Berbagai Sumber Daya Alam (SDA) yang ada cara ekonomi dimanfaatkan untuk
pertambangan itu akan memicu bergeraknya roda ekonomi yang semakin cepat.
Proses eksploitasi sumber daya tambang yang melibatkan berbagai sumber daya
dalam jumlah besar serta digunakannya teknologi tinggi dalam kegiatan tersebut
akan berdampak baik langsung maupun tidak langsung dalam kebutuhan akan
nilai tambah bagi kawasan sekitarnya dan sekaligus berfungsi sebagai penggerak
bagi kebutuhan hidup manusia perlu pengolahan yang lebih lanjut. Oleh karena
sumberdaya lahan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup, baik yang bersifat
material maupun spiritual (Juhadi, 2007 dalam Fitriani, 2016). Pemanfaatan lahan
merupakan salah satu pilihan terbaik dalam bentuk pengalokasian fungsi tertentu,
sehingga dapat memberikan gambaran secara umum keseluruhan bagaimana
industri pertambangan juga menyedot lapangan kerja dan bagi kabupaten dan kota
pengetahuan si penambang dan juga karena tidak adanya pengawasan dari dinas
maka wilayah tersebut akan kehilangan sumber daya alamnya yang tidak
generasi berikutnya di wilayah itu tidak akan memiliki dan tidak akan dapat
tanpa mengurangi potensi dari generasi mendatang untuk melakukan hal yang
sama.
Masalah utama yang timbul akibat kegiatan penambangan adalah
terjadinya perubahan kondisi lingkungan berupa sifat fisik dan kimia tanah,
kualitas air permukaan dan air tanah, serta topografi lahan. Pertambangan sebagai
perhatian khusus oleh publik, salah satu masalah yang sampai saat ini yang masih
Sungai di Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari dua sungai utama, yaitu
sungai Kuantan dan Sungai Singingi. Daerah Aliran Sungai (DAS) dari dua
sungai tersebut merupakan awal terbentuknya emas yang merupakan dari hasil
aktifitas sehari-hari seperti sumber air minum, mandi, mencuci pakaian, mencuci
piring, mencari ikan, penambangan batu, pasir dan penambangan emas secara liar
atau yang lebih dikenal dengan penambangan emas tanpa izin (Zuhri, 2015).
pada tahun 2017- 2018, akan tetapi Pemberantasan tersebut masih di temukan
aktifitas pertambangan emas tanpa izin yang sempat menjadi usaha masyarakat
dulunya banyak terdapat pertambangan emas tanpa izin (PETI). Setelah adanya
pertambangan tersebut di biarkan saja oleh para pelaku penambang dan tidak
tersebut antaranya : perubahan warna air sungai, tanah yang rusak aktibat galian,
besaran dan kecil dilaksanakan namun, penambangan emas tetap tak tergerus
habis, dampak negatif yang terjadi pada penambangan emas ini yaitu tercemarnya
lingkungan dan lahan galian yang hancur, dan kerusakan lingkungan, bekas
terjadinya penambangan emas tanah yang datar akan berubah menjadi lubang –
lubang dan ini banyak menimbulkan masalah bagi lingkungan, air yang
dampak buruk dari bekas pertambangan PETI dan memanfaatkan kembali lahan
tersebut.
1.3 Tujuan
lahan bekas pertambangan emas tanpa izin di Kecamatan Sentajo Raya untuk
a. Pemerintah
pemanfaatan lahan bekas penambangan emas tanpa izin (PETI) yang di lakukan
c. Makalah
Penelitian ini akan menjadi rujukan bagi penulis untuk mengetahui segala hal
izin (PETI) nantinya akan dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya.
d. Swasta
pemanfaatan lahan bekas pertambangan emas tanpa izin (PETI) upaya dan