Anda di halaman 1dari 3

LATAR BELAKANG

TUJUAN PENULISAN

Penerapan pelayanan dokter keluarga berbasis
evidence based medicine pada pasien anak gizi
kurang yang disertai bronkopneumonia dengan
mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis,
serta penatalaksanaan pasien berdasarkan
kerangka penyelesaian masalah dengan
pendekatan pasien centre dan family approach.


ILUSTRASI KASUS
Seorang anak perempuan berusia 1 tahun, BB
7,2 kg, diantar ibunya ke balai pengobatan
Puskesmas Karang Anyar dengan keluhan batuk
pilek disertai demam sejak tiga hari yang lalu.
Batuk pilek yang dirasakan mengeluarkan
cairan kental berwarna kekuningan. Selain itu
suhu badan pasien meningkat dan turun setelah
diberi obat penurun panas. Ibu pasien mengaku
sering mengantar anaknya berobat ke
puskesmas karena dirasakan penyakit ini
kambuh-kambuhan. Ibu pasien merasa khawatir
dengan kondisi anaknya karena selain keluhan
tersebut, sudah tiga bulan berat badan pasien
tidak mengalami peningkatan dan menetap 7,2
kg. Selama tiga bulan tersebut beliau
mengatakan nafsu makan anaknya tidak
mengalami peningkatan. Setiap harinya pasien
makan 2-3 kali dengan jumlah yang sedikit dan
menu makanan yang paling sering adalah nasi
kecap. Selain itu terkadang ibu memasak sayur
kangkung, tempe, mi instan, atau telor. Riwayat
anggota keluarga yang menderita batuk lama
tidak ada. Riwayat perut buncit, rambut jagung,
maupun BAB cair dalam jangka waktu yang
lama disangkal.
Sejak lahir hingga saat ini pasien mendapatkan
ASI ekslusif dari ibunya dan tidak
mengkonsumsi susu sapi. Pasien mulai
mendapatkan makanan pendamping ASI saat
berusia 6 bulan. Pertumbuhan pasien diakui ibu
pasien lambat, sedangkan perkembangannya
dapat dikatagorikan normal sama seperti anak
lain seusianya. Riwayat imunisasi yang
didapatkan lengkap mulai dari BCG, polio, DPT,
HepB, dan campak. Ketika anggota keluarganya
sakit ibu pasien mengaku selalu membawa
anggota keluarganya ke puskesmas. Tidak ada
kepercayaan tertentu tentang suatu penyakit atau
kesehatan karena ketika sakit keluarga selalu
berobat ke puskesmas.
Dalam kesehariannya pasien bermain bersama
kakak, teman, dan ibunya di sekitar rumah.
Pasien hanya bermain dengan ayahnya saat
malam hari saat ayahnya pulang dari bekerja
sebagai buruh bangunan. Ayah pasien bekerja
10 jam dalam sehari dan hanya berkumpul di
rumah 14 jam dalam sehari, sedangkan Ibu
pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang
bekerja membuka usaha warung kecil dan
memelihara ikan lele untuk dijual. Menurut ibu
pasien, pendapatan suaminya sebagai buruh
bangunan dirasakan ibu pasien hanya cukup
untuk makan sehari hari sehingga ia kurang
memperhatikan higienitas serta jenis makanan
yang dikonsumsi anak- anaknya.

Pasien tinggal bersama ayah, ibu, 3 kakak dan 1
bibinya, berjumlah 7 anggota keluarga dalam
satu rumah. Rumah yang ditempati bukan milik
pribadi melainkan meyewa dari saudara pasien.
Luas tanahnya sekitar 8 x 15 m
2
dengan luas
bangunan rumah 8 x 4 m
2
.

Kondisi rumah padat
dan kurang bersih,beralaskan semen, berdinding
gribik dan papan, memiliki 2 buah kamar tidur,
1 ruang tamu, 1 dapur dan 1 toilet. Penerangan
dalam rumah dengan listrik dan ventilasi. Tata
letak barang di rumah tersebut kurang rapi dan
tidak teratur. Sumber air minum, mandi, dan
mencuci berasal dari sumur. Limbah rumah
tangga yang dihasilkan tidak dialirkan ke got
melainkan dibuang langsung ke tanah. Kondisi
rumah secara keseluruhan kurang baik.

METODE
Analisis studi ini adalah laporan kasus. Data
primer diperoleh melalui anamnesis
(alloanamnesis) dari ibu pasien, pemeriksaan
fisik dan kunjungan rumah, untuk melengkapi
data keluarga, data okupasi dan psikososial serta
lingkungan. Penilaian dilakukan berdasarkan
diagnosis holistik dari awal, proses, dan akhir
studi secara kuantitatif dan kualitatif.


DATA KLINIS
PemeriksaanFisik :
Pasien mengalami batuk pilek yang disertai
cairan kental bewarna kekuningan dan berat
badan yang tidak mengalami peningkatan sejak
3 bulan yang lalu. Kekhawatiran ibu berupa
takut akan pertumbuhan anaknya terhambat,
ditambah keluhan batuk pileknya yang sering
kambuh-kambuhan. Harapan ibu agar anaknya
dapat tumbuh seperti kebanyakan anak lainnya
dan tidak mengalami keluhan batuk pilek yang
berulang
.
Keadaaan umum: tampak sakit sedang; suhu:
38,2
o
C; frek. nadi: 124x/menit; frek. nafas: 30
x/menit; berat badan: 7,2 kg; tinggi badan: 74
cm; status gizi: kurang.

Status generalis : Rambut tidak kusam dan
tidak mengkilat, hanya ditumbuhi rambut tipis.
Mata tak tampak konjuntiva pucat, sklera
anikterik. Telinga dalam batas normal, hidung
tampak simetris disertai sekret kental bewarna
kekungan.. Leher tidak ada pembesaran KGB.
Suara paru didapatkan rhonki basah halus
kanan dan kiri. Bunyi jantung pada pemeriksaan
auskultasi reguler. Abdomen dalam batas
normal. Ekstremitas superior dan inferior dalam
batas normal, tidak edema dan akral hangat.
Status neurologis : Reflek fisiologis normal,
Reflek patologis (-).

Pemeriksaan Penunjang:
Tidak dilakukan

DATA KELUARGA
Bentuk keluarga pada pasien ini adalah keluarga
ekstended. Menurut siklus Duvall, siklus
keluarga ini berada pada tahap V, dimana
keluarga dalam anak usia remaja. Terdapat
gangguan pada fungsi ekonomi dan pemenuhan
kebutuhan, serta perilaku kesehatan keluarga.

Genogram:

Genogram keluarga An. A
Tanggal Pembuatan : 10 Juli 2014
Pembuat : Nadya Ayu Shefia



Gambar 1. Genogram Keluarga An. A
Family Map:



Keterangan:



Gambar 2. Family Map Keluarga An. A

Data Lingkungan Rumah:
Pasien tinggal bersama dengan ayah, ibu, ketiga
kakaknya, serta satu orang bibinya. Rumah
berukuran 8m x 4m tidak bertingkat, lantai
tebuat dari semen, dinding bergribik dan papan
triplek, penerangan dan ventilasi kurang.
Rumah terlihat kurang bersih dengan penataan
barang kurang teratur dan cukup padat. Rumah
sudah menggunakan listrik sehingga selain dari
jendela rumah diterangi juga oleh lampu.,
Jendela hanya satu buah, sehingga tempat terasa
lembab. Mereka tinggal di lingkungan yang
cukup padat penduduknya, jarak antara rumah
cukup berdekatan, serta cukup bersih. Sumber
air berasal dari sumur yang digunakan untuk
minum, mandi dan mencuci. Limbah tidak
dialirkan ke got melainkan langsung dibuang ke
tanah, memilik satu kamar mandi yang terbuka
hanya ditutup gribik dan kain yang terletak di
luar rumah dan dilengkapi satu jamban dengan
bentuk jamban jongkok, jarak septi tanc dengan
sumur sekitar 3 m.


DIAGNOSTIK HOLISTIK AWAL
1. Aspek Personal
- Mengalami batuk pilek yang disertai
cairan kental bewarna kekuningan dan
berat badan yang tidak mengalami
peningkatan sejak 3 bulan yang lalu.
- Kekhawatiran: takut akan pertumbuhan
anaknya terhambat, ditambah keluhan
batuk pileknya yang sering kambuh-
kambuhan.
- Harapan : anak dapat tumbuh seperti
kebanyakan anak lainnya dan tidak
mengalami keluhan batuk pilek yang
berulang
2. Aspek Klinik
- Gizi kurang (ICD-10-E.44)
- Bronkopneumonia (ICD-10-J.18)
3. Aspek Resiko Internal
- Riwayat sulit makan (ICD-10-Z594)
- Paparan asap rokok (ICD-10-Z587)
- Paparan kayu bakar ((ICD-10-Z581)
- Keluarga tidak memiliki kartu jaminan
kesehatan


4. Aspek Psikososial Keluarga
- Status pendidikan orang tua rendah
(ICD-10-Z551)
- Kurangnya perhatian orang tua terhadap
pola makan anak (ICD-10-Z724)
- Kurang menjaga higienitas personal anak
(ICD-10-Z912)
- Pendapatan keluarga cukup rendah (ICD-
10-Z596)
5. Derajat Fungsional : 1, yaitu mampu
melakukan aktivitas seperti sebelum sakit
(tidak ada kesulitan)

PENATALAKSANAAN
Non-Medikamentosa:
- Memperbaiki pola makan anak agar
mengejar kekurangan berat badan
- Menjauhi anak dari paparan asap rokok
dan kayu bakar
- Menjaga kebersihan rumah
- Menghindari makan makanan yang
berpengawet

Medikamentosa:
- Amoxylin syrup 3 x 1 Cth
- Paracetamol sirup 3 x 1 Cth
- Vitamin Anak 1 x 1 Cth

DIAGNOSTIK HOLISTIK AKHIR STUDI
1. Aspek Personal
- Mengalami batuk pilek yang disertai
cairan kental bewarna kekuningan dan
berat badan yang tidak mengalami
peningkatan sejak 3 bulan yang lalu.
- Kekhawatiran: takut akan pertumbuhan
anaknya terhambat, ditambah keluhan
batuk pileknya yang sering kambuh-
kambuhan.
- Harapan : anak dapat tumbuh seperti
kebanyakan anak lainnya dan tidak
mengalami keluhan batuk pilek yang
berulang

2. Aspek Klinik
- Gizi kurang (ICD-10-E.44)
- Bronkopneumonia (ICD-10-J.18)

3. Aspek Resiko Internal
- Riwayat sulit makan (ICD-10-Z594)
- Paparan asap rokok (ICD-10-Z587)
- Paparan kayu bakar ((ICD-10-Z581)

4. Aspek Psikososial Keluarga
- Status pendidikan orang tua rendah
(ICD-10-Z551)
- Kurangnya perhatian orang tua terhadap
pola makan anak (ICD-10-Z724)
- Kurang menjaga higienitas personal anak
(ICD-10-Z912)
- Pendapatan keluarga cukup rendah (ICD-
10-Z596)
5. Derajat Fungsional : 1, yaitu mampu
melakukan aktivitas seperti sebelum sakit
(tidak ada kesulitan)

Anda mungkin juga menyukai