DAFTAR ISI
2 | Tempias
PENGANTAR REDAKSI
S
ajian di hadapan pembaca ini merupakan
hasil kerja-kerja Jikalahari memantau
deforestasi - degradasi, konflik tenurial,
kebijakan pemerintah hingga inisiatif-ini-
siatif perbaikan tata kelola lingkungan hidup dan
kehutanan oleh pemerintah dan masyarakat sipil.
Salam
Woro Supartinah
Koordinator Jikalahari
JIKALAHARI BERDIRI PADA 26 Februari 2002 di Pekanbaru, Riau. Jikalahari hadir karena De-
forestasi telah mencapai pada titik sangat mengkhawatirkan. Bencana banjir, kebakaran hutan dan la-
han yang melanda Riau, bukti bahwa hutan yang ada saat itu tidak lagi dapat menjaga keseimbangan
lingkungan. Praktek-praktek pengelolaan hutan yang semestinya bisa menjamin kelestarian hutan
alam di Riau tidak lagi bisa dipercaya, bahkan praktek pengelolaan hutan yang belangsung justru
semakin mengancam keberadaan hutan dan masyarakat Riau. Slogan-slogan pengelolaan hutan
untuk kesejahteraan masyarakat, pada kenyataannya yang terjadi justru sebaliknya. Kantong-kantong
kemiskinan justru berada pada daerah-daerah di dalam dan di sekitar kawasan hutan.
Tempias | 3
SEKAPUR SIRIH
G
ubernur Riau melalui Badan Sumatera Riang Lestari (PT Rimba Rokan
Penanggulangan Bencana Daerah Lestari kembali terbakar pada 2016).
(BPBD) Riau memberikan peng-
hargaan aktif dalam penanggu- PT Ruas Utama Jaya, PT Bukit Batu Hutani
langan bencana karhutla kepada Sinarmas Alam, PT Suntara Gajapati, PT Sakato
dan PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT Pratama Makmur (APP) dan PT Sumatera
RAPP) pada 27 Desember 2016. Riang Lestari (APRIL) tersangka pembakar
hutan dan lahan oleh KLHK pada 2013 dan
Penghargaan ini menunjukkan Gubernur 2014. Status mereka sudah tersangka oleh
Riau tidak memiliki empati dan kepedulian KLHK. Kini kasusnya sedang bolak-balik
terhadap korban 97 ribu warga Riau korban KLHK dan Kejaksaan Agung. APP dan
ISPA dan enam warga meninggal dunia. APRIL juga terlibat perusak gambut utama
Gubernur Riau juga tak punya kepedulian di Riau. Mereka juga merampas tanah adat
terhadap pemulihan lingkungan hidup yang dan memonopoli kawasan hutan Riau.
telah dirusak dan dicemar oleh korporasi
Penghargaan ini menunjukkan Gubernur
Perusahaan ikut membantu pemerintah Riau hanya fokus memadamkan api sepan-
memadamkan api pasti ada niat jahatnya, jang tahun 2016. Padahal, dalam Pergub
yaitu hendak melakukan greenwashing atas nomor 5 tahun 2015 tentang Pelaksanaan
kejahatan korupsi dan money laundering Rencana Aksi Pencegahan Kebakaran Hutan
yang mereka lakukan selama ini. Dua grup dan Lahan di Provinsi Riau, fokus bukan
ini sepanjang tahun 2016 penyumbang besar hanya memadamkan api tapi memperbaiki
polusi asap. tata kelola lingkungan hidup dan kehutanan
yang dimonopoli oleh korporasi.
Hasil Pantauan Hotspot Jikalahari sepanjang
2016, selalu muncul hotspot di dalam konse- Mengapa Gubernur Riau dan Kementrian
si APRIL dan APP Grup: ada 842 hotspot Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
DI dalam konsesi APP (Sinarmas grup) dan tidak berani memperbaiki persoalan hulu ke-
922 hotspot di dalam konsesi APRIL (RGE bakaran hutan dan lahan, padahal Gubernur
Grup). Riau dan KLHK sudah menyepakati rencana
aksi Gerakan Nasional Penyelamatan Sum-
Tidak hanya juara hotspot, investigasi Jikala- berdaya Alam (GNPSDA) Komisi Pember-
hari pada 2015 dan 2016 menemukan konse- antasan Korupsi (KPK)?
si APP dan APRIL grup sengaja dibakar:
Akibatnya, karena pemerintah tidak berani
Total 9 perusahaan APP terbakar: PT Arara menyelesaikan problem hulu, sejumlah kasus
Abadi, PT Artelindo Wiratama, PT Bina yang terkait dengan monopoli korporasi atas
Duta Laksana, PT Dexter Perkasa Indone- kawasan hutan, tanah dan lahan kembali
bermunculan.
4 | Tempias
POTRET TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUATANAN
Kawasan Moratorium:
Rokan Hilir 510, Beng-
kalis 467, Pelalawan 220,
Kepulauan Meranti 169
dan Dumai 167.
Tempias | 5
CERITA AKHIR TAHUN 2016 DARI RIAU
KARHUTLA: SATU MENINGGAL
BANJIR: EMPAT MENINGGAL
Sepanjang 2016, Riau kembali dilanda banjir. Cagar Biosfer Giam Siak Kecil ( GSK)
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Provinsi Riau dari 29 Januari 16 Febru- Jikalahari menemukan aktifitas pembukaan
ari 2016 lebih dari 158 ribu warga terkena hutan untuk kebun sawit. Jikalahari juga me-
dampak banjir di 3 kabupatenKampar, nemukan illegal logging di zona penyangga
Kuansing dan Rokan Hulu4. GSK. Dari informasi pekerja yang membawa
kayu keluar GSK, mereka mengambil kayu
Kabupaten Kampar: Banjir melanda 12 di sekitar zona penyangga yang jaraknya 3
Kecamatan di Kampar yang dihuni 27.636 km lagi dari zona inti. Apabila tidak cepat
Kepala Keluarga (KK) atau 102.829 jiwa. ditangani, illog ini akan mencapai zona inti.
Terdata 544 diantaranya balita, 15 orang ibu
hamil dan 297 lansia. Sebanyak 121 orang Jikalahari juga memetakan pemilik lahan di
menderita ISPA, diare 26, iritasi kulit 64 Kampung Empat Puluh yang berdekatan
dan penyakit lainnya 14. Korban meninggal
dunia di Kampar 4 orang.
6 | Tempias
POTRET TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
b. Korporasi Karhutla
Tindakan ini secara administrasi bertentan- Perawang Sukses Perkasa Indah, PT Suma-
gan dengan Surat Edaran Menteri Lingkun- tera Riang Lestari, PT Rimba Lazuardi, PT
gan Hidup dan Kehutanan nomor S.494/ Hutani Sola Lestari, PT Siak Raya Timber,
MENLHK-PHPL/2015 tentang Larangan PT Bukit Raya Pelalawan, PT Dexter Timber
Pembukaan Lahan Gambut yang terbit 3 Perkasa Indonesia, PT Ruas Utama Jaya dan
November 2015 mengatakan: (1) Ditetap- KUD Bina Jaya Langgam.
kan kebijakan Pemerintah untuk tidak dapat
lagi dilakukan pembukaan baru atau eksploi- Konflik ini ada sejak perusahaan mendapat
tasi lahan gambut. Untuk itu, pembangunan izin. Klaim masyarakat bervariasi. Ada
usaha kehutanan dan perkebunan tidak den- masyarakat tempatan dan masyarakat hukum
gan pembukaan lahan di areal bergambut. adat yang mengklaim bahwa areal perusa-
haan merupakan tanah ulayat masyarakat
Dan Surat Instruksi Menteri Lingkungan hukum adat dan masyarakat tempatan yang
Hidup dan Kehutanan (LHK) S.495/2015 telah mengelola jauh sebelum perusahaan
tanggal 5 November 2015 tentang Instruksi hadir. Ada juga warga pendatang yang
Pengelolaan Lahan Gambut, diatur bahwa: mengkalim areal konsesi tersebut. Modusn-
Dilarang melakukan pembukaan lahan ya: warga mengklaim lahan, lalu membakar
(land clearing) untuk penanam baru, meski- kemudian ditanami kelapa sawit, kelapa dan
pun dalam area yang sudah memiliki izin tanaman lainnya.
konsesi, serta Dilarang melakukan aktifitas
penanaman di lahan dan hutan yang terbakar Uniknya, saat mereka mengklaim lahan
karena sedang dalam proses penegakan dibiarkan oleh perusahaan. Setelah mer-
hukum dan pemulihan. eka menanam baru perusahaan berusaha
mengusir. Warga mengklaim, terkait mediasi
5. Areal korporasi terbakar dominan yang dilakukan oleh Polda Riau, warga tidak
berkonflik mengetahui dan bahkan tidak ada mediasi
yang diinisiasi oleh Polda Riau.
Total 10 dari 15 korporasi berkonflik dengan
masyarakat, yaitu PT Bina Duta Laksana, PT
10 | Tempias
POTRET TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Menurut masyarakat, pola Bapak Angkat menyepakati agenda mediasi dan pada 25
sudah berlangsung 8 tahun dan melibatkan Mei 2016 diputuskan kedua pihak sepakat
sekitar 1000 kepala keluarga. Dari kerjasama untuk berdamai. Pokok-pokok perdamaian:
ini masyarakat mendapat Rp 300 ribu per
bulan. Saat ini masyarakat meminta kawasan 1. PARA TERGUGAT berkomitmen
yang dikelola PT APSL dijadikan hutan adat bersama-sama menanggulangi keba-
masyarakat Bonai. karan hutan dan lahan melalui tinda-
kan-tindakan dan penerbitan kebijakan
4. PENEBANGAN HUTAN ALAM guna menyelesaikan persoalan asap yang
terjadi di provinsi Riau yang merupakan
Pada April 2016, Jikalahari melakukan inves- kewajiban konstitusional dan tanggung
tigasi di areal PT RAPP Pulau Padang dan jawab selaku penyelenggara negara serta
menemukan eskavator sedang menebang berusaha secara maksimal agar keba-
hutan alam dan membuka kanal baru. Infor- karan hutan dan lahan tidak terulang
masi dari masyarakat, ada 9 unit alat berat lagi yang merugikan masyarakat Provin-
yang beroperasi di Pulau Padang. si Riau pada masa yang akan datang;
2. PARA PENGGUGAT berkomitmen
5. PENEGAKAN HUKUM LHK untuk berperan serta aktif dalam pence-
gahan dan penanganan kebakaran hutan
Pada 2016, beberapa putusan Pengadilan dan lahan di Provinsi Riau;
Negeri hingga Mahkamah Agung perkara 3. TERGUGAT I dan II segera menyele-
pidana dan perdata terkait karhutla, beberapa saikan Peraturan Pelaksana dari Un-
putusan membawa kabar baik ada pula yang dang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
mengecewakan. tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
a. Citizen Lawsuit (CLS) 4. TERGUGAT I dan VI mengalokasikan
dana penanggulangan bencana dalam
Pada 30 Maret 2016 sidang perdana gugatan APBN dan APBD dengan memperhati-
CLS digelar di Pengadilan Negeri Pekanba- kan kemampuan keuangan negara;
ru7. Penggugat, perwakilan masyarakat Riau 5. TERGUGAT V dan VI memperkuat
korban karhutla 2015 dan tergugat, pemer- fasilitas pelayanan korban kebakaran
intah yang melakukan perbuatan melawan hutan dan lahan, antara lain:
hukum melanggar hak asasi warga dan 6. Unit pelayanan paru di rumah sakit
tidak melakukan kewajiban menanggulangi Pusat Rujukan Provinsi dan rumah sakit
karhutla. Kabupaten/Kota
7. Melakukan pengamatan Indeks Standar
Para penggugat, Riko Kurniawan dari Pencemaran Udara (ISPU) untuk
WALHI Riau, Heri Budiman dari Rumah menentukan tindakan yang diperlukan,
Budaya Siku Keluang, Woro Supartinah dari apabila ISPU melebihi 400.
Jikalahari dan Al Azhar dari Lembaga Adat 8. Menyiapkan petunjuk teknis evakuasi
Melayu Riau. Para penggugat menyatakan dan bekerjasama dengan lembaga lain
ada 6 tergugat yang patut dimintai pertang- untuk memastikan evakuasi berjalan
gungjawabannya yaitu: Presiden RI, Kemen- lancar.
trian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 9. Membuat tempat evakuasi jika ISPU
Kementrian Pertanian, Badan Pertanahan sudah melebihi 400 bekerjasama dengan
Nasional RI, Kementrian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan dan menyediakan
Gubernur Riau. Posko Drurat di pelabuhan laut, bandar
udara, dan penyediaan rumah-rumah
Dalam persidangan yang dipimpin hakim oksigen.
HAS Pudjoharsoyo yang juga Ketua Pen- 10. TERGUGAT VI mengembangkan sys-
gadilan Negeri Pekanbaru ini menawarkan tem informasi kebakaran hutan, lahan
mediasi sebagai tahap awal untuk menyele- dan perkebunan di wilayah Provinsi
saikan persoalan gugatan CLS. Kedua pihak Riau;
12 | Tempias
POTRET TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
11. TERGUGAT VI membebaskan biaya dari WALHI Riau oleh kuasa hukum10.
pengobatan bagi warga masyarakat yang
terkena dampak kabut asap. Dalam penjelasan gugatan disampaikan
bahwa alasan penghentian penyidikan cacat
b. Gugatan Pra Peradilan terhadap SP3 hukum karena mengutip keterangan Jaksa
15 Korporasi Agung H.M. Prasteyo hanya tiga Surat Pem-
beritahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP)
Penerbitan SP3 terhadap 15 korporasi men- yang diberitahukan kepada Kejaksaan untuk
uai banyak protes dari masyarakat. Tuntutan meningkatkan status penyelidikan ke peny-
agar SP3 segera dicabut dan penyidikan idikan berdasarkan dua alat bukti permulaan
kembali dllanjutkan bermunculan. Salah sat- yang cukup.
unya dari masyarakat Riau, Ferry. Ia diwakili
kuasa hukumnya mengajukan gugatan pra Karena Polda Riau tidak mengirimkan
peradilan ke Pengadilan Negeri Riau terha- SPDP kepada Kejaksaan/ Penuntut Umum
dap Polda Riau. dalam pemeriksaan praperadilan, maka Surat
Perintah Penghentian Penyidikan Nomor:
Dalam sidang perdana pembacaan gugatan SP.Sidik /12/VI/2016/ Reskrimsus, tanggal
31 Oktober 2016 di ruang sidang Cakra 09 Juni 2016 dan Surat Ketetapan Nomor:
PN Pekanbaru, alasan Ferry ajukan guga- S.TAP/14/VI/2016/ Reskrimsus tentang
tan karena penghentian penyidikan perkara Penghentian Penyidikan, tanggal 09 Juni
tidak dilakukan berdasarkan hukum dan 2016 diterbitkan secara Tidak Sah dan harus
tidak sah8. Ferry merasa keputusan penghen- dinyatakan Cacat Hukum dan Batal.
tian penyidikan perkara tidak patut karena
bersebrangan dengan semangat menjera- Selain itu alasan penghentian penyidikan
kan penjahat lingkungan sehingga bencana bahwa lahan bekas terbakar dikuasai kelom-
ekologis berupa asap akan menjadi rutinitas pok masyarakat yang diperoleh berdasarkan
tahunan di Riau. Gelar Perkara Luar Biasa tanggal 7 Juni 2016
merupakan tindakan yang tidak berdasar
Polda Riau menunjukkan sikap tidak serius hukum.
dalam memerangi dalang pembakaran hutan
dan lahan. Padahal Presiden Republik Indo- Pertimbangannya alasan ini bertentangan
nesia telah meminta Kapolri untuk mengkaji dengan dalil pertanggungjawaban korporasi
kembali Surat Perintah Penghentian Peny- dalam Pasal 48 ayat (3) UU 41/ 1999 tentang
idikan untuk ke 15 perusahaan. Terbitnya Kehutanan. Melindungi hutan adalah kewa-
SP3 menciderai rasa keadilan masyarakat
Riau yang telah lama terpapar asap akibat
terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Aksi menuntut SP3 agar dicabut saat persi-
dangan pembacaan putusan gugatan prap-
Persidangan yang berlangsung selama 1 eradilan dari WALHI Riau kepada Polda.
pekan tersebut mencapai babak akhir pada Foto: rct.or.id
8 november 2016. Hakim tunggal
Sorta Ria Neva membacakan putusan.
Sayangnya putusan hakim adalah tidak
menerima permohonan gugatan dari
Ferry dengan alasan Ferry tidak me-
menuhi syarat melakukan gugatan9.
izin seluas 5.590 hektar. Karena tindakannya batkan terlampauinya baku mutu udara am-
ini ia harus membayar ganti rugi kerusakan bien, baku mutu air, baku mutu air laut dan
lingkungan hidup sebesar Rp 12,16 triliun. baku mutu kerusakan lingkungan hidup yang
Selain dalam kawasan, PT MPL juga harus dijelaskan dalam UU RI nomor 32 tahun
mengganti rugi kerusakan diluar kawasan 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
yang dibebankan izin seluas 1.873 hektar Lingkungan Hidup.
dengan biaya Rp 4,07 triliun. Sehingga total
biaya ganti rugi yang harus dikeluarkan PT Pesidangan yang berlangsung tak lebih dari
MPL adalah Rp 16,2 triliun. 2 bulan ini memutuskan bahwa PT NSP ter-
bukti bersalah karena kelalaiannya mengak-
- PT Nasional Sagu Prima inatkan terlampauinya baku mutu kerusakan
lingkungan hidup. Sehingga majelis hakim
Pada akhir 2014, PT Nasional Sagu Prima memutus PT NSP harus membayar denda
(PT NSP) diajukan ke Pengadilan Negeri sebesar Rp 2 miliar dan pidana tambahan be-
Bengkalis sebagai terdakwa dalam kasus rupa kewajiban melengkapi sarana prasarana
karhutla. Akhir Januari Maret 2014 terjadi pencegahan dan penanggulangan kebakaran
kebakaran besar-besaran di PT NSP. Total di areal konsesinya dan mendapatkan pen-
lahan terbakar mencapai 3000 hektar. gawasan dari BLH Kabupaten Kepulauan
Meranti dalam jangka waktu 1 tahun21.
Jaksa mendakwa bahwa PT NSP melakukan
perbuatan melawan hukum dimana PT NSP Usai putusan ini dibacakan, pada pertenga-
sengaja melakukan kegiatan yang mengaki- han 2015 KLHK langsung ajukan gugatan
perdata terhadap PT NSP melakukan per-
buatan melawan hukum yang mengakibatkan
Tempias | 17
CERITA AKHIR TAHUN 2016 DARI RIAU
KARHUTLA: SATU MENINGGAL
BANJIR: EMPAT MENINGGAL
kerusakan lingkungan hidup. Atas lahan yang Kebakaran yang terjadi di konsesi perusa-
terbakar seluas 3000 hektar di areal konsesi haan berlokasi di Siak ini mencapai 80 hek-
perusahaan, KLHK menuntut ganti rugi tar. Atas tindakan ini, Ditreskrimsus Polda
kerusakan ekologis sebesar Rp 223,6 miliar. Riau menetapkan Direktur Utama PT WSSI
Sedangkan ganti rugi kerusakan ekonomi berinisial OA menjadi tersangka.
sebesar Rp 95,5 miliar dan biaya memperbai-
ki lahan bekas terbakar dengan pemupukan Menurut Rivai Sinambela, Ditreskrimsus
sebesar Rp 753,7 miliar. Sehingga total biaya Polda Riau, berkas tersangka saat ini sedang
yang harus dikeluarkan PT NSP sebesar 1,07 dilengkapi untuk diserahkan ke Kejaksaan
triliun22. Tinggi Riau25.
Indonesia, PT Ruas Utama Jaya, KUD Bina Uniknya, saat mereka mengkalim lahan kerja
Jaya Langgam, PT Putri Lindung Bulan, PT perusahaan, ini hanya dibiarkan saja. Setelah
Arara Abadi (Distrik Duri, Nilo, Pulau Muda mereka menanam baru perusahaan berusaha
Merawang dan Siak Berbari), PT Sumatera mengusir.
Riang Lestari Blok IV Rupat, PT Rimba
Rokan Perkasa, PT Satria Perkasa Agung, PT 4. Lahan bekas terbakar kembali ditana-
Triomas FDI dan PT Seraya Sumber Lestari. mi sawit dan akasia
Untuk perusahaan sawit, 17 dari 19 konsesi Ada 6 perusahaan yang menanam kembali
sawit berada dalam kawasan gambut antara di areal bekas terbakar, yaitu: PT Sinar Sawit
0.5 meter hingga lebih dari 4 meter. Pe- Sejahtera, PT Parawira, PT Sumatera Riang
rusahaan tersebut adalah: PT Sinar Sawit Lestari, PT Rimba Lazuardi, PT Siak Raya
Sejahtera, PT Andika Permata Sawit Lestari, Timber dan PT Dexter Timber Perkasa
PT Raja Garuda Mas Sejati, PT Pan United, Indonesia, PT Triomas FDI dan PT Seraya
PT Parawira, PT Alam Sari Lestari, CV Nir- Sumber Lestari.
mala, PT Agroraya Gematrans, PT Bertuah
Anekayasa, PT Bumireksa Nusa Sejati, PT Rata-rata areal bekas terbakar sudah ditana-
Duet Rija, PT Guntung Hasrat Makmur, PT mi sawit dan akasia berumur sekitar 1 tahun.
Pancasurya Agrindo, PT Pusaka Mega Bumi Hal ini menunjukkan bahwa pembakaran
Nusantara, PT Setia Agrindo Lestari, PT lahan sengaja dilakukan untuk menyuburkan
Tesso Indah dan PT Langgam inti Hibrindo. lahan. Sebab abu hasil pembakaran secara
otomatis menjadi pupuk yang baik untuk
3. Lahan berkonflik tanaman.
Terjadi konflik di areal 16 perusahaan yang Tindakan ini secara administrasi bertentan-
terbakar dengan masyarakat tempatan gan dengan Surat Edaran Menteri Lingkun-
ataupun cukong yang merambah/ mengok- gan Hidup dan Kehutanan nomor S.494/
upasi lahan. Perusahaan yang berkonflik MENLHK-PHPL/2015 tentang Larangan
diantaranya: PT Rimba Rokan Lestari, PT Pembukaan Lahan Gambut yang terbit 3
Sinar Sawit Sejahtera, PT Raja Garuda Mas November 2015 mengatakan: (1) Ditetap-
Sejati, PT Bina Duta Laksana, PT Perawang kan kebijakan Pemerintah untuk tidak dapat
Sukses Perkasa Indah, PT Sumatera Riang lagi dilakukan pembukaan baru atau eksploi-
Lestari, PT Rimba Lazuardi, PT Hutani Sola tasi lahan gambut. Untuk itu, pembangunan
Lestari, PT Siak Raya Timber, PT Bukit usaha kehutanan dan perkebunan tidak den-
Raya Pelalawan, PT Dexter Timber Perkasa gan pembukaan lahan di areal bergambut.
Iindah, PT Ruas Utama Jaya, KUD Bina Jaya
Langgam, PT Triomas FDI dan PT Seraya Dan Surat Instruksi Menteri Lingkungan
Sumber Lestari. Hidup dan Kehutanan (LHK) S.495/2015
tanggal 5 November 2015 tentang Instruksi
Konflik ini ada sejak perusahaan mendapat Pengelolaan Lahan Gambut, diatur bahwa:
izin. Klaim masyarakat bervariasi. Ada Dilarang melakukan pembukaan lahan
masyarakat tempatan dan masyarakat hukum (land clearing) untuk penanam baru, meski-
adat yang mengklaim bahwa areal perusa- pun dalam area yang sudah memiliki izin
haan merupakan tanah ulayat masyarakat konsesi, serta Dilarang melakukan aktifitas
hukum adat. Selain itu ada failitas umum penanaman di lahan dan hutan yang terbakar
dan pemukiman warga yang masuh di areal karena sedang dalam proses penegakan
konsesi perusahaan. Juga ada masyarakat hukum dan pemulihan.
tempatan yang telah mengelola jauh sebelum
perusahaan hadir. Warga pendatang yang 5. Modus pembakaran lahan
mengkalim areal konsesi tersebut. Modusn-
ya: warga mengklaim lahan, lalu membakar Tim menemukan ada modus yang dilaku-
kemudian ditanami kelapa sawit, kelapa dan kan sebelum lahan konsesi dibakar, hal
tanaman lainnya. ini mengindikasikan adanya unsur sengaja
20 | Tempias
POTRET TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Tempias | 21
CERITA AKHIR TAHUN 2016 DARI RIAU
KARHUTLA: SATU MENINGGAL
BANJIR: EMPAT MENINGGAL
Sejahtera, PT Andika Permata Sawit lestari, korporasi di kabupaten Siak, yaitu: PT Bina
PT Raja Garuda Mas Sejati, PT Alam Sari Daya Bintara, PT Seraya Sumber Lestari, PT
Lestari, PT Pan United, PT Riau Jaya Utama, Balai Kayang Mandiri, PT Rimba Mandau
CV Nirmala, PT Agroraya Gematrans dan Lestari dan PT National Timber and Forest
PT Bertuah Anekayasa, PT Duet Rija, PT Product.
Guntung Hasrat Makmur, PT PT Panca-
surya Agrindo, PT Peputra Supra Jaya, PT Pada September 2014, Koalisi telah melapor-
Pusaka Mega Bumi Nusantara, PT Runggu kan kedua puluh korporasi tersebut ke KPK.
Pring Jaya dan PT Tesso Indah. Tetapi, laporan tersebut justru dimentahkan
tanpa alasan yang jelas. Adanya Putusan
Mahkamah Agung No. 460.K/Pdt/2016
8. KORPORASI KORUPSI yang mengabulkan gugatan Kementerian
KEHUTANAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
terhadap PT Merbau Pelalawan Lestari (PT
a. Laporan 20 Korporasi Terlibat Korupsi MPL) berdasarkan musyawarah Majelis
ke KPK Hakim pada 18 Agustus 2016, menurut pan-
dangan Koalisi merupakan momentum bagi
Pada 2 Desember 2016, Koalisi Anti Mafia KPK untuk masuk kembali dan menyele-
Hutan yang terdiri dari ICW, AURIGA dan saikan penindakan terhadap 20 korporasi
Jikalahari melaporkan 20 korporasi terlibat yang dulu terlibat dalam lingkaran korupsi
kasus korupsi kehutanan di Riau ke Komisi kehutanan di Riau. Putusan yang membatal-
Pemberantasan Korupsi30. kan putusan tingkat pertama dan banding
yang menolak gugatan KLHK terhadap PT
Kedua puluh korporasi tersebut telah dise- MPL tersebut memperkuat fakta bahwa
but dalam proses persidangan 2 (dua) bupati aktivitas penebangan oleh PT MPL di hutan
yaitu Azmun Jaafar (Pelalawan) dan Arwin alam dengan berbekalkan IUPHHK-HT
AS (Siak), 3 (tiga) kepala dinas kehutanan, yang diterbitkan oleh Azmun adalah ilegal.
serta Gubernur Riau Rusli Zainal. Perbuatan
para terpidana menerbitkan IUPHHK-HT Oleh karena itu, Koalisi beranggapan KPK
serta mengesahkan RKT di atas hutan masih punya hutang terhadap kasus ini.
alam telah merugikan keuangan negara dan Sebab, harus disadari bahwa perbuatan PT
menguntungkan kedua puluh korporasi MPL yang melakukan penebangan di hutan
tersebut. Saat ini sudah memasuki tahun alam lahir karena adanya izin yang memuat
kedelapan sejak KPK memproses korupsi dimensi korupsi dalam proses penerbi-
oleh beberapa penyelenggara negara di Riau tannya. Dan PT MPL bukan satu-satunya
tersebut. Namun, belum ada upaya hukum korporasi yang diuntungkan oleh perbuatan
yang dilakukan terhadap 20 korporasi yang Para Terpidana.
keterlibatannya terlihat dalam keterangan
di persidangan 6 (enam) orang terpidana Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo.
tersebut. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Ke-20 korporasi yang terlibat dalam tindak Korupsi selain menerapkan sistem pertang-
pidana korupsi di 2 (dua) kabupaten di gungjawaban pidana secara individual juga
Riau tersebut diantaranya: 15 (lima belas) sudah memberikan ruang untuk penerapan
korporasi di Kabupaten Pelalawan, yaitu: PT pertanggungjawaban korporasi. Hal tersebut
Selaras Abadi Utama, PT Merbau Pelala- dapat dilihat dari definisi Setiap orang yang
wan Lestari , PT Mitra Tani Nusa Sejati, PT digunakan dalam undang-undang a quo. Pen-
Uniseraya, PT Rimba Mutiara Permai, PT erapan pertanggungjawaban korporasi dalam
Satria Perkasa Agung, PT Mitra Hutani Jaya, kasus korupsi sangat penting, apalagi dalam
PT Triomas FDI, PT Madukoro, CV Alam konteks mengejar pertanggungjawaban
Lestari, CV Tuah Negeri, CV Putri Lindung secara finansial karena untuk korporasi tentu
Bulan, CV Harapan Jaya, CV Bhakti Praja tidak dapat diberikan hukuman badan. Tidak
Mulia dan CV Mutiara Lestari; Dan 5 (lima) tersentuhnya para korporasi yang jelas-jelas
22 | Tempias
POTRET TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
24 | Tempias
POTRET TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
lahan mereka
dilegalkan.
Pada 17 Sep-
tember 2014,
Annas Maa-
mun menanda
tangani surat
usulan revisi
rencana tata
ruang wilayah
Riau dimana
lahan Gulat
Manurung
di Kuantan
Singingi seluas
1.118 hektar
dan di Bagan
Sinembah
seluas 1.214
hektar serta
lokasi perkebu- Tabel Perubahan fungsi dan perubahan pe-
nan PT Palma Satu seluas 11.044 hektar, PT runtukan kawasan hutan di Riau.
Panca Agro Lestari seluas 3.585 hektar, dan
sebagian besar lokasi perkebunan PT Banyu
Bening Utama turut masuk di dalamnya. Dari hasilkan pengecekan dilapakan
Termasuk pula lahan Edison Marudut Mar- EoF menemukan bahwa SK 878/Men-
sadauli Siahaan, pemilik PT Citra Hokiana hut-II/2014 mengakomodir perusahaan
Triutama seluas 140 hektar di Duri Beng- perusahaan yang sudah beroperasi didalam
kalis. Hal ini membuktikan pembahasan kawasan hutan tanpa izin sebelum SK 878/
RTRWP Riau rentan tindak korupsi. Menhut-II/2014 dikeluarkan.
Saat ini Draft RTRWP Riau dibahas Pansus Eof melakukan investigasi di area 1,6 Juta
RTRWP DPRD Riau. Draft RTRWP terse- Ha perubahan peruntukan kawasan hutan.
but mengacu pada SK Menteri Kehutanan Dari hasil investigasi tersebut EoF menemu-
No. 673 tahun 2014 hingga SK Menteri kan perusahaan yang sudah beroperasi sejak
Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor lama.
314 tahun 2016 dan revisinya SK nomor 393
diterbitkan pada 23 Mei 2016. Dalam SK Berikut nama-nama perusahaan beroperasi
dituliskan luasan kawasan hutan Riau adalah didalam kawasan hutan sebeum SK 878
5.444.163 hektar dan untuk Area Peruntukan dikeluarkan:
Lain (APL) seluas 3.472.783 hektar35.
1. Agro Abadi (Grup Panca Eka)
2. PT Meskom Agro Sarimas (Grup
b. Temuan EoF Sarimas)
3. PT Torusganda
Koalisi Eyes on The Forest (Jikalahari, Walhi 4. PT Riau Agung Karya Abadi
Riau dan WWF Indonesia Program Riau) 5. PT Peputra Supra Jaya (Grup Peputra
melakukan investigasi lapangan atas perubu- Masterindo)
han peruntukan kawasan hutan menjadi non 6. PT Arindo Tri Sejahtera (Grup First
kawasan hutan berdasarkan SK 673/Men- Resources)
hut-II/2014 dan SK 878/Menhut-II/2014. 7. PT Damara Abadi
8. PT Jalur Pusaka Sakti Kumala
26 | Tempias
POTRET TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Tempias | 27
CERITA AKHIR TAHUN 2016 DARI RIAU
KARHUTLA: SATU MENINGGAL
BANJIR: EMPAT MENINGGAL
Catatan:
1. Seharusnya realisasi tanam kelapa sawit seluas HGU (141.510 ha), nyatanya berbeda jauh
seluas 254.657 ha (179,96%) sebagai bentuk penyimpangan.
2. Tidak ada IUP-P, namun terdapat Pabrik Kelapa Sawit dengan kapasitas 1.480 ton/jam.
Catatan:
1. Data penanaman di dalam HGU belum diperoleh, maka diasumsikan penanaman di
dalam HGU diabaikan sementara.
2. Penanaman di dalam dan luar pelepasan hutan dan HGU seluas 314.564 ha, namun
realisasi tanam seluas 396.167 ha.
Catatan:
1. Ditemui potensi kerugian negara bersumber dari kebun dan PKS Rp 2.524.759.665.175.
Kerugian ini sebagai sumber pendapatan negara dan pendapatan daerah Riau.
28 | Tempias
POTRET TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
komitmen bisnis ramah lingkungan dan Benarkah ada perubahan setelah SFMP
berkelanjutan. dideklarasikan?
Kebijakan SFMP intinya berisi komitmen Sebelum SFMP. Bahkan sebelum SFMP di-
APRIL36: luncurkan, pada 26 September 2013, Jikala-
hari melakukan investigasi ke lokasi areal PT
1. Melakukan moratorium pembangunan Triomas FDI di Pelalawan. Tim investigator
hutan tanaman di areal yang belum sele- menembus belantara Pelalawan sebelum
sai dilakukan penilaian untuk identifikasi masuk ke dalam konsesi. Konsesi tanaman
hutan bernilai konservasi tinggi (HCVF) industri eucalyptus-akasia untuk pulp and
2. APRIL mendeklarasikan moratorium paper, salah satunya PT Triomas FDI anak
di area hutan/lahan gambut, termasuk perusahaan APRIL milik Sukanto Tanoto,
kanal dan aktifitas infrastruktur lainya, umumnya dijaga ketat oleh security.
hingga penilaian HCV dilakukan dan
diselesaikan; dan penilaian HCS akan Selama melakukan investigasi tim menemu-
dilakukan jika dan bila standar yang kan PT Triomas FDI melalui alat beratnya
relevan telah ditetapkan sedang menebang dan menebas hutan alam
3. Mengakhiri pembangunan hutan tana- di salah satu hamparan areal yang masih
man pada Desember 2014 berhutan alam lebat. Bahkan ada tegakan
4. Pada 2019, pasokan kayu kepada pabrik dan pohon ramin (Gonystylus spp) yang
APRIL di Pangkala Kerinci sepenuhnya ditebang. Peraturan internasional (CITES
bersumber dari hutan tanaman dan IUCN) yang juga ditegaskan oleh SK
5. Memperluas program konservas dan Menhut no. 168 tahun 2001 mengatur bahwa
restorasi ekosistem eksploitasi pohon ramin adalah dilarang,
6. Mengupayakan agar luas area konservasi karena masuk dalam kategori langka dan
setara dengan luas areal hutan tanama hampir punah.
yang dikelola APRIL
7. Membentuk Stakeholder Advisory Tumpukan kayu alam usai ditebang dikum-
Committee (SAC) yang independen un- pulkan di salah satu kanal. Hamparan ka-
tuk mengawasi implementasi Kebijakan wasan gambut yang sebelumnya merupakan
Pengelolaan Hutan Lestari tempat tumbuh hutan tropis, juga terlihat
8. Menyelesaikan konflik social yang pohon-pohon ramin yang disisakan oleh
belum terselesaikan dengan cara yang perusahaan. Sekitar 2.500 hektar hutan alam
adil dan transparan dengan input dan yang baru saja ditebangi ketika investigasi ini
masukan dari berbagai pihak serta me- dilakukan.
nerapkan prinsip FPIC dalam konteks
Indonesia PT TRIOMAS FDI
9. APRIL menegaskan kembali komit-
mennya dalam memenuhi aspek legal PT Triomas Forestry Development In-
sesuai aturan dan UU yang berlaku, dan donesia di Kabupaten Pelalawan terlibat
mensyaratkan pemasok seratnya untuk melakukan tindak pidana korupsi secara
melakukan hal yang sama. bersama-sama dengan terpidana Tengku
10. Fire Protection: a. No Burn Policy. b. Azmun Jaafar (Eks Bupati Pelalawan), Asral
Pengendalian kebakaran di areal konse- Rahman (Kepala Dinas Kehutanan Propinsi
si; c. Dukungan pengendalian kebakaran Riau 2004-2005), dan Burhanuddin Husin
di areal bentang alam konsesi (Free Fire (Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Riau
Villages, MPA) 2005-2006).
Intinya APRIL berkomitmen hendak kon- PT Triomas FDI pada tahun 2002 menga-
servasi hutan yang telah rusak, manajemen jukan izin HTI di areal kerja bekas HPH PT
pengelolaan gambut, menyelesaikan konflik Triomas FDI di desa Sungai Akar, Keca-
sosial dan mematuhi hukum. matan Kuala Lakar, Kabupaten Pelalawan
seluas 9.950 ha kepada Bupati Pelalawan.
30 | Tempias
POTRET TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Dari luas 9.950 ha dirinci menjadi: areal Bupati Pelalawan tetap memberi izin kepada
berhutan 9.625 ha (96,73 persen), dan areal PT Triomas FDI meski mengetahui areal
tidak berhutan seluas 325 ha (3,27 persen) untuk HTI di atas hutan alam. Lantas PT
berupa semak belukar dan bekas garapan Triomas FDI mendapat izin IUPHHKHTI
masyarakat. seluas 9.625 ha dari Bupati Pelalawan per
tanggal 29 Januari 2003. Setelah PT Triomas
Potensi kayu diameter 10 cm, rata-rata 24,09 FDI mendapat izin IUPHHKHT di atas
m/ha ke atas untuk semua jenis kayu. Art- hutan alam, PT Triomas FDI memberi
inya saat mengajukan izin PT Triomas FDI sejumlah uang kepada Bupati. Budi Sur-
menyadari areal untuk HTI seluas 9.625 dari lani (ajudan Bupati) mengatakan tanggal
9.950 adalah hutan alam. 1 September 2004 menyetor uang Rp 250
juta dari Triomas FDI ke rekening BCA No
0340051041 an Azmun Jaafar.
Tempias | 31
CERITA AKHIR TAHUN 2016 DARI RIAU
KARHUTLA: SATU MENINGGAL
BANJIR: EMPAT MENINGGAL
Selanjutnya, untuk menebang hutan alam Hasi investigasi Jikalahari merekam peng-
PT Triomas FDI mengajukan URKT dan hancuran hutan alam dan gambut di Pulau
UBKT untuk mendapatkan pengesahan Padang dimuai sejak:
RKT. Akibat IUPHHKHT dan RKT
yang diterbitkan untuk PT Triomas FDI, Pertengahan 2011, PT. RAPP memulai pene-
Negara telah rugi atau PT Triomas FDI bangan hutan alam di konsesi Pulau Padang,
telah memperoleh keuntungan sebesar: Rp ketika itu masih sepenuhnya berhutan, tanpa
26.262.944.464 (Rp 26 milyar) dalam kasus adanya penilaian HCV yang independen dan
terpidana Azmun Jaafar, Rp 4.157.681.779 kredibel, hanya dengan penilaian HCV
(Rp 4 Miliar) dalam kasus terpidana Asral yang lemah oleh konsultan17, yang melang-
Rahman dan Rp 22.262.785 (Rp 22 Miliar) gar kebijakan perlindungan HCV 2005 mere-
dalam kasus terpidana Burhanuddin Husin. ka sendiri. Mereka tidak mengikuti Toolkit
HCV Indonesia, yang tidak ditinjau (peer-re-
Pengakuan Supendi alias Teng Tjuan (Di- view) oleh HCVRN.
rektur PT Triomas FDI) pada persidangan
ketiga terpidana, hasil penebangan sebagian Pada 2013, APRIL menugaskan konsultan
besar kayu alam adalah untuk kebutuhan lainnya, PT Remarks Asia, untuk melaku-
pengelolaan kayu di pabrik perusahaannya kan penilaian HCV baru dari konsesi itu
dan sebagian lain yang berupa kayu kecil sembari terus menebangi hutan alam. Pada
dijual untuk kebutuhan pabrik kertas PT 22 November 2013, APRIL menyerahkan
RAPP. Kerjasama tersebut untuk meman- kepada WWF satu peta mendekati final
faatkan hasil penebangan dan juga menanam dari kawasan HCV dan setuju dengan WWF
karena dari hasil itu nanti dikompensasi dari bahwa kawasan-kawasan ini akan dilindungi
menanam, kata Supendi. hingga kajian tepat oleh HCV Resource
Network. Menariknya, kawasan yang diiden-
Pemberian IUPHHKHT dan RKT HTI tifikasi sebagai HCV telah kehilangan sekitar
di atas hutan alam PT Triomas FDI adalah 1.600 hektar hutan alam pada 8 Oktober
illegal atau non prosedural. Kayu-kayu yang 2013, bahkan sebelum laporan penilaian
dijual PT Triomas FDI kepada PT RAPP diselesaikan.
dan pembeli lainnya juga illegal. Ada indikasi
money laundering yang dilakukan oleh Trio- Pada tanggal 28 Januari 2014, APRIL men-
mas FDI dan PT RAPP. erbitkan kebijakan SFMP-nya. Sejak hari itu,
PT. RAPP terus menebangi hutan alam yang
Setelah SFMP. Pada 17-19 Oktober 2014, mana melanggar komitmen SFMP Ia dan Ib,
Jikalahari menemukan kembali penebangan tanpa konsultan HCV mereka menuntaskan
hutan alam dan pengrusakan gambut dalam satu penilaian independen, transparan dan
di areal PT Riau Andalan Pulpa and Paper kredibel. Mereka semua kekurangan keter-
(PT RAPP) di Desa Bagan Melibur. kaitan kuat terhadap Toolkit HCV Indone-
sia, kurangnya proses konsultasi pemangku
Ada tiga alat berat baru saja menebang hutan kepentingan yang diwajibkan dan tinjauan
alam dan menggali gambut untuk dijad- peer-review oleh HCVRN seperti dikomit-
ikan kanal. Satu alat berat berhenti bekerja, menkan.
dua alat berat lainnya sedang menebang
hutan alam. Citra satelit Landsat tanggal 27 Pada Agustus 2014, APRIL membagikan
Oktober, 4 dan 12 November juga menun- lagi kepada WWF sebuah laporan akhir
jukkan penebangan hutan alam berlanjut di penilaian HCV oleh PT. Remarks Asia, per
bagian selatan konsesi. Sekitar 870 ha dan tanggal 14 Juli 2014. Masih tanpa peer-re-
580 ha hilang setelah penerbitan SFMP di view oleh HCVRN, PT. Remarks Asia mem-
Pulau Padang.Citra satelit Landsat tanggal 27 perbarui laporan bulan November 2013-nya
Oktober, 4 dan 12 November juga menun- dengan memodifikasi kawasan-kawasan
jukkan penebangan hutan alam berlanjut di HCV. Perubahan terbesar dalam laporan
bagian selatan konsesi. akhir ini adalah dikeluarkannya hampir
2.700 hektar dari kawasan HCV yang dide-
32 | Tempias
POTRET TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
lineasi pada laporan November 2013. Ka- menemukan komitmen tipu-tipu SFMP
wasan-kawasan ini pada 2013 telah diiden- APRIL, pada 3 Juni 2015 APRIL kembali
tifikasi memiliki NKT 4.1 (Peta 4b). Untuk meluncurkan SFMP jilid 2.0 yang mereka
perubahan ini hanya ada penjelasan diberi- anggap sebagai evolusi dari SFMP0.1.
kan oleh staf APRIL kepada WWF bahwa
perusahaan telah memutuskan bahwa hanya APRIL menjanjikan tidak akan ada pene-
NKT 1, 2 dan 3 yang akan dilindungi tapi bangan hutan alam baik di lahan berhutan
NKT 4, 5 dan 6 boleh ditebangi. Menarikn- maupun di lahan gambut berhutan sejak 15
ya, PT. RAPP telah menebangi hutan alam di Mei 2015. APRIL berkomitmen menghilan-
sebagian besar kawasan NKT 4.1 yang sudah gkan kegiatan deforestasi dari rantai pasokan
didelineasi sebelum laporan akhir ini kepada dan melindungi hutan dan lahan gambut di
WWF. Selain itu, delineasi HCVF final nyaris mana perusahaan beroperasi, serta men-
sama dengan delineasi kawasan konservasi dukung praktek terbaik dalam pengelolaan
dalam Rencana Kerja Umum (RKU) perusa- hutan di semua negara dimana perusahaan
haan (rencana penebangan dan pengelolaan mendapatkan bahan baku kayu. APRIL
berdurasi 10 tahun). Itu yang disahkan oleh juga berkomitmen menghormati hak asasi
pemerintah pada 17 Desember 2013, tujuh manusia serta aspek-aspek lingkungan dalam
bulan sebelum tanggal laporan akhir HCV. rantai pasokan perusahaan.
Demikianlah, tampaknya APRIL lebih dulu
mendapatkan rencana-rencana penebangan- Paska peluncuran SMFP 2.0 juga tidak
nya disetujui dan kemudian mendelineasikan terjadi perubahan progresif yang dijanjikan
HCV-nya sesuai dengan itu, dan pastinya APRIL. APRIL baru sebatas melakukan
bertentangan dengan apa yang menjadi sosialisasi dengan masyarakat sipil terkait
prinsip HCV. komitmen SFMP 2.0.
Per 3 Oktober 2014, konsesi telah kehil- Justru pelanggaran Komitmen SFMP dan
angan sekitar 21.000 hektar hutan alam, SFMP 2.0 terus terjadi, bahkan secara siste-
sebagian besar karena operasi-operasi oleh matis dibiarkan oleh APRIL. Deforestasi
perusahaan itu sendiri yang melanggar berb- terus berlangsung sepanjang 2013 - 2015
agai peraturan pemerintah. Dan sisanya kare- di area konsesinya hingga 37.362,22 hektar,
na penebangan oleh orang di sekitar konsesi. dengan angka tertinggi di pegang oleh PT
Dari total hutan yang hilang, 8.000 ha Riau Andalan Pulp and Paper Blok Pulau
dibabat setelah penerbitan kebijakan SFMP. Padang seluas 15.871,71 hektar.
Kawasan-kawasan HCV yang diidentifikasi
oleh laporan HCV PT. Remarks Asia pada Usaha untuk mengendalikan kebakaran di
November 2013 (Peta 4c) dan Juli 2014 (Peta areal konsesi APRIL juga tidak jelas. Justru
3d), masing-masing kehilangan 3.260 ha dan sepanjang 2015 APRIL bersama anak pe-
1.250 ha hutan alam. Dari total kehilangan rusahaan dan supliernya menyumbangkan
hutan ini di wilayah HCV masing-masing, hotspot paling banyak di Riau. Dari pantau-
sekitar 870 ha dan 580 ha hilang setelah pe- an satelit Terra dan Aqua, ada 1.782 hotspot
nerbitan SFMP. Menariknya, APRIL bahkan dan lagi-lagi berada paling banyak di areal
tidak mengikuti interpretasi terbatas mereka konsesi PT RAPP, sebanyak 240 hotspot.
sendiri tentang konsep HCV dan menebangi
sekitar 440 ha kawasan NKT 1 dan 3 baik Konflik Nan Tak Kunjung Selesai
berdasarkan laporan-laporan November
2013 dan Juli 2014. Perampasan Legal Semenanjung Kampar.
Pada pertengahan September 2014, warga
April terus melakukan penebangan hutan desa Bagan Melibur memprotes penebangan
alam di Pulau Padang dengan berdalih hutan oleh PT. RAPP di wilayah admin-
bahwa Pulau Padang tak masuk dalam studi istrasi mereka sendir. Menurut Jikalahari,
HCVF APRIL. ini melanggar perjanjian dengan desa yang
menyebutkan perusahaan tidak boleh berop-
Karena desakan masyarakat sipil yang masih erasi di dalam wilayah desa Bagan Melibut
Tempias | 33
CERITA AKHIR TAHUN 2016 DARI RIAU
KARHUTLA: SATU MENINGGAL
BANJIR: EMPAT MENINGGAL
sepanjang belum ada proses resolusi konflik Perampasan legal PT. Rimba Rokan
dan mufakat disepakati Lestari (RRL). Pada 11 15 Januari 2016,
Jikalahari menemui ratusan warga kampung
Hasil suvei dan wawancara Jikalahari dengan di Kecamatan Bengkalis dan Kecamatan
warga di Desa Bagan Melibur pada medio Bantan, Kabupaten Bengkalis yang sedang
November 2014. Pertama kali masyarakat berjuang melawan PT RRL.
Desa Bagan Melibur menemukan PT RAPP
menggali gambut untuk kanal dan land clear- Sejak izin PT RRL dikeluarkan pada 1998,
ing hutan alam pada 26 Maret 2014. Inilah tidak pernah melakukan sosialisasi ke mas-
yang memicu protes warga, sebab sejak 2013 yarakat. PT RRL memiliki ijin IUPHHK SK
Desa Bagan Melibur keluar dari konsesi PT 262/Kpts-II/1998 seluas 14.875 di Pulau
RAPP. Bengkalis.
Lantas pada 28 Maret 2014, Pemkab Kepu- Baru pada Juli 2015 PT RRL menyampaikan
lauan Meranti melakukan pertemuan dengan akan beroprasi dan itu pun disampaikan di
warga dan PT RAPP, salah satu kesepakatan- Kantor Dishut Bengkalis. Sembilan Desa
nya PT RAPP harus menghentikan opera- yang di survei, keseluruhanya masuk dalam
sionalnya di Desa Bagan Melibur sampai ada areal PT RRL. Belum ada solusi yang dihasil-
penyelesaian. kan dari hasil hearing masyarakat dengan PJ
Bupati bengkalis dan DPRD Bengkalis.
Meski Tim Terpadu telah dibentuk untuk
menyelesaikan kasus tersebut, PT RAPP Masyarakat merasa cemas dengan kabar akan
tetap melanjutkan menebang hutan alam dan beroprasinya PT RRL. Seluruh masyarakat
menggali gambut untuk kanal dengan penga- Kecamatan Bantan dan Kecamatan Bengka-
walan Brimob pada Sabut 17 Mei 2014, lis khususnya 9 Desa yang terkena konsesi
berujung pada Warga dipukul oleh Brimob PT RRL menolak keberadaan PT RRL.
karena meminta PT RAPP menghentikan
operasionalnya. Seorang warga bernama Kebakaran Hutan Dan Lahan Gambut.
Aris Fadila, 45 tahun, yang ikut berunjuk Sepanjang Oktober 2015, saat kebakaran
rasa dipukul bagian telinga kanannya ole hutan dan lahan melanda dan rakyat Riau
hokum Brimob. menghirup polusi kabut asap, Jikalahari
bersama Eyes on the Forest (EoF). Jikalahari
Atas aksi tersebut, tim terpadu Pada 22 Mei menemukan kebakaran hutan dan lahan di
2014 turun ke lapangan bersama Pemkab dalam konsesi perusahaan afiliasi APRIL.
Meranti diwakili Dinas Kehutanan, tata
pemerintahan, BPN Kepulauan Meranti, PT. Bukit Batabuh Sei Indah. Pembakaran
perwakilan Camat Merbau, perwakilan Desa hutan dan lahan ditemukan di 2 lokasi, lokasi
Mayang Sari, perwakilan Desa Lukit dan pertama pada tanaman akasia yang berumur
Pihak PT RAPP. 4-5 tahun pada patok BBSI BTS 093. Pem-
bakaran diperkirakan seluas 25 hingga 30
PT RAPP berkukuh hutan alam yang mereka hektar yang terjadi pada Agustus 2015.
tebang bagian dari Desa Lukit. Meski ada
konflik batas antara Desa Bagan Melibur dan Lokasi kedua pada tanaman akasia yang
Desa Lukit karena kedua Desa saling klaim, berumur lebih dari 5 tahun. Pembakaran
seharusnya PT RAPP tidak menebang hutan diperkirakan seluas lebih kurang 25 hek-
alam dan memicu konflik. tar yang terjadi pada Agustus 2015. Bekas
pembakaran ini oleh pihak perusahaan telah
Tidak hanya di Pulau Padang, RAPP juga membersihkan dan indikasinya akan ditana-
berkonflik di Desa Teluk Binjai, Pelalawan. mi kembali dengan akasia.
Persoalannya tanaman kehidupan untuk
masyarakat yang hingga saat ini tidak kun- KUD. Bina Jaya Langgam. Pembakaran
jung diselesaikan. terjadi pada semak belukar dan pada tegakan
hutan alam. Diindikasikan pembakaran
34 | Tempias
POTRET TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
terjadi pada kawasan lindung. Diperkirakan PT. Sumatera Riang Lestari. Pembakaran
pembakaran mencapai luas 100 hektar yang pada PT. Sumatera Riang Lestari terjadi
terjadi pada Juli Agustus 2015. Temuan di blok VI (Bayas-Kerumutan) dan blok
lain adalah kondisi RKT (Rencana Kerja IV (Pulau Rupat). Pembakaran di blok VI
Tahunan) 2014 dimana arealnya telah dita- (Bayas-Kerumutan) terjadi pada tanaman
nami akasia namun secara fisik menunjukan akasia yang sudah berumur 4 - 5 tahun.
kurang pemeliharaan. Perusahaan ini sedang Luas pembakaran mencapai 50 hektar yang
dalam proses penyelidikan oleh Kepoli- diperkirakan terjadi pada Agustus 2015.
sian Resort Pelalawan, Nomor LP/109/
IX/2015/ RIAU/RES PLWN 19 September Konsesi berada pada gambut dengan
2015. kedalaman lebih 4 meter. Adanya kanal
menyebabkan areal kekeringan yang memacu
PT. Citra Sumber Sejahtera. Pembakakaran pembakaran pada areal ini meluas. Lokasi
terjadi pada tanaman akasia yang berumur pembakaran sudah dipasang garis polisi
4 - 5 tahun pada patok G 009 232 150213. dan sedang dalam proses penyelidikan oleh
Pembakaran diperkirakan seluas 25 hektar Kepolisian Resort Indragiri Hilir, Nomor
yang terjadi pada Agustus - September 2015. LP/105/IX/2015/Riau/Res.Inhil, tanggal
19 September 2015.
PT. Nusa Prima Manunggal. Pembakaran
terjadi pada lahan yang ditanami akasia Pembakaran di blok IV (Pulau Rupat)
namun ditebang sebelum pembakaran. terjadi pada 2 lokasi berbeda. Pertama pada
Pembakaran diperkirakan seluas lebih kurang lahan gambut dan tegakan hutan. Indikasi
100 hektar yang terjadi pada Agustus - pembakaran terjadi pada kawasan lindung.
September 2015. Pihak Kepolisian Sektor Diperkirakan pembakaran hutan dan lahan
Langgam Resort Pelalawan telah memasang seluas 5 hektar yang terjadi pada pertengah-
garis polisi. an Juli 2015. Pembakaran lokasi yang kedua
terjadi pada kawasan lindung. Diperkirakan
PT. Rimba Rokan Perkasa. Pembakaran pembakaran hutan dan lahan lebih 300
terjadi pada lahan yang sebelumnya ditanami hektar yang terjadi pada pertengahan bulan
kelapa sawit. Pembakaran mencapai luas 200 juli 2015.
hektar yang terjadi pada Agustus 2015. Di
konsesi belum ditemukan kegiatan penana- PT. Bukit Raya Pelalawan. Pembakaran
man tanaman Hutan Tanaman Industri, baik hutan dan lahan di PT Bukit Raya Pelalawan
berupa tanaman akasia, sengon, eucalyptus ditemukan 3 lokasi yang diperkirakan terjadi
dan lain-lain. pada Juli - Oktober. Dan sudah masuk dalam
Laporan Polisi : LP/32/IX/2015/ RIAU/
PT. Putri Lindung Bulan. Pembakaran terjadi RES PLWN/Sek Kerumutan 18 September
pada tanaman akasia yang diperkirakan be- 2015.
rumur 5-6 tahun. Pembakaran diperkirakan
mencapai 20 hektar yang terjadi pada Sep- Lokasi temuan pertama pada areal yang
tember 2015. Di sekitar lokasi pembakaran baru saja ditanami kelapa sawit. Pembakaran
ditemukan kotoran Gajah Sumatera, hal ini mencapai luas 100 hektar.
menunjukan konsesi PT. Putri Lindung Bu-
lan merupakan habitat Gajah Sumatera. Lokasi temuan kedua pembakaran terjadi
diatas lahan yang sudah ditebang dan juga
PT. Rimba Lazuardi. Pembakaran terjadi di areal ini ada juga tumpukan yang belum
pada areal akasia yang telah berumur 2 - 5 sempat di lakukan pembakaran. Pembakaran
bulan. Pembakaran diperkirakan mencapai mencapai luas 50 hektar.
luas 200 hektar yang terjadi sekitar Sep- Sedangkan temuan ketiga adalah pemba-
tember 2015. Bekas areal pembakaran telah karan yang terjadi pada kebun kelapa sawit
ditanami akasia, dimana saat pemantauan yang telah berumur 3-4 tahun. Pembakaran
telah berumur sekitar 1 bulan. mencapai luas 25 hektar.
Tempias | 35
CERITA AKHIR TAHUN 2016 DARI RIAU
KARHUTLA: SATU MENINGGAL
BANJIR: EMPAT MENINGGAL
PT. Hutani Sola Lestari. Pembakaran terjadi Deforestasi yang terus mereka lakukan
pada kawasan berhutan mencapai luas 400 menimbulkan masalah yang serius. Tutupan
hektar yang terjadi pada Juli - September hutan alam terus berkurang, keluarnya satwa
2015. Ditemukan areal setelah pembakaran liar seperti harimau memicu konflik dengan
ditebang dan dibersihkan. Ada juga areal masyarakat sekitar hutan. Berikut dampak
sebelumnya ditebang kemudian baru dibakar yang ditimbulkan dari praktek penebangan
dan lalu dibersihkan. Sedang dalam proses hutan alam oleh APP dan afiliasinya sebelum
penyelidikan oleh Kepolisian Resort Kam- FCP diluncurkan.
par, Nomor LP/57.a/IX/2015/Riau/Res.
KPR/Sek.KK, tanggal 14 September 2015. Di Kerumutan; setidaknya tiga petani dan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Ke- satu harimau tewas pada Februari 2009. EoF
hutanan telah membekukan izin PT. Hutani memetakan tiga insiden konflik dan mene-
Sola Lestari37. mukan dua dari tiga insiden tersebut terjadi
di dalam konsesi para pemasok kayu APP/
PT. Rimba Rokan Lestari APRIL. Pem- SMG, PT. Mutiara Sabuk Khatulistiwa dan
bakaran terjadi pada tegakan hutan alam. PT. Bina Keluarga.
Diperkirakan pembakaran mencapai luas 400
hektar yang terjadi pada September-Oktober. Pada Agustus dan September 2011, ada
tiga insiden konflik di PT. Mutiara Sabuk
Khatulistiwa, yang mengakibatkan satu
b. FCP APP orang meninggal dan 6 orang terluka, yang
kesemuanya adalah para pekerja perusahaan.
Terhitung sejak 1 Februari 2013, APP Di Senepis, seorang petani karet terbunuh
keluarkan kebijakan pengelolaan yang ramah oleh harimau pada 9 Agustus 2010, pada
lingkungan berupa kebijakan Forest Con- jarak 1,8 kilometer dari konsesi pemasok
cervation Policy (FCP). Di dalam kebijakan APP/SMG PT. Ruas Utama Jaya. PT. Ruas
tersebut, APP juga mengumumkan 38 Utama Jaya, yang pada 2013 ini meneban-
perusahaan se-Indonesia, 17 perusahaan di gi habitat harimau bahkan yang berada di
Riau, afiliasinya yang menjadi pemasok serat dalam kawasan yang dinyatakan sendiri oleh
kayu APP. APP sebagai Suaka Harimau Senepis.
Intinya, selain akan mendukung Pemerintah, Di Tesso Nilo, pada Juli 2011, PT. Arara
APP juga berjanji untuk tidak menebang Abadi dari Sinarmas Forestry membiarkan
hutan alam, melindungi gambut, memban- seekor harimau muda yang terjebak oleh jer-
gun FPIC dan menyelesaikan konflik dengan at ilegal pemburu gelap selama beberapa hari
masyarakat serta memastikan setiap pe- sehingga kemudian mati karena kelaparan.
masoknya untuk mengembangkan pengelo-
laan yang berkelanjutan. Di Giam Siak Kecil, pada 20 September
2010, seorang petani kelapa sawit ditemukan
Sebelum FCP, APP Menebang Hutan, Meru- tewas setelah diserang oleh seekor harimau
sak Habitat Satwa Dilindungi. Sumatera di dalam konsesi pemasok kayu
APP, PT. Sakato Pratama Makmur. Insiden
Pada tahun 2007, tujuh perusahaan APP itu terjadi di satu daerah di dalam zona
terlibat dalam kasus illegal logging tahun penyangga yang telah secara serius dipro-
2007 yang dihentikan kasusnya oleh Polda mosikan APP, Cagar Biosfir Manusia UNES-
Riau tahun 2008. Perusahaan yang terlibat CO dimana APP telah mengeluarkannya dari
diantaranya PT. Inhil Hutani Pratama, PT. pengembangan perkebunan namun gagal
Ruas Utama Jaya, PT. Arara Abadi, PT. Sun- melindunginya dari perambahan ilegal untuk
tara Gaja Pati, PT. Bina Duta Laksana, PT. dikonversi menjadi perkebunan.
Rimba Mandau Lestari dan PT Wana Rokan
Bonai Perkasa. Pada 28 September 2010, penduduk desa
menjerat seekor harimau Sumatera dengan
36 | Tempias
POTRET TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
jerat yang diatur untuk menangkap satwaliar Dari tabel diketahui bahwa deforestasi
yang dianggap telah membunuh petani kela- tertinggi terjadi di konsesi PT Arara Abadi
pa sawit. Konflik yang terjadi antara manusia dengan luas mencapai 1.932,76 hektar, dan
dengan harimau sangat dipengaruhi oleh deforestasi terendah terjadi di konsesi PT
APP yang terus menggarap hutan alam yang Satria Agung Perkasa dengan luasan 12,55
merupakan habitat harimau dan satwa lainn- hektar. Rata-rata luasan deforestasi pada
ya. Harimau kehilangan habitat serta bahan konsesi APP Grup mencapai 461 hektare.
makanannya sehingga harus berpindah hing-
ga masuk ke wilayah masyarakat berada. Berkurangnya tutupan hutan akibat defor-
estasi oleh aktivitas di konsesi APP/SMG
Setelah FCP APP diterbitkan dapat kita lihat pada peta tutupan hutan alam
berikut:
Setelah FCP APP diluncurkan, Jikalahari
masih menemukan pelanggaran terhadap Komitment dalam Pengelolaan dan Per-
komitmen tersebut juga kebijakan yang be- lindungan Gambut
lum direlisasikan oleh APP itu sendiri.
Di dalam komitmennya FCP APP mem-
Penebangan Hutan Alam berikan perhatian pada pengelolaan dan
perlindungan gambut. Hal ini tentu saja
Per 1 Februari 2013 APP berjanji seluruh relevan mengingat bahwa APP beroperasi
pembukaan hutan alam telah dihentikan dan didukung oleh aktvitas yang sebagian
sementara hingga selesainya penilaian HCVF besar dilakukan di lahan gambut. Total lahan
dan HCS. Fakta di lapangan menunjukkan, gambut dalam konsesi APP dan pemasok-
APP melalui perusahaan pemasoknya masih nya berdasarkan data Jikalahari mencapai
melakukan penebangan hutan alam. Salah 725.221,08 Ha
satu bukti adalah masih terjadinya defor-
estasi hutan alam di konsesi APP Grup. PT. Arara Abadi di Siak. Pada 22 Februari
Berdasarkan pantauan Jikalahari, sepanjang 2014, di lokasi yang sama saat Jikalahari
2013-2015 telah terjadi deforestasi hutan melakukan investigasi kebakaran hutan dan
alam di konsesi APP mencapai 7,377.69 lahan gambut menemukan lahan gambut
Hektare. dan hutan terbakar. Selain bahwa di lahan
tersebut telah terjadi kebakaran, Jikalahari
menemukan 4 buah alat ber-
rat (eskavator) sedang bekerja
membersihkan lahan, indikasi
kuatnya setelah dibersihkan
lahan tersebut akan ditanami
Temuan lain, pada 3 Agustus
2015, Jikalahari menemukan
police line di dalam konsesi
PT. Arara Abadi (APP) di
Siak. Lahan gambut berwar-
na kehitaman bekas terbakar.
Informasi yang dihimpun
dari warga sekitar menya-
takan bahwa kebakaran di
lahan tersebut terjadi pada
tanggal 18 Juli 2015.
1 unit eskavator sedang membuat kanal dan Kebakaran Hutan dan Lahan
jalan dengan menggali gambut. Eskafator
tersebut juga menebangi hutan alam di area Dari hasil investigasi lapangan Jikalahari,
community use PT MSK. pasca peluncuran FCP APP masih banyak
terjadi pembakaran areal konsesi APP Grup
Eskavator tersebut sudah membuat kanal dan pemasoknya. Data Hotspot Jikalahari
diatas lahan gambut sepanjang 5 kilometer. dari sumber satelit Terra dan Aqua Mo-
Area tersebut diduga daerah tumpang tindih dis, memperlihatkan bahwa Hotspot yang
antara PT MSK dengan PT setia Agrindo terpantau pada konsesi APP grup dari 2013
Lestari. Diperkirakan areal PT Setia Agrindo 2016 mencapai 8.195 titik hotspot.
Lestari tumpang tindih dengan PT MSK leb-
ih kurang 2.000 hektar, hal ini sesuai dengan Selain pantauan titik hotspot Jikalahari,
alokasi areal community use seluas sekitar investigasi lapangan juga dilakukan untuk
2.000 ha. Areal community use adalah membuktikan kebenaran dari hotspot terse-
modus bagi PT MSK, SMG/APP untuk dia- but. Investigasi Eyes On The Forest (Jikala-
lihkan ke perkebunan sawit dan penebangan hari-Walhi Riau-WWF Riau) yang dilakukan
hutan alam dapat dilakukan38. pada Oktober-November 2015 menemukan
banyak konsesi APP Group melakukan
PT. Satria Perkasa Agung, Pada 2 Agusuts pembakaran hutan dan lahan39. Luas yang
2015, Jikalahari menemukan satu alat berat terbakar pun mencapai 1.200 hektar. Luasan
milik PT. Satria Perkasa Agung unit Sera- tersebut tersebar di areal-areal konsesi pe-
pung di Desa Serapung, Kecamatan Kuala masok serat kayu APP.
Kampar, Kabupaten Pelalawan, sedang
membersihkan semak belukar dan menebang PT. Arara Abadi Di Duri, Ditemukan 2 loka-
pepohonan yang terhampar di atas lahan si pembakaran, lokasi pertama pembakaran
gambut. mencapai luas 2 hektar pada akasia yang
berumur 3-4 tahun. Diperkirakan pemba-
Jikalahari mendapati ekskavator sehabis karan terjadi pada September 2015. Kedua
membersihkan semak belukar dan menebang pembakaran mencapai luas 50 hektar pada
pepohonan dan menemukan kayu-kayu akasia yang telah berumur 4-5 tahun. Belum
bekas terbakar tertanam di dalam gambut diketahui motif dari pembakaran ini, apakah
dalam. Selain ekskavator yang sedang bekerja karena kelalaian atau disengaja sebagai upaya
membersihkan lahan tersebut, ada dua lagi untuk menggantikan tanaman baru.
alat berat sedang membersihkan dan me-
nebang pepohonan, sekitar 200 meter dari PT. Arara Abadi Di Nilo, pembakaran hutan
tempat ekskavator menebang pepohonan ditemukan pada titik koordinat S 0037.86
dan semak belukar. E 1015630.07, areal pembakaran mer-
upakan Kawasan Lindung. Pembakaran
PT. Riau Indo Agropalma (RIA) di Blok mencapai luas sekitar 50 hektar.
Kerumutan.
Di Siak pembakaran ditemukan mencapai
Para investigator Eyes on the Forest luas 100 hektar, diperkirakan pembakaran
mengamati sejumlah ekskavator meneban- terjadi pada Agustus 2015. Pembakaran
gi pohon-pohon di hutan alam di konsesi terjadi pada areal akasia yang berumur 3
PT. Riau Indo Agropalma (RIA) di blok hingga 4 tahun. Ditemukan garis polisi yang
Kerumutan, habitat harimau Sumatera menandai pembakaran pada konsesi PT
yang kritis dan terancam punah. SMG/ Arara Abadi (Siak) tengah dilakukan proses
APP belum menyelesaikan kajian NKT penegakan hukum.
maupun menyelesaikan kajian pakar gambut
sebagaimana mereka syaratkan sebelum PT. Arara Abadi Di Siak Berbari, Pemba-
melakukan kegiatan pengembangan konsesi. karan di konsesi PT Arara Abadi (Siak)
luasanya mencapai 100 hektare, diperkirakan
pembakaran terjadi pada agustus 2015 atau
38 | Tempias
POTRET TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
sekitar 2 bulan sebelum investigasi dilaku- berat sedang membersihkan dan menebang
kan. pepohonan, sekira 200 meter dari tempat
ekskavator menebang pepohonan dan semak
Lokasi pmbakaran merupakan tanaman belukar. Lahan gambut yang tadinya hijau
akasia berumur sekira 3-4 tahun. Didalam berubah menjadi hamparan lahan berwarna
konsesi juga ditemukan adanya garis polisi. tanah kuning.
Hal tersebut menandakan kebakaraan sedang
diproses di penegakan hukum. PT Bina Duta Laksana, Pemantauan Pem-
bakaran hutan dan lahan di konsesi IUPH-
PT. Arara Abadi Di Minas, di konsesi ini HK-HT PT Bina Duta Laksana ditemukan
diperkirakan luas konsesi yang terbakar 2 lokasi, lokasi pertama pembakaran terjadi
mencapai sekira 200 Hektar. Pembakaran pada hutan alam, semak belukar dan kebun
diperkirakan terjadi pada September 2015. kelapa. Diperkirakan pembakaran terjadi
Pembakaran terjadi pada tegakan hutan alam pada Juli 2015 dan mencapai luas sekitar 300
dan di indikasi sebagai kawasan hutan lind- hektar. Lokasi kedua terjadi pada tega-
ung milik PT Arara Abadi Minas. Indikasi kan hutan alam dan terdapat kebun sawit
kuat pembakaran disengajadilakukan karena . Pembakaran mencapai luas 50 hektar dan
areal pembakaran berbatasan langsung diperkirakan terjadi pada Juli 2015.
dengan perusahaan perkebunan PT Sekar
Bumi Lestari. Sehingga diasumsikan sebagai Konflik Sosial dan Konflik Lahan
pembersihan lahan untuk penanaman kelapa
sawit. PT. ARARA ABADI Di Kec. Pinggir
Kab. Bengkalis Arara Abadi berkonflik
PT Arara Abadi (Pulau Muda-Merawang) dengan masyarakat suku Sakai.
Ditemukan tanaman akasia yang baru di
tanam sekitar 1 bulan sebelum pemantauan Panitia Khusus DPRD Kabupaten Bengkalis
di Blok 21 PT Arara Abadi (Pulau Muda) di tentang Monitoring & Identifikasi Sengketa
titik Koordinat, N0716.93E102413.74 Lahan Kehutanan dan Perkebunan Kamis,
seluas 50 hektar. Informasi beberapa 26 Mei 2016 menjumpai masyarakat 4 desa:
orang pekerja yang ditemui di areal konsesi Buluh Apo, Pinggir, Balai Raja dan Sungai
menyebutkan bahwa blok 21 merupakan Meranti di kecamatan Pinggir, lalu Jumat
pembakaran Agustus 2015 seluas 1 blok. 27 Mei 2016, panitia khusus menjump-
Tim menemukan beberapa bukti pemba- ai masyarakat adat Bathin Bumbung dan
karan di konsesi tersebut. Bathin Beringin, persukuan Sakai, desa Koto
Pait Beringin, kecamatan Pinggir, kabupaten
PT Arara Abadi (Melako) Pembakararan Bengkalis.
di konsesi PT Arara Abadi (Pelalawan)
diperkirakan terjadi September 2015, pem- Dalam kunjungan Pansus, Masyarakat Suku
bakaran mencapai luas 200 hektar di areal Sakai menyampaikan persoalan konflik yang
akasia yang telah berumur 4 hingga 5 tahun. sedang dihadapi Syafrin, Tokoh Muda Suku
Ditemukan 1 unit alat berat (ekscavator) se- Sakai mengatakan lahan mereka yang diambil
dang mengumpulkan sisa-sisa pembakaran. oleh PT Arara Abadi seluas 7.158 Hektare.
300 keluarga persukuan Sakai mengalami
PT. Satria Perkasa Agung, Pada 22 Februari gangguan keamanan dan kenyamanan hidup
2014, di lokasi yang sama saat Jikalahari sejak Menteri Kehutanan RI memberikan
melakukan investigasi kebakaran hutan dan izin kepada PT. Arara Abadi untuk mengua-
lahan gambut menemukan lahan gambut dan sai lahan sebesar 44.138 haktar di kabupat-
hutan terbakar. Investigator Jikalahari harus en Bengkalis. Sedangkan diketahui bahwa
melewati jalan setapak yang kiri kanannya perusahaan swasta yang berada dibawah PT.
lahan gambut terbakar dan asap menerpa Indah Kiat Pulp & Paper ini sudah mengua-
siapapun yang melewati jalan setapak itu. sai areal yang sangat luas di provinsi Riau,
Selain ekskavator yang sedang bekerja mem- yaitu seluas 299.975 hektar.
bersihkan lahan tersebut, ada dua lagi alat
Tempias | 39
CERITA AKHIR TAHUN 2016 DARI RIAU
KARHUTLA: SATU MENINGGAL
BANJIR: EMPAT MENINGGAL
Masyarakat Suku Sakai meminta Lahan yang haan juga dinilai tidak bisa dipercaya dalam
diwariskan oleh nenek moyangnya dikem- menyediakan informasi yang jelas, akurat
balikan sehingga masyarakat bisa berladang dan dapat dipertanggungjawabkan terkait
lagi. Masyarakat juga meminta Pansus untuk metode dan kerja operasionalnya41.
katakan kepada Kapolda Riau, jangan ta-
kut-takuti warga Sakai40. Pembangunan kanal sepanjang 3 km di
kawasan gambut dalam di Pulau Padang
PT ARARA ABADI dengan masyarakat menunjukkan bahwa APRIL telah melang-
Desa Sungai Berbari dan Desa Dosan gar komitmennya sendiri dalam SFMP serta
di Kabupaten Siak, konflik yang terjadi peraturan yang berlaku di indonesia. Dengan
di Desa Berbari ialah sengketa klaim lahan pembangunan kanal, maka gambut akan
masyarakat dengan perusahaan PT Arara menjadi kering sehingga membuat kondisi
Abadi. Persoalan lain yang menjadi konflik lahan gambut mudah terbakar dan mengaki-
adalah penggunaan jalan desa untuk jalur batkan meningkatnya emisi karbon42.
transportasi armada truk besar milik PT
Arara Abadi yang menimbulkan polusi debu
di pemukiman masyarakat. Pengemban- d. Kampanye Internasional Jikalahari
gan dan pemberdayaan kepada masyarakat
tidak dilakukan. Bahkan, kantor dan rumah Jikalahari bersama perwakilan masyarakat
tinggal karyawan yang berbatasan dengan Bengkalis mengikuti Pertemuan Dewan Pen-
perumahan masyarakat tidak membagikan garah Environmental Paper Network (EPN)
aliran listrik. di Skotlandia. Mulai 30 Mei 2016 sampai
6 Juni 2016 Jikalahari melakukan kampa-
Di Desa Dosan kecamatan Pusako, berdasar- nye, menyampaikan fakta dan menggalang
kan keterangan salah satu tokoh masyarakat dukungan atas konflik yang sedang dihadapi
setempat, sekitar 6.000 ha kawasan desa masyarakat Pulau Bengkalis dengan PT Rim-
masuk ke dalam konsesi perusahaan. Hutan ba Rokan Lestari43.
alam yang tersisa 400 ha di Danau Naga
Sakti merupakan kawasan konservasi peru- Dari hasil pertemuan dengan EPN diper-
sahaan dan juga kawasan yang dijaga oleh oleh hasil bahwa akan dilakukan pengu-
masyarakat. Dari hasil wawancara dengan rangan konsumsi kertas ataupun produk
salah seorang tokoh masyarakat setempat, turunannya seperti paper cup, packaging dan
diketahui bahwa sosialisasi komitment FCP laiinya karena melihat masifnya kerusakan
APP juga tidak pernah dilakukan. sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh
produksi kertas dan produk turunannya.
Kampanye mentang produksi kertas yang
c. Greenpeace dan WWF Keluar dari merusak ini akan difokuskan di wilayah
SAC APRIL Indonesia, Cina dan Rusia.
Pada 13 Desember 2016, Greenpeace dan Informasi yang disampaikan akan dijadikan
WWF menyatakan telah menghentikan ket- bahan bagi pegiat lingkungan di Eropa
erlibatannya dengan Stakeholder Advisory untuk menekan APRIL agar memperbaiki
Committe (SAC) APRIL. Penyebab kedua sistem operasionalnya agar sesuai aturan dan
lembaga pemerhati lingkungan ini keluar tidak menyebabkan konflik serta kerusakan
karena berulangkali APRIL menunjukkan lingkungan.
ketidak konsistennya dalam melakukan
kegiatan usaha yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan. 13. KAJIAN ANGGARAN PSDH-DR
APRIL dinilai berulangkali berusaha Hasil kajian Forum Indonesia untuk Trans-
menyesatkan SAC dan kelompok kerja ahli paransi Anggaran (FITRA Riau) bersama
gambut terkait berlanjutnya pembangunan Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau
kanal-kanal di konsesi Pulau Padang. Perusa- (Jikalahari) dan Indonesia Corruption Watch
40 | Tempias
POTRET TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
S
moratorium. Salah satunya, penangguhan
epanjang 2016, pemerintah mener- permohonan izin pelepasan dan tukar-menu-
bitkan kebijakan terkait tata kelola kar kawasan hutan untuk dikonversi menjadi
lingkungan hidup dan kehutanan, perkebunan kelapa sawit. Sekitar 950.000
diantaranya: hektar yang telah mendapat izin prinsip
dipastikan tidak mendapat surat keputusan
1. PERPRES NOMOR 1 TAHUN 2016 pelepasan.
TENTANG BADAN RESTORASI
GAMBUT Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional serta Kemente-
Pada 6 Januari 2016 Presiden Joko Widodo rian Pertanian akan mengevalusi izin perke-
membentuk Badan Restorasi Gambut ber- bunan kelapa sawit yang sudah ada, tetapi
dasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No- masih bermasalah karena berdiri di kawasan
mor 1 Tahun 2016 guna melakukan restorasi hutan maupun tidak kunjung dibangun.
khusus di areal gambut bekas terbakar tahun
2015. Sepanjang 2016 BRG akan melakukan 3. REVITALISASI EKOSISTEM
restorasi seluas 930 ribu hektar di Riau. TESSO NILO
Hingga saat ini BRG bersama KLHK telah Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) berada
membuat Peta Kebakaran Lahan dan Hutan di daerah Kabupaten Pelalawan di sekitar
serta Peta Indikatif Fungsi Lindung Kesatu- Sungai Tesso dan Sungai Nilo. Pertama kali
an Hidrologis Gambut (KHG) dengan skala diresmikan pada 19 Juli 2004 dengan luasan
1: 50.000. Dengan adanya peta ini, upaya 38.576 hektar. Sering berjalannya waktu,
untuk merestorasi gambut dapat dilakukan areal TNTN terus diperluas hingga 81.791
secara maksimal. hektar pada 2014.
Selain itu BRG juga cepat merespon pengad- Sayangnya perluasan areal TNTN tersebut
uan dari masyarakat desa bagan melibur di juga berbanding lurus dengan perusakan
Pulau Padang terkait pembukaan kanal yang ekosistem alam tersebut. walaupun tercatat
dilakukan PT RAPP di kawasan gambut bahwa luasan TNTN mencapai 81 ribu hek-
dalam tersebut. Inspeksi mendadak yang tar, namun kondisi di lapangan hutan alam
dilakukan Nazir Foead, Kepala BRG pada dan ekosistem asli yang hendak dipertah-
5 September 2016 sempat dihalangi pihak ankan tersebut hanya tinggal 23 ribu hektar.
keamanan perusahaan. Namun temuan dari Berbagai permasalahan muncul di kawasan
Inspeksi ini menyatakan PT RAPP telah ini mulai dari perambahan yang masif hing-
melakukan pelanggaran. ga menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
Ekosistem alam tersebut telah rusak.
2. MORATORIUM TAMBANG DAN Dalam upaya untuk menyelesaikan perma-
SAWIT salahan tersebut, Kementrian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Setelah Joko Widodo mengeluarkan Inpres memutuskan untuk perlu menyelesaikan
nomor 8 tahun 2015 tentang Penundaan persoalan ini secara komprehensif dan siste-
Pemberiaan Izin Batu dan Penyempurnaan matis untuk tujuan kebermanfaatan bersama
Tata Kelola Hutan Primer dan Lahan gam- bagi seluruh masyarakat.
but, pada 2016 Jokowi kembali menerbitkan
Moratorium Tambang dan Kelapa Sawit. Kesempatan memulihkan kembali kawasan
hutan yang telah dirusak tersebut juga
Moratorium sawit dan tambang ini belum diperluas. Bukan hanya di kawasan TNTN,
memiliki payung hukum seperti Inpres namun juga di kawasan eks HPH milik PT
Nomor 8 Tahun 2015. Atas respon morato- Siak Raya Timber di Pelalawan serta eks
rium ini, KLHK telah menetapkan beberapa HPH PT Hutani Sola Lestari yang telah di-
kriteria lahan-lahan yang akan menjadi obyek cabut izinnya. Areal kedua eks HPH tersebut
Tempias | 43
CERITA AKHIR TAHUN 2016 DARI RIAU
KARHUTLA: SATU MENINGGAL
BANJIR: EMPAT MENINGGAL
ya jika sudah tersandung persoalan46. dengan Grup APRIL/PT. RAPP dengan ijin
Hutan Desa Segamai seluas 455 ha.
Contoh, PT RAPP memenuhi aturan 20%
area konsesinya sebagai area Tanaman Praktek-praktek perusahaan di lahan gambut
Kehidupan seperti tertera dalam Permen perlu dipertanyakan kembali mengingat
LHK No: P.12/Menlhk-12/2015 tentang dampak yang ditimbulkan dan persoalan
pembangunan Hutan Tanaman Industri, dan yang melekat dalam pengelolaan oleh kor-
menyesuaikan RKU dan RKT nya berdasar- porasi seperti kerusakan gambut, subsid-
kan aturan tersebut, setelah kasus konflik ensi, banjir, kebakaran, dan konflik sosial.
dengan masyarakat terjadi, dan kasus ini Hasil riset terbaru, oleh Deltares Wetlands
terbuka ke publik. International pada 2015 di kawasan Se-
menanjung Kampar menunjukkan, bahkan
Hasil pertemuan itu juga mengecewakan dengan laju subsiden menengah sebesar 3,5
bagi Jaringan Masyarakat Gambut Riau cm per tahun, Semenanjung Kampar, dalam
(JMGR). Masyarakat berharap pemerintah hitungan dekade, akan menghadapi masalah
untuk mengambil langkah tegas dan bertin- banjir yang luas dan berkepanjangan.
dak sesuai hukum karena PT. RAPP sudah
bekerja di dalam wilayah administrasi Desa Pengelolaan lahan gambut di Indonesia kuat
Bagan Melibur yang semestinya berdasarkan dipengaruhi oleh apa yang disebut pendeka-
SK perizinan HTI PT. RAPP No. 180/Men- tan eko-hidro, suatu model pengelolaan
hut-II/2013 Desa Bagan Melibur dikeluar- lahan gambut yang dikembangkan oleh Asia
kan dari areal kerja PT. RAPP. Pacific Resources International Limited
(APRIL) yang merupakan grup dari PT.
Di samping itu PT. RAPP juga terus RAPP. Model Ekohidro tersebut mengklaim
menghancurkan hutan alam dan membuka pengelolaan lahan gambut berkelanjutan
kanal baru secara massif dari bulan Juni berbasis drainase. Padahal berbagai bukti
hingga Agustus 2016. Desa Bagan Melibur ilmiah dan publikasi menyebutkan sebali-
itu kedalaman gambutnya mencapai 5-12 knya, dimana pendekatan eko-hidro tidak
meter, dan itu kategori gambut dalam yang berhasil memitigasi efek samping drainase.
seharusnya dilindungi kata Isnadi Esman, Studi di atas menyimpulkan bahwa tidak
Sekjen Jaringan Masyarakat Gambut Riau adanya perbedaan yang signifikan antara laju
(JMGR). subsiden gambut pada lahan yang didrainase
tanpa eko hidro dengan yang di drainase
Ini seharusnya menjadi titik balik bagi Pe- dengan pendekatan eko-hidro.
merintah untuk secara serius menyelamatkan
gambut dan mengembalikan ruang hidup Sayangnya pula, MenLHK S.495/2015
dan ruang kelola kepada rakyat. Kerja tanggal 5 November 2015 di atas juga
Badan Restorasi Gambut (BRG) yang telah malah menyarankan digunakannya teknolo-
merespon laporan masyarakat patut diapre- gi Eko-Hidro berbasis kesatuan hidrologis
siasi dan diharapkan BRG bisa memberikan untuk kawasan gambut yang telah dilakukan
masukan-masukan kepada Menteri LHK penanaman. Rekomendasi yang kurang tepat
terkait implementasi dan pelanggaran PT. ini perlu ditinjau kembali.
RAPP di Pulau Padang.
Menurut Nyoman Suryadiputra, Direktur
Temuan dimana PT RAPP menghancurkan Wetlands International Indonesia, Pengelo-
hutan alam, merusak gambut dengan cara laan/pemanfaatan lahan gambut berkelanju-
membangun kanal dan berkonflik dengan tan harus didasarkan pada bukti ilmiah yang
masyarakat, bukan cerita baru. Di kawasan kuat, bukan pada klaim sepihak perusahaan
Semenanjung Kampar sendiri, persoalan yang biasanya cenderung memiliki kepentin-
konflik perusahaan dengan masyarakat gan bisnis semata dan mengabaikan semua
masih terjadi, berupa tumpang tindih antara bukti ilmiah dan dampak negatif luar biasa
ijin IUPHHK-Restorasi Ekosistem PT yang dapat ditimbulkan. Masih terjadinya
Gemilang Cipta Nusantara yang berafiliasi pembukaan lahan gambut dengan memba-
Tempias | 45
CERITA AKHIR TAHUN 2016 DARI RIAU
KARHUTLA: SATU MENINGGAL
BANJIR: EMPAT MENINGGAL
Jikalahari menilai Surat Edaran (SE) No Ruang lingkup perhutanan sosial: Hutan
SE/15/XI/2016 tentang Pengendalian Desa, Hutan Rakyat, Hutan Adat, Hutan
Kebakaran Hutan dan Lahan yang diteken Tanaman Rakyat, Hutan Kemasyarakatan
pada 10 November 2016 oleh Kapolri Tito dan Kemitraan Kehutanan. Setiap pemegang
Karnavian, merupakan penegasan sikap Ka- hak atau izin perhutanan sosial memiliki
polri bahwa tindak pidana kebakaran hutan kewajiban:
dan lahan dapat dikenakan dengan pendekat-
an multidoor mulai dari UU Kehutanan, UU 1. Menjaga arealnya dari perusakan dan
Perkebunan hingga UU Lingkungan Hidup. pencemaran lingkungan
Pelakunya bukan saja individu, cukong juga 2. Memberi tanda batas areal kerjanya
korporasi. 3. Menyusun RPHD atau RKU dan RKT
serta menyampaikan laporan pelaksa-
Bila kebakaran terjadi di dalam areal kor- naannya kepada pemberi hak atau izin
porasi, namun penyidik tidak menemukan 4. Melakukan penanaman dan pemeli-
pelaku pembakarnya, korporasi tetap dapat haraan hutan di areal kerjanya
dipidana menurut pasal 98 ayat (1) dan 99 5. Melaksanakan tata usaha hasil hutan
ayat (1) UU 32 Tahun 2009 tentang Perlind- 6. Membayar provisi sumber daya hutan
ungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. (PSDH)
SE Kapolri kembali mempertegas bahwa 7. Mempertahankan fungsi hutan
apakah disengaja ataupun karena lalai ke- 8. Melaksanakan perlindungan hutan dan
bakaran yang mengakibatkan dilampauinya 9. Dalam areal HD, HKm dan HTR
baku mutu udara ambien dan kriteria baku berada pada batas luar atau batas fungsi
kerusakan lingkungan hidup, dapat dipidana. kawasan pemberian tanda batas dilak-
sanakan oleh UPT yang membidangi
SE Kapolri No SE/15/XI/2016 tentang pemantapan kawasan hutan.
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
Pasal 2 huruf e berbunyi bahwa tindak
pidana yang terkait dengan kebakaran hutan
dan lahan dapat mencakup tindakan-tinda-
kan berupa kesengajaan atau kelalaian, dan
dapat merupakan tindak pidana formil atau-
pun materil, antara lain:1, Membuka dan/
atau mengolah lahan dengan cara membakar,
2. Membakar hutan, 3. Membakar lahan, 4.
46 | Tempias
KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT TATA KELOLA LHK
Tempias | 47
CERITA AKHIR TAHUN 2016 DARI RIAU
KARHUTLA: SATU MENINGGAL
BANJIR: EMPAT MENINGGAL
P
hutan dan lahan yang terjadi di areal konsesi
enghargaan yang diberikan Gu- perusahaan ataupun lahan para cukong. Saat
bernur Riau melalui BPBD kepada kebakaran masif terjadi, pemerintah sibuk
Sinar Mas dan PT RAPP membuk- memadamkan api, namun lupa memperbaiki
tikan Gubernur Riau tidak serius kerusakan yang terjadi di sektor hulu.
memperbaiki tata kelola lingkungan hidup
dan kehutanan dan menjalankan mandat Pemerintah harusnya menggerakkan seluruh
GNPSDA KPK. Wajar saja jika 2016 kar- pihak untuk menjalankan renaksi yang telah
hutla melanda Riau dan tahun 2017 kembali disusun dalam Pergub 5/ 2015 serta GNPS-
terjadi karhutla jika Gubernur Riau hanya DA KPK. Sehingga dengan sektor hulu yang
fokus memadamkan api. sudah mumpuni, karhutla dapat ditekan dan
para pelaku usaha harus bertanggungjawab
Parahnya lagi, anggaran untuk penanganan atas lahannya. Kenyataannya pemerintah tak
karhutla 2016 minim. Kajian FITRA Riau konsisten terhadap kebijakan yang telah ia
terhadap rencana perubahan APBD 2016 buat sendiri. Jadi jangan heran jika karhutla
menemukan penurunan anggaran penan- kembali terjadi pada 2017 dan tahun-tahun
ganan karhutla di Dinas Kehutanan, Dinas seterusnya.
Perkebunan, Badan Lingkungan Hidup dan
BPBD sebesar Rp 2,9 milyar. Di keempat 2. PENEGAKAN HUKUM
SKPD tersebut tidak terdapat kegiatan baru KARHUTLA
dalam usaha pencegahan dan penanganan
karhutla. a. Laporan 49 Korporasi Karhutla
Dinas Kehutanan menurunkan anggaran Jikalahari melaporkan 49 Korporasi pemba-
karhutla dari Rp 7,83 miliar menjadi Rp 6,18 kar hutan dan lahan ke Kapolda Riau, Dirjen
miliar. BPBD menurunkan anggaran dari Rp Gakkum KLHK, Kepala BRG dan Kantor
7,35 miliar menjadi Rp 6,51 miliar sedangkan Staff Presiden. Laporan tersebut berdasar-
Dinas Perkebunan menurunkan anggaran kan temuan lapangan sepanjang 2015 -
dari Rp 5,12 miliar menjadi Rp 4,8 0 miliar 2016 di Riau. 49 korporasi tersebut diduga
dan BLH dari Rp 767 juta menjadi Rp 716 melakukan pembakaran hutan dan lahan dan
juta. melakukan pelanggaran atas perundang-un-
dangan yang berlaku.
FITRA Riau menilai penurunan anggaran
pendapatan daerah memang dapat dimak- Pada hakikatnya, benar bahwa telah terjadi
lumi. Namun penurunan anggaran penan- kebakaran di dalam 49 konsesi perusa-
ganan karhutla untuk kebutuhan 6 juta jiwa haan. Modusnya bervariasi, bisa dilihat
masyarakat Riau tidak sesuai dibandingkan dari lemahnya pengamanan areal konsesi
dengan biaya perjalanan aparatur pemerin- perusahaan, konflik dibiarkan perusahaan
tah. Sebab biaya penanganan karhutla yang hingga areal terbakar kembali ditanami aka-
diusulkan dalam APBD Perubahan sebesar sia dan sawit. Yang jelas, dampak kebakaran
Rp 18,1 miliar hampir sama dengan biaya hutan dan lahan mengakibatkan pencemaran
perjalanan dinas, pakaian dinas serta makan lingkungan hidup berupa dilampuinya baku
dan minum para pejabat yaitu Rp 18,4 miliar. mutu udara ambien47.
Minimnya perhatian pemerintah dalam
pencegahan dan penanganan karhutla pada Pasal 98 dan 99 dari UU 32 tahun 2009 ten-
akhirnya akan berdampak pada kerusakan tang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkun-
lingkungan hidup yang lebih besar lagi bagi gan Hidup, pembakaran di areal konsesi
masyarakat Riau. dikategorikan sebagai tindakan kesengajaan
atau kelalaian pemegang izin.
Disisi lain jika berkaitan dengan persoalan
karhutla, saat musim kemarau tiba, pemerin- Pasal 98 ayat 1: setiap orang yang dengan
48 | Tempias
ANALISIS PERSOALAN TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
b. tereksposnya sedimen berpirit dan atau Perusahaan juga menunjukkan upaya dalam
kuarsa dibawah lapisan gambut menanggulangi karhutla dengan aktif me-
Pasal 26 huruf b dan c menyebut: setiap madamkan api. Warga pun melihat ada tim
orang dilarang membuka saluran drainase pemadam dari perusahaan.
yang mengakibatkan gambut menjadi kering
dan membakar lahan gambut. Selain itu, benar areal perusahaan yang terba-
kar berkonflik dengan masyarakat sekitar.
Temuan tim ada beberapa korporasi HTI Perusahaan mengklaim itu lahan mereka
yang menanam kembali setelah arealnya karena memiliki izin dari pemerintah. Mas-
terbakar. Tindakan ini secara administrasi yarakat menentang dan katakan perusahaan
bertentangan dengan Surat Edaran Menteri telah mengambil lahan warga. Akhirnya
Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor perusahaan menganggap masyarakat telah
S.494/MENLHK-PHPL/2015 tentang merambah/mengokupasi arealnya.
Larangan Pembukaan Lahan Gambut yang
terbit 3 November 2015 mengatakan: (1) Selama melakukan invetigasi di lapangan,
Ditetapkan kebijakan Pemerintah untuk tim tidak menemukan sarana dan prasarana
tidak dapat lagi dilakukan pembukaan baru pencegahan dan penanganan karhutla peru-
atau eksploitasi lahan gambut. Untuk itu, sahaan di dekat areal terbakar.
pembangunan usaha kehutanan dan perke-
bunan tidak dengan pembukaan lahan di Kebakaran di dalam konsesi perusahaan baik
areal bergambut. disengaja ataupun lalai oleh manajemen pe-
rusahaan, merupakan tindak pidana. Meski
Dan Surat Instruksi Menteri Lingkungan perusahaan memiliki sarana dan prasana
Hidup dan Kehutanan (LHK) S.495/2015 pencegahan karhutla dan aktif memadamkan
tanggal 5 November 2015 tentang Instruksi api, tapi tidak mengamankan konsesinya dari
Pengelolaan Lahan Gambut, diatur bahwa: okupasi/perambahan tetap saja, perusahaan
Dilarang melakukan pembukaan lahan bersalah melakukan tindak pidana Lingkun-
(land clearing) untuk penanam baru, meski- gan Hidup dan Kehutanan. Pelanggaran
pun dalam area yang sudah memiliki izin hukum tersebut:
konsesi, serta Dilarang melakukan aktifitas
penanaman di lahan dan hutan yang terbakar a. Pertama, Pasal 32 UU No 41 Tahun
karena sedang dalam proses penegakan 1999 tentang Kehutanan menyebut
hukum dan pemulihan. Pemegang izin sebagaimana diatur
dalam Pasal 27 dan Pasal 29 berkewa-
Selain melanggar UU 32 Tahun 2009 tentang jiban untuk menjaga, memelihara, dan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan melestarikan hutan tempat usahanya.
Hidup, ke 41 perusahaan tersebut telah me- b. Kedua, Pasal 8 ayat 4 PP 45 tahun 2004
langgar UU sektoral masing-masing. Perusa- tentang perlindungan hutan, perlindun-
haan HTI telah melanggar UU Kehutanan. gan yang dimaksud adalah:
Perusahaan Perkebunan Kelapa sawit telah
melanggar UU Perkebunan dan UU Pember- 1. Mengamankan areal kerjanya yang
antasan dan Pencegahan Perusakan Hutan. menyangkut hutan, kawasan hutan
dan hasil hutan termasuk tumbu-
1. Perusahaan HTI han dan satwa;
2. Mencegah kerusakan hutan dari
Dari hasil temuan di lapangan, diperoleh perbuatan manusia dan ternak, ker-
fakta bahwa benar telah terjadi kebakaran di bakaran hutan, hama dan penyakit
dalam 49 konsesi korporasi. serat daya-daya alam.
3. Mengambil tindakan pertama
Hasil wawancara dengan warga, pelaku yang diperlukan terhadap adanya
pembakaran dan sumber api tidak diketahui. gangguan keamanan hutan di areal
Warga menyebut api berasal dari areal peru- kerjanya;
sahaan. perusahaan menyatakan sebaliknya. 4. Melaporkan setiap adanya kejad-
50 | Tempias
ANALISIS PERSOALAN TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
pasal 56 UU No 39 Tahun 2014 Tentang Bahwa alasan penerbitan SP3 karena tidak
Perkebunan. Pasal 56 berbunyi: cukup bukti bertentangan dengan temuan
1. Setiap pelaku usaha perkebunan dila- tim investigasi Jikalahari dan keterangan ahli
rang membuka dan/atau mengolah di Panja Karhutla DPR RI. Padahal UU 32
lahan dengan cara membakar. tahun 2009 dan UU 41 jo UU 18 tahun 2013
2. Setiap pelaku usaha perkebunan berke- yang pada prinsipnya menyebut ada 6 alat
wajiban memiliki sarana sistem, sarana bukti yang dapat digunakan dalam tuntutan
dan prasarana pengendalian kebaka- tindak pidana lingkungan hidup. Selain ket-
karan lahan dan kebun erangan saksi, ahli, surat, petunjuk, terdakwa
dan alat bukti lain, salah satunya scientific
Selain itu, perusahaan tersebut telah melang- evidence.
gar Pasal 92 ayat 2 huruf a UU Nomor 18
Tahun 2013 tentang pencegahan dan pem- Padahal pada kasus terdahulu, ada 4 perkara
berantasan perusakan hutan, korporasi yang karhutla yang ditangani Polda dan sampai
melakukan kegiatan perkebunan tanpa izin ke tahap P21 didasarkan pada scientific
menteri dalam kawasan hutan, seperti yang evidence. PT Adei Plantation and Industry
dijelaskan pada pasal 17 ayat 2 huruf b dapat diputuskan bersalah di PN Pelalawan pada
dipidana. Pidana penjara paling singkat 8 September 2014. PT Nasional Sagu Prima
tahun dan paling lama 20 tahun. Sedangkan disidangkan pada akhir 2014 hingga awal
denda paling sedikit Rp 20 miliar dan paling 2015. PT Palm Lestari Makmur dan PT
banyak Rp 50 miliar. Langgam Inti Hibrindo yang menjadi ter-
sangka bersama 16 perusahaan lainnya juga
b. SP3 15 Korporasi Karhutla sampai disidang- kan di PN Rengat dan PN
Pelalawan.
Investigasi Jikalahari sepanjang Septem-
ber 2016 menemukan bahwa benar terjadi Hal ini menunjukkan alasan kurangnya alat
kebakaran di dalam 15 konsesi perusahaan. bukti dari Polda Riau hanya mengada-ada.
Temuan ini juga bertolak belakang dengan
alasan penerbitan SP3 oleh Polda Riau.
c. Sidang Karhutla
Fakta-fakta di lapangan menunjukkan areal
terbakar berasal dari konsesi perusahaan Kasus pidana. Putusan majelis hakim yang
yang diokupasi/ dirambah oleh masyarakat. membebaskan Frans Katihokang (Manajer
Saat terjadi kebakaran dalam konsesi perusa- Operasional PT LIH) menunjukkan hakim
haan, ada yang cepat menangani, namun ada tidak memahami perkara lingkungan hidup,
pula yang lambat dalam memadamkan api. bahkan tidak mempedomani Keputusan
Namun, perusahaan tetap saja sengaja atau Mahkamah Agung tentang Pedoman Pen-
lalai tidak mengamankan konsesinya dari anganan Perkara Lingkungan Hidup. Yang
okupasi, perambahan dan kebakaran. Fakta intinya kasus karhutla yang mengakibatkan
tersebut membuktikan perusahaan telah terlampauinya baku mutu udara ambien
melakukan tindak pidana lingkungan hidup dan baku mutu kriteria kerusakan lingkun-
dan kehutanan. gan hidup harus menggunakan scientific
evidance.
Fakta lain menunjukkan dari proses tanya
jawab yang dilakukan Panja Karhutla DPR Jaksa dalam tuntutannya menggunakan
RI bersama NGO, Menteri LHK, Kejagung, pendekatan scientific evidence, mengapa
Kejati Riau, ahli dan 3 Kapolda Riau ada hakim mengabaikan pendekatan ini?
kejanggalan yang ditemukan.
Hasil penelusuran Jikalahari, ketiga majelis
Hasil audit investigasi Mabes Polri, ada 6 hakim tidak bersertifikat lingkungan, meski
perusahaan yang di SP3 oleh Polda Riau salah satu hakim anggota, Ayu Amelia men-
direkomendasikan untuk dilanjutkan kembali dukung tuntutan JPU (Dissenting Opinion).
penyidikannya.
52 | Tempias
ANALISIS PERSOALAN TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
4. KONFLIK SOSIAL
3. KORPORASI KORUPSI
Konflik Sosial pada kawasan hutan yang ter-
KPK harus segera menetapkan 20 korporasi jadi Di Riau banyak pada persoalan konflik
terlibat korupsi kehutanan sebagai tersangka tenurial. Persoalan konflik di Bengkalis aki-
pasca Ketua Mahkamah Agung menerbitkan bat perizinan usaha sektor kehutanan (HTI).
Perma tentang pedoman Penanganan Perk-
ara Pidana Terhadap korporasi yang diteken Konflik Masyarakat Bantan dan Bengkalis
oleh Hatta Ali pada 26 Desember 2016. dengan perusahaan PT RRL hanya salah sa-
tunya. Perusahaan yang memiliki izin Usaha
20 korporasi ini terbukti telah melakukan pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Ta-
tindak pidana berupa telah melanggar Pasal naman sejak tahun 1998, berdasarkan Surat
2 ayat (1) dan 3 jo Pasal 18 Undang-Undang Keputusan Menteri kehutanan No: 262/
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberan- KPTS-II/1998. Namun masyarakat tidak
tasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana mengetahui keberadaan perusahaan tersebut.
telah diubah dengan Undang-Undang No-
mor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Permohonan izin yang sejak lama tersebut
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 merupakan salah satu modus yang digu-
berupa melanggar: nakan oleh perusahaan-perusahaan dalam
menguasai lahan, salah satunya oleh PT
1. Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun RRL. Dimana izin sudah diberikan namun ti-
2002 tanggal 8 Juni 2002 tentang Tata dak segera digarap. Modus modus tersebut
Hutan dan Penyusunan Rencana Penge- juga diamini oleh pemerintah dengan tidak
lolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan berani memberikan sanksi, bahkan pemer-
Penggunaan Kawasan Hutan. intah cenderung merapatkan diri kesektor
2. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor swasta.
10.1/KptsII/2000 tanggal 6 Novem-
ber 2000 tentang Pedoman Pemberian Hasil pengecekan lapangan Jikalahari bersa-
Tempias | 53
CERITA AKHIR TAHUN 2016 DARI RIAU
KARHUTLA: SATU MENINGGAL
BANJIR: EMPAT MENINGGAL
Keluarnya Greenpeace dan WWF dari SAC Temuan diatas menunjukkan APRIL sekali
APRIL terkait pembukaan kanal dan pene- lagi menipu publik dengan SFMPnya. Bagi
bangan hutan alam di Pulau Padang menun- Jikalahari SFMP itu hanya bagian dari
jukkan APRIL membohongi publik telah greenwashingmenipu publik dengan cara
bertobat menebang hutan alam dan merusak seolah-olah APRIL menyelamatkan lingkun-
gambut. gan hidup.
Jikalahari tidak terkejut keluarnya Green- Temuan berupa pembukaan hutan alam,
peace dan WWF dari SAC. Temuan Jikalaha- kanal, land clearing dan menanam kembali
ri sepanjang 2016, APRIL masih melakukan diatas lahan bekas terbakar, APRIL telah
pembakaran hutan dan lahan gambut, konf- melanggar produk hukum Kementerian
lik sosial tak kunjung selesai dan penebangan Lingkungan Hidup (KLHK) surat nomor
hutan alam masih terjadi dan terus berlanjut. S.494/MENLHK-PHPL/2015 tentang
54 | Tempias
ANALISIS PERSOALAN TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Larangan Pembukaan Lahan Gambut yang Hutan Tanaman Industri, perusahaan wajib
terbit 3 November 2015 mengatakan: (1) membangun tanaman kehidupan untuk mas-
Ditetapkan kebijakan Pemerintah untuk yarakat sekitar. Didalam peraturan menteriL-
tidak dapat lagi dilakukan pembukaan baru HK yang mengatur tentang pembangunan
atau eksploitasi lahan gambut. Untuk itu, tanaman industri disebutkan Pada Pasal 8
pembangunan usaha kehutanan dan perke- ayat (2) tentang tanaman kehidupan yang
bunan tidak dengan pembukaan lahan di ditentukan 20% paling sedikit dari jumlah
areal bergambut. konsesi.
Dan Surat Instruksi MenLHK nomor Dari hasil wawancara Jikalahari dengan
S.495/2015 tanggal 5 November 2015 masyarakat Desa Sungai Berbari dan Desa
tentang Instruksi Pengelolaan Lahan Dosan pada tanggal 8-9 Januari 2016, diketa-
Gambut, diatur bahwa: Dilarang melaku- hui fakta bahwa masyarakat sama sekali
kan pembukaan lahan (land clearing) untuk mengetahui tentang kewajiban perusahaan
penanam baru, meskipun dalam area yang untuk membangun tanaman kehidupan dan
sudah memiliki izin konsesi, serta Dilarang tidak pernah menerimanya.
melakukan aktifitas penanaman di lahan dan
hutan yang terbakar karena sedang dalam Jelas itu bentuk ketidak patuhan APP terha-
proses penegakan hukum dan pemulihan. dap regulasi dan perundangan yang berlaku
di Indonesia.
Jika areal kerja kerja memang diokupasi
atau dirambah oleh pihak lain, bukan berarti Terkait penebangan hutan alam, APP masih
menghapuskan tanggungjawab perusahaan terus melakukannya. Deforestasi yang terjadi
akan dampak kerusakan yang timbul. mencapai 7377.69 Hektar pada konsesi APP
Grup. Padahal proses penentuan HCV dan
APRIL pernah mengatakan bahwa SFMP HCS belum selesai, membuktikan bahwa
berlaku di sekitar 30 perusahaan HTI terafili- APP telah mengingkari komitmenya sendiri.
asi dengan APRIL. Namun, hingga detik ini,
APRIL belum mengumumkan pada publik Sepanjang 2016, Jikalahari menemukan PT
ke-30 perusahaan tersebut. Ini kembali Bina Duta Laksana, PT Perawang Sukses
menunjukkan APRIL menipu publik. Perkasa Industri, PT Ruas Utama Jaya,
PT Satria Perkasa Agung dan PT Suntara
b. FCP APP Gaja Pati terbakar pada 2015. Temuan tim
pada September 2016 lahan perusahaan ini
FCP APP tidak memberikan progres per- ditanam kembali usai kebakaran, kembali
baikan bagi usaha-usaha yang dilakukan oleh terbakar pada 2016, serta diokupasi oleh
APP dan Pemasoknya di Indonesia, Khu- masyarakat/ cukong.
susnya di Riau. APP masih menebang hutan
alam, melakukan pembakaran dalam mengo- APP seharusnya mematuhi Surat MenLHK
lah lahan, belum selesainya konflik dengan Nomor: S.494/MENLHK-PHPL/2015
masyarakat dan tidak patuhnya Perusahaan tentang larangan pembukaan lahan gambut
terhadap regulasi di Indonesia. yang terbit pada 3 November 2015. Dalam
surat tersebut mengatakan: (1) ditetapkan
Pada konteks mematuhi regulasi di Indo- kebijakan pemerintah untuk tidak dapat lagi
nesia dan mendukung strategi dan target dilakukan pembukaan baru atau eksploitasi
Pemerintah Indonesia untuk pengembangan lahan gambut. Untuk itu, pembangunan usa-
rendah emisi dan penurunan gas rumah ha kehutanan dan perkebunan tidak dengan
kaca, APP masih belum melaksanakannya. pembukaan lahan di areal gambut.
Seperti tidak mau memberikan peta gambut
pada konsesi kepada BRG. Dan Surat Instruksi Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (LHK) S.495/2015
Selain itu, dalam Permenlhk No: P.12/ tanggal 5 november 2015 tentang instruksi
Menlhk-12/2015 tentang pembangunan pengelolaan lahan gambut, diatur bahwa:
Tempias | 55
CERITA AKHIR TAHUN 2016 DARI RIAU
KARHUTLA: SATU MENINGGAL
BANJIR: EMPAT MENINGGAL
Dilarang melakukan pembukaan lahan (land karan hutan dan disekitar areal kerjanya
clearing) untuk penanaman baru, meski- d. Pemegang izin wajib mencegah dan
pun dalam area yang sudah memiliki izin menghindarkan terjadinya tindak
konsesi, serta dilarang melakukan aktifitas pelanggaran oleh karyawan atau pihak
penanaman dilahan dan hutan yang terbakar lain yang menyebabkan kerusakan hutan
karena sedang proses penegakan hukum atau lahan hutan dalam areal kerjanya
dan pemulihan. antara lain: penggarapan/ penggunaan/
menduduki kawasan hutan secara tidak
Baik APP (FCP) maupun APRIL (SFMP) sah dan perambahan lahan hutan,
harusnya merujuk pada pasal 8 PP 45 tahun pencegahan perburuan satwa liar/ satwa
2004 tentang Perlindungan Hutan dan yang dilindungi
poin ketiga Surat Edaran Nomor SE.7/VI- e. Pemegang izin wajib melaksanakan
BUHT/2014 tentang Pelaksanaan Perlind- terselenggaranya fungsi lindung dari
ungan dan Pengamanan Kawasan Hutan kawasan lindung dan areal kelerengan
pada Areal Kerja IUPHHKHTI, perusahaan curam
memiliki tanggung jawab untuk melindungi f. Pemegang izin segera melaporkan setiap
areal kerjanya. gangguan keamanan hutan dan atau
kerusakan akibat bencana, hama dan
Pada pasal 8 ayat 4 PP 45 tahun 2004 ten- atau penyakit terhadap tegakan di areal
tang perlindungan hutan, perlindungan yang kerjanya kepada pihak berwajib
dimaksud adalah: g. Melakukan koordinasi dengan instansi
a. Mengamankan areal kerjanya yang men- terkait dan sosialisai kepada masyarakat
yangkut hutan, kawasan hutan dan hasil sekitar areal kerjanya.
hutan termasuk tumbuhan dan satwa;
b. Mencegah kerusakan hutan dari per- Dua produk hukum diatas menegaskan
buatan manusia dan ternak, kerbakaran bahwa perusahaan HTI wajib menjaga dan
hutan, hama dan penyakit serat daya- melindungi arealnya, dua diantaranya dari
daya alam. karhutla dan perambahan/ okupasi. Di
c. Mengambil tindakan pertama yang lapangan tim menemukan perusahaan HTI
diperlukan terhadap adanya gangguan sengaja ataupun lalai membiarkan arealnya
keamanan hutan di areal kerjanya; terbakar dan diokupasi oleh masyarakat.
d. Melaporkan setiap adanya kejadian
pelanggaran hukum di areal kerjanya 6. RENAKSI GNPSDA
kepada instansi kehutanan terdekat
e. Menyediakan sarana prasarana, serta Pemerintah Daerah Riau menindaklanjuti
tenaga pengamanan hutan yang sesuai GNPSDA KPK dengan membuat 19 ren-
dengan kebutuhan. cana aksi terkait perbaikan tata kelola hutan
dan perkebunan Riau. Namun ada beberapa
Selain itu. Dalam Surat Edaran Nomor isu khusus yang belum diakomodir dalam
SE.7/VI-BUHT/2014 tentang Pelaksanaan Renaksi berkaitan dengan penyelamatan
Perlindungan dan Pengamanan Kawasan sumberdaya alam. Yaitu:
Hutan pada Areal Kerja IUPHHKHTI
pada poin ketiga ditegaskan kewajiban dari 1. Tingginya desakan Pemerintah Kabu-
pemegang IUPHHK-HTI. Diantaranya paten dan Propinsi Riau yang masih
melakukan perlindungan kawasan areal kerja mengedepankan pola pembangunan
dengan: dengan cara merubah kawasan hutan.
2. Gubernur Riau harus mereview semua
a. Mencegah adanya penebangan pohon perizinan yang terbit setelah PP tata ru-
tanpa izin ang berlaku termasuk menginventarisasi
b. Menyediakan sarana prasarana pen- perizinan yang terbit di Riau setelah PP
gamanan hutan 15 tahun 2010 terbit.
c. Ikut aktif melaksanakan pencegahan, 3. Penyelesaian RTRWP Riau harus disah-
pemadaman, dan penanggulangan keba- kan setelah pengukuhan kawasan hutan
56 | Tempias
ANALISIS PERSOALAN TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
selesai. Skenario pengukuhan kawasan memberi ruang kelola bagi rakyat dalam
hutan harus menjadi alat untuk men- bentuk perhutanan sosial.
gurangi luasan konsesi HTI dan HGU
(Sawit) karena tumpang tindih dengan Ini satu langkah maju sebagai wujud Nawac-
hutan gambut, lahan kehidupan mas- ita Presiden Jokowi. Yang menjadi masalah,
yarakat dan wilayah adat. Pengukuhan kebijakan MenLHK lamban direspon oleh
kawasan hutan harus mengedepankan BBKSDA Riau, Balai TNTN dan pemer-
partisipasi publik berdasarkan putusan intah daerah. Mereka masih menggunakan
MK tahun 2011. pendekatan kerja-kerja biroktratis dan
4. Pemerintah daerah harus melakukan Re- administratif sehingga kerja-kerja menuju
visi dan audit perizinan korporasi sektor perhutanan sosial terhambat. Sementara,
tanaman industri (HTI) dan Sawit. cara-cara kerja CSO yang substansial, mere-
5. Pemerintah Daerah harus mendukung ka anggap tidak sesuai dengan budaya kerja
moratorium pengelolaan gambut. Ini pemerintah.
perlu didorong Pemda karena efektif
menyelamatkan sisa hutan alam tersisa. Kebijakan pemerintah hendak memberi
Penguatan Moratorium harus sejalan ruang kelola untuk rakyat dalam bentuk
dengan review perizinan, penegakan perhutanan sosial sebagai wujud keberpi-
dan one map policy. hakan pada rakyat patut diapresiasi. Ter-
6. Pemda harus memasukan perlindungan masuk keberpihakan pemerintah dengan
dan pengelolaan gambut dalam draft membentuk Badan Restorasi Gambut yang
RTRWP, termasuk angka gambut yang hendak memulihkan lahan gambut yang
harus dilindungi. dibakar dan dirusak oleh korporasi dan
7. Pemda harus memastikan akurasi data cukong, lalu memperkuat revisi PP 57 tahun
jumlah konsesi yang ada di Riau. Sebab 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
data antara CSO, Pemda dan Kemen- Ekosistem Gambut dan moratorium sawit
LHK berbeda. Ketidakakuratan ini serta tambang.
berpengaruh pada PNBP dan pajak
negara. Pemda juga harus menyiapkan Pemulihan gambut dan pemberian ruang
keterbukaan informasi publik terkait kelola pada rakyat di luar areal monopoli ka-
HGU, HTI, IUP. wasan hutan dan lahan oleh korporasi tidak
8. Pada Agustus 2016, KPK melalui tim menjawab persoalan sesungguhnya yang dih-
GNPSDA menyampaikan hasil Koor- adapi oleh rakyat, berupa perampasan hutan
dinasi dan Supervisi dengan DPRD tanah masyarakat hukum adat dan tempatan
Provinsi Riau terkait temuan Pansus oleh korporasi termasuk kerusakan ekolo-
Monitoring dan Evaluasi Perizinan gis. Sesungguhnya yang dibutuhkan rakyat,
Kehutanan, Perkebunan dan Pertam- pemerintah mencabut izin korporasi di atas
bangan di Riau. Ada 1,8 juta hektar hutan tanah masyarakat dan lahan gambut.
kawasan hutan ditanami sawit oleh 37o-
an perusahaan perkebunan kelapa sawit Meski ada aksi kecil pemerintah melawan
ilegal. Akibatnya negara merugi hingga korporasi, salah satunya mencabut izin per-
Rp 34 triliun per tahun karena perusa- manen dan sementara perusahaan HPH dan
haan tidak membayar pajak. HTI di Riau, ini juga patut diapresiasi. Meski
sekali lagi belum menjawab akar persoalan
7. KEBIJAKAN PEMERINTAH sesungguhnya.
Jikalahari mengapresiasi kebijakan KLHK Angin segar bagi KPK untuk segera menin-
yang hendak menyelesaikan konflik tenurial dak korporasi korupsi hutan alam di Riau
di eks HPH PT SRT, PT HSL dan TNTN yang melibatkan 20 korporasi pasca terbitnya
melalui skema Revitalisasi Ekosistem Tesso Perma nomor 13 tahun 2016.
Nilo (RETN) dengan melibatkan masyarakat
tempatan dan masyarakat adat yang berko-
laborasi dengan pemerintah dan CSO untuk
Tempias | 57
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
M
unculnya karhutla dan banjir 4. Presiden RI memerintahkan Menteri
sepanjang 2016 hingga men- LHK mencabut izin monopoli kawasan
gakibatkan 1 orang meninggal hutan dan lahan oleh korporasi HTI
saat memadamkan karhutla dan sawit di Riau. Lantas memberikan
dan 4 orang karena banjir menunjukkan kawasan hutan dan lahan tersebut untuk
kinerja pemerintah pusat dan daerah belum dikelola oleh rakyat.
menyentuh perbaikan tata kelola lingkungan 5. Presiden Jokowi melalui Menteri
hidup dan kehutanan di Riau. Lingkungan Hidup dan Mendagri me-
merintahkan Gubernur Riau menganulir
Akibatnya, persoalan lain seperti monopoli penghargaan untuk APP dan APRIL
hutan dan lahan oleh korporasi dan cukong, karena bertentangan dengan komitmen
konflik tenurial, hingga perampasan hutan Presiden Jokowi perang terhadap kor-
tanah masyarakat adat dan tempatan serta porasi pembakar hutan dan lahan
proses penegakan hukum yang dihenti- 6. Menteri Lingkungan Hidup dan
kan perkaranya oleh Polda Riau termasuk Kehutanan tidak memberikan bantu-
disparitas putusan pengadilan terkait perkara an pendanaan untuk pencegahan dan
karhutla bermunculan kembali. Disisi lain, pengendalian karhutla kepada
implementasi rencana aksi Pemda Riau 7. KLHK dan Polda Riau segera mene-
dalam GNPSDA KPK sama sekali tidak tapkan 49 korporasi sebagai tersangka
dijalankan oleh Gubernur Riau. Gubernur pelaku pembakaran hutan dan lahan di
Riau ditengah duka rakyat terdampak polusi Riau.
asap karhutla, justru memberikan penghar- 8. Badan Restorasi Gambut segera
gaan pada 2 korporasi perusak lingkungan melakukan restorasi di areal 36 korpora-
hidup dan merampas hutan tanah mas- si bekas terbakar pada 2014 2016.
yarakat hukum adat dan tempatan di Riau. 9. Gubernur Riau segera menganulir
penghargaan untuk APP dan APRIL,
Untuk itu Jikalahari merekomendasikan: dan setelah itu memecat kepala BPBD
Riau karena tidak berkinerja baik hingga
1. Komisi Pemberantasan Korupsi segera memberikan penghargaan kepada penja-
menetapkan 20 korporasi sebagai ter- hat lingkungan hidup.
sangka korupsi hutan alam Riau senilai
Rp 1,3 triliun pasca Peraturan mahka-
mah Agung tentang Pedoman Penanga-
nan Perkara Pidana terhadap Korporasi.
2. Komisi Pemberantasan Korupsi segera
melaporkan Gubernur Riau kepada
Presiden RI karena tidak menjalankan
GNPSDA KPK sektor Kehutanan,
Perkebunan dan Pertambangan. KPK
harus memeriksa Gubernur Riau atas
keterlibatannya dalam perkara korup-
si alih fungsi lahan yang melibatkan
terpidana Annas Maamun dan Gulat
Manurung.
3. Presiden RI segera memanggil Guber-
nur Riau dan memberi sanksi karena
tidak menjalankan GNPSDA KPK, ter-
masuk Gubernur Riau tidak merespon
kebijakan Presiden RI berupa perhutan-
an sosial serta moratorium hutan, sawit
dan tambang.
58 | Tempias
Referensi
1. http://kabar24.bisnis.com/read/20161103/78/598858/luas-hutan-dan-lahan-yang-terbakar-di-riau-berkurang-50
2. http://www.riausatu.com/read-6-18762-2016-11-01-januari-hingga-oktober-total-luas-karhutla-riau-2016-mencapai-3902-hek-
tare.html
3. http://jikalahari.or.id/kabar/rilis/pemerintah-korporasi-dan-cukong-bertanggungjawab-atas-kematian-pratu-wahyudi/
4. https://www.goriau.com/berita/pemerintahan/158-ribu-jiwa-korban-banjir-di-riau-rentan-terserang-penyakit.html
5. http://jikalahari.or.id/kabar/berita/kapolri-segera-evaluasi-kinerja-kapolda-riau-brigjen-supriyanto-karena-menghentikan-per-
kara-11-korporasi-karhutla-tahun-2015/
6. http://jikalahari.or.id/kabar/laporan/laporan-investigasi-2016-sp3-15-korporasi-karhutla-2015/
7. http://rct.or.id/index.php/karhutla/gugatan-cls-asap/454-sidang-mediasi-gugatan-cls-asap-ditunda
8. http://rct.or.id/index.php/karhutla/gugatan-pra-peradilan-sp3-15-korporasi/502-fery-pra-peradilankan-polda-riau-terkait-
sp3-15-korporasi-karhutla
9. http://rct.or.id/index.php/karhutla/gugatan-pra-peradilan-sp3-15-korporasi/510-prapid-sp3-polda-riau-menang-atas-guga-
tan-prapid-ferry
10. http://rct.or.id/index.php/karhutla/prapid-sp3-walhi-riau-vs-polda-riau/511-walhi-minta-penyidikan-pt-sumatera-riang-le-
stari-dilanjutkan
11. http://rct.or.id/index.php/karhutla/prapid-sp3-walhi-riau-vs-polda-riau/518-sorta-menangkan-polda-riau-dengan-alasan-
spdp-pt-srl-dikirim-ke-kejaksaan-inhil
12. http://rct.or.id/index.php/karhutla/pidana-karhutla-pt-langgam-into-hibrindo?start=12
13. http://rct.or.id/index.php/karhutla/pidana-karhutla-pt-langgam-into-hibrindo/484-dua-majelis-hakim-membebaskan-ter-
dakwa-frans-katihokang
14. http://rct.or.id/index.php/karhutla/pidana-pt-plm/431-petinggi-pt-plm-didakwa-pasal-berlapis-terkait-kehutan-
an-dan-lingkungan
15. http://rct.or.id/index.php/karhutla/pidana-pt-plm/494-iing-dan-edmond-divonis-2-tahun-dan-denda-2-miliar-niscal-bebas
16. http://rct.or.id/index.php/karhutla/kasus-karhutla-siboro-pt-jjp/355-terdakwa-siboro-dihukum-lebih-rendah-dari-tuntut-
an-pu
17. http://rct.or.id/index.php/pantau/kasus-gugatan-perdata-klh-terhadap-pt-jjp/346-lahan-jatim-jaya-perkasa-terbakar-ke-
menlhk-gugat-rp-491-miliar
18. http://rct.or.id/index.php/pantau/kasus-gugatan-perdata-klh-terhadap-pt-jjp/485-vonis-hakim-tanah-gambut-pt-jjp-ru-
sak-perusahaan-ganti-rugi-hanya-29-miliar-rupiah
19. http://rct.or.id/index.php/karhutla/kasus-karhutla-pt-jjp-korporasi/495-pt-jatim-jaya-perkasa-didakwa-melanggar-lingkun-
gan-hidup
20. http://rct.or.id/index.php/karhutla/kasus-karhutla-pt-jjp-korporasi
21. http://rct.or.id/index.php/karhutla/kasus-karhutla-pt-nsp/276-pt-nsp-didenda-rp-2-m-dan-harus-melengkapi-seluruh-sa-
rana-terkait-karhutla
22. http://rct.or.id/index.php/pantau/kasus-gugatan-perbuatan-melawan-hukum-kepada-pt-nsp/411-diduga-bakar-lah-
an-pt-nsp-digugat-senilai-satu-triliun-rupiah
23. http://rct.or.id/index.php/pantau/kasus-gugatan-perbuatan-melawan-hukum-kepada-pt-nsp/493-majelis-hakim-minta-pt-
nsp-bayar-ganti-rugi-dan-biaya-pemulihan-hingga-satu-triliun
24. https://www.potretnews.com/berita/baca/2016/12/23/polda-riau-tetapkan-manajer-pt-ssp-rohul-jadi-tersangka-karhutla
25. https://www.potretnews.com/berita/baca/2016/12/23/polda-riau-tetapkan-manajer-pt-ssp-rohul-jadi-tersangka-karhutla
26. http://www.beritasatu.com/kesra/394914-gakkum-klhk-tingkatkan-pengamanan-kawasan-konservasi.html
27. http://jikalahari.or.id/kabar/rilis/koalisi-eof-melaporkan-tindak-pidana-49-korporasi/
28. http://jikalahari.or.id/kabar/rilis/kepala-brg-harus-mendesak-perusahaan-melakukan-restorasi-di-area-36-korporasi-terba-
kar/
29. http://jikalahari.or.id/kabar/kantor-staf-presiden-akan-bahas-laporan-49-korporasi-di-rapat-reguler/
30. http://jikalahari.or.id/kabar/rilis/kpk-segera-tetapkan-20-korporasi-sebagai-tersangka-korupsi-kehutanan-riau/
31. http://rct.or.id/index.php/korupsi/kasus-gulat-manurung/289-divonis-3-tahun-gulat-harus-dipecat-dari-universitas-riau
32. http://rct.or.id/index.php/korupsi/kasus-annas-maamun/342-annas-mamun-banding-surya-darmadi-lolos-dari-jerat-hu-
kum
33. Rapat khusus dihadiri empat propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau
34. Dr A Sonny Keraf dalam Filsafat Lingkungan Hidup
35. http://jikalahari.or.id/kabar/berita/dprd-riau-harus-menolak-draft-rtrwp-riau-karena-berpihak-pada-korporasi-ndus-
tri-hti-sawit-dan-cukong/
36. rilis APRIL: APRILs Sustainable Forest Management Policy, 28 Januari 2014
37. http://agaranews.com/index.php/2015/09/27/menteri-siti-jatuhkan-sanksi-buat-22-perusahaanpembakar-hutan/
38. http://jikalahari.or.id/kabar/berita/satu-pelanggaran-yang-dirancang-sebelum-forest-conservation-policy-appsmg-diluncur-
kan-ke-publik/
39. http://www.eyesontheforest.or.id/?page=content&cid=5
40. Rilis Tim Pansus DPRD Kab. Bengkalis.
41. https://www.merdeka.com/uang/tak-sepaham-greenpeace-putus-kerja-sama-dengan-april.html
42. https://www.theguardian.com/sustainable-business/2016/dec/16/wwf-greenpeace-april-indonesia-peat-forest-ca-
nal-pulp-paper-industry
43. http://jikalahari.or.id/kabar/bersama-masyarakat-menggalang-dukungan-dunia-internasional/
44. file:///D:/CAT%202016/Gubernur%20Riau%20Bentuk%20Tim%20Restorasi%20Gambut.htm
45. http://www.eyesontheforest.or.id/attach/Minister_E_and_F_Letter_number_%20S.494_2015.pdf
46. http://jikalahari.or.id/kabar/berita/hentikan-secara-permanen-pembukaan-lahan-gambut-pt-rapp-bukan-hanya-sementara/
47. Hal 252-253 Anotasi UU 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, terbitan ICEL, edisi
pertama April 2014