Anda di halaman 1dari 13

Review Laporan Keuangan

Achmad Kabir
130411604497
A. LAPORAN KEUANGAN
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan data akuntansi yang dapat memberikan informasi yang relevan bagi
investor, kreditur atau pihak lain dengan mengambil keputusan ekonomi.
Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai laporan
keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas operasi
tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan di masa yang akan datang.
2. Bagian-Bagian Laporan Keuangan
Bagian-bagian dari laporan keuangan meliputi :
1. Neraca, menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang merupakan alokasi dari dana,kewajiban dan
ekuitas pada sebelah kanan yang merupakan sumber dana perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi, Laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan
selama satu periode akuntansi,biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun.
3. Laporan Laba Ditahan, menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas untuk
mengidentifikasi alasa perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktivanya.
4. Laporan Arus Kas, Tujuan dari pembuatan laporan arus kas ini adalah:
a. Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode
tertentu.
b. Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori aktivitas yaitu aktivitas
investasi,aktivitas pendanaan,aktivitas operasi.
3. Tujuan Laporan Keuangan
APB Statement No.4 berjudul Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial
Statements Business Enterprises. Laporan ini bersifat deskriptif, dan laporan ini banyak
mempengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan keuangan. Dalam laporan ini, tujuan
laporan keuangan di golongkan sebagai berikut :
1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan
perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP
2. Tujuan Umum
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban
perusahaan
Kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba
Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba
Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban
Mengungkapkan informasi relevan lainnyayang dibutuhkan para pemakai laporan.
3. Tujuan Kualitatif
Relevance : memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai laporan dalam
pengambilan keputusan.
Understanability : informasi yang dipilih untuk disajkan bukan saja penting tetapi juga harus
informasi yang di mengerti pemakai
Verifiability : hasil akuntansi harus dapat di periksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat
yang sama.
Neutrality : laporan akuntansi harus bersikap netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
Timelines : laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilaan keputusan apabila diserahkan
pada saat yang tepat.
Comparability : informasi akuntansi harus dapat saling di bandingkan,artinya akuntansi harus
memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
Completeness : informasi akuntansi yang dilaporkan harus harus mencakup semua kebutuhan yang
layak dari para pemakai
4. Pengguna Laporan Keuangan Dan Tujuan Penggunaannya
1. Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta
hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk
membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang
saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen.
2. Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi mengenai
stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~ menilai kemampuan
perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja.
3. Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi
yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar
pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang
lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung
pada kelangsungan hidup perusahaan.
5. Stakeholders (para pemegang saham) : para pemegang saham berkepentingan dengan informasi
mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang diperoleh dan penambahan modal
untuk business plan selanjutnya.
6. Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung
pada perusahaan.
7. Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas
perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan, menetapkan
kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya
8. Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara. Misalnya:
perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang
yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat
membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan
terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.
5. Jenis Laporan Keuangan
Dua jenis laporan keuangan utama yang umumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah neraca dan
laporan laba rugi.
Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan posisi keuangan perusahaan pada
suatu saat tertentu. Neraca juga berarti suatu laporan yang sistematis tentang Aktiva , Utang, dan
Modal Sendiri.
Laporan laba rugi melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil, dan laba (rugi)
perusahaan selama suatu periode tertentu.
6. Macam-Macam Analisis Laporan Keuangan
Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode.
Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang lalu (rasio
historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang pada
perusahaan yang sama. Analisis trend dapat melihat apakah prestasi perusahaan itu meningkat
atau menurun selama periode tertentu, mengestimasi kemungkinan terjadi peningkatan atau
penurunan pada kondisi keuangan tertentu
Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-rasio perusahaan
(company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau industri (rasio rata-rata/rasio
standard) untuk waktu yang sama.
Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan keuangan
dengan command base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva didasarkan pada total
aktiva sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen lain dari aktiva dibandingkan
dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri didasarkan pada total
kewajiban dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-
elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan.
Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-elemen laporan
keuangan pada periode lain dibandingkan dengan elemen-elemen laporan keuangan yang
sama dengan tahun dasar tersebut.
B. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
a. Current Ratio (CR)
Current Ratio merupakan rasio likuiditas. Current Ratio yaitu kemampuan untuk membayar hutang
yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Rasio ini paling sering digunakan untuk mengukur
kemampuan membayar hutang jangka pendek total, karena mununjukkan seberapa besar tuntutan
kreditur jangka pendek yang dapat dipenuhi oleh aktiva yang diharapkan dapat menjadi kas dalam
periode yang hampir sama dengan masa jatuh tempo tuntutan tersebut.
Aktiva lancar yang dimaksud terdiri dari kas, surat berharga, piutang dagang, dan persediaan
sedangkan kewajiban lancar terdiri dari utang dagang, wesel bayar jangka pendek ; utang jangka
panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun, pajak penghasilan yang terutang, dan beban-
beban lain yang terutang (terutama gaji dan upah).
Semakin tinggi current ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansial jangka pendek. CR merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang
lancar. CR dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :

Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuiditas dan
sebaliknya jika perusahaan yang current ratio-nya terlalu tinggi juga kurang bagus, karena
menunjukkan banyaknya dana yang menganggur pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba
perusahaan. Current ratio yang tinggi bisa disebabkan oleh kondisi perdagangan yang kurang baik
atau manajemen yang yang bobrok. Dalam masa resesi pihak manajemen mungkin enggan mengganti
barangnya. Dengan demikian, persediaan barang dan utang dagang ditekan sampai tingkat yang
paling rendah, atau saldo piutang yang terlalu besar karena adanya kebijakan kredit dan penagihan
yang kurang efektif.
Pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai berikut :

Artinya, setiap Rp.1 hutang lancar yang segera jatuh tempo, dijamin oleh 1,23 Rupiah aset lancar.
b. Definisi Return on Assets (ROA)
Return on assets merupakan rasio profitabilitas. Return on assets juga sering disebut sebagaiReturn on
Investment (ROI). Return on Assets mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan
aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini mengukur tingkat kembalian investasi yang telah
dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya dan dapat
dibandingkan dengan tingkat bunga bank yang berlaku.
Return on Assets (ROA) atau sering disebut Return on Investment (ROI). ROI merupakan salah satu
bentuk rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva
yang digunakan untuk operasional perusahaan. Dengan demikian, rasio ini membandingkan
keuntungan yang diperoleh dari sebuah kegiatan operasi perusahaan (net operating income) dengan
jumlah investasi atau aktiva (net operating assets) yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan
tersebut.
ROA dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :

ROA mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih setelah pajak dan total
asset yang digunakan untuk operasional perusahaan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa
perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah
pajak. Hal ini akan menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut.
c. Definisi Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equiy Ratio merupakan rasio solvabilitas atau financial leverage ratio yang menggambarkan
kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Semakin tinggi rasio
ini maka semakin besar resiko yang dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang
semakin tinggi dan rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk
membiayai aktiva.
DER merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitasnya.
DER dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :

DER yang terlalu tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap
pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat. DER akan mempengaruhi kinerja
perusahaan dan menyebabkan apresiasi dan depresiasi harga saham, DER yang terlalu tinggi
mempunyai dampak buruk terhadap kinerja perusahaan, karena tingkat hutang yang semakin tinggi
berarti beban bunga perusahaan akan semakin besar dan akan mengurangi keuntungan.. Batas
kewajaran utang suatu perusahaan adalah maksimal tiga kali dari modalnya, atau DER-nya 300% dan
dengan catatan utang-utang tersebut bukan merupakan utang berbahaya.





DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono, 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPEF-YOGYAKARTA.
Lukman Syamsuddin. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Harmono. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta:Bumi Aksara.

Find,J Western dan Ecopeland.1995.Manajemen keuangan. Jakarta: Bia Rupa Aksara


















Pasar Keuangan
Achmad Kabir
130411604497
PASAR KEUANGAN
Pasar keuangan adalah merupakan mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau
koporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk
sekuritas keuangan (seperti saham dan obligasi). Definisi lain juga mengatakan Pasar Keuangan ialah
suatu sistem pasar yang memfasilitasi terjadinya perdagangan antar produk dan turunan keuangan
seperti misalnya bursa efek yang memfasilitasi perdagangan saham, obligasi dan waran .
Pasar Keuangan terbagi menjadi 2, yakni Pasar Uang dan Pasar Modal. Pasar Uang
atau Money Market adalah Pasar transaksi dana dan surat berharga jangka pendek (< 1 tahun).
Sedangkan Pasar Modal atau Capital Market merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana,
instrumen derivatif maupun instrumen lainnya.
Fungsi Pasar Uang dan Pasar Modal
1. Pasar Uang
Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangkan pendek
Sebagai penghimpun dana berupa surat-surat berharga jangka pendek
Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan untuk melakukan investasi
Sebagai perantara bagi investor luar negeri dlm menyalurkan kredit jangka pendek kepada perusahaan
di Indonesia
2. Pasar Modal
Sebagai sarana penambah modal bagi usaha
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-saham ini
akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan- perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.
Sebagai sarana pemerataan pendapatan
Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari
keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham
melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.
Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi
Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan
akan meningkat.
Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja
Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak
pada terciptanya lapangan kerja baru.
Sebagai sarana peningkatan pendapatan Negara
Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah.
Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.
Sebagai indikator perekonomian Negara
Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi
indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.
Jenis Jenis Transaksi di Pasar Uang dan Pasar Modal
Macam-macam transaksi yang terdapat di Pasar Uang
Call Money
Adalah penempatan atau peminjaman dana jangka pendek (dalam hitungan hari) antar bank. Lebih
jelasnya, call money adalah instrumen bank dalam mengatasi kekurangan atau kelebihan dana jangka
pendek yang bersifat sementara. Bagi bank yang menempatkan, pinjaman singkat merupakan aktiva
bank, sedangkan bagi bank yang menerima penempatan, pinjaman singkat merupakan kewajiban
(utang atau pasiva). Pinjaman singkat dibukukan dalam rekening antar bank.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu
pendek (1-3 bulan) dengan sistem diskonto/bunga.
SBI merupakan salah satu mekanisme yang digunakan Bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan
nilai Rupiah. Dengan menjual SBI, Bank Indonesia dapat menyerap kelebihan uang primer yang
beredar.
Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap penjualan SBI ditentukan oleh mekanisme pasar
berdasarkan sistem lelang. Sejak awal Juli 2005, BI menggunakan mekanisme "BI rate" (suku bunga
BI), yaitu BI mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan BI untuk pelelangan pada masa
periode tertentu. BI rate ini kemudian yang digunakan sebagai acuan para pelaku pasar dalam
mengikuti pelelangan.
Surat Berharga PasarUang (SBPU)
Surat utang yang diterbitkan oleh badan usaha swasta, pemerintah, dan agen pemerintah, umumnya
berjangka waktu maksimum satu tahun; Surat utang yang demikian merupakan investasi yang sangat
likuid; contohnya, Sertifikat Bank Indonesia, surat berharga pasar uang, surat berharga komersial,
termasuk di dalamnya surat utang jangka pendek, akseptasi bank, surat berharga komersial, surat
berharga jangka pendek pemerintah daerah yang bebas pajak, dan sertifikat deposito bank yang dapat
dijual.
Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito adalah produk bank yang mirip dengan deposito, namun berbeda prinsipnya.
Sertifikat deposito adalah instrumen utang yang dikeluarkan oleh bank dan lembaga keuangan lain
kepada investor. Sebagai pertukaran peminjaman uang institusi untuk masa waktu yang ditentukan,
investor mendapatkan hasil berupa suku bunga yang cukup tinggi
Bankers Acceptance (BA)
Bankers Acceptance (BA) atau aksep adalah instrumen yang diciptakan untuk memfasilitasi transaksi
perdagangan komersial. BA berkaitan dengan transaksi tertentu dengan barang yang mendasarinya.
Nilai barang yang mendasarinya tercermin dalam nilai nominal tagihan yang mewakili jumlah yang
dijanjikan oleh mitra bisnis untuk dibayar pada waktu tertentu di masa depan.
Ketika bank menerima tanggung jawab untuk membayar kreditur jika debitur gagal untuk membayar
kembali maka disebut mendiskontokan BA. BA dipandang sebagai investasi yang sangat aman karena
tidak hanya dijamin bank tetapi juga mewakili transaksi bisnis alami dengan barang yang
mendasarinya.
Commerecial Paper (CP)
Surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta/BUMN. CP adalah surat janji untuk
membayar kembali jumlah hutang yang diterima pada suatu tanggal tertentu. Bunga CP juga
didapatkan dengan menggunakan diskonto Berbeda dengan Bank Acceptance atauipun Sertifikat
Deposito, pelunasan CP tidak dijamin oleh bank maupun suatu hak kebendaan (Unsecured Promisory
Notes).
Repurchase Agreement (REPO)
Repo adalah suatu perjanjian antara penjual & pembeli atas efek-efek dimana penjual berjanji untuk
membeli kembali efek-efek yang dimaksud pada harga yang disepakati bersama dan pada jangka
waktu yang telah ditentukan.
Reverse repo adalah merupakan kebalikan daripada Repurchase Agreement yaitu membeli kembali
efek-efek dan investor berjanji untuk membeli efek-efek dan investor berjanji untuk membeli efek-
efek yang dimaksud pada harga yang telah disepakati pada jangka waktu yang telah ditentukan.
Sasaran dari transaksi repo adalah instansi yang memiliki excess dana antara lain: Bank Pemerintah &
Bank Swasta, Lembaga keuangan Bukan Bank (Asuransi dan Dana Pensiun) serta perusahaan lain
yang memiliki dana berlebih.
Macam Macam Transaksi yang terdapat di Pasar Modal
Saham
Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan perseroan terbatas. Manfaat yang
diperoleh dari pemilikan saham adalah deviden (bagian dari keuntungan yang dibagikan kepada
pemilik saham); capital gain (keuntungan yang diperoleh dari selisih positif harga beli dan harga jual
saham), dan manfaat nonfinansial, yaitu mempunyai hak suara dalam aktivitas perusahaan.
Obligasi
Obligasi adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar pada waktu jatuh tempo
sebesar nilai nominalnya. Penghasilan yang diperoleh dari obligasi berupa tingkat bunga yang akan
dibayarkan oleh perusahaan penerbit obligasi tersebut pada saat jatuh tempo.
Surat Berharga Lainnya
Selain dari dua jenis efek yang telah diuraikan di atas yang sudah banyak digunakan sebagai media
hutang di bursa efek Indonesia, terdapat beberapa jenis efek yang juga dapat digunakan sebagai media
hutang, seperti warrant, option dan right issue. Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh
perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan
persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya. Persyaratan tersebut biasanya mengenai harga, jumlah,
dan masa berlakunya warrant tersebut. Option adalah surat pernyataan yang dikeluarkan oleh
seseorang/lembaga (tetapi bukan emiten) untuk memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli saham (call option) dan menjual saham (put option) pada harga yang telah ditentukan
sebelumnya. Right Issue adalah surat yang diterbitkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada
pemegangnya (pemilik saham biasa) untuk membeli tambahan saham pada penerbitan saham baru.
Pelaku Pasar Uang dan Pasar Modal
1. Pelaku di Pasar Uang :
Bank
Lembaga Pemerintah
Perusahaan Asuransi
Yayasan
Lembaga Keuangan lainnya

2. Pelaku di Pasar Modal :

Emiten
Emiten adalah perusahaan yang menjual pemilikannya kepada masyarakat (go public). Ada beberapa
tujuan suatu perusahaan yang go public, yaitu : memperoleh tambahan dana yang digunakan dalam
perluasan usaha, melakukan pengalihan pemegang saham, dan mengubah/ memperbaiki komposisi
modal.
Investor
Investor (pemilik dana atau pemodal) adalah badan atau perorangan yang membeli pemilikan suatu
perusahaan go public. Pemodal perorangan adalah orang atau individu yang atas namanya sendiri
melakukan penanaman modal (investasi), sedangkan pemodal badan (lembaga) adalah investasi yang
dilakukan atas nama lembaga, seperti perusahaan, koperasi, yayasan, dana pensiun, dan lain-lain.
Segala keuntungan dan risiko atas efek yang dibeli atas nama lembaga merupakan hak dan beban
lembaga tersebut. Dalam suatu perusahaan yang go public, investor pertama adalah pemegang saham
pendiri. Sedangkan pemegang saham yang kedua adalah pemegang saham melalui pembelian saham
pada penawaran umum di pasar modal.
Lembaga Penunjang
Lembaga Penunjang berfungsi sebagai penunjang atau pendukung bekerjanya pasar modal. Lembaga
penunjang tersebut yaitu: Penjamin Emisi (underwriter), Penanggung (Guarantor), Wali Amanat
(Trustee), Perantara Perdagangan Efek (Broker, Pialang), Pedagang Efek (Dealer), Perusahaan Surat
Berharga (Securities Company), Perusahaan Pengelola Dana (Invesment Company), dan Biro
Administrasi Efek.

























DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono, 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPEF-YOGYAKARTA.
Lukman Syamsuddin. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Harmono. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta:Bumi Aksara.

Find,J Western dan Ecopeland.1995.Manajemen keuangan. Jakarta: Bia Rupa Aksara

Anda mungkin juga menyukai