Anda di halaman 1dari 32

Mekanisme Penguatan Dalam

Metal
Oleh:
Okta Abdul Choir (3335131284)
Aprilianti Melinda (3335132582)
Febrina Ramadiandari (3335132228)
Mekanisme Penguatan
Mekanisme penguatan pada
material logam merupakan
hubungan antara pergerakan
dislokasi dan sifat mekanik dari
logam. Kemampuan suatu material
logam untuk diubah secara plastis
tergantung pada kemampuan
dislokasi untuk dapat bergerak.
2
Mekanisme Penguatan
Metode penguatan
logam
Grain- size-
reduction
(penghalusan butir)
Solid-solution
Strengthening
(paduan larutan
padat)
Strain hardening
(pengerasan
tegangan)
3
Grain-Size Reduction (penghalusan butir)

Penghalusan butir
adalah suatu proses yang
melibatkan kecepatan
pengintian dan pertumbuhan
butir atau kristal suatu logam
dalam proses pembekuan
dimulai dari fasa cair sehingga
membentuk kristal,
membutuhkan waktu dalam
pendinginan (cooling rate) dan
untuk ukuran besar butir
tergantung laju pengintian dan
pertumbuhannya

4
Solid-Solution Strengthening
(Paduan Larutan-Padat)
Solid Solution strengthening
adalah proses penguatan pada
larutan padat. Pada umumnya
logam paduan lebih kuat
dibandingkan dengan logam
murni, karena impuritas atom yang
masuk kedalam larutan padat
memaksakan tegangan kisi
disekeliling atom induknya.
Interstisisal atau impuritas
subtitusi dalam sebuah larutan
akan mengakibatkan regangan
kisi. Dan hasilnya impuritas ini
akan berinteraksi dengan bidang
dislokasi regangan dan
menghambat pergerakan
dislokasi.

5
Strain Hardening
(pengerasan regangan)
Pengerasan regangan (strain
hardening) adalah meningkatkan
kerapatan dislokasi dengan deformasi
plastik. jarak rata-rata antara penurunan
dislokasi dan dislokasi mulai memblokir
gerakan satu sama lain.
Ellyawan Arbintarso 6
Recovery (Pemulihan)
Selama pemulihan, sebagian energi
regangannya disimpan logam dilepaskan
akibat dari peningkatan difusi atom pada
suhu yang dinaikkan. Karena energi
tersebut,dislokasi yang semula saling
menghambat, mulai bergerak membentuk
susunan stabil sehingga terjadi
pengurangan jumlah dislokasi. Dislokasi
yang terbentuk pada tahap ini memiliki
energi regang yang kecil, dalam proses ini
tidak mengubah struktur butir logam.
7
Rekritalisasi
Rekritalisasi merupakan proses
pembentukan dan jumlah butir baru yang rata fisi,
bebas energi regangan dan kepadatan dislokasinya
cukup rendah. Kondisi tersebut memiliki ketika
deformasi plastis belum dilakukan. Selama proses
ini berlangsung, sifat-sifat mekanis, seperti
kekerasan dan kekuatan menurun, serta kembali
seperti kondisi sebelum pengerjaan dingin. Pada
proses ini, atom-atom bergerak dan menata
kembali dan penataan ini lebih mudah pada suhu
tinggi. Suhu rekritalisasi didefinisikan sebagai suhu
dimana butiran baru mulai muncul pada butiran
yang lama.
8
Perpatahan dan Kelelahan
(Fracture and Fatigue)
Oleh:
Okta Abdul Choir (3335131284)
Aprilianti Melinda (3335132582)
Febrina Ramadiandari (3335132228)
Apa itu perpatahan ?
Perpatahan adalah pemisahan
atau pemecahan suatu benda padat
menjadi 2 (dua) bagian atau lebih
yang diakibatkan oleh adanya
tegangan
10
11
Mengapa perlu mempelajari
Mekanika Perpatahan?
Bahan yang mempunyai kekuatan
tinggi dapat gagal dengan beban
yang rendah
Banyak penyebab kegagalan produk
yang tidak bisa dijelaskan dengan
teori elastisitas dan plastisitas
Perancangan struktur mesin perlu
menambahkan aspek kemungkinan
terjadi retak
Mekanisme Perpatahan
12
Tahapan Kerusakan
13
necking
void
nucleation
Resulting
fracture
surfaces
(steel)
50 mm
particles
serve as void
nucleation
sites.
50 mm
100 mm
fracture
Crack
propagation
Coalescence
of cavities
Jenis-Jenis Perpatahan Pada Logam
Perpatahan
Patah liat Patah getas
14
Adanya kecepatan
penjalaran retak yang
tinggi, tanpa terjadi
deformasi kasar.
Adanya deformasi
plastik yang cukup besar
sebelum dan selama
proses penjalaran retak
15
Evolusi Rancangan Struktur
Adaptasi Empiris dari
Rancangan yg Sukses:
Prosedur coba-coba
Pendekatan kekuatan bahan
Dengan teori Elastisitas dgn
Faktor keamanan yg besar
Pengenalan Konsentrasi
Tegangan
o = o
nom
[1+2 (a/R)
1/2
]
Piramid di Mesir dan
Katedral Agung di Eropa
Penemuan abad 19
oleh Cauchy dll
Inglis (1913, USA)
Kolosov (USSR)
Paradok:
Pd R = 0, o
nom
0
2
b
2a
o
nom
o
nom
R
16
Evolusi Rancangan Struktur
Mekanika Perpatahan
Besar toleransi serabut retak untuk beban yg
Diberikan/beban aman operasi untuk
Ukuran serabut yang diberikan
Dengan menggunakan LEFM
K(a, o, B) = K
Ic

Pendekatan Toleransi Rusak
-Laju pertumbuhan serabut
- Ukuran kritis dlm perawatan
Griffith (1922)
Teori Pecah/Remuk
(Theory of Rupture)
Perkembangan lanjut oleh:
Obriemoff (1930)
Westerfaard (1939)
Irwin dan Orowan (1948)
Rice dan Cherepanov, (1960)
17
Sifat-sifat kristal dapat dihitung
berdasarkan sifat latis-latis
Kekuatan teoritis
Dimana E = modulus elastisitas, b = jarak
atom atom seimbang, = Energi total
pemisahan antar atom
Untuk banyak bahan = Eb/40
Teg. Luluh o
th
= E/6
b
E
th

o =
o o
Model atom untuk
kekuatan teoritis
b
(a) Teori Kekuatan Antar Atom
18
(b) Teori Perpatahan
Menggunakan persamaan
matematika Inglis untuk
konsentrasi tegangan,
ditunjukkan untuk bahan seperti
kaca Energi permukaan yang
dihamburkan oleh pembentukan
permukaan retak baru adalah
setara dengan ketahanan
pertumbuhan retak

a
bentuk
retak
19
- Westergaard melanjutkan teori Griffith dan
menunjukkan bahwa kekuatan patah dari
bentuk retak adalah
dimana a adalah panjang retak
Batasan-batasan:
1. adalah valid untuk bahan getas
2. Perhitungan tidak jelas
3. Nilai lebih besar untuk bahan teknik

a
E
f
t

o
2
=
20
1948 George Irwin (Lab. Riset AL
USA)
Melanjutkan teori Griffith untuk logam
Mengembangkan metode matematika
untuk menghitung parameter patah dan
mengukur parameter patah kritis
(ketangguhan)



p
= energi plastis pada ujung retak
a
E
p
f
t

o
) ( +
=
21
Karena pembilang adalah sifat bahan, kita dapat
mendifinisikan sebagai

Dimana K = faktor intensitas tegangan pada
ujung retak, o adalah tegangan yg kecil
Kita dapat menghubungkan K dan G, laju
perubahan energi total potensial w.r.t. panjang
retak a.
G = K
2
/E*
E* = modulus elastis efektif
Teori ini disebut Teori Perpatahan Griffith-
Irwin-Orowan
a
K
t
o =
22
Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan
James Rice (1967) dan Cherepanov (1966)
Mekanika Perpatahan Non-linier

J = cH/ca

Dimana H (pi) adalah energi potensial total
dari bahan (elastis-plastis) non-linier yang
mempunyai retak
23
Matematika Definisi dari Retak
Definisi
Retak adalah suatu takikan elips dengan sumbu
panjang a yang agak besar (panjang retak) dan
sumbu pendek b adalah nol. Dengan kata lain,
jari-jari kelengkungan pada ujung retak adalah nol.
2
b
2a
o
nom
o
nom
R
2a
o
nom
o
nom
Takikan
elips
Retak
24
Matematika Definisi dari Retak
Aliran Tegangan sekitar Takikan dan
Retak
Pembebanan melintang thd sumbu utama
Takikan
Konsentrasi Tegangan (K
t
); o = o
nom
(1+2
(a/R
min
)
1/2
)
R
min
adalah jari-jari kelengkungan ujung
sumbu utama
Retak
Faktor Intensitas Tegangan (K); K = o
nom

(ta)
1/2

25
Pembebanan sejajar thd sumbu utama
Takikan
Konsentrasi Tegangan (K
t
); o = o
nom
(1+2
(a/R
mak
)
1/2
)
R
mak
adalah jari-jari kelengkungan ujung
sumbu utama
Retak
Faktor Intensitas Tegangan (K); K = 0 shg o
= o
nom

26
Pengaruh Retak pada Struktur
Pembebanan Statis
Grafik Kekuatan Sisa
2a
o
c
W
o
c
Ukuran retak
Waktu
kekuatan rancangan
Perkiraan beban
kerja tertinggi
beban kerja normal
gagal
K
e
k
u
a
t
a
n

s
i
s
a
gagal waktu
digunakan
27
Pengaruh Retak pada Struktur
2a
W
o
(t)
o
(t)
Pembebanan Fatik
Tarik
Tekan
Tegangan
Waktu
Spektrum beban
tidak stabil
mulai
retak
retak
tumbuh
p
a
n
j
a
n
g

r
e
t
a
k
,

a
Siklus
Waktu
KELELAHAN / FATIQUE
Kelelahan merupakan suatu
kegagalan lelah terjadi ketika
sebuah bahan telah mengalami silus
tegangan & regangan yang
menghasilkan kerusakan yang
permanan, juga dapat terjadi
dibawah atau diatas tegangan luluh.
Kegagalan lelah pada umumnya
meliputi pertumbuhan inti dan
penebaran dari sebuah retak.
Penyebab Kelelahan
- Kelelahan yang dikontrol oleh tegangan.
1. Lengkung rotasi (rotating bending)
2. Getaran (vibration)
3. Penekanan(presuriation)
4. Kontak Gelinding (Rolling Contacts)

Penyebab Kelelahan
- Kelelahan yang dikontrol oleh regangan.
1. Siklus (thermal Cyclus)
2. Tarikan besar (secerv notehes)
3. Terbuka / Tertutup (opened / closed)
Umur lelah / fatique life, biasanya 107
siklus perkiraan dari jumlah siklus yang
dialami oleh suatu piston mobil dari
100.000 mil (~330.000).

Fase-Fase Kelelahan
32
Pustaka
Colangelo, VJ., Heiser, FA., 1974, Analysis of
Metallurgical Failures, John Wiley & Son,
USA
Dieter, (alih bahasa Djaprie), 1989, Metalurgi
Mekanik, jilid 1, Erlangga, Jakarta
Dieter, (alih bahasa Djaprie), 1989, Metalurgi
Mekanik, jilid 2, Erlangga, Jakarta
Erwalds, Wanhill, 2001, Fracture Mechanic,
John Wiley & Son, London
Smallman RE, alih bahasa Djaprie Sriati,
Metalurgi Fisik Modern, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 1985

Anda mungkin juga menyukai