Anda di halaman 1dari 11

Konsep teknologi.

Berikut beberapa definisi dari Teknologi menurut para ahli dan juga definisi konsep
menurut para ahli.
Apa itu Teknologi ?, Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa
Perancis yaitu La Teknique yang dapat diartikan dengan Semua proses yang dilaksanakan
dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional. Dalam hal ini yang dimaksudkan
dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep.
WIKIPEDIA ,
Indonesia,
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan
bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi
alat-alat sederhana
English,
Technology is the making, modification, usage, and knowledge of tools, machines,
techniques, crafts, systems, methods of organization, in order to solve a problem, improve a
preexisting solution to a problem, achieve a goal, handle an applied input/output relation or
perform a specific function. It can also refer to the collection of such tools, machinery,
modifications, arrangements and procedures.
2. Jacques ellul ,
teknologi dan teknik memiliki arti yang sama , yakni sutu usaha metode dan cara untuk
meraih suatu hasil yang sudah di standarkan dan di perhitungkan sebelumnya, serta
memiliki effisiensi. ruang lingkup teknik menurut Jacques ellu adalah :
a. teknik bidang ekonomi
b. Teknik bidang oraganisasi
c. Teknik bidang mausiawi
3. Teknologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan industri bangunan,
mesin- mesin dan sebagainya ( Salim, 1985 : 2015).
4. Rogers (dalam Seels, Richey, 1994 : 12) Teknologi adalah suatu rancangan langkah
instrumental untuk memperkecil keraguan mengenai hubungan sebab akibat dalam
mencapai hasil yang diharapkan.
5. Miarso (2007 : 62) teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses
tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk , produk yang dihasilkan tidak
terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu
sistem.
Sedangkan definisi konsep ialah :
Pengertian Konsep menjadi 3 yaitu:
Konsep dapat didefinisikan sebagai suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan
bermakna,
Konsep merupakan suatu pengertian tentang suatu objek,
Konsep adalah produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian
terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan
persepsi terhadap objek/benda). (Woodruft, 1987)
Konsep peta perencanaan untuk masa depan shg bisa dijadikan untuk melangkah ke
depan
Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian
prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau
kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni.
Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains
(science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua
dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains
mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri
dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap
lainnya.
Sedangkan rekayasa, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal
pengetahuan objektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan di bidang
perancangan (termasuk mengenai peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi
mencakup teknik dan peralatan untuk menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas
hasil sains.
DAMPAK TEKNOLOGI

1. Dampak Positif
kita dapat menyelesaikan pekerjaan dengan semakin mudah dibantu perangkat
teknologi yang semakin berkembang dan mudah digunakan.
kita dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan fasilitas e-mail,chat,sampai
komunikasi secara langsung (pembicaraan) sekalipun melalui internet.
munculnya bermacam macam komunitas dari internet itu sendiri.
kita dapat dengan mudah mencari informasi yang kita butuhkan. apalagi dengan
adanya bantuan web search engine seperti google search/yahoo search dsb.
kita dimungkinkan berbelanja melalui media internet.
seiring berkembangnya bahkan internet dapat kita akses di genggaman tangan kita
sendiri yaitu dengan media handphone ini sangat positif karena akses internet dapat
kita lakukan dengan mudahnya serta dengan tarif yang relatif sangat murah

2. Dampak Negatif

munculnya para penipu yang memanfaatkan internet.
munculnya budaya plagiarisme. dengan mudahnya informasi di cetak ulang tanpa
izin dari pemberi informasi atau tanpa menulis sumbernya. hal ini udah biasa kita
sebut 'copast' copy paste.
munculnya pornografi/konten konten dewasa. menurut saya hal ini sangat tidak
masalah dipandang dari segi konten dewasa. namun yang menjadi sisi negatifnya
adalah dengan mudahnya pornografi/konten dewasa diakses anak anak dibawah
umur.
munculnya pencurian dengan mengambil/menghack. mungkin ini merupakan
kesenangan atau kelebihan ilmu si pencuri namun tetap saja pencurian itu tidak
dibenarkan bro.
dengan semakin mudahnya berbelanja lewat internet kita dapat meningkatkan
budaya konsumsi yang menimbulkan sifat boros dan tentu berefek tidak baik untuk
kantong.

Kewirausahaan
1. Pengertian kewirausahaan menurut para ahli:
Definisi atau pengertian kewirausahaan sebenarnya sanggat beragam menurut
beberapa pendapat. Akan tetapi makna dari pengertian kewirausahaan itu tidak jauh
berbeda. Kewirausahaan adalah sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru yang sangat bemilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif,
berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang yang
memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya.
Dari waktu ke waktu, hari ke hari, minggu ke minggu selalu mencari peluang
untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi
tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi semua peluang dapat diperolehnya.
Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan
usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Istilah wirausaha dan
wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak
berbeda.
Dalam mengartikan kewirausahaan terlebih dahulu harus memahami arti dari
wirausaha dan wirausahawan. Oke, mari kita bahas satu persatu beberapa pendapat para
ahli mengenai pengertian kewirausahaan.
Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti
pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan Wirausahawan menurut
Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-
perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa
dalam bentuk : (1) memperkenalkan produk baru, (2) memperkenalkan metode produksi
baru, (3) membuka pasar yang baru (new market), (4) memperoleh sumber pasokan baru
dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
Dari arti wirausaha dan wirausahawan tersebut, maka pengertian kewirausahaan dapat
diartikan sebagai berikut :
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis
(Achmad Sanusi, 1994).
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (ability to create the new and different). (Drucker, 1959).
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.
(Zimmerer, 1996).
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-
up phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997).
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,
serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar. (Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995).
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan,
siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. (Soeparman
Spemahamidjaja, 1977).
Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam
mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. (S. Wijandi, 1988).
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). (Richard
Cantillon, 1973).
Selanjutnya pengertian kewirausahaan menurut Norman M. Scarborough dan Thomas
W. Zimmerer (1993:5) adalah:
An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk
and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying
opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties.
Jadi entrepreneur atau kewirausahaan adalah merupakan proses
menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya
disertai dengan menanggung resiko keuangan, kejiwaan, sosial, dan menerima balas
jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya.
Selain itu, pengertian kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan
peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat,
ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif
kedalam dunia nyata secara kreatif.
Dari beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian
kewirausahaan adalah sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu
yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana
pendukung, fisik, resiko sosial, dan akan menerima reward berupa keuangan dan kepuasan
serta kemandirian personal.
2. Tujuan Kewirausahaan
Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa, apabila sebuah
negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2% dari prosetase keseluruhan penduduk
di negara tersebut menjadi wirausahawan, Indonesia sendiri sampai saat ini menurut
sebuah riset jumlah penduduk yang menjadi wirausaha baru sekitar 0,18%, menurut
informasi yang saya baca di internet hari ini tanggal 5 Maret 2012 jumlahnya telah melonjak
tajam menjadi maka tidaklah mengherankan apabila saat ini, kondisi pereekonomian
Indonesia tertinggal jauh dari negeara tetangga yaitu Singapura yang memiliki prosentase
wirausaha sebesar 7%, Malaysia 5%, China 10%, apalagi jika harus dibandingkan dengan
negara adidaya Amerika Serikat yang hampir 13% penduduknya menjadi wirausahawan.
Maka dari itu, dengan ditumbuh kembangkanya pengetahuan seputar
kewirausahaan, akan membangkitkan semangat masyarakat Indonesia khusunya generasi
muda atau mahasiswa, untuk ikut menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha, tidak
hanya menjadi pencari kerja (job seeking). Dengan dilandasi semangat nasionalisme bahwa
bangsa Indonesia harus mampu bersaing dikancah percaturan perekonomian dunia, maka
akan banyak mahasiswa yang termotivasi untuk meningktakan kualitas dirinya dan
mencetuskan ide-ide kretaif dalam bidang kewirausahaan yang berdaya saing tinggi.
Mengapa dengan semakin banyak wirausahawan disuatu negara akan meningkatkan
daya saing negara tersebut ?, jawabanya saya kira cukup jelas. Pertama, sebuah negara yang
memiliki wirausahawan banyak tentunya akan mendapatkan penghasilan yang besar dari
sektor pajak, atas kegiatan ekonomi yang mereka lakukan, coba bayangkan apabila suatu
negara terlalu banyak pegawai negeri sipil yang kurang atau bahkan tidak produktif, maka
mereka setiap bulan memakan anggaran negara untuk menggaji mereka, namun
sumbangsih mereka pada perekonimian nasional sangat minim baik dari segi pajak maupun
tingkat konsumsi.
Mari kita lihat contoh lainya, dengan semakin banyak penduduk menjadi wirausaha,
maka ekonomi mereka akan mandiri, tidak akan bergantung pada sistem ekonomi kapitalis,
dalam hal ini pemerintah harus pro aktif menyediakan modal bagi para pengusaha agar
benar-benar produktif dengan bunga yang kompetitif, dan tidak menghancurkan pengusaha
maupun pemerintah, hasil keuntungan usaha mereka akan disimpan di bank-bank dalam
negeri, sehingga perputaran uang semakin lancar, dengan hal tersebut modal mereka akan
bertambah sehingga mampu menembus pangsa pasar global, yang nantinya menaikkan
neraca ekspor-impor dan akan menambah devisa negara secara signifakan, maka dengan
hal tersebut sangatlah jelas, bahwa kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting
untuk menaikkan harkat martabat suatu bangsa dikancah internasional.
Selanjutnya ditinjau dari segi GNP (Gross National Product), apabila semakin banyak
uang yang dihasilkan oleh putra-putri bangsa Indonesia, karena berwirausaha maka uang
yang dihasilkan berpeluang semakin besar, berbeda dengan gaji yang nominalnya relatif
tetap. Akan meningkatkan GNP yaitu keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi warga
negara penduduk tersebut dimanapun berada (di dalam dan luar negeri), dengan
meningkatkan GNP ini akan semakin memperkuat ekonomi nasional secara makro, dan
mempercepat roda pembangunan nasional, karena ketersediaan anggaran semakin
meningkat.
Dari beberapa dampak positif kewirausahaan tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan secara
umum meningkatkan harkat dan martabat pribadi wirausahawan serta bangsa dan negara,
dengan pengetahuan tersebut diharapkan akan semakin banyak warga negara Indonesia
khusunya mahasiswa yang terjun dalam dunia usaha, namun perlu diperhatikan dalam
berusaha harus mengedepankan kejujuran, sehingga apa yang dihasilkan dapat bermanfaat
bagi masyarakat luas.
3. Teori Kewirausahaan
Seiring berjalanya waktu, kewirausahaan semakin berkembang, maka lahirlah berbagai
macam teori tentang kewirausahaan, akan coba saya uraikan berbagai teori kewirausahaan,
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Neo Klasik
Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana
manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan
sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel
keputusan. Jadi pendekatan neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai
kewirausahaan. Dalam teori ini kemandirian sangat tidak terlihat, wajar saja, karena ini
memang pada masa lampau dimana belum begitu urgen masalah kemandirian, namun
cukup bisa menjadi teori awal untuk melahirkan teori-teori berikutnya.
b. Kirzerian Entrepreneur
Dalam teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletanya, keseriusanya,
kesungguhanya, untuk swa(mandiri), dalam berusaha, sehingga maju mundurnya suatu
usaha tergantung pada upaya dan keuletan sang pengusaha.
Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang dari sudut
pandang mereka masing-masing, Teori ekonomi memandang bahwa lahirnya wirausaha
disebabkan karena adanya peluang, dan ketidakpastian masa depanlah yang akan
melahirkan peluang untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan keberanian mengambil
peluang, berspekulasi, menata organisasi, dan melahirkan berbagai macam inovasi. Teori
Sosiologi lebih mempelajari tentang, asal-usul budaya dan nilai-nilai sosial disuatu
masyarakat, yang akan berdampak pada kemampuanya menanggapi peluang usaha dan
mengolah usaha, sebagai contoh orang etnis cina dan padang dikenal sebagai orang yang
ulet berusaha, maka fakta dilapangan menunjukkan, bahwa banyak sekali orang cina dan
padang yang meraih kesuksesan dalam berwirausaha. Selanjutnya teori psikologi, menurut
saya teori ini lebih menekankan pada motif individu yang melatarbelakangi dirinya untuk
berwirausaha, apabila sejak kecil ditanamkan untuk berprestasi, maka lebih besar
kemungkinan seorang individu lebih berani dalam menanggapi peluang usaha yang
diperolehnya.
Yang terakhir adalah teori perilaku, bagaimana seorang wirausahawan harus
memiliki kecakapan dalam mengorganisasikan suatu usaha, memanaje keuangan dan hal-
hal terkait, membangun jaringan, dan memasarkan produk, dibutuhkan pribadi yang supel
dan pandai bergaul untuk memajukan suatu usaha.
4. Manfaat Kewirausahaan
Keberhasilan wirausaha dengan kerja keras, teliti dan dalam jangka panjang, akan
memiliki beberapa manfaat secara individu (mikro dan makro).
a. Memperoleh kontrol atas kemampuan diri
Proses mendirikan kegiatan usaha sampai berhasil memerlukan kerja yang
cukup lama dengan risiko yang cukup. Dalam jangka panjang akan terbentuk
kemampuan untuk melakukan kontrol apa yang akan dilakukan dan yang telah
dilakukan serta kemampuan dalam diri wirausaha.
b. Memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan
Banyak wirausaha melakukan pekerjaan atau melakukan bisnis karena melihat
kesempatan yang ada sekarang maupun prospek dimasa depan. Kesempatan yang
yang cukup tinggi, perubahan kehidupan yang sangat cepat mendorong banyak
wirausaha mencoba melakukan bisnis untuk sekedar mengukur kemampuan diri
sendiri, tuntutan kehidupan dan kesempatan melakukan perubahan.
c. Memperoleh manfaat finansial tanpa batas
Walaupun keuntungan finansial kadangkala bukan motivasi utama melakukan
kegiatan usaha, namun keuntungan finansial menjadi faktor penting guna
kelangsungan hidup usaha dan pertumbuhan. Adakalanya pada suatu waktu
keuntungan wirausaha sangat tinggi di atas rata-rata keuntungan jenis usaha yang
sama (rata-rata Industri). Dengan risiko usaha yang harus ditanggung sendiri, wi-
rausaha dalam melakukan kegiatan usaha dengan perencanaan, implementasi yang
cukup hati-hati.
d. Berkontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha
Wirausaha merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan komunitas
masyarakat. Wirausaha pada umumnya memiliki keinginan untuk dihormati, dianggap
sebagai bagian dari kehidupan masyarakat setempat. Pada masa sekarang dan
mendatang kewajiban wirausaha tidak bisa di lepaskan dari perilaku etis serta
tanggungjawab sosial kemasyarakatan sebagai bagian dari kehidupan bisnisnya.
KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

Wirausahawan yang unggul yang mampu menciptakan kreativitas dan inovasi
sebagai dasar untuk hidup, tumbuh dan berkembang umumnya memiliki karakteristik atau
ciri-ciri yang merupakan proses jangka panjang berdasarkan pengalaman dan pendidikan.
Beberapa karakteristik yang melekat pada diri wirausahawan (Zimmerer, and Scarborough,
1998; Kuratko & Hoodgets, 2007) sebagai berikut:
a. Desire for responsibility
Wirausaha yang unggul merasa bertanggungjawab secara pribadi atas hasil usaha
yang dia lakukan. Mereka lebih dapat mengendalikan sumberdaya sumberdaya yang
dimiliki dan menggunakan sumberdaya tersebut untuk mencapai cita-cita. Wirausaha
yang berhasil dalam jangka panjang haruslah memiliki rasa tanggung jawab atas usaha
yang dilakukan. Kemampuan untuk menanggung risiko usaha seperti: risiko keuangan,
risiko teknik adakalanya muncul, sehingga wirausaha harus mampu meminimalkan
risiko.
b. Tolerance for ambiguity
Ketika kegiatan usaha dilakukan, mau-tidak mau harus berhubungan dengan
orang lain, baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok bahan, pemasok barang,
penyalur, masyarakat, maupun aturan legal formal. Wirausaha harus mampu menjaga
dan mempertahankan hubungan baik dengan stakeholder. Keberagaman bagi wirausaha
adalah sesuatu hat yang biasa. Kemampuan untuk menerima keberagaman merupakan
.suatu ciri khas wirausaha guna menjaga kelangsungan hidup bisnis atau perusahaan
dalam jangka panjang.
c. Vision
Wirausaha yang berhasil selalu memiliki cita-cita, tujuan yang jelas kedepan yang
harus dicapai secara terukur. Visi merupakan filosofi, cita-cita dan motivasi mengapa
perusahaan hidup, dan wirausaha akan menterjemahkan ke dalam tujuan, kebijakan,
anggaran, dan prosedur kerja yang jelas. Wirausaha yang tidak jelas visi kedepan ibarat
orang yang berjalan tanpa arah yang jelas, sehingga kecenderungan untuk gagal sangat
tinggi.
d. Tolerance for failurer
Usaha yang berhasil membutuhkan kerja keras, pengorbanan balk waktu biaya
dan tenaga. Wirausaha yang terbiasa dengan kreativitas dan inovasi kadangkala atau
bahkan sering mengalami ketidakberhasilan. Proses yang cukup panjang dalam
mencapai kesuksesan tersebut akan meningkatkan kepribadian toleransi terhadap
kegagalan usaha.
e. Internal locus of control
Didalam diri manusia ada kemampuan untuk mengendalikan diri yang
dipengaruhi oleh internal diri sendiri. Wirausaha yang unggul adalah yang memiliki
kemampuan untuk mengendalikan diri dari dalam dirinya sendiri. Kerasnya tekanan
kehidupan, persaingan binis, perubahan yang begitu cepat dalam dunia bisnis akan
meningkatkan tekanan kejiwaan balk mental, maupun moral dalam kehidupan kesehari-
an. Wirausaha yang mampu mengendalikan dirinya sendiri akan mampu bertahan dalam
dunia bisnis yang makin komplek.
f. Continuous Improvement
Wirausaha yang berhasil selalu bersikap positif, mengangap pengalaman sebagai
sesuatu yang berharga dan melakukan perbaikan terus-menerus. Pengusaha selalu
mencarihal-hal baru yang akan memberikan manfaat balk dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Wirausaha memiliki tenaga, keinginan untuk terlibat dalam petualangan
inovatif yang akan membawa konsekuensi menguntungkan dimasa depan.
g. Preference for moderate risk.
Dalam kehidupan berusaha, wirausaha selalu berhadapan dengan intensitas
risiko. Sifat wirausaha dalam menghadapi resiko dapat digolongkan ke dalam 3 macam
sifat mengambil resiko, yaitu risk seeking (orang yang suka dengan risiko tinggi),
moderat risk (orang yang memiliki sifat suka mengambil risiko sedang), dan risk averse
(orang memiliki sifat suka menghidari risiko) Pada umumnya wirausaha yang berhasil
memiliki kemampuan untuk memilih risiko yang moderate/sedang, di mana ketika
mengambil keputusan memerlukan pertimbangan yang matang, hal ini sejalan dengan
risiko wirausaha yang apabila mengalami kegagalan di tanggung sendiri. Wirausaha akan
melihat sebuah bisnis dengan tingkat pemahaman pribadi yang disesuaikan dengan
perubahan lingkungan (Zimmerer, and Scarborough, 1998)
h. Confidence in their ability to success.
Wirausaha umumnya memiliki keyakinan yang cukup tinggi atas kemampuan diri
untuk berhasil. Mereka memiliki kepercayaan yang tinggi untuk meiakukan banyak hal
dengan balk dan sukses. Mereka cenderung untuk optimis terhadap peluang
keberhasilan dan optimisme, biasanya berdasarkan kenyataan. Tanpa keyakinan
kepercayaan untuk sukses dan mampu menghadapi tantangan akan menurunkan
semangat juang dalam melakukan bisnis.
i. Desire for immediate feedback.
Perkembangan yang begitu cepat dalam kehidupan usaha menunut wirausaha
untuk cepat mengantisipasi perubahan yang terjadi agar mampu bertahan dan
berkembang. Wirausaha pada umumnya memiliki keinginan untuk mendapatkan respon
atau umpan balik terhadap suatu permasalahan. Persaingan yang begitu ketat dalam
dunia usaha menuntut untuk berpikir cerdas, cepat menanggapi perubahan. Wirausaha
memiliki kecenderungan untuk mengetahui sebaik apa ia bekerja dan mencari
pengakuan atas prestasi secara terus-menerus.
j. High energy level
Wirausaha pada umumnya memiliki energi yang cukup tinggi dalam melakukan
kegiatan usaha sejalan dengan risiko yang ia tanggung. Wirausaha memiliki semangat
atau energi yang cukup tinggi dibanding kebanyakan orang. Risiko yang harus
ditanggung sendiri mendorong wirausaha untuk bekerja keras dan dalam jangka waktu
yang cukup lama. Bergairah dan mampu menggunakan daya geraknya, ulet tekun dan
tidak mudah putus asa.
k. Future orientation
Keuntungan usaha yang tidak pasti mendorong wirausaha selalu
melihat peluang, menghargai waktu dan berorientasi kemasa depan. Wirausaha
memiliki kecenderungan melihat apa yang akan dilakukan sekarang dan besuk, tidak
begitu mempersoalkan apa yang telah dilakukan kemarin. Wirausaha yang unggui selalu
berusaha memprediksi perubahan dimasa depan guna meningkatkan kinerja usaha.
l. Skill at organizing
Membangun usaha dari awal memerlukan kemampuan mengorganisasi
sumberdaya yang dimiliki berupa sumber-sumber ekonomi berujud maupun sumber
ekonomi tak berujud untuk mendapat manfaat maksimal. Wirausaha memiliki keahlian
dalam melakukan organisasi balk orang maupun barang. Wirausaha yang unggul ketika
memiliki kemampuan portofolio sumberdaya yang cukup tinggi untuk dapat bertahan
dan berkembang.
m. High Commitment
Memunculkan usaha baru membutuhkan komitmen penuh yang tinggi agar
berhasil. Disiplin dalam bekerja dan pada umumnya wirausaha membenamkan diri
dalam kegiatan tersebut guna keberhasilan cita-citanya. Scarborough, et.all (2006)
mengungkapkan step, langkah terakhir seorang wirausaha untuk meningkatkan
kreativitas pendorong kewirausahaan adalah work, work, work,.
n. Flexibility
Perubahan yang begitu cepat dalam dunia usaha mengharuskan wirausaha untuk
mampu menyesuaikan diri dengan perubahan apabila tetap ingin berhasil. Kemampuan
beradaptasi dengan perubahan lingkungan merupakan modal dasar dalam berusaha,
bertumbuh dan sukses. Fleksibilitas berhubungan dengan kolega seperti; kemampuan
menyesuaikan diri dengan perilaku wirausaha lain, kemampuan bernegosiasi dengan
kolega mencerminkan kompentensi wirausaha yang unggul.

Anda mungkin juga menyukai