Anda di halaman 1dari 2

Keresahan di Balik Sinar Emas Sumbawa Penulis : Web Warouw 1.

Di Kabupaten Sumbawa, tersebar 26 IUP dari Pemkab dengan satu kontrak karya yang didapat dari pemerintah pusat. 2. Enam IUP sedang dalam tahap eksplorasi (penyelidikan), di antaranya adalah PT Azhra di Kecamatan Lantung, PT Sumbawa Juta Raya di Kecamatan Ropang, PT Selatan Art Mineral di Kecamatan Ropang, PT Pacific Raya (Mangan) di Kecamatan Marongi, PT Rajawali di Kecamatan Lunyuk, dan PT Intam di Ropang. 3. Termasuk di dalamnya kontrak karya perluasan PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) seluas 9.000 hektare di Desa Lantung, Kecamatan Ropang, yang sudah satu tahun ini dieksplorasi. Wilayah pertambangan ini merupakan perluasan dari PT NNT yang sudah beroperasi di Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat. 4. Walaupun belum ada perusahaan yang mengeksploitasi di Kabupaten Sumbawa, warga mulai resah. Eksplorasi pertambangan emas di gununggunung, terutama yang dilakukan PT NNT dikhawatirkan mencemari sumber mata air di Dodorinti dan sungai-sungai yang mengalir ke Moyo Hilir, Moyo Utara, dan Kota Sumbawa. 5. Masyarakat mulai curiga, banjir di Moyo Utara beberapa waktu yang lalu adalah akibat penambangan emas di Dodorinti karena banjir disertai gelondongan kayu. 6. Berharap, rakyat tidak menjadi korban sakit seperti di Pantai Buyat, Ratatotok, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara pada 2003. Penyakit di sana akibat penambangan emas PT Newmont Minahasa Raya (NMR). Teluk Senunu yang menjadi tempat pembuangan limbah PT NNT Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, juga sudah ada kesakitan yang sama dengan di Buyat. 7. Masyarakat di Kabupaten Sumbawa sudah terbagi atas dua pandangan: menolak dan menerima penambangan emas. Serikat Petani Paroso hingga kini menentang keras semua pertambangan yang akan dilakukan di Sumbawa. 8. Walhi mengatakan, 58 persen atau 200.000 hektare (ha) lahan di Sumbawa sudah dikapling untuk pertambangan yang emas, sedang di seluruh NTB seluas 68 persen atau 200.000 ha lebih di Sumbawa.

9. Di Batu Hijau, Sumbawa Barat, saja 58.000 ha lahan digunakan untuk pertambangan emas PT NNT. Namun terjadi kemiskinan di Sumbawa Barat sebesar 24.000 keluarga. Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) di sana sebanyak 54 persen. 10. Bukan kesejahteraan yang didapat, tapi perusahaan tambang akan menjadikan orang Sumbawa seperti orang Indian di Amerika atau Aborigin di Australia.

Berharap-harap 1. Penerimaan terhadap keberadaan perusahaan tambang emas dengan syarat akan menyejahterahkan masyarakat Kabupaten Sumbawa, industri pertambangan ini akan menjadi pengungkit sektor-sektor lain. 2. Perlunya perusahaan tambang membayar royalti yang layak sesuai peraturan pemerintah (PP) No 45/2003, yakni sebesar 3,75 persen. 3. Harus ada komitmen pihak perusahaan untuk mematuhi peraturan perundang-undangan. Sampai sekarang, smelting (pengolahan) yang disyaratkan oleh peraturan belum dibangun oleh pihak PT Newmont. Royalti hanya dibayar 1 persen. 4. PT NNT menjelaskan: Perusahaannya menyediakan Rp 53 miliar untuk corporate social responsibility (CSR). Dana ini bisa langsung diterima langsung oleh kelompok-kelompok masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesulitan perusahaan tambang saat ini adalah penyaluran CSR lewat pemerintah tidak membawa dampak signifikan pada masyarakat. Perusahaan Pertambangan Sumbawa, Alamsyah

5. Ketua Asosiasi meyakinkan:

Pertambangan akan meningkatkan peradaban dan kesejahteraan masyarakat, namun harus didukung dan dikontrol masyarakat. Kalau antipertambangan maka akan tertinggal dengan negara-negara maju seperti Amerika dan China.

Anda mungkin juga menyukai