Anda di halaman 1dari 33

KARAKTERISTIK SENSOR

Dwi Sudarno Putra, ST, MT.


Fokus Bahasan
Transfer Function
Full-Scale Input
(Span)
Full-Scale Output
Akurasi
Kalibrasi
Hysteresis
Saturation
Repeatability Eror
Deadband
Resolution
Sifat Khusus
Impedansi Output
Format Keluaran
Eksitasi
Karakteristik dinamis
Faktor Lingkungan
Reliability
Karakteristik Aplikasi
Ketidakpastian
Transfer Function
Stimulus biasanya tidak berbetuk
elektris, sehingga dari input menuju
output akan terjadi proses perubahan
energi
Transfer Function
Sehingga di dalam sebuah sensor
antara Input (stimulus) dan Output
(respon) memiliki hubungan
matematis
Jika Output adalah S dan input
stimulusnya adalah s, maka dapat
dituliskan S=f(s)
Transfer Function
Contoh : Representasi grafis
hubungan S dan s pada sebuah
Thermo anemoneter






Grafik (a)Transfer Function dan Grafik (b) invers transfer
function
Transfer Function
Bagaimana cara mendapatkan
Transfer Function?
1. Mathematical Model
2. Functional Approximations
3. Polynomial Approximations
4. Linear Piecewise Approximation
5. Spline Interpolation
6. Multidimensional Transfer Functions






Full-Scale Input (Span)
Span
merepresentasikan
nilai maksimum
stimulus yang
dapat diberikan
kepada sensor
tanpa
mempegaruhi
akurasi sensor

Full-Scale Output
FSO adalah
perbedaan aljabar
antara keluaran
sinyal elektrik yang
diukur dengan
masukan stimulus
maksimum dan
masukan stimulus
terendah
Akurasi
Akurasi adalah seberapa tepat nilai
stimulus dapat direpresentasikan.
Dalam kontek akurasi nilai yang
sebeneranya dihitung adalah
ketidakakuratan
Ketidakakuratan (inaccuracy)
adalah nilai deviasi (penyimpangan)
terjauh yang dihasilkan oleh sensor
dibandingkan dengan nilai ideal
atau nilai sebenarnya dari masukan
stimulus


Akurasi
Ilustrasi
Sensor perpindahan linear menghasilkan output
(S) nilai 1 mV (milivolt) setiap stimulus (s)
perpindahan sejauh 1 mm (milimeter), maka
idealnya akan memiliki grafik transfer function
berbentuk garis dengan kemiringan (sensitifitas) B
= 1mV/1mm
Namun pada prakteknya ketika diberikan s =
10mm ternyata menghasilkan S=10.5 mV.
Dengan fungsi invers maka didapatkan stimulus
seharusnya adalah sx = S/B = 10.5
mV/1(mV/mm)=10.5 mm
Kemudian kita bandingkan dengan nilai aktual
diperoleh adanya kesalahan perkiraan
perpindahan oleh sensor yaitu sebesar sx s =
0.5 mm disebut sebagai kesalahan
penyimpangan atau eror
Akurasi
Ilustrasi
Sehinga bisa dikatakan bahwa dalam 10mm
ketidakakuratan sensor adalah 0.5mm atau bisa
dikatakan bahwa ketidak akuratan sensor sebesar
0.5/10 = 5 %
Hal ini memungkinkan adanya eror lebih besar
ketika pergeserannya semakin jauh
Jika eksperimen dilakukan berulang dan
hasilnya tetap saja memberikan eror 5 %
maka boleh disebut bahwa sensor memiliki
eror sistematis sebesar 5% setiap 10mm span
Pada kenyataannya eror sistematis yang
demikian tidak ada, yang ada eror sistematis
adalah nilai rata-rata dari beberapa kali
eksperimen
Akurasi
Inacuracy bisa
disebabkan :
Variasi material
Kualitas pekerjaan
Kesalahan desain
Toleransi dalam manufaktur,
dll
Inacuracy tetaplah tidak
boleh melebihi batasan
akurasi tertentu

Akurasi
Inacuracy bisa
disebabkan :
Variasi material
Kualitas pekerjaan
Kesalahan desain
Toleransi dalam manufaktur,
dll
Inacuracy tetaplah tidak
boleh melebihi batasan
akurasi tertentu

Calibration
Adalah proses verifikasi bahwa suatu
akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya.
Calibration Error
Adalah toleransi ketidakakuratan yang diijinkan
oleh (pabrik) pembuat sensor yang bersifat
sistemik
Kalibrasi eror ini dapat ditambahkan dengan
porsi yang sama untuk semua kondisi ataupun
berbeda bergantung tipe erornya
Hysteresis Eror
Adalah pergeseran output sensor pada kondisi
(titik) sinyal masukan tertentu yang dicapai dari
arah yang berlawanan
Penyebab :
Bentuk geometri desain
Friction (gesekan)
Perubahan struktur material
Saturation Eror
Adalah kejenuhan, kondisi dimana output
sensor tidak lagi mampu memberikan nilai
seperti yang
Repeatability Eror
Adalah ketidakmampuan sensor untuk
memberikan nilai yang sama pada kondisi
(penyensoran) yang sama
Penyebab :
Derau panas
Plastisitas Material
Build up charge, dll
Dead Band
Adalah ketidakmampuan sensor ketika bekerja
dalam range input tertentu
Resolution
Adalah tingkat kenaikan stimulus terkecil yang
masih bisa dirasakan sensor

Special Properties
Properties tertentu kadang dibutuhkan pada
beberapa sensor,
misal pada light detector yang sensitif pada
bandwidth optik tertentu sehingga diperlukan
spesifikasi tertentu guna medapatkan respon
spktral mereka

Output Impedance
Impedansi keluaran



Penting untuk diketahui agar keterhubungan
sensor dan rangkaian elektronik bisa dilakukan
dengan lebih baik
Untuk a, Zout dibuat sekecil mungkin agar
tegangan yang masuk ke rangkaian besar

Output Format
Adalah bentuk karakteristik dari sinyal yang
dihasilkan oleh sensor. Baik sensor itu sendiri
maupun hasil kolaborasi sensor dan
rangkaiannya
Karakteristik yang dimaksud bisa berupa
tegangan, arus, beban, frekuensi, amplitudo,
pase, polaritas, bentuk sinyal, waktu tunda,
kode digital
Eksitasi
Adalah sinyal elektrik yang diperlukan untuk
mengoperasikan sebuah sensor aktif
Eksitasi dapat berupa tegangan dan atau arus
tertentu
Kesalahan dalam memberikan sinyal eksitasi
akan mengganggu transfer funtion yang berarti
akan menimpulkan kesalahan juga pada
outputnya
Dynamic Characteristic
Untuk beberapa hal, sensor digunakan dalam
kondisi yang berubah secara drastis,
sedangkan respon yang diberikan terkadang
lambat/kurang bisa mengikuti perubahan
(karena sensor ataupun penghubung dengan
stimulus) sehingga sensor akan memiliki
sebuah karakteristik yang tergantung dengan
waktu (time dipendent characteristic) hal inilah
yang disebut sebagai Karakteristik dinamis
Banyak terjadi di sistem kendali seperti pada
saat fase pemanasan/persiapan sebuah sistem

Dynamic Characteristic
Environmental Factor
Faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
sensor salah satunya adalah fator lingkungan
Tempat penyimpanan
Perubahan ekstrim lingkungan
Reliability
Adalah kemampuan sensor untuk melakukan
fungsinya pada kondisi dan waktu tertentu
Realibility menggambarkan kemungkinan
piranti sensor dapat beroperasi setelah berapa
lama atau setelah berapa kali pemakaian
Aplication Characteristic
Adalah karakteristik mengenai di mana sebuah
sensor akan diaplikasikan
Semakin penting dan khusus aplikasi yang
dibuat maka biasanya akan memerlukan
sensor dengan kualitas tinggi (harga mahal)

Aplication Characteristic
Adalah karakteristik mengenai di mana sebuah
sensor akan diaplikasikan
Semakin penting dan khusus aplikasi yang
dibuat maka biasanya akan memerlukan
sensor dengan kualitas tinggi dengan
konsekuensi harga juga tinggi

Uncertainty
Di dunia ini tidak ada sesuatu yang sempurna
termasuk dalam sensor
Lama pemakaian, kondisi lingkungan,
kesalahan manusia, komponen yang terlibat
dan faktor lainnya sangat bisa mempengaruhi
kinerja sensor dalm hal ini adalah merubah
sinyal outputnya (meski sangat kecil)
Uncertainty
Di dunia ini tidak ada sesuatu yang sempurna
termasuk dalam sensor
Semua yang telah diketahui adalah kira-kira
mulai dari pemodelan sensor hingga proses
manufakturnya
Oleh International Committee for Weights
and Measures (CIPM) membagi uncertainty
dalam 2 tipe
Tipe A
Tipe B
END

Anda mungkin juga menyukai