Anda di halaman 1dari 10

LAHAN MARAPU

f!

Kebun tebu milik PT Djarum dan Wings Indonesia dituding


merusak dan menutup akses ke tempat ritual penghayat
Marapu di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Berkali-kali
mendapat peringatan dari berbagai lembaga, pemerintah
daerah dan perusahaan bergeming. Penduduk setempat
menl!ding perusahaan memanipulasi uang sirih pinang sebagai
duit pengganti lahan. Liputan ini hasil kerja sama Tempo,
Tempo Institute, dan Climate and Land Use Alliance (CLUA).

G
ERBANG kayu bercampur bahyang.
bambu sepanjang empat me­ Hapu Tarambiha, juga para penganut
ter memisahkan sebagian wi­ Marapu, menuding PT Muria Sumba Ma­
layah Desa Patawang, Keca­ nis (MSM) merusak situs tersebut.Batu dan
matan Umalulu, Kabupaten tanah yang menutupi dasar katuada didu­
Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Ram­ ga berasal dari galian embung PT Muria
bu dilarang masuk terpasang di tengah yang hanya berjarak Iima meter dari situs
besi yang melintang di tengah. Di kiri dan tersebut. PT MSM menguasai lahan itu se­
kanan gerbang itu, membentang patok-pa­ jak 2016 dan mulai membuka perkebunan
tok kayu sepanjang lebih dari dua kilome­ tebu dua tahun kemudian.
ter di kawasan padang rumput tersebut. PT Muria Sumba Manis mengantongi
Bersama sejumlah kawannya, Hapu Ta­ izin pemanfaatan ruang seluas 19 ribu hek­
rambiha II, 57 tahun, memasuki kawasan tare di Sumba Timur pada November 2016.
terlarang itu pada Sabtu siang, 8 Agustus Pada April 2019, izin itu berlipat menjadi
lalu. Sekitar satu kilometer dari gerbang, 41 ribu hektare. Sebanyak 5.428 hektare di
berdiri empat batang pohon rindang ber­ antaranya telah berstatus hak guna usaha.
tinggi belasan meter. Diberi nama Katuada Wilayah perusahaan itu meliputi enam ke­
Njara Yuara Ahu, pepohonan itu menjadi camatan di Sumba Timur, yakni Kecamat­
tempat hamayangatau sembahyang marga an Umalulu, Rindi, Kahaungu Eti, Pahunga
Mbarapapa dan belasan marga lain di Desa Lodu, Wulla Waijelu, dan Pandawai.
Patawang. Mereka, para penghayat keper­ Perusahaan itu merupakan hasil perka­
cayaan Marapu, biasa mendoakan tanam­ winan dua korporasi raksasa, yaitu PT Dja­
an dan ternaknya di sana menjelang mu­ rum dan PT Wings Group. Djarum mengua­
sim hujan. "Tern.pat ini sudah rusak," kata sai saham mayoritas PT Muria lewat PT Har­
Hapu Tarambiha. tono Plantation Indonesia sebesar 75 per­
Tanah rata di sekitar Katuada Njara Yua­ sen. Sisanya dikuasai PT Graha Gemilang
ra Ahu kini berbentuk kubangan. Batu­ Lestari, yang dimiliki Hanny Sutanto dan
batu dan tanah menutupi hampir seluruh Finney Henry Katuari. Hanny dan_ Finney
akar pohon. Sebelumnya, di bawah pohon adalah anak pendiri Wings Indonesia, Harjo
itulah sebagian penganut Marapu meletak­ Sutanto danJohannes Ferdinand Katuari.
kan persembahan berupa sirih, pinang, Public Relations Wings Indonesia Chris­
atau hewan korban dalam upacara besar. tie Rachel membantah keterlibatan Wings
Bui<an hanya tempat sembahyang yang hi­ di PT Muria. "Menurut BOD (board of
lang, kanotu atau Iesung kecil dari batu ber­ directors) kami, perusahaan tersebut dimi­
isi emas murni pun Ienyap. Alat ritual itu liki dan dijalankan Grup Djarum," kata­
ditanam di dalam tanah di sekitar katuada nya, Kamis, 24 September lalu. Sedang­
setelah pemeluk Marapu rampung bersem- kan Corporate Communication Manager
PT Djarum Budi Darmawan enggan me­
nanggapi keterlibatan perusahaannya di
Masyarakat adat Marapu mesti PT Muria. "Biar PT MSM yang menjawab,"
membongkar pagar untuk mengakses ucapBudi.
Ka�uada Njara Yuara Ahu, Agustus 2020. Corporate Communication Manager

4 0KTOBER 2020 I TEMPO I 57


Hukum

PT Muria Sumba Manis, Dumaria Panjai­


tan, tak menjawab ihwal kepemilikan sa­
ham PT Muria Sumba Manis. Dalam ke­
terangan tertulis, Dumaria menjelaskan
bahwa perusahaannya bergerak di indus­
tri pengolahan dan perkebunan tebu. Me­
nurut dia, pabrik gula yang direncanakan
beroperasi tahun depan itu bisa mengha­
silkan 1.200 ton gula kristal putih dan gula
kristal rafinasi setiap hari. "Outputini diha­
rapkan dapat menambah pasokan gula da­

•••
lam negeri," tulis Dumaria.

PT Muria Sumba Manis ikut terlibat da­


lam program swasembada gula tahun
2024. Ini adalah program yang dirancang
pemerintah Presiden Joko Widodo sete­
lah dilantik pada 20 Oktober 2014. Men­
teri Pertanian kala itu, Andi Amran Sulai­
man, pada 2016 membuka investasi ladang
tebu dan pabrik gula untukmenutupi kebu­
tuhan 3,9 juta ton gula setahun. Saat itu,
defisit kebutuhan gula mencapai 1,1 juta
ton setahun. Katuada Njara Yuara Ahu yang ria Sumba Manis karena membangun em­
Pemerintah menggandeng sepuluh per­ sekelilingnya tertimbun bekas galian bung. Dalam surat itu, Kementerian Kehu­
usahaan untuk membuka lahan kebun embung, Agustus 2020. tanan meminta pembangunan embung di
tebu di berbagai lokasi. Sebagai imbalan­ hutan Bulla dihentikan. Salah satu alasan­
nya, perusahaan-perusahaan itu akan me­ nya: pembangunan itu tak tercantum da­
nerima kompensasi kuota impor gula. "lm­ ding pembangunan embung itu merusak lam dokumen adendum analisis menge­
por gula untuk pemenuhan stok nasional Katuada Njara Yuara Ahu, situs upacara nai dampak lingkungan (amdal) PT Muria.
dan stabilisasi harga gula di dalam negeri," mereka. Perusahaan itu diduga juga melu­ Bupati Gidion mengklaim sudah menin­
kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar askan pembukaan lahan ke dalam kawa­ daklanjuti rekomendasi dari Kementerian
Negeri Kementerian Perdagangan Didi Su­ san hutan Bulla, yang juga menjadi tern­ Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Gidion
medi ,Jumat, 25 September lalu. pat ibadah penganut Marapu. Pada Maret justru mengatakan sebagian rekomendasi
PT Muria Sumba Manis satu dari sepu­ 2016, Bupati Gidion menegur PT Muria ka­ Kementerian tidak benar. "Ada rekomen­
luh perusahaan yang mendapatkan izin rena menebang di kawasan hutan alam pri­ dasi yang sudah di.laksanakan," katanya.
membuka kebun tebu. Berdiri pada 19 No­ mer. "Hutan alam primer itu jadi sumber Melalui keterangan tertulis, Corporate
vember 2014, dua hari kemudian perusa­ air masyarakat," ujar Gidion. Communication Manager PT Muria Sum­
haan itu langsung mengajukan persetuju­ Pada 2 November 2017, PT MSM mengan­ ba Manis, Dumaria Panjaitan, mehyata­
an prinsip rencana investasi di Kabupaten tongi izin pinjam pakai kawasan hutan un­ kan seluruh kebijakan operasional pertisa­
Sumba Timur. Lima bulan kemudian atau tuk membangun embung seluas 0,58 hek­ haan sesuai dengan aturan. Termasuk pro­
pada April 2015, PT MSM mendapat izin lo­ tare di kawasan hutan Bulla. Pembangun­ ses izin, amdal, tata ruang, dan status be­
kasi seluas 52.817,42 hektare. Izin prinsip an embung di dekat mata air itu dituding bas kawasan hutan. " MSM sangat menjun­
dikeluarkan pada 20Juni tahun berikutnya sebagai penyebab kekeringan. Penduduk jung tinggi operasional perkebunan yang
dengan rencana investasi Rp 9,5 triliun. Desa Wanga dan Patawang di Kecamatan menghormati keseimbangan alam, penge­
Awai beroperasi, PT Muria menemui se­ Umalulu mengeluh mengalami kekering­ lolaan lingkungan yang berkelanjutan, ser­
jumlah kendala. Salah satunya terkait de­ an sejak pembangunan embung itu. Mere­ ta menghormati nilai-nilai luhur budaya
ngan pembangunan embung yang diguna­ ka tak lagi bisa menggarap sawah lantaran serta hak-hak masyarakat adat Sumba Ti­
kan untuk menyirami kebun tebu. Bupa­
ti Sumba Timur Gidion Mbilijora mengata­
kan embung perusahaan mengambil air
mata air dan sungai mengering. Irwan Put­
ra Lamuru, warga Desa Wanga, mengata­
kan lahan sawah pun mengering.
•••
mur," tulis Dumaria.

dari sumur bor, tadah hujan, dan sungai Kementerian Lingkungan Hidup dan Ke­ MASYARAKAT adat ,j\farapu mulai me­
pada musim hujan. hutanan pada 7 Januari 2019 menyurati lawan PT Muria Sumba Manis pada 2016.
Masyarakat penghayat Marapu menu- Bupati Sumba Timur agar menegur PT Mu- "Operasional PT MSM telah melanggar hak

58 I TEMPO I 4 0KTOBER 2020


LAHAN MARAPU

kilan Nusa Tenggara Timur. "Saat ini dalam


proses penyusunan laporan akhir hasil pe­
merjksaan oleh tim pemeriksa," ujar Ketua
Ombudsman NTT Darius Beda Daton pac!a
Jumat, 25 September lalu.
Mereka juga melapor ke Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia. Pada 9 Juni lalu, Kom­
nas menyurati Gubernur Nusa Tenggara
Timur Viktor Laiskodat agar menyelesai­
kan konflik antar·a PT Muria Sumba Manis
dan ma�yarakat Marapu. "Pengalaman di
lndonesia, konflik lahan ini ujungnya keke­
rasim," kata Kolllisioner Amin,!ddin Al Ra­
hab. Bupati Gidio!1 Mbilijora mengakui me­
nerima surat dari berbagai lembaga nega­
ra. Ia mengaku sudah menjelaskan duduk
perkara masalap clan membantah ada pe­
langgaran HAJ'v1. "Gesekan ·bermula· dari
urusan uang siriq pinang," ujarnya.
Perkara uang penggan:ti ini masih me11g­
ganjal sejumlah kelompol< adat Marapu.
Mereka ritenuduh PT MSM memanipula­
si uang sirih pinang sebagai duit penggan­
ti lahan. padaj'lal sirih pinang dianggap se­
asasi manusia masyarakat adat Marapu," Embung yang terletak berdekatan dengan bagai simbol penghormatan tamu terha­
ujar Direktur EksekutifLokataru, Haris Az­ Katuada Njara Yuara Ahu, Agustus 2020. dap tuan rumah. Yoseph Ndawalu, war­
har. Komunitas Marapu menggandeng kan­ ga Desa Parnburu, Kecamatan Pahunga
tor hukum dan hak asasi manusia itu untuk Lodu, mengaku menerima uang sirih pi:
memperjuangkan hak-hak mereka. an kepercayaan Marapu pada JS Septem­ nang sebesar Rp 400 ribu dari Umbu Wan­
Lima perwakilan masyarakat adat Ma­ ber.!014. Kementerian Pendidikan dan Ke­ da Angu-ketika itu Kepala Desa Pamburu,
rapu sempat bertemu dengan petinggi PT budayaan menegaskan hal itu lewat Surat Kecamatap Pahunga Lodu.
Djarum dan Wings di Ibu Kota, di sebuah Tanda Inventarisasi Organisasi Penghayat Namun ja tak menyangka uang itu menja­
restoran di kawasan Setiabudi, Jakarta Se­ Marapu pada 24 Februari 2015. di tand, peµyerahan lahan adat kepada PT
latan, awal September 2019. Anggota staf Kementerian Pendidikan dan Kebudaya­ Muria Suml:)a Marps, yang kemudian mem­
khusus PresidenJoko Widodo saat itu, Go­ an melayangkan surat kepada Pemerintah bul<a lahan di hutan alam Pamburu. "Se­
ries Mere, disebut memfasilitasi perjum­ Kabupaten Sumba Timur pada 26Juli 2019. mua hutan di Prurtburu itu dibabat. Maka­
paan. "Kami difasilitasi ketemu pihak Oja­ Surat ini merupakan balasan dari peng­ nya sempat kami demo," kata Yoseph ketika
rum dan Wings untuk memberitahukan aduan perwakilan masyarakat Sumba Ti­ ditemui pada 14 Agustus lalu. Umbu Wanda
fakta yang terjadi di lapangan," kata Umbu mur dan Lokataru perihal dampak opera­ Angu membenarkan jika disebut memba­
Manang, seorang perwakilan Marapu yang sional PT Muria. Direktur Kepercayaan ter­ gikan uang sirih pinang sekitar R.p 250 juta
menghadiri pertemuan tanpa kesepakatan hadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyara­ dari PT Muria pada 2015. Duit itt.J dibagikaQ
itu. Adapun Gories tak menjawab pesan kat Adat, Sjamsul Hadi, mengatakan surat kepada sekitar 200 kelmµ-ga, masing-ma­
dan panggilan telepon Tempo. lembaganya tak ditindaklanjuti pemerin­ sing Rp 400 ribt1. Ada lagi pembagian Rp 1-
Menurut Haris Azhar, pemerintah seha­ tah setempat. Menu rut dia, pemerintah da­ 1,5 juta un� sekitar 60 tokoh dei;a.
rusnya tak mengizinkan PT Muria berope­ erah bertanggung jawab penuh terhadap PT Muria tak menjawab pertanyaan Tem­
rasi di tanahmilik komunitas adat Marapu. obyek-obyek pemajuan kebudayaan di wi­ po ihwal uang sirih pinang. Corporate Com­
Sejumlah peraturan, seperti Undang-Un­ layahnya. "Entah ini kok pemdanya diam. munication Manager PT MSM Dumaria
dang Penataan Ruang, mengakui keistime­ Yang punya kekuatan untuk mengendali­ Panjaitan 'mengatakan proses perizinan
waan hak ulayat masyarakat adat. "Komu­ kan itu seharusnya pemda," kata Sjamsul, dari operasional perusahaan sudah sesuai
nitas Marapu sudah lebih dulu diakui ke­ awal Agustus lalu. dengan proi,edur. "Proses dilak4kan seca­
timbang MSM," tutur Haris. Pada Juli 2019, Lokataru melaporkan ra transparan fanpa paksaan, dengan prin­
Dokumen yang diperoleh Tempo menun­ Bupati Sumba Timur dan sejumlah kepala sip sating menguntungkan, serta dibuat da­
jukkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisa­ dinas di Kabupaten Sumba Timur ke Om­ lam berita, acara yang tertua11g di akta nota­
ta Kabupaten Sumba Timur sudah menge­ budsman . Republik Indonesia. Aduan itu ris,'' ujamya.
luarkan surat rekomendasi pengakuan alir- kemudian 'ditangani Ombudsman Perwa- BUDIARTI UTAMI PUTRI, MUSTAFA SILALA HI

4 0KTOBER 2020 I TEMPO I 59


Hukum

.
PENANDA SU ■ BA TERSUDUT PENGUASA

A
LKISAH, seorang peternak bernama Umbu Menurut Purwadi, penganut Marapu mengenal empat go­
longan dalam struktur sosialnya, yakni maramba atau bang­
Pala tiba di pesisir Pulau Sumba ratusan tahun si­
lam. Berdiam di kawasan sabana bernama Yuara sawan, rato atau imam, kabihu-bisa diartikan sebagai mar­
Abu, dia melepas ternaknya untuk merumput. ga-atau orang merdeka, dan atta yang bermakna hamba. Go­
Di tempat itu pula dia mendirikan tempat hama­ longan bangsawan memiliki posisi penting di tiap perkam­
yang atau sembahyang. "Umbu Pala mendoakan keselamatan pungan atau paraingu. "Mereka juga biasanya berperan seba­
ternaknya di situ," kata Tay Daku Hamang, 80 tahun, kepada gai mangu tanangu atau tuan tanah," Purwadi menulis dalam
Tempo melalui seorang penerjemah pada 9 Agustus lalu. Daku disertasinya.
Hamang adalah sesepuh kabihu-sebutan untuk marga-Mba­ Kehidupan penganut Marapu tak henti diwarnai tekanan
rapapa, yang dipercaya sebagai keturunan Urnbu Pala. dari penguasa. Purwadi mencontohkan, pada zaman kolo­
Menurut Daku Hamang, cerita soal Umbu Pala diwariskan nial, pemerintah Belanda berupaya mengubah kepercayaan
turun-temurun. Di padang rumput itu kini terdapat satu tern­ mereka dengan mendatangkan pastor dan pendeta ke Pu­
pat hamayang yang dinamai Katuada Njara Yuara Ahu. Ben­ lau Sumba. Pada masa Orde Baru, mereka pun ditekan un­
tuknya adalah empat pohon rimbun setinggi belasan meter. tuk memeluk salah satu agama yang diakui pemerintah. Na­
Para keturunan Umbu mun sebagian berkeras
Pala juga berdoa di si­ tak mengubah keyakin­
tus bernama Bulla, an. Sikap itu membu­
mata air di hutan Bul­ at para pemeluk Mara­
la, yang digunakan da­ pu kesulitan mengurus
lam upacara memin­ kartu tanda penduduk
ta hujan. Di dua tempat dan akta pernikahan.
itulah lebih dari sepu­ Dalam acara dialog
luh marga yang tinggal nasional yang digagas
di J(ecamatan Umalulu Kementerian Peren­
bersembahyang. canaan Pembangun­
Merekamenjadi bagi­ an Nasional pada 2018
an dari penganut Mara­ di Jakarta disebutkan
pu. Ada juga pemeluk jumlah penganut Mara­
Marapu dari berbagai pu di Sumba Timur se­
marga lain dengan lelu­ kitar 16 ribu orang. Di­
hur dan tempat sem­ rektorat Pembinaan
bahyang berbeda-be­ Kepercayaan terhadap
da. Buku Injil dan Ma­ Tuhan Yang Maha Esa
rapu: Suatu Studi Histo­ Upacara pemberian persembahan penghayat Marapu di Kabupaten Sumba Kementerian Pendidi­
ris-Teologis tentang Per­ Timur. kan dan Kebudayaan
jumpaan Injil dengan mengakui eksistensi
Masyarakat Sumba Periode 1876-1990 karangan Frederiek Dja­ penganut Marapu. Pada 24 Februari 2015, direktorat di bawah
ra Wellem, dosen sejarah gereja di Universitas Kristen Artha DirektoratJenderal Kebudayaan itu menerbitkan Surat Tanda
Wacana, Kupang, Nusa Tenggara Timur, menyebutkan "ma­ Inventarisasi Organisasi Penghayat Marapu. Namun Pemerin­
rapu" merupakan kepercayaan terhadap Sang Pencipta, ar­ tah Kabupaten Sumba Timur tak kunjung mengeluarkan pe­
wah nenek moyang, makhluk halus, dan kekuatan sakti yang raturan daerah yang mengesahkan Marapu sebagai salah satu
dipercaya mampu memberi perlindungan dan pertolongan. komunitas adat.
Antropolog dari Universitas Udayana, Bali, Purwadi Soeria­ Bupati Sumba TimurGidion Mbilijora membantah takmeng­
dir;edja, dalam disertasinya berjudul "Marapu: Agama dan akui eksistensi pemeluk Marapu. Dia mengklaim berupaya
Identitas Budaya Orang Umalulu, Sumba Timur" pada 2013 menyelamatkan Katuada Njara Yuara Ahu yang terancam ru­
menjelaskan, kepercayaan Marapu menjadi penanda identitas sak setelah kehadiran perkebunan tebu y�ng dikelola PT Mu­
terpenting orang Sumba, selain paraingu atau perkampungan ria Sumba Manis. Namun dia menilai peJ · ganut Marapu tak
besar dan kabihu atau marga. "Tatanan hidup beragama men­ lagi melakukan hamayang di sana karena mayoritas sudah
jadi sumber tatanan hidup lain," ucap Purwadi saat dihubungi memeluk Kristen. "Tapi kami menghargai situs itu sebagai ba­
pada Kamis, 17 September lalu. gian dari budaya," Gidion mengklaim. G euo1ART1 UTAMI PUTRI

60 I TEMPO I 4 OKTOBER 2020


LAHAN MARAPO

BUPATI SUMBA TIMUR GIDIO BILIJORA: ,.

TIDAKADA
PELANGGAAAN HA■
I
I
I!
P
EMBUKAAN kebun tebu di an Anda? bun. Bagalmana Anda menlndaklanjutlnya?
Sumba Timur, Nusa Tengga­ Sebenarnya kan uang sirih pinang itu ti­ Benar, ada surat rekomendasi dari
ra Timur, oleh PT Muria Sum­ dak perlu ada. Tapi mungkin ada kesepa­ KLHK dan ditindaklanjuti. Kami mengun­
ba Manis (MSM), perusahaan katan perusahaan dengan masyarakat. dang mereka untuk mengecek. Setelah se­
yang terafiliasi dengan PTDja­ Pemda tidak ikut-ikutan. Mengatur uang mua diperiksa, ternyata surat rekomenda­
rum dan Wings Group, menghasilkan kon­ sirih pinang bukan tugas kami. si itu ada yang tidak tepat. Ada rekomenda­
flik dengan sejumlah penganut Marapu. Kementerlan Pendldlkan dan Kebudayaan si surat yang sudah dilaksanakan.
Meski beberapa lembaga mengkritik perla­ Juga menglrlm surat soal ekslstensl komunl­ Anda dllaporkan ke Ombudsman karena
kuan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur tas Marapu. Apa slkap Anda? dlanggap mengabalkan dua surat ltu.
dan PT MSM terhadap kelompok tersebut, Kemendikbud itu kan terkait dengan bu­ Kami sudah dipanggil dan memberikan
penanaman tebu tak pernah berhenti. Ge­ daya. Tidak ada kesengajaan merusak tern­ penjelasan, termasuk soal tuduhan pe­
sekan antara penganut Marapu dan MSM pat ritual. Oulu sudah sepakat diberikan langgaran hak asasi manusia. Bahkan Ko­
pun terus terjadi. Kepada wartawan Tempo izin, maka lahannya digarap. Tapi kami te­ misi Nasional HAM juga turun di sini un­
Budiarti Utami Putri, Bupati Sumba Timur tap mengusahakan tern pat yang diklaim tuk mengecek pelanggaran itu di mana.
Gidion Mbilijora memberikan penjelasan sebagai ternpat ritual marga tertentu kalau Ternyata enggak ada.
di ruang kerjanya pada Kamis, 13 Agustus bisa dikeluarkan dari lahan kebun. Bagalmana dengan tudlngan memutus
lalu. Gidion meyakini izin yang diberikan­ Kementerlan Llngkungan Hldup dan Kehu­ akses masyarakat adat untuk bersembah­
nya telah sesuai dengan prosedur. ,tanan (KLHK) memlnta Anda menegur MSM · yang?
karena ada dugaan pelanggaran wllayah ke- Di mana potensi pelanggarannya? Saya
Apa pertlmbangan pemerlntah daerah anggap tidak ada. Kalaupun mereka berbi­
memberlkan lzln kepada PT MSM? cara soal tanah ulayat, tidak ada hak kepe­
Kami berpikir tentang pertumbuhan milikannya. Struktur ufayat tidak ada. Se­
ekonomi daerah yang juga berimbas pada telah ada aktivitas perkebunan, baru me­
pendapatan masyarakat.Dengan dasar reka omong soal tempat sembahyang. Pa­
itu, kami menerima rencana investasi PT dahal enggak ada juga orang yang pergi
MSM. Lahan itu bisa menghasilkan gula sembahyang di situ.
yang bagus. Setelah itu berja- Mengapa pemerlntah tldak mellndungl
lan, memang ada gesekan. kawasan. ltu?
Apa saja gesekan ltu? Memang dulu ada yang sembahyang di
Awalnya ini kan terkait sana. Kami menghargai sebagai bagian
dengan uang sirih pinang. c;lari budaya. Tapi dengan dasar itu kita ti­
Di sini kan ada banyak mar­ dak bisa menghambat investasi. Ini kan
ga. Setiap marga terbagi lagi untuk kepentingan masyarakat banyak
menjadi beberapa suku. Ada juga.
orang-orang yang merasa di­ Anda menyuratl PT MSM agar tldak
tinggalkan karena tak men­ menebang hutan pada 2016?
dapat sirih pinang. Di kawa­ Kami minta itu setelah ada pe­
san perkebunan juga ada tern­ motongan pohon meski masuk
pat sembahyang, -kepercayaan kawasan mereka. Hutan alam
asli Marapu. primer di sana bisa jadi sum­
Kami mendapat lnfonnasl ber air. Pasti kami kenai
soal dugaan manlpulasl uang sanksi kalau PT MSM
slrlh plnang. Apa tanggap- melanggar itu. O

•PO I 61
Hukum

ADA GULA.
SE■UT DIPENIARA
Penduduk Sumba Timur penolak aktivitas kebun tebu diduga mengalami
kriminalisasi. Laporan soal PT Muria Sumba Manis jalan di tempat.

D
ELAPAN laki-laki menda­ Warga Desa Wanga,Irwan Putra Lamuru,
tangi tenda milik pekerja PT dijerat dengan Undang-Undang Informa­
Muria Sumba Manis (MSM) si dan Transaksi Elektronik karena dituduh
di Desa Patawang, Kecamat­ mencemarkan nama seorang pejabat desa.
. an Umalulu, Sumba Timur, Pada September 2018, dia mempersoalkan
Nusa Tenggara Timur, pada suatu siang, aktivitas subkontraktor di hutan Bulla dan
pertengahan Februari lalu. Dalam hitung­ mengaitkannya dengan pejabat desa itu di
an menit, mereka membongkar tenda be­ akun Facebook miliknya. Hingga Jumat, 25
rangka kayu dan beratap baliho bekas itu. September lalu,lrwan berstatus buron.
"Kami sempat permisi kepada mandor Yoseph Ndawalu, 45 tahun, warga Desa
yang ada. di sana karena itu kemah liar," Pamburu, Kecamatan Pahunga Lodu, dita­
ujar Hapu Tarambiha II, 57 tahµn, kepada han di Rumah Tahanan Kepolisian Resor
Tempo, pada Sabtu, 8 Agustus lalu. Sumba Timur. Ia dilaporkan ke polisi oleh
Sang mandor, kata Hapu, tak mempro­ Umbu Wanda Angu, bekas Kepala Desa
tes pembongkaran yang dilakukan peng­ Pamburu, dengan tuduhan memalsukan 2
anut Marapu itu. Menurut dia, tenda ter­ dari 25 tanda tangan penduduk desa di su­
sebut berada di sekitar lokasi Katuada Nja­ rat keberatan yang dikirimkan kepada PT
ra Yuara Ahu, empat pohon yang biasa di­ Muria Sumba Manis pada 2015. Ditemui di
jadikan tempat sembahyang pemeluk Ma­ Polres Sumba Timur pada pertengahan
rapu. Di tempat itu, mereka kerap mengge­ Agustus lalu, Yoseph mengaku menanda­
lar upacara penghormatan kepada leluhur. tangani sendirj surat keberatan itu. Namun
Namun pegawai PT Muria Sumba Manis dia menyatakan dua orang yang diwakili­
melaporkan perusakan itu ke Kepolisian nya sµdah memberikan izin. "Dorang (dia)
Resor Sumba Timur pada 17 Februari lalu. bilang tanda tangankan saja, dorang tang­
Sejak Juni lalu, Hapu serta dua warga Pa­ gung jawab," tutur Yoseph.
tawang, Bar n Kapenga Tana Homba dan Menurut dia, perkara pemalsuan tanda
Retang Had mbiwa, berstaius tersangka. tangan itu sebenarnya sudah selesai di kan­
Pada 7 September lalu, mereka diterungku tor Kecamatan Pahunga Lodu pada 2015.
di Rumah Tlhanan Kejaksaan Negeri Yoseph pun sudah meminta maafke­
Sumba Timu pada Umbu Wanda Angu disak­
Sejak Mur � Sumba Manis· sikan Camat Pahunga Lodu.
membuka kebun tebu dan pab­ Namun entah kenapa perka­
rik gula dua tahun laJu, ada be­ ra itu muncul lagi tahun ini.
lasan penduduk Suml;Ja Timur Membenarkan acara maaf­
terjerat masalah hukum. \1 - maafan itu,Umbu Wanda me­ Situs sembahyang penganut Marapu,
nurut KoordinatorJaringan So­ nuding Yoseph tak berhenti Katuada Njara Yuara Ahu, sebelum rusak.
lidaritas Bersama untuk Tanah memprovokasi pen�uquk desa
Sumba, Rambu Dai Marni, kasus­ untuk menolak PT MSM serta te- Agung Lakar Hawula,juga terbelit persoalan
kasus tersebut berkaitan dengan si- rus menjelekkan namanya. "Saya sa­ hukum. Sejak Mei 2019,mereka menjadi ter­
kap masyarakat yang memprotes aktivitas kit hati karena didemo ten-1s di sini," ujar sangka pencemaran nama yang dilaporkan
PT Muria. Mereka menuding PT MSM me­ Umbu Wanda. Dia mengklaim pelaporan seorang camat. P;ulus Ana bercerita, peris­
nyerobot tempat sembahyang pengikut Ma­ itu merupakan inisiatif pribadi tanpa per­ tiwa itu bermula dari aktivitas pengukuran
rapu, juga mencaplok lahan dan tanah ula­ mintaan pihak lain. tanah di sekitar Kecarnatan Umalulu untuk
yat. "Mereka dikriminalisasi," ucap perem­ Tiga penduduk Desa Patawang, Paulus pembangunan kawasan pacuan kuda. Pada­
puan yang biasa disapa Rambu Ami itu. Ana Manangu,Tomi Umbu Pura, dan Umbu hal tak pernah ada pembicar�an soal penye-

62 I TEMPO I 4 0KTOBER 2020


LAHAN MARAPU

Yoseph Ndawalu. Anggota masyarakat adat Marapu dari Kabihu


Mbarapapa, Hapu Tarambiha, Agustus _2020.

dari aktivitas mereka menolak kehadiran Kepala Polres Sumba Timur Ajun Komisa­
korporasi itu. Paulus rnenduga cara itu di­ ris Besar Handrio Wicaksono membantah
tempuh untuk menakuti masyarakat serta ada diskriminasi hukum terhadap masyara­
menghentikan penolakan perkebunan tebu kat Marapu. "Tak cukup bukti," ujar Handrio
dan pabrik gula. Hirigga kini perkembangan di kantornya, Agustus lalu. Kepala Unit Tin­
penyidikan kasus mereka belum terang. dak Pidana Tertentu Polres Sumba Timur
Jeratan hukum juga tnembayangi Yulius Brigadir Alex Talahatu mengatakan laporan
Ndena, warga Desa Persiapan Yubuwai, Ke­ pidana lingkungan dihentikan lantaran Lai­
camatan Kahaungu Eti. Ia dan tiga pendu­ roka dan Palakang bukan kawasan hutan.
duk desa diperiksa karena diduga melang­ "Statusnya APL (area penggunaan lain) dan
gar Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 mereka plihya izin lokasi." Penyidik Polres
tentang Perkebunan dengan tuduhan me­ Sumba Timur lain, Brigadir Jujun Permana
nguasai lahan perkebunan PT Muria. Polisi Bunga, mengatakan tak ada bukti ihwal pe­
menanyakan bukti mereka sebagai pemilik rnsakan tempat ritual penganut Marapu.
lahan. "Dari zaman nenek moyang, kami PT Muria membantah berada di balik se­
sudah punya lahan di sana," kata Yulius. mua perkara hukum warga Sumba Timur.
Dia balik mempertahyakan klaim kepe­ Melalui keterangan tertulis, Corporate
milikan tanah PT Muria. Sebab, ia juga per­ Communication Manager PT MSM Duma­
nah dituduh menyerobot lahan milik se­ ria Panjaitan mengklaim perusahaannya
buah perkebunan kapas. MenurUt Yulius, menjadikan masyarakat Sumba Timur se­
perusahaan kapas itu mengklaim sudah bagai mitra strategis yang dihormati. "Ti­
mengantongi hak guna usaha atas tanah dak ada niat dan upaya sedikit pun untuk
tersebut hingga tahun 2048. "Siapa yang mencederai semangat itu," tulis Dumaria.
sebenarnya memiliki lahan?" Ia pun membantah terjadi penyerobotan
rahan lahan untuk proyek tersebut. MasyarakatadatMarapu bersaina sejum­ tempat sembahyang dan pencaplokan la­
Merasa keberatan terhadap proyek itu, lah pegiat lingkungan pernah mengadu­ han masyarakat. "PT Muria taat dan patuh
41 warga Umalulu mengirimkan surat ke kan PT Muria Sumba Manis ke polisi tahun pada ketentuan hukum, dari proses perizi­
Badan Pertailahan Nasional Sumba Timur. lalu. Ada empat laporan yang dibikin, dua nan hingga pelaksanaan kegiatan."
Surat itu juga ditembuskan kepada Bupati di antaranya berisi dugaan penistaan tern­ Adapun Koordinator Jaringan Solidari­
Sumba Timur dan Camat Umalulu. Dari 41 pat ibadah Katuada Njara Yuara Ahu. Sisa­ tas Bersama untuk Tanah Sumba, Rambu
pemberi tanda tangan, hanya Paulus, Tomi, nya laporan dugaan pidana lingkungan Dai Marni, mengatakan mereka akan te­
dan Agung Lakar yang kemudian ditetapkan atas kerusakan hutan di Lairoka, Kecamat­ rns berjuang mempertahankan haknya.
sebagai tersangka. Meski surat itu tak terkait an Umalulu, dan hutan di Palakang, Keca­ "Kami akan terns melawan, meski seper­
dengan PT Muria Sumba Manis, Paulus me­ matan Pahunga Lodu. Namun tak satu pun ti semut melawan gajah," kata Rambu Dai
yakini penetapan status tersebut tak lepas laporan !tu naik ke tahap penyidikan. Marni. BUDIARTI UTAMI PUTRI

4 0KTOBER 2020 I TEMPO I 63

Anda mungkin juga menyukai