Anda di halaman 1dari 78

Management Functions

Planning & Forecasting

Managing Technology

Managing Your
Engineering Career

Research

Ethics

Design

Career

Planning Production

Diversity

Managing Production

Time management

Leading

Marketing

Global

Controlling

Project Management

Decision Making
Organizing
Human Aspect Org.

Enjinering dan Manajemen


Enjinering
Enjinering adalah suatu perangkat yang
memungkinkan manusia untu merealisasikan
apa yang diimpikannya menjadi sesuatu yang nyata.
Enjinir adalah orang yang memiliki kemampuan
seni mengelola penerapan sains dan matematik.
Tugas seorang enjinir
Menempati posisi penelitian enjiniring, disain
enjinering , dan berbagai aktifitas
penunjang disain termasuk enjiniring untuk
keandalan dan pemeliharaan, manufaktur,
dan fungsi pengawasan kualitas.

Enjinering dan Manajemen


Manajemen
Manajemen adalah suatu usaha untuk membuat
orang- orang bekerja bersama sama untuk mencapai
suatu sasaran dan tujuan dengan menggunakan
sumber daya yang ada secara efisien dan efektif.

Siklus kegiatan manajemen terdiri dari merencanakan


(Planning), mengorganisir (Organizing), memilih
pegawai (Staffing), memimpin (Leading) atau
mengarahkan (Directing), dan mengendalikan
(Controlling) organisasi untuk mencapai tujuan
bersama.

Tingkatan Manajemen:
1. Manajemen atas (Top Level of Management)
Terdiri dari dewan direksi (board of directors/BOD), chief executive/
managing director.
Manajemen atas adalah sumber kekuasaan yang mengelola
sasaran dan kebijakan untuk perusahaan. Waktunya lebih banyak
digunakan untuk perencanaan dan kordinasi antar fungsi.
2. Manajemen Menengah (Middle Level of Management)
Untuk organisasi manajer cabang atau manajer departemen yang
langsung bertanggung jawab kepada top manajemen, tetapi pada
perusahaan besar bisa ada lebih dari satu lapis manajer
menengah.
Mereka menjalankan rencana dari organisasi atas dasar kebijakan
dan arahan dari manajemen atas.
3. Manajer tingkat bawah (Lower Level of Management)
Manajemen tingkat bawah kadang kadang disebut supervior
atau manajemen tingkat operasional terdiri dari supervisor,
foreman, kepala bagian, superintendent dll. Mereka umumnya
masih bekerja berdasarkan pengarahan dan pengendalian.

Kecakapan Manajerial (Managerial Skills)


Kecakapan teknis (technical skill)
Adalah Pengetahuan dan kemampuan khusus yang diperlukan seperti
matematik, enjinering, sains atau komputer yang terkait dengan pekerjaan.
Saat ini di Indonesia juga telah diberlakukan undang undang
misalnya UU 30 tahun 2009 yang mengatur bahwa setiap pekerjaan listrik
harus dilaksanakan oleh para pekerja yang telah memiliki sertifikasi
kompetensi teknik terkait dengan bidang pekerjaannya.
Kecakapan hubungan manusia (Interpersonal Skills)
Adalah kecakapan untuk berhubungan dengan sesama manusia dalam
kehidupan sehari hari seperti berkomunikasi dan berinteraksi baik secara
individu maupun kelompok.
Kecakapan ini juga termasuk kemampuan kita untuk mendengar dan
mengerti perkataan orang dan juga kemampuan untuk memecahkan
masalah, mengambil keputusan, dan juga kemampuan seseorang mengelola
stress. Mereka yang memiliki kecakapan ini biasanya lebih berhasil dalam
kehidupan pribadi dan profesinya, dan umumnya lebih tenang dan percaya
diri dalam menghadapi masalah serta memiliki daya tarik karismatik.
Kecakapan Konseptual (Conceptual skills)
Adalah kemampuan untuk berfikir kreatif, menganalisis dan mengerti ide-ide
yang rumit dan abstrak.

Skills Required versus Management


Lowest

Middle

Technical Skills

Interpersonal Skills

Conceptual Skills

Managerial Level

Top

Peran Manajerial: Apa Pekerjaan Manajer?


Peranan hubungan sesama manusia (Interpersonal roles ) yang
dilihat dari arah hubungannya bisa dibagi dalam tiga jenis peran
Sebagai sosok tampilan kepala (The figurehead role)
Sebagai pemimpin (The leader role)
Sebagai perwakilan (The liasion role)
Peranan informatif (Informative Role) yang juga dibagi menjadi tiga
yaitu:
Melakukan monitoring
Menyebarkan informasi (The disseminator role)
Sebagai juru bicara (The spokesman/spokesperson role)
Peranan pengambil keputusan (Decisional roles)
Sebagai wiraswasta (The entrepreneurial role)
Menangani permasalahan (The disturbance handler role)
Mengalokasikan sumber daya (The resources allocator role)
Melakukan negosiasi (The negotiator role)

Siklus dan Fungsi Manager

FUNGSI MANAJEMEN TEKNOLOGI


Pembuatan Keputusan adalah suatu bagian penting dari
Perencanaan, ini salah satu fungsi Manajemen Teknologi.
Pembuatan Keputusan dan Pemecahan Masalah digunakan dalam
semua fungsi Manejemen.
Linear programming
Linear programming atau programa linier adalah suatu proses untuk
mencari nilai tertinggi dari suatu kondisi yang ditentukan oleh berbagai
persamaan linier yang menggambarkan suatu situasi. Contoh umum
adalah menghitung berapa banyak produksi tertinggi bila jumlah buruh
dan jumlah bahan terbatas

Contoh 1
Hitunglah nilai maksimal dan minimal dari z = 3x + 4y yang dibatasi
oleh constraint berikut:

Bidang yang dibatasi oleh ke tiga garis tersebut merupakan


feasibility region. Dan formula "z = 3x + 4y" adalah
optimization equation. Selanjutnya kita akan menentukan
kordinat (x, y) yaitu titik sudut dari feasibility region yang
menghasilkan nilai z terkecil dan terbesar .
Langkah pertama adalah merubah ketidak samaan agar
memudahkan membuat grafik sbb:

Untuk menemukan titik titik sudut yang tidak selalu dapat jelas dilihat
pada grafik , kita harus membuat pasangan garis yang dapat
membentuk sistim persamaan linier yang akan diselesaikan sebagai
berikut:

Alat untuk Pengambilan Keputusan


Linier Programing.
Salah satu teknik umum untuk pengambilan keputusan dengan kepastian
(Certainly) dikenal dengan nama Linier, model ini menggunakan Fungsi
Mathematika dengan beberapa Variable.
Sebagai Contoh 2 : Sebuah Pabrik memproduksi 2 jenis barang, barang X
dan Barang Y. Bila kita dapat merealisasikan keuntungan $10 untuk barang
X dan $14 untuk barang Y. Berapa jumlah barang X dan barang Y yang
harus di produksi untuk mendapatkan keuntungan P maksimal ?

Jawaban :
Pmax. = 10 x + 14 y
Constrain

3 x + 2 y 120 x = 0 y = 60 , y = 0 x = 40
x + 2 y 80 x = 0 y = 40 , y = 0 x = 80
2 x + 0 = 40 x = 40/2 = 20
x + 2 y = 80 20 + 2 y = 80 2 y = 80 - 20
y = 60/2 = 30

Figure 4-1 Linier Program example : Isotrofit Line


80
70

Isoprofit line
P = 10 x + 14 y

Units of Product y

60
50
40
P = 700
30
P = 620

20

10

P = 350

10

20

30

40

Units of Product x

50

60

70

80

90

Figure 4-1 Linier Program example : Constraint and Solution


80
70
Constraint I
3 x + 2 y 120

Units of Product y

60
50

Maximum Profit Point


within Constraint
(20,30)

40

30
20

P = 620

Constraint 2
x + 2 y 80

10

10

20

30

40

Units of Product x

50

60

70

80

90

KONSEP EKONOMI
Kondisi Dasar Ekonomi Manusia
Salah satu kondisi dasar manusia adalah adanya keinginan (want).
Keinginan yang paling mendasar ialah (secara bertahap): Makan,
kemudian Air, untuk mandi kemudian Pakaian (sandang),
kemudian Rumah.
Apabila semua keinginan manusia terpenuhi apakah manusia akan
puas? Ternyata tidak; keinginan akan bertambah dan tidak berakhir.
Tetepi keinginan yang tidak berakhir tersebut akan berkurang juga
dengan adanya kesadaran adanya keinginan-keinginan yang bakal
tidak bisa dicapai. Keinginan yang bisa dicapai disebut dengan
permintaan (demand). Demand untuk sesuatu barang atau jasa
(komoditi=commodity) ialah jumlah barang atau jasa yang akan habis
terbeli oleh pembeli pada suatu harga tertentu (habis terbeli artinya
tidak sisa dan tidak kurang).
Dengan adanya kesadaran yang mengurangi atau menambah
demand tersebut di atas dapat disimpulkan: bila harga naik demand
akan berkurang dan bila harga turun demand akan naik.

Hukum Permintaan, Suplai Dan Harga


(Demand, Supply And Price)

Gambar 1-1

Perhatikan gambar 1-1 :


1) Permintaan (demand) akan meningkat (kurva D-D) bila
harga murah sebaliknya permintaaan akan berkurang bila
harga naik. Bila harga lebih mahal ada kecenderungan
pemakaian lebih hemat atau dengan kata lain permintaan
menurun. Sebaliknya bila harga lebih murah ada
kecenderungan pemakaian lebih banyak, kemungkinan lebih
boros dan tidak efisien; dengan demikian permintaan
bertambah.
2) Sebaliknya suplai akan berkurang (kurva S-S) bila harga
turun dan suplai akan bertambah bila harga naik.
Titik E ialah titik keseimbangan antara permintaan dan
suplai pada harga tertentu ( harga yang seimbang), kondisi
ini digambarkan dengan kurva D-D dengan kurva S-S
berpotongan. Pada harga ini tidak ada kekurangan untuk
setiap pembeli selalu ada barang; demikian pula tidak ada
kelebihan barang, barang selalu habis terjual.

Gambar 1.2

Gambar 1-2 menggambarkan apabila karena sesuatu sebab permintaan


bertambah.
1)

Penambahan permintaan digambarkan dengan kurva D1-D1 yang


diatas kurva D-D
2) Suplai tidak dapat segera mengikuti pertambahan permintaan ini
karena penjual harus meningkatkan produksinya misalkan dengan
menambah persedian bahan baku malah bahkan bisa harus
menambah kemampuan produksinya. Lebih lebih bila harus
membangun pabrik baru untuk menambah kemampuan
produksinya; akan memakan waktu yang cukup lama. Karenanya
terjadi kekurangan suplai yang mengakibatkan harga naik H1 menjadi
H3 pada jumlah suplai yang sama yakni S1. Hal ini menyebabkan laba
yang meningkat bagi penjual.
3) Laba merupakan daya tarik untuk meningkatkan penjualan
(produksi) artinya meningkatkan suplai
4) Bila suplai bertambah harga akan turun sehingga peningkatan
penjualan produksi dan penurunan harga tersebut akan mencapai
titik seimbang H2 dengan jumlah S2 dan harga H2. S2 adalah jumlah
pemintaan = jumlah penyediaan.

Hubungan antara demand, supply and price telah dikaji dengan


digambar 1-1 dan gambar 1-2 tersebut diatas dan dapat
menghasilkan konsep-konsep lanjutan seperti dibawah ini :

1) Bila harga suatu barang turun, jumlah permintaan akan bertambah


2) Bila harga suatu barang naik jumlah suplai bertambah
3) Harga akan menyesuaikan sedemikian hingga jumlah permintaan
akan sama dengan suplai.
4) Suplai yang bertambah akan menurunkan harga dan
mengakibatkan meningkatnya permintaan
5) Suplai yang berkurang akan menaikan harga dan mengakibatkan
menurunnya permintaan
6) Permintaan yang berkurang akan menurukan harga dan
mengakibatkan menurunya suplai
7) Permintaan yang bertambah akan menaikkan harga dan
mengakibatkan meningkatnya suplai.

DOKUMEN KEUANGAN
Macam Dokumen Keuangan
Dokumen keuangan bisa sebagai laporan bisa juga sebagai
rencana,.
Ada empat dokumen keuangan:
1) Perkembangan fisik
2) Neraca,
3) Rugi-laba dan
4) Arus kas

Istilah Akunting
Dibawah ini beberapa istilah akunting yang sering digunakan . Yang dalam
kurung ialah padanan bahasa inggris, padanan bahasa Indonesia tidak dalam
kurung, sesudah tanda adalah penjelasan.
Aktiva, aset (assets) terdiri dari :
1. Aktiva lancar (current assets), terdiri dari :
Tunai, kas dan bank (cash), baik yang dalam kas maupun yang dalam bank.
Surat berharga (securites) dari pemerintah, surat berharga pada investasi
jangka pendek (jadi cepat jadi uang).
Tanda terima hasil penjualan produksi perusahaan (Notes receivable from
sale of the company's product)-piutang
Tanda terima barang (notes receivable) sebagai hasil penjualan produksi
perusahaan piutang.
Piutang (accounts receivable) sebagai hasil penjualan produksi perusahaan
yang belum bayar dikurangi piutang ragu-ragu.
Persedian yang terdiri dari :
Persediaan barang jadi yang siap jual
Barang yang dalam proses menjadi barang jadi
Bahan baku untuk diproduksi (termasuk bahan bakar pembangkit yang
diperlukan untuk produksi)
Bahan yang diperlukan untuk perawatan mesin tetapi umurnya kurang dari
satu tahun (cosumables) , contoh: majun, filter minyak, filter udara
Pembayaran dimuka untuk pembelian bahan baku

2. Aktiva tetap (fixed assets, harta), adalah aktiva yang tidak berubah selama
proses produksi , kecuali berkurang dengan penyusutannya. Untuk memiliki
barang yang dinamakan harga, perusahaan harus memiliki secara sah, misal
ada kwitansi pembeliaan, dokumen serah terima, kesaksian notaris, dan terdiri
dari:
a) Tanah
b) Bangunan pabrik, kantor dan lain sebaganya
c) Mesin mesin dalam pabrik. Suku cadang untuk mesin-mesin tersebut yang
diperlukan untuk perawatan dan umurnya lebih dari satu tahun.
d) Perlengkapan kantor, mebel kantor
e) Mobil, truck, peralatan bengkel, tempat abu rokok dan lain sebagainya.
Khusus untuk kelompok ini perlu diperhatikan barang-barang yang
disusutkan dalam waktu satu tahun saja.
f) Harta: Wujud dan Tak berwujud. Secara umum harta adalah segala sesuatu
yang secara sah dimiliki perusahaan, baik barang yang berwujud (tangible)
maupun tidak berwujud (intangible). Harta berwujud: Tanah, bangunan,
mesin pabrik, kendaraan, bahan baku, barang jadi, sekuritas (surat berharga).
Harta tak berwujud antara lain: Asuransi, piutang, perangkat lunak, hak cipta.
Perlu diperhatikan bahwa dalam kelompok aktiva tetap juga ada:
1. Pekerjaan dalam pelaksanaan
2. Penyusutan

Apabila kita melihat gudang satu perusahaan kemungkinan


terdapat barang-barang yang dapat dikelompokan dalam tiga
golongan:
1. Persediaan bahan baku dan barang untuk keperluan
pengoperasian dan pemeliharan mesin-mesin. Barang-barang
ini bisa disebut modal kerja, contoh: minyak disel, kulit
untuk bahan baku sepatu dipabrik sepatu, majun untuk
membersihkan mesin. Barangbarang ini termasuk aktiva lancar.
2. Persedian barang jadi untuk dijual. Barang barang ini juga
termasuk modal kerja, contoh: sepatu dipabrik sepatu.
Khusus perusahaan listrik tidak ada perbedaan barang jadi,
karena listrik dapat disimpan harus langsung dijual. Barang
barang ini termasuk aktiva lancar.
3. Persediaan bahan untuk pembangunan gedung, pabrik. Nilai
barang ini tidak dimasukan dalam persediaan tetapi dalam
PDP (Pekerjaan Dalam Pelaksanaan)

Kewajiban dan modal sendiri:


Kewajiban dibagi menjadi 3:
1. Kewajiban Lancar,
2. Kewajiban jangka panjang dan
3. Modal Sendiri
Kewajiban lancar pada dasarnya bersifat jangka pendek,
dapat dibayar dalam jangka satu tahun biasanya dibayar
dari harta lancar.
Kewajiban jangka panjang memiliki jangka waktu lebih
lama, satu tahun lebih.
Modal sendiri menunjukkan nilai dari perusahaan setelah
seluruh kewajiban dikurangi kewajiban lancar dan
kewajiban jangka panjang.
Modal sendiri juga disebut kapitalisasi (capital surplus.

Metode Akuntansi
Ada dua metode : metode kas dan metode akrual
Metode yang digunakan harus salah satu, tidak dapat
digabungkan.
Dalam metode kas, hanya diperlihatkan semua transaksi
yang sudah selesai yaitu perusahan membayar dengan
tunai barang atau jasa yang dibeli, atau perusahaan
sudah menerima pembayaran tunai atas barang atau
jasa yang dijual.
Dalam metode akrual, pendapatan dan biaya
ditunjukkan pada saat terjadi, terlepas sudah dibayar
atau belum. Prinsip penting yang mendasari metode
akrual adalah prinsip kesesuaian (matching principle)

PENYUSUTAN
Selama perkembanagn manajemen pengertian dan definisi
penyusutan berkembang dan berubah.
Pengertian lama : Penyusutan ialah hilangnya nilai harta
(aset, bangunan, pabrik, mobil dan lainnya selama
penggunaannya).
Pengertian kemudian : Penyusutan ialah sarana
pembukuan untuk mendistribusikan biaya harta yang dapat
digunakan lebih dari satu/tahun pada tiap-tiap tahun
pembukuan umur harta tersebut.
Pengertian mutakhir : penyusutan ialah sarana
Pemerintah (kantor Pajak) untuk mendistribusikan biaya
harta yang dapat digunakan lebih dari satu tahun pada
tiap-tiap tahun
pembukuan umur harta tersebut sehingga dapat dihitung
laba.

Latar Belakang Ketentuan Penyusutan Dan


Ketentuan Pemerintah RI.
Apabila kita punya harapan bahwa usaha tersebut
akan mendapatkan laba. Apabila laba, pemerintah
berkepentingan untuk memungut pajak pada laba
tersebut. Pemerintah maupun pengusaha memahami
yang dimaksud dengan laba ialah :
Laba = Penghasilan Biaya
Dalam biaya dikelompokkan :
Biaya bahan baku
Biaya mengerjakan bahan baku (buruh borongan)
Biaya lain tidak langsung seperti gaji pimpinan, biaya
tukang sapu kantor, biaya tukang sapu pabrik, biaya
promosi, biaya penjualan dan lain-lain.
Biaya model investasi, contoh seperti harag beli
sebuah taksi yang digunakan untuk usahan tersebut.

Biaya modal investasi : Harta yang diklasifikasikan


sebagai biaya modal investasi maupun memiliki masa
manfaat (umur) lebih dari satu tahun. Dari Keputusan
Mentri Keuangan No. 82/KMK.04/1995 tanggal 7
Februari 1995 (Keputusan Menteri yang pertama ialah
Keputusan Menteri Keuangan No. 961/KMK.04/1983
yang disempurnakan dengan No. 82/KMK.04/1995
tanggal 7 Februari 1995) bisa disampaikan contoh :
Taksi masa manfaat 4 tahun
Mesin dan peralatan tebang kayu, truk kerja,
perangkat telepon masa manfaat 8 tahun
Kapal penumpang masa manfaat 20 tahun
Bangunan permanen 20 tahun
Bangunan semi permanen 20 tahun

Pada keputusan berikutnya dimasukkan komputer dan perlengkapan


lainnya dalam kelompok 4 tahun.
Yang menjadi masalah sekarang ialah bagaimana membebankan
biaya modal investasi ini.
Dari ketentuan pemerintah salah satu cara ialah dengan membagi
rata pada tahun manfaat.
Misal taksi harga 100 juta Rp, umur 4 tahun biaya jadi (100 / 4 = 25
juta) tiap tahun. Biaya ini disebut penyusutan. Ada dua cara yang
dapat dipilih sesuai Keputusan Menteri Keuangan tersebut yakni
penyusutan garis lurus dan penyusutan double declining balance.
Keputusan Menteri Keuangan tersebut bila dibuat rumus :
Garis lurus :

Declining balance

Tambahkan rp. 1,- adalah harga harta yang habis disusutkan masih
mempunyai nilai sehingga tetap tercantum buku harta sehingga tidak
boleh diambil orang.

Teori-Teori Penyusutan
Penyusutan dialokasikan tiap tahun dan besarnya tergantung pada
lima aspek berikut :
1. Harga beli
2. Masa guna atau masa pemanfaatan (periode satu tahun)
3. Nilai sisa (harga penyelamatan)
4. Metode penyusutan aset tersebut dan
5. Tetap pada rambu : P = DN + S, tanpa memperhitungkan inflasi
Berdasarkan kelima aspek tersebut di atas telah banyak disusun
metode penyusunan, antara lain :
1. Nilai sisa sesuai harga pasar
2. Garis lurus
3. Declining balance
4. Double Declining balance
5. Sum-of-the-years digit
6. Sinking fund
7. Machine hour
8. ACRS (Accelerated Cost Recovery System)

Penyusutan Sesuai Harga Pasar


Misal sebuah mobil yang digunakan sebagai taksi, harga
beli Rp. 25 juta, dengan memperhatikan harga jual pada
tiap akhir tahun (kolom 3) dapat dihitung penyusutannya
ialah selisih harga jual tahun sebelumnya dengan harga
jual pada tahun bersangkutan (kolom 5). Nilai buku ialah
selisih antara harag baru (kolom 2) dengan akumulasi
penyusutan (kolom 8) pada tahun yang bersangkutan.
Pada umumnya untuk barang modal investasi yang
sejenis nilai persen harga jualnya kurang lebih akan sama
besarnya, hingga dengan menggunakan statistik
penyusutan dengan metode ini dapat di susun (tabel 4-3).

Analisa Impas
Analisa Impas (atau analisa break even) merupakan alat
yang sangat ampuh untuk menentukan laba; dimana
biaya , jumlah (volume), dan harga satuan saling
berhubungan.
Analisa impas bisa digunakan untuk meramal prestaso
masa datang maupun menganalisa prestasi masa lampau
(prestasi = performance).
Untuk membuat analisa impas, lakukanlah langkahlangkah sebagai berikut:
1. Pisahkan biaya menjadi dua kelompok, yakni:
Biaya variabel dan
Biaya tetap
Adanya biaya yang sulit untuk dimasukkan pada salah
satu kelompok tersebut diatas, telah lebih mendalam dan
masukkan dalam salah satu kelompok. Bila masih sulit,
bagi dua, separuh masuk biaya tetap dan separuh lagi

Contoh yang sulit diklasifikasikan biaya variabel atau biaya


tetap:
Bahan baku yang dibeli persediaan bila suplai terlambat
datangnya.
Bahan bakat dalam bungker untuk persediaan bila ada
gangguan pengangkutan.
2. Masukkan dalam rumus impas, dimana:
Rumus biaya adalah : Ya = aX + b
3. Dan rumus penjualan adalah : Yb =cX
c = harga penjualan per unit produksi [Rupiah per unit]
X = volume penjualan = volume produksi [unit per tahun] atau
[unit/bulan/daya terpasang]
b = biaya tetap selama setahun [Rupiah per tahun] atau
[Rp/bulan/daya terpasang]
a = biaya variabel per unit produksi [Rupiah per unit]
Grafik Ya = a.X + b disebut garis biaya.
Grafik Yb = c.X disebut garis penjualan (c = harga jual tiap unit)
Maka titik potong antara kurva biaya dan kurva penjualan (Ya
dengan Yb) disebut titik impas (titik break even).

Contoh soal No. 1


Sebuah mesin pembangkit, 800kW harga 1000jutaRp dioperasikan dengan
OCC 18% (lihat bab 6).
Bahan bakar solar 0.311 Ltr/kWh, Rp. 600.- perliter
(atau -.311 x 600
= Rp. 186,8/kWh). Listrik dijual dengan harga Rp. 800.- perkWh.
Umur 10 tahun.
Gambar kurva biaya dan penjualan pertahun dengan satuan
a) Rp/tahun
b) Rp/tahun/kW terpasang
c) Kurva Rp/kWh

Biaya 222.5146413 juta Rp/tahun


atau 18.54288678 juta Rp/bulan
atau 0.278143302 juta Rp/tahun/kW terpasang
atau 0.023178608 juta Rp/bulan/kW terpasang
Fungsi biaya Y = 278143,302 + 186,6X satuan Rupiah per tahun/kW
terpasang
Fungsi penjualan Y=800X

Definisi Rawat (Perawatan, Maintenance)


Adalah suatu kegiatan pemeliharaan suatu fasilitas produksi (aktiva
tetap, mesin, harta) atau penggantian bagian-bagian dari fasilitas
tersebut agar kemampuan fasilitas tersebut tetap sesuai dengan
spesifikasinya.
Atau: suatu kegiatan untuk mempertahankan kemampuan suatu
fasilitas produksi.

Sasaran Rawat
Sasaran rawat:
1. Biaya operasi yang minimum pada spesifikasi yang ditetapkan
(minimum operation cost at the specified reliability),
2. Suasana usaha yang serasi dan menyenangkan, terutama bagi
para pelanggan maupun bagi para karyawan.
3. Rawat adalah untuk menghindari agar mesin jangan sampai
"mogok ditengah kegiatan operasi, mogok ditengah kegiatan
operasi akan menambah biaya.

Definisi Keandalan
Keandalan Alat, Keandalan Komponen Atau Keandalan
Sistem: adalah kemungkinan (probability) suatu alat atau
sistem dapat berfungsi dengan baik untuk periode yang
telah ditentukan pada kondisi operasi yang telah
ditentukan.
Keandalan pelayanan adalah kemungkinan (probability)
suatu pelayanan dapat dilaksanakan dengan baik untuk
periode yang telah ditentukan pada kondisi operasi yang
telah ditentukan. Misal sebuah unit pembangkit dalam
satu tahun (8760 jam) dapat beroperasi nonstop tanpa
berhenti baik untuk rawat maupun karena gangguan
(mogok), maka keandalannya satu tahun tersebut adalah
100%.

Istilah Istilah Keandalan


Jam-jam keadaan suatu alat atau sistem:
Perhatikan kurva balok dibawah ini:

JP Jam periode, biasanya satu tahun atau 8760 jam


JKM Jam keluar dari operasi, karena pemeliharaan (planned outage
hours) sesuai rencana (time on planned outage)
JKD Jam keluar darurat dari operasi karena gangguan (mogok, time
on forced outage hours), juga disebut jam perbaikan karena mogok
(time on repair hours)
JS (time available for service) jam sedia. jam-jam mampu beroperasi
tetapi belum tentu beroperasi.

JO Jam operasi. Untuk unit pembangkit definisi lebih


tegas:
Actually operated hours with its breaker closed to the
stationbus. Kadang-kadang dijelaskan jam-jam operasi
dimana unit pembangkit tersebut tidak dapat
beroperasi penuh karena suatu kerusakan, keadaan ini
disebut partial outage
JSTO Jam sedia tapi tidak beroperasi
(JKD)/((JO)+(JKD)) Disebut faktor kerusakan (forced
outage rate, angka keluar)
(JKM)/((JO)+(JKM)) Disebut faktor pemeliharaan

Secara umum proses manajemen dapat dikatakan terdiri dari


kegiatan-kegiatan :
Penetapan/Pencapaian tujuan.
Perencanaan.

Pengorganisasian.
Pengarahan.
Pengendalian

Penetapan tujuan
Penetapan tujuan merupakan tahapan paling awal dari suatu proses
manajemen.Tujuan menentukan arah yang akan ditempuh oleh organisasi.
Adapun efektivitas dari pencapaian tujuan itu selain ditentukan oleh
kemampuan manajemen,juga ditentukan oleh sifat-sifat dari tujuan itu
sendiri.

Tujuan yang baik harus memenuhi sifat-sifat sebagai berikut :


a) Spesifikasi ( S )

: Jelas apa yang ingin dicapai/diperoleh

b) Terukur

: Memiliki ukuran tertentu untuk menentukan

(M)

keberhasilannya
c) Bisa dicapai ( A )

: Memungkinkan untuk dicapai

d) Realistis

(R)

: Bisa dicapai dan bukan sekedar angan-angan

d) Waktu

(T)

: Mempunyai batas waktu sebagai target kapan.


tujuan tersebut harus dapat dicapai

S Specific

A Acheivable

M Measurable

R Realistic

T Timely

Perencanaan (Planning)
- Perencanaan merupakan proses pemilihan informasi dan
pembuatan asumsi-asumsi mengenai keadaan dimasa yang
akan datang, untuk merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu
dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya .

- Adanya perencanaan ini menunjukan bahwa para manajer


memikirkan tujuan dari kegiatannya sebelum melaksanakannya.
Kegiatan para manajer ini biasanya berdasar pada suatu rencana

atau logika dan bukan asal tebak saja.

Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam


menyusun Perencanaan adalah sbb:
a). Mendefinisikan persoalan yang diperkirakan secara jelas dan
baik sesuai dengan Tujuan yang telah ditetapkan.
b). Mengumpulkan informasi yang berkenaan dengan kegiatankegiatan yang mungkin akan terjadi dalam rangka pencapaian
tujuan tersebut.
c). Melakukan analisa terhadap informasi yang telah didapat ,
dikumpulkan dan mengklarifikasikannya atas dasar tingkat
kepentingannya.
d). Menetapkan batasan-batasan perencanaan.
e). Menetapkan alternatif-alternatif rencana.
f). Memilih rencana yg akan dicapai dari alternatif-alternatif yg ada.
g). Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta
penjadwalan perencanaannya.
h). Melakukan pemeriksaan ulang (review) terhadap rencana yang
diusulkan sebelum rencana dilaksanakan.

Planning and Forecasting


Pentingnya Perencanaan
Perencanaan (Planning) merupakan sebuah methode
untuk mengidentifikasi tujuan dan merencanakan
urutan program dan aktifitas dalam mencapai tujuan
tersebut.

AMOS & SARCHET mendefinisikan Perencanaan


(Planning) secara simpel sbb : Keputusan utama
mengenai apa yang harus dilakukan, bagaimana
melaksanakannya, kapan melaksanakannya dan siapa
yang melaksanakannya.
Dari definisi ini Perencanaan (Planning) harus benarbenar akan dilaksanakan.

Planning/Decision-making process
Recognize the
problem or
opportunity
Define problem,
specify premises
and constraints
Gather
information

Formulate value
(decision) model

Formulate/develop
alternatives

Evaluate
alternatives
Follow up and
review effectiveness

Overall mission,
long-range
objectives & strategy

Implement best
alternatives

Strategic Planning (Perencanaan Strategis)


Vision/Mission

Internal ( SW )
-Management
-Marketing
-Technology
-Finances
-Research
-Systems

Aligned toward meeting customer expectations


and within framework of organizations
philosophy

SWOT Analysis
Gap Analysis

External ( OT)
-Customer
-Competition
-New Technologies
-Government Policies

Forecasting

Strategic Issues

Ongoing strategic
Planning, Goals
Objectives, Strategies

Planning Process

Armstrong, J. Scott

Seek (BOD) Commitment

Specify
Objectives

Generate
Strategies

Evaluate
Strategies

Monitor
Results

Contoh Visi & Misi Perusahaan


Vision Eastman Chemical Company
To Be the Worlds Preferred Chemical Company

Visi PT Indonesia Power


Menjadi Perusahaan Publik dengan Kinerja kelas Dunia
dan Bersahabat dengan Lingkungan.
Inilah pandang ke depan Perusahaan Kita, inilah PT Indonesia Power yang
diinginkan, inilah cita-cita Perusahaan.
Untuk merealisasikan Visi tersebut PT Indonesia Power menerjemahkannya
dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang berisi sasaran
strategis, Startegi Utama dan Program Strategis, sbb :

Trust Us for Power Excellence Motto

Contoh Visi & Misi Perusahaan


Mission Microsoft
At Microsoft, we work to help people and businesses
throughout the world realize their full potensial. This is
our mission, Everything we do reflecst this mission and
the values that make it possible
Misi PT Indonesia Power
Melakukan usaha dalam bidang Pembangkitan Tenaga
Listrik serta mengembangkan usaha-usaha lainnya yang
berkaitan, berdasarkan kaidah Industri dan Niaga yang
sehat guna menjamin keberadaan dan Pengembangan
Perusahaan Jangka Panjang.
Alasan keberadaan PT Indonesia Power, yang akan terus mengingatkan kita,
mengapa kita terus mencari jalan untuk menjadi yang terbaik

Diagram RJPP IP
2010 - 2015
3 Value Creation
D1

S1

4 Value Driver D1
D2
S2
R A M *)
Meningkat

Kualitas

6 Strategi Utama

D1
D2

*) Reliability, Availability,
Maintainability

D1 S3
D2
D3
D4

Sasaran Antara
Mempertahankan
dan
meningkatkan
kapasitas dan
kinerja
jangka panjang
untuk
kelangsungan
dan
pertumbuhan
Perusahaan
dengan

LANDASAN
YANG KUAT

D2
Efisiensi
Biaya
Produksi
Meningkat

Efisiensi

D3

Pertumbuhan

D4

Asset
Produktif
Tumbuh

Bisnis
Perush.
Berkembang

S4
D2

D2
D3
D4
D4

S5

S6

Meningkatkan
Tata Kelola
Pembangkit

Implementasi
Life Cycle
Management
(LCM)
Menyiapkan
sumber daya
(SDM,
Organisasi,
Informasi,
Pendanaan)

Meningkatkan
Pemanfaatan
Energi Primer
non BBM
Mengembangka
n Pembangkit
Baru
Mengembangk
an Bisnis Jasa
O&M
62

29 Program Strategis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Penguatan Reliability Management


Penguatan Overhaul Management
Penguatan Supply Chain Managemen
Penguatan Efficiency Management
Penguatan WPC Management
Penguatan Operation Management
Penguatan Performance Managemen
Penguatan Sist. Man. Terpadu
Penguatan Manajemen Risiko
Penyusunan Kebijakan Lingkungan

1.
2.
3.

Penyusunan kebijakan LCM


Penyusunan Master Plan LCM
Implementasi LCM

1.
2.
3.

Implementasi MSDMBK
Internalisasi Nilai nilai IP HaPPPI
Penyelarasan KM dengan Program
Strategis Perusahaan
Organization Alignment dengan

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Best Practice Asset Management


Penetapan kebijakan outsourcing
SDM
Penyelarasan Anak Perusahaan
Reposisi & transformasi UBH
Penyiapan TI Perusahaan
Membangun business intelligent
Penyiapan Pendanaan

1.
2.

Penambahan pasokan gas


Pengamanan pasokan batubara
(waktu, mutu, harga, jumlah)

1.

Transfer aset pembangkit


PDE
Pengembangan Pembangkit
Lain

2.

1.
2.

Pengembangan jasa O&M PDE


Pengembangan jasa O&M non
PDE

VISI DAN MISI

*Misi

Visi
adalah rangkaian kalimat yang
menyatakan

cita-cita

atau

adalah rangkaian kalimat yang


impian

suatu
organisasi yang ingin dicapai di masa

menyatakan tujuan organisasi dan


kegiatan yang dapat dilakukan organisasi
untuk merealisasikan visinya.

depan.

*Visi STT-PLN
Terwujudnya Peguruan Tinggi yang
modern

*Misi STT-PLN
Membentuk Sarjana dan Ahli Madya Teknik
yang Andal dan Memiliki Daya Saing dalam

di Bidang Energi dan Kelistrikan,Mandiri,

Era Globalisasi untuk Membangun Masa

Mampu Berkompetisi dan Unggul.

Depan Indonesia.

*Visi Program Studi Teknik Mesin

*Misi Program Studi Teknik Mesin

Terwujudnya Jurusan Teknik Mesin yang

Membentuk Sarjana Teknik Mesin yang

Modern,Mandiri,Mampu Berkompetisi dan

Andal dan memiliki Daya Saing dalam Era

Unggul di Bidang Teknologi Energi.

Clobalisasi untuk Membangun Masa Depan

Indonesia.

8 Key Results Area Peter Drucker


1. Market Share Makin besar market share kemungkinan
keuntungan semakin besar.
2. Innovation Diperlukan untuk mempertahankan market share
dan effisiensi biaya produksi.
3. Productivity and Quality Productivity akan mengukur produksi
barang dan jasa per unit bahan baku atau Input.
4. Physical and Financial Resources Sumber daya yang ada agar
dioptimalkan.
5. Manage Performance and Development Performance dan
pengembangan Perusahaan sangat menentukan tingkat
keuntungan dan kelangsungan Perusahaan.
6. Worker Performance and Attitute Kemampuan dan attitute
pekerja sangat menentukan keberhasilan produk
7. Profitability Keuntungan akan menentukan kelangsungan dari
Perusahaan.
8. Social Responsibility Disamping mencari keuntungan
Perusahaan juga berkewajiban/bertanggung jawab terhadap
masyarakat sekitarnya.

Forecasting (Prediksi)
Perencanaan yg Effektif biasanya didukung dng Prediksi (Forecasting) yg
mendekati akurat, karena bila Prediksi (Forecasting) jauh melenceng
dapat dipastikan Perencanaan tersebut tidak Effektif (tidak baik).

Methode Forecasting
1. Qualitative Methode, yang dibagi menjadi :
a. Jury of Executive Opinion Methode simpel yang dilakukan
oleh executive suatu Perusahaan dalam menentukan volume
penjualan ke depan misalnya.
b. Sales Force Composite Para anggotanya mengestimasi
penjualan pada areanya masing-masing, sementara Manejer
Regional mengatur/mengkoreksi estimasi ini sesuai dengan
opini yang optimis atau pesimis
c. Users Expectation Dengan menanyakan kebutuhan yang
akan datang kepada masing-masing pengguna (Users)
dengan cara Survey pasar dan Test pasar.
d. Perusahaan dengan Perencanaan yang Effektif akan
mengkombinasikan beberapa variasi Methode untuk
mendapatkan Penjualan ke depan yang terbaik. Estimasi
qulitatif dari Sales Force dan Survey Pelanggan mungkin juga
dibandingkan dengan Quantitatif estimasi dengan
menggunakan Model Regressi menghasilkan Prediksi yg baik.

1. Quantitative Methode, yang dibagi menjadi :


a. Simple Moving Average
n

Fn+1 = 1/n At
t= 1

Contoh : Penjualan Tahun 2008 = 1.600,


Tahun 2007 = 1.200,
Tahun 2006 = 1.300,
Tahun 2005 = 1.100,
maka Prediksi penjualan Tahun 2009 :
F2009 =

1.600 + 1.200 + 1.300 + 1.100


4
= 1.300

1. Quantitative Methode, yang dibagi menjadi :


b. Weighted Moving Average
n

Fn+1 = Wt . At
t=1

Contoh : Penjualan Tahun 2008 = 1.600, W2008 =0,4


Tahun 2007 = 1.200, W2007 =0,3
Tahun 2006 = 1.300, W2006 =0,2
Tahun 2005 = 1.100, W2005 =0,1

Wtotal = 1

maka Prediksi penjualan Tahun 2009 :


F2009 = 0,4 ( 1.600 )+ 0,3 (1.200 ) + 0,2 (1.300 )+ 0,1 (1.100 )

=1.370
Tahun yang paling muda (akhir) diberi bobot lebih besar dibanding
tahun sebelumnya.

1. Quantitative Methode, yang dibagi menjadi :


c. Exponential Smoothing
Rencana tahunan ( Fn+1 ) merupakan penjumlahan dari nilai Forecast
periode berjalan ( Fn ) dengan perkalian Friction dengan selisih
actual ( An ) dan Forecast ( Fn ) .
Fn+1 = Fn + ( An Fn ) = An + ( 1- ) Fn
menggunakan Similar Expressions, akan menjadi :

Fn+1 = An ( 1 ) Fn [ An-1 + ( 1- ) Fn-1 ]


= An + ( 1 ) An-1 + ( 1 ) An-2 + ( 1 ) An-3 + ...
bila : = 0,3
F2007 = 0,3 . A2006 + 0,7 . F2006 = 0,3 . (1.300 ) + 0,7 . (1.100) = 1.160
F2008 = 0,3 . A2007 + 0,7 . F2007 = 0,3 . (1.200 ) + 0,7 . (1.160) = 1.172
F2009 = 0,3 . A2008 + 0,7 . F2008 = 0,3 . (1.600 ) + 0,7 . (1.172) = 1.300,4
Lihat tabel 3-2

1. Quantitative Methode, yang dibagi menjadi :


d. Regression Models
Regression Models adalah suatu model yang digunakan untuk
membangun hubungan tidak hanya Prediksi ke depan tetapi juga
mengidentifikasi penyebab-penyebab dan faktor-faktor ke depan
untuk mendapatkan nilai Prediksi ( Forecast Value).
* Simple Regression Models

D=a+b.I
b=

n ( Di . Ii ) - Ii Di
n ( Ii ) - ( Ii )

a = Di/n - b Ii/n = D - b I

Table 3-2. Exponential Smoothing Calculation


Forecast
Year ( t )

= 0,3

Ft
= 0,6

2005

Act. Value At
1100

2006

1100

1100

1300

2007

1160

1220

1200

2008

1172

1208

1600

2009

1300

1443

Figure 3-3. Simple Regression Model


D

1600

1400

Slope b
x

1200

x
Intercept x

1000

Year

2005

2006

2007

3
2008

4
2009

n
b=

( Di . Ii ) -

( Ii )

- (

Ii

Di
Ii )

4 [(0x1100)+(1x1300)+(2x1200)+(3x1600) ] 6 [(1100+1300+1200+ 1600)]


4[(0)+(1)+(2)+(3)](6)
b =

4 ( 8500 ) 6 ( 5200 )
4 ( 14 ) - ( 6 )

a =

Di/n

= 140

b Ii/n

= 5200/4 - 140 ( 6/4 ) = 1300 140 ( 1,5 ) = 1.090


Forecast Tahun 2009 :

D2009 = a + b I = 1090 + 140 ( 4 ) = 1.650

I = 4

tahun 2009 s/d 2005

Table 3-3. Data for Regression Calculation

DI

1100

1300

1300

1200

2400

1600

4800

5200

8500

14

Mean

1,5

1300

Multiple Regression Models


D = C0 + Ct . Ij + C2/I2 + C3 ( I3 )
Variabel D diasumsikan merupakan fungsi dari
lebih dari satu variabel Ij

Technological Forecasting
SHANNON mengatakan pentingnya Technological Forecasting
disebabkan 3 alasan, yaitu :
1. Technologi diperlukan dan berkembang pada setiap organisasi atau
Perusahaan.
2. Technologi merespon kebutuhan, peluang dan provisi dari sumber
daya.
3. Technologi baru dapat diantisipasi dengan memahami/melakukan
proses Innovasi.

Technologi Forecasting, dibagi menjadi :


1. Normative Beberapa rencana goal kedepan diseleksi dan diproses,
dikembangkan, bekerja daribelakang ke depan dan saat ini
direncanakan untuk mencapai goal tadi.
2. Exploratory Technological Forecasting, merupakan cara yang sama
dengan Delphi Methode.
3. Technological Forecasting lainnya yang biasa digunakan adalah SCurve seperti Figure 3-4.

Technology Performance Parameter

Natural Limits

New Invention
Periode

Technology
Mature Technology
Improv. Periode
Periode
T
I
M
E

1. Invention (Penemuan Baru) dan Innovation (Inovasi).


Penemuan baru dimungkinkan dengan adanya penelitian &
percobaan yang dilakukan di Laboratorium untuk selanjutnya
diPatenkan baik secara individu (perseorangan), Perusahaan
maupun Pemerintah.
Sementara Inovasi biasanya lebih mudah dibandingkan dengan
Invention (Penemuan baru) hal ini dipacu dengan memberikan
hadiah (Reward) bagi yang bisa membuat Inovasi.
2. Entrepreuneurship.
WEBSTERS mendefinisikan Entrepreuneurship adalah Orang
yang mengorganisasi dan memenej suatu bisnis dengan berani
mengambil Risiko dalam mendapatkan suatu Keuntungan (Profit).

3. Managing Technological Change.


Top Manejer harus mampu untuk memenej adanya Perubahan Technologi
dengan cara lebih awal memprediksi dan selanjutnya menselaraskan
dengan Program-program Strategis yang ada di Perusahaan. Sebagai
contoh berkembangnya Technologi Informasi (IT) harus sudah
diantisipasi suatu Perusahaan jauh hari sebelumnya agar tidak tertinggal
dari Perusahaan Pesaing.

4. Regulasi Pemerintah (Goverment Regulation).


Regulasi Pemerintah merupakan salah satu kunci pendorong dalam
Enjiniring Technologi selalu berkembang ke arah yang lebih baik dalam
bidang Lingkungan, Safety dan juga untuk lebih mengeffisiensikan suatu
Proses. Sebagai contoh :
a. Pengukuran Kualitas Air Minum ( Pollutan, Impurity dll.) dan Air
untuk Pelayanan lainnya semakin baik.
b. Teknologi baru dalam bidang Penerbangan teruma mengenai
Safety, Informasi & Control System di pesawat.
c. Global Positioning System (GPS) yang bisa membuat panggilan
sekitar 911 sekaligus dll.

Anda mungkin juga menyukai