Anda di halaman 1dari 6

Cara Membangun VPN

Sekarang ini meskipun telah dibekali laptop oleh kantor saya tidak banyak
menyimpan file yang berhubungan dengan pekerjaan di laptop saya. Selain
alasan keamanan data, saya juga mengantisipasi jika tiba-tiba harus
menggunakan komputer lain di kantor untuk bekerja. Semua file yang
butuhkan untuk bekerja akhirnya saya simpan di server penyimpan file
yang ada di kantor. Server tersebut diset menggunakan IP lokal sehingga
hanya bisa diakses oleh komputer-komputer yang ada di kantor. Sekali lagi
tentu alasan keamanan data dan tentunya karena memang file-file hanya
tersebut hanya dibutuhkan oleh orang-orang kantor di kantor. Hanya saja
pada praktiknya, saya harus pergi ke lapangan atau suatu saat harus
bekerja di rumah seperti sekarang ini. Padahal saya tetap harus bisa
mengakses file-file yang saya simpan di kantor. Dan akses satu-satunya
antara laptop saya dengan server di kantor adalah melalui udara atau
kabel alias internet. Namun sekali lagi membuat server penyimpan file di
kantor menjadi bisa terakses melalui internet atau jalur umum tentu sangat
berbahaya. Jadi solusinya, saya harus terhubung dulu melalui internet ke
jaringan lokal di kantor sehingga menciptakan LAN atau jaringan lokal
virtual antara jaringan di kantor dengan laptop yang saya gunakan. Hingga
akhirnya saya dapat mengakses server penyimpan file di kantor sebagai
komputer lokal sebagaimana saya berada di kantor dan terhubung
langsung dengan jaringan komputer di kantor. Solusi ini bernama VPN atau
Virtual Private Network alias LAN virtual yang memanfaatkan jaringan
internet sebagai pengganti jaringan komputer lokal di satu lokasi.
Saat ini telah banyak aplikasi yang murah hingga yang gratis untuk
menciptakan layanan ini. Didukung luasnya ketersediaan internet cepat
(broadband) sehingga VPN semakin mudah disediakan dan digunakan.
Layanan VPN biasanya disediakan oleh Penyedia Jasa Internet (PJI/ISP).
Terutama ISP besar karena memiliki infrastruktur internet berkapasitas
besar. Layanan VPN memang harus didukung oleh ketersediaan jaringan
internet yang mumpuni. Karena jaringan komputer biasa menggunakan
kabel LAN yang berkecepatan hingga 100Mbps, maka untuk mendapatkan
cita rasa akses data menggunakan LAN, akses data via internet
menggunakan VPN juga harus bisa menyamai atau setidaknya mendekati
kecepatan kabel LAN. Itulah kenapa dengan makin banyaknya akses
internet broadband saat ini koneksi VPN menjadi makin mudah disediakan.
Setidaknya ada dua aplikasi VPN sederhana yang bisa menyediakan
layanan VPN dengan cepat dan mudah tanpa mengesampingkan faktor
keamanan. Pertama adalah produk Kerio yang berbayar dan kedua adalah
OpenVPN yang gratis dari kalangan open source. Kerio menawarkan dua
macam cara untuk menghubungkan komputer di luar kantor dengan server
VPN di kantor.
Pertama adalah dengan melakukan koneksi melalui internet ke server VPN
dan menciptakan koneksi VPN. Kedua dengan membuat tunnel atau
terowongan antara komputer client dan server. Sehingga transfer data
antara komputer client dan komputer lokal di belakan server VPN bisa
dilakukan dengan alamat IP lokal.
Kerio versi server maupun client sama-sama merupakan aplikasi Windows
sehingga amat mudah untuk diinstal dan digunakan. Harganya juga tidak
terlalu mahal. Sehingga cook untuk keperluan koneksi VPN yang tidak
terlalu kompleks.
OpenVPN menyediakan dua macam versi yaitu untuk Linux dan Windows.
Dua-duanya sangat mudah proses setup-nya. Kita tinggal melakukan
konfigurasi file sedikit dan membuat keys untuk digunakan saat verifikasi.
Setelah konfigurasi file di server ataupun client selesai dibuat, koneksi
OpenVPN sudah bisa langsung digunakan. Begitu laptop terhubung
dengan internet dan OpenVPN dijalankan hingga terhubung ke server,
laptop akan langsung mendapatkan akses lokal dengan komputer-
komputer lain di kantor. Menggunakan akses internet broadband yang
banyak tersedia sekarang ini, mengakses komputer di kantor dari luar
kantor melalui VPN benar-benar seperti mengakses file di jaringan
komputer lokal
Beberapa bahan mentah yang perlu kita siapkan antara lain:
1. VPS/Dedicated Server/Komputer Lokal.
2. 2 NIC Card, 1 NIC juga OK.
3. Static WAN IP.
Karena kebanyakan orang Indonesia ingin yang murah, saya sarankan
untuk menggunakan VPS. VPS yang harus anda beli untuk mengikuti
step/langkah dalam artikel ini adalah VPS yang menggunakan operating
system Windows Server 2003. Bagi anda yang membeli VPS dengan OS
lain bisa juga melakukan setup VPN, tetapi di artikel ini hanya saya
khususkan untuk VPS dengan operating system windows server 2003.
Saya sarankan untuk membeli VPS di Sdr. Hetta Pradianto di website
www.fantastiv-vps.com karena berdasarkan survey dan pengalaman VPS
di fantastic-vps cukup bagus dan harganya sangat terjangkau untuk
kantong orang Indonesia, bisa di gunakan untuk berbagai macam
keperluan. Sebelum ada yang memfitnah ada baiknya saya tuliskan bahwa
saya tidak ada sama sekali segmentasi bisnis dalam rekomendasi ini.
OK, setelah semua keperluan anda siapkan kita mulai saja langsung.
Langkah pertama adalah login ke server VPS anda menggunakan
username dan password yang telah diberikan. Setelah itu anda harus
melakukan beberapa konfigurasi.
1. Klik Start -> Run -> Tulis services.msc didalam kotak run.
Setelah halaman services terbuka carilah service dengan nama Routing
and Remote Access pastikan service ini aktif otomatis ketika komputer di
hidupkan.
2. Klik Start -> Run -> Control panel -> Administrative Tools -> Routing and
Remote Access.
3. Klik kanan pada komputer, kemudian pilih Configure and Enable
Remote and Routing Access
4. Ikuti terus petunjuk instalasi:
1. Klik Next.
2. Dari Konfigurasi List pilih Custom Configuration, klik Next.
3. Pilih VPN Access and NAT and Basic Firewall, klik Next
4. Klik Finish.
5. Konfigurasi NAT (Network Address Translation)
1. Buka panel Routing and Remote Access.
2. Klik Komputer (Local).
3. Klik Ip Routing.
4. Klik Kanan pada NAT/Basic Firewall.
5. Gunakan New Interface untuk menambahkan network translation.
Sekarang VPN anda sudah siap untuk digunakan dan sudah jadi untuk sisi
server. Langkah kedua tugas anda adalah melakukan konfigurasi user
yang diperbolehkan untuk mengakses VPN ini.
Caranya: Klik Start -> Run -> Tulis lusrmgr.msc
Sudah selesai, begitulah caranya membuat VPN, tinggal anda melakukan
koneksi dari klient dan tentunya menggunakan username dan password
yang telah anda konfigurasi, Mudah bukan? Inilah cara yang banyak
dilakukan oleh para penjual VPN (terutama di kaskus) mohon maaf saya
harus sebutkan karena saya tidak suka orang membeli VPN dengan harga
yang terlalu mahal padahal modal awalnya terbilang cukup ringan.
Selain itu saya tidak suka penjual VPN sering membohongi para
pembelinya seperti dengan mengatakan bahwa dengan mengakses VPN
ini kecepatan internet anda akan stabil/bagus/meningkat! itu omong-
kosong yang keterlaluan!!! Seperti yang sudah kita bahas hingga ramai di
artikel yang berjudul Pembodohan tentang pemercepat koneksi internet di
Indonesia saya di artikel itu sudah menjelaskan berulang-kali kepada anda
semua bahwa gono-gini tidak akan mempengaruhi kecepatan akses
internet anda, kalau ada yang komentar marah, memaki, dan memfitnah
kebanyakan mereka adalah para penjual PULSA, Penjual VPN, bahkan
kemungkinan mereka adalah ISP yang menjual akses lambat dengan
harga yang MAHAL. Saya tidak suka basa-basi dan tetek-bengek memang.
Kalau saya tahu itu salah akan saya bilang salah sampai kapan pun.
Lihat Diagram dibawah ini:
Semoga anda paham dengan gambar ini, Bukan maksud hati saya untuk
menjatuhkan kegirangan anda berinternet dengan harga murah tetapi perlu
anda ketahui bahwasanya (dalam contoh) ketika akses internet anda
maksimum adalah 153 Kbps meskipun kecepetan internet VPN anda
adalah 100Mbps itu tidak akan sama sekali mempengaruhi atau
menstabilkan kecepatan internet anda. Diagram ini sekaligus membuktikan
bahwa teori tentang jarak terdekat antara garis lurus yang menghubungkan
dua titik tidak terbantahkan dan hanya di provokasi oleh orang yang
dagangannya terganggu oleh terbukanya kebenaran.
Kalau begitu saya yakin anda pasti akan bertanya untuk apa dong kalau
begitu saya membuat VPN atau membeli VPN? Jawaban mudahnya
adalah anonimitas, IP asli anda akan tersembunyi dan seolah-olah IP VPN
itu adalah anda. Kalau ada yang bilang VPN merubah internet seperti
intranet? itu adalah kesalahan pemahaman yang sangat-sangat
keterlaluan. Bagi orang luar Indonesia isu anonimitas ini harganya sangat
mahal untuk mereka. Maka dari itu jangan kaget dan heran kalau bisnis
VPN di luar negeri sangat maju dan sukses.
Diposkan oleh kusnadi di 08.01
Reaksi:

1 komentar:
Roi setiawan putra10 Juni 2012 04.56
artikelnya sangat baik.. saya pemula di vpn, pernah mencoba membuat
vpn (dgn mikrotik) untuk mengakses data pembukuan di toko yg mysqlnya
ditaruh di ubuntu server.

Kalau tidak keberatan, bisa memberi pencerahan gak ya mas.? Saat ini
saya masih bekerja di bank. Ingin membuat VPN, agar saya bisa
menggunakan AKSES INTRANET bank tempat saya bekerja, misalkan
akses web BI.

Permasalahannya adalah IP intranet yang digunakan (termasuk IP
gatewaynya) juga merupakan IP Publik (setelah saya trace route).

Jika modem lsg dial dari mikrotik (agar ip address bisa sy dial dari luar).. ip
intranet tabrakan dengan ip dari internet (akibatnya routing dikantor kacau..
Jaringan sistem banknya dan ATM tidak bisa bekerja. (dugaan saya
mungkin akibat gateway intranetnya merupakan ip publik juga).

Mohon sekali dapat memberikan pencerahan.. terima kasih sebelumnya...
untuk artikel yang detail di atas, dan sangat-sangat banyak terima kasih
atas pencerahannnya :-)

Anda mungkin juga menyukai