PERAN Fasilitasi menentukan tujuan, standar dan menjalankan proses perbaikan mutu dan kepuasan klien FUNGSI Identifikasi dan Manage kegiatan, tugas, kebutuhan dan masalah PROSES Manajemen
PROSES Pelatihan & Pengembangan PROSES Pasokan & Infrastruktur KEGIATAN Menyusun proses menjaga & memperbaiki mutu Menentukan standar, tujuan & evaluasi kemajuan proses KEGIATAN Menentukan kebutuhan jenis pelatihan Penerapan standar, norma dan kebijakan KEGIATAN Menentukan & membantu melengkapi sarana fisik Kerjasama internal atau eksternal untuk ketersediaan pasokan & alat KARAKTERISTIK PENYELIA FASILITATIF Kepemimpinan (inspirasi, membangun kepercayaan, membangun kerjasama) Keterampilan Komunikasi (Bertanya Efektif, Mendengar Aktif dan Umpan Balik Konstruktif) Mampu Bekerjasama dalam Kelompok Berpengalaman dalan Bidangnya (Program UKS) Luwes Terbuka terhadap Pendapat Baru Kemampuan Coaching atau Alih Keterampilan ? Pihak yang dibina diselia Seluruh masyarakat sekolah/sekolah di wilayah kerja puskesmas termasuk : Guru UKS Dokcil Kader Kesehatan Remaja (Komite Sekolah, Kepsek dll) ?? Aspek yang dibina 1. Program UKS (pembentukan dan pengembangannya) TRIAS UKS 2. Penjaringan kesehatan anak sekolah 3. Pemeriksaan Berkala Siswa 4. Sistim Rujukan 5. Integrasi program UKS dengan Kesehatan Remaja 6. Dokcil dan Kader Kesehatan Remaja Konselor Sebaya 7. dll Sekolah Tingkat kabupaten Penanggung Jawab Program UKS RS Kabupaten/Kota TP UKS Kab/kota Kepala Dinkes Kabupaten/ Kota Pengelola Program UKS Kabupaten/ kota Penanggungjawab Yankesdas TP UKS Kecamatan
LP/LS Kepala puskesmas Petugas Program UKS Puskesmas Penananggung Jawab Program Lain Penananggung Jawab Program UKS Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Tingkat Kecamatan TATA HUBUNGAN KERJA PETUGAS UKS PUSKESMAS DI KABUPATEN / KOTA Indikator keberhasilan % Petugas UKS Puskesmas yang menerapkan Konsep Penyelian Fasilitatif dalam pembinaan program UKS Sistematis Terstruktur Terukur % sekolah yang mendapat penyeliaan fasilitasi program UKS jumlah sekolah yang meningkat strata UKS nya
KEPEMIMPINAN DIRI MENGUBAH KEBIASAAN DIRI:
1. REAKTIF PROAKTIF 2. KERJAKAN HAL TERPENTING 3. BUAT RENCANA BERKALA - KERJAKAN TUMBUH KEMBANG DIRI-> UBAH DIRI MENUJU KE PARADIGMA KITA TERGANTUNG MANDIRI SALING TERGANTUNG PARADIGMA KAMU PARADIGMA AKU PARADIGMA KITA TAHAP KEMATANGAN FISIK, EMOSIONAL, INTELEKTUAL UBAH SIKAP DARI REAKTIF -- MENJADI PROAKTIF SIKAP REAKTIF SIKAP PROAKTIF SIKAP MENUNGGU TIDAK ADA INISIATIF MENTAL BUDAK SIKAP MENGAMBIL INISIATIF BERTANGGUNG JAWAB MENTAL TUAN
KENALI MASALAH ATASI DGN TEPAT
DIRECT PROBLEM INDIRECT PROBLEM NO CONTROL PROBLEM UBAH KEBIASAAN DIRI UBAH PENDEKATAN WIN WIN SOLUTION UBAH CARA PANDANG SENYUM EGP (EMANG GUA PIKIRIN) KERJAKAN HAL TERPENTING TANGGUNG JAWAB KERJAKAN YANG PENTING DAN TIDAK MENDESAK (QUADRAN II) BIKIN RENCANA BERKALA- KERJAKAN BELAJAR BILANG TIDAK.
KUADRAN KRISIS Masalah mendesak Kerja batas waktu
PROAKTIF Pencegahan Perencanaan Rekreasi Interupsi Beberapa telpon Beberapa rapat Hal-hal sepele Beberapa telpon Aktivitas menyenangkan MENDESAK TIDAK MENDESAK P E N T I N G
T I D A K
P E N T I N G
I II III IV Gaya Pemimpin, Keunggulan dan Keterbatasannya Gaya Deskripsi Keunggulan Keterbatasan Otoriter Murni Keputusan oleh Pimpinan dan pengarahan pada bawahan Hemat waktu Tegas, jelas dan final Kontrol pada Pimpinan Tidak peduli dengan saran bawahan Staf kurang peduli Kerjasama tidak tercipta Otoriter Semu Keputusan oleh Pimpinan setelah menerima masukan dari staf Keputusan dengan pertimbangan Relatif cepat Keputusan jelas dan final Bila Pimpinan tidak memimta masukan maka keputusan dibuat tanpa pertimbangan Staf kurang kooperatif Saran yang bagus mungkin tidak menjadi pertimbangan Gaya Deskripsi Keunggulan Keterbatasan Konsensus Keputusan berdasarkan konsensus tapi otoritas pada Pimpinan Keterlibatan dan dukungan seluruh Staf Tanggung jawab bersama Besar kemungkinan berjalan lancar saat pelaksanaan Menyita waktu Pertemuan berulang- kali Keputusan tidak jelas Konsensus sulit dicapai Demokratik Semua Staf/Petugas mempunyai suara untuk membuat/mengubah suatu keputusan Keterlibatan Staf sangat besar Dukungan dalam membuat keputusan Berjalan lancar saat pelaksanaan Sangat menyita waktu Keputusan mayoritas mungkin bukan hal yang terbaik Yang merasa tidak terwakili akan menjadi oposisi Gaya Deskripsi Keunggulan Keterbatasan Delegasi Pimpinan menugaskan Staf atau kelompok untuk membuat keputisan Kesempatan untuk kaderisasi Kemungkinan berjalan lancar saat pelaksanaan Pimpinan lepas kontrol Menyita waktu Bila Staf/kelompok tidak diberi bimbingan maka keputusan yang dibuat menjadi kurang bermutu Gaya Pemimpin Mana Yang Lebih Baik ? Yang harus diperhatikan : Cukup waktu untuk berdiskusi dalam kelompok Keputusan disepakati kelompok dan realistik untuk dilaksanakan Setiap anggota kelompok memberikan kontribusi Keputusan berimbas pada kerjasama kelompok Hubungan Gaya Kepemimpinan, Kepemilikan dan Keterlibatan Tingkat Keterlibatan T i n g k a t
K e p e m i l i k a n
OTORITER OTORITER SEMU DEMOK RATIK KONSEN SUS DELEGASI Perlu Keterlibatan Klien dalam Pengambilan Keputusa Pengertian KOMUNIKASI Adalah suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan melalui bahasa, baik verbal maupun non-verbal, mendengar, berbicara, gerak tubuh, dan ungkapan emosi 5 komponen penting dalam komunikasi Thomas Leech Pengirim pesan (sender) Pesan yang dikirimkan (message) Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media) Penerima pesan (receiver) Umpan balik (feedback) + empat keterampilan dasar dalam komunikasi : (1) membaca, (2) menulis, (3) mendengar dan (4) berbicara. Stephen Covey Komunikasi itu layaknya bernapas
Kita terkadang lebih banyak berbicara dari pada mendengar.
Lima pondasi membangun komunikasi efektif Berusaha benar-benar mengerti orang lain (emphatetic communication) Memenuhi komitmen atau janji Menjelaskan harapan Meminta maaf secara tulus ketika Anda membuat kesalahan Memperlihatkan integritas pribadi.
Hukum Komunikasi REACH Respect (sikap menghargai) Empathy (kemampuan mendengar) Audible (dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik) Clarity (jelas) Humble (rendah hati) Kiat sukses berkomunikasi Kenali dengan baik lawan bicara Jangan terlalu banyak bicara dan kurang mendengar. Jangan merasa (dan memperlihatkan) bahwa kita lebih tahu daripada lawan bicara kita. Kenali betul-betul diri sendiri dan kemampuan diri sendiri. Dinamika Tanya-Jawab Penyelia Klien 1 2 Bertanya Mendengar Menanggapi Mendengar Menanggapi Pertanyaan berbentuk corong TERBUKA KURANG TERBUKA RELATIF TERTUTUP TERTUTUP Teknik Bertanya gantung langsung kombinasi pantul retorik Kapan kita bertanya ? Mengantar suatu topik bahasan Meningkatkan efektifitas presentasi interaktif Menimbulkan curah pendapat (brainstorming) Menunjang proses diskusi Kunci Bertanya (Lakukan) Lemparkan pertanyaan secara merata Gunakan tehnik bertanya langsung pada orang yang kurang perhatiannya dalam pertemuan. Gunakan pertanyaan yang mudah pada bagian awal, kemudian naikkan tingkat kesulitan pertanyaan setelah interaksi terjalin dengan baik . Tuliskan pertanyaan (tertulis lengkap) dalam rencana kegiatan. Ulangi pertanyaan bila pertanyaan tidak mengerti. Pilihan lain, penyelia dapat menggunakan teknik bertanya pantul. Kunci Bertanya (Jangan Lakukan) Jangan bertanya secara berurutan (misal dari kanan ke kiri secara berkeliling). Jangan menggunakan pertanyaan yang terlalu panjang dan kompleks. Jangan menggunakan pertanyaan yang memastikan jawaban. Jangan terlalu banyak menggunakan pertanyaan dengan jawaban ya/tidak. Jangan menggunakan pertanyaan ambiguous. Mendengar Aktif 3 Phase mendengar Atensi pada sumber suara secara fisik dan mental
Paraphrasing dan Interpretasi
Menanggapi dan Persuasi
Umpan Balik atau Tanggapan Tekankan sisi kebaikan dan redam kesan jawaban salah. Analisa kebaikan jawaban untuk memberikan alasan terhadap kebaikan tsb. dan tumbuhkan motivasi positip peserta. Analisa kekurangan untuk memberikan alasan spesifik terhadap kekurangan tsb. Berikan komentar yang berorientasi kepada jawaban, bukan berorientasi kepada orangnya. Umpan Balik atau Tanggapan Dalam menanggapi, berlakulah spesifik dan obyektif dan cobalah untuk membuat tanggapan anda diterima secara realistik dan obyektif. Ikuti pemberian umpan-balik dengan perilaku mendengar yang efektif Sesuaikan tanggapan dengan situasi yang terjadi. Penghargaan Fasilitator ? individu yang dapat membantu sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang diinginkan melalui upaya-upaya pemberdayaan dan percepatan proses kerja dan kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat Peran Fasilitator Melakukan Coaching Berpartisipasi Konsultan Memantau Mempromosikan konsep TUGAS FASILITATOR Tatalaksana proses Sebagai konsultan Observer yang netral COACHING aktifitas manajerial untuk menghasilkan suatu tujuan atau kinerja yang diinginkan Ketrampilan Coaching : Observasi Analisis Wawancara Umpan Balik Proses Manajemen Kinerja Pengembangan dan penetapan Standar Kinerja Komunikasi Standar Kinerja Penilaian Kinerja Coaching Perbaikan Kinerja karakteristik yang harus dimilki oleh seorang Coach Bertutur kata halus dan berlaku sopan (etis) Berkomunikasi dalam kualitas yang tinggi Menggunakan artikulasi yang jelas Sederhana dan menarik Tingkat kesabaran dan toleransi yang tinggi Profisien Dipercaya dan bertanggung-jawab Menghargai Mampu mengarahkan Berorientasi pada tugas Menganalisis Selalu mengupayakan perbaikan Mempersiapkan sesuatu secara matang
Coach yang efektif Coach yang tidak efektif 1. Memfokuskan perhatian pada praktek 2. Mendorong kerja sama (hubungan antar sejawat) 3. Berusaha mengurangi stres 4. Mengadakan komunikasi dua arah. 5. Melihat dirinya sebagai fasilitator proses belajar. 1. Memfokuskan perhatian pada teori 2. Menjaga jarak (status diatas peserta) 3. Sering membuat stres 4. Menggunakan komunikasi satu arah. 5. Melihat dirinya sebagai penguasa atau satu satunya sumber pengetahuan. SILAHKAN PILIH KURSI YANG MANA ? PRINSIP KUALITAS KOMITMEN PIMPINAN DAN KETERLIBATAN BAWAHAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN DATA FOKUS PERUBAHAN PADA PROSES ORIENTASI PD PELANGGAN BERKESINAMBUNGAN
CIRI PELAYANAN BERKUALITAS
TUJUAN REALISTIS PENEKANAN PADA KUALITAS DAN KEPUASAN KLIEN PELAYANAN DAPAT DITERIMA KLIEN SISTEM TATALAKSANA DAN MONITORING EFEKTIF SISTEM LOGISTIK EFISIEN SISTEM RUJUKAN BAIK Kerangka Penyediaan Pelayanan Berkualitas Tetapkan Standar Kinerja Nilai Kinerja Yg Sebenarnya Cari tahu penyebab Mengapa Gap terjadi Cari & pilih cara penyelesaian Apa yg dapat dilakukan PANTAU DAN EVALUASI KINERJA Semua Orang di Klinik Terlibat Laksanakan Penyelesaian terpilih GAP Berkesinambungan, Objektif dan Sistimatis RANGKUMAN
SUMBER DATA : Hasil Observasi verifikasi daftar tilik Catatan kesehatan siswa Hasil Interview kepada siswa / klien Kajian mandiri / penilaian sendiri oleh staf
PELAYANAN BERKUALITAS Apakah Standar pelayanan ada ? Apakah standar dijalankan dengan kendali proses tertentu ? Adakah proses yang tidak sesuai dengan standar ? Apa penyebab dari tidak terpenuhinya standar? Adakah intervensi aksi koreksi terhadap permasalahan yang ada? Apakah dasar penilaian kinerja, pemantauan dan evaluasi kinerja ?
Dengan visi yang sama tercapai kinerja yang di inginkan