Semester 2 Arranged By 2 nd Group in A Class, Consist Of: Asri Al-Ayuri Luni Mei Yulia Rachil SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI Kata parasitos berarti jasad yang mengambil makanan, dan logos berarti ilmu. Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang hidup untuk sementara ataupun tetap di dalam atau pada permukaan organisme lain untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari organisme tersebut. Secara Umum 1. Zooparasit, yaitu parasit yang berupa binatang. 2. Fitoparasit, yaitu parasit yang berupa tumbuh-tumbuhan yang terdiri dari bakteri dan fungi. 3. Spirochaeta. Berdasarkan letaknya 1. Endoparasit, yaitu jenis parasit yang hidup di dalam tubuh hospes. 2. Ektoparasit, yaitu jenis parasit yang hidup di luar/dipermukaan tubuh hospes. 1. Protozoa, protozoa dibagi dalam 4 kelas, yaitu : Sporozoa, Rhizopoda, Flagelata/Mastighopora, dan Ciliata. 2. Helminthes (Helmin atau kelompok cacing), helmintes dan dibagi menjadi 2 kelas super, yaitu : Nemathelmintes, antara lain Nematoda, dan Plathelmintes (Tremathoda dan Cestoda) 3. Fungi/Jamur. 4. Arthropoda, diantaranya yang penting dalam bidang kesehatan, adalah kelas Hexapoda (insekta) yang terdiri dari 7 ordo. GIARDIA LAMBIA
Morfologi : Berbentuk hati, simetris dengan panjang 10- 20 mikro meter. Struktur : Terdapat 4 pasang flagelata, 2 nukleus dengan karyosom sentral yang menonjol dan dua aksostyl (Genelle atau batang penunjang) Patogenesis : Menempel didinding usus bisa menyebabkan iritasi dan peradangan ringan pada mukosa duodenum dan jejenum. Habitat : Saluran pencernaan manusia, yakni di duodenum dan jejunum bagian proksimal dan mikrovili sel epitel. Epidemiologi : Giardiasis lebih sering menyerang anak usia balita dan sekolah dibandingkan orang dewasa. TRICHOMONAS
Morfologi : Trichomonas adalah protzoa flagelata dengan 3-5 flagellata anterior organel lain. Patogenesis : Penularan terjadi melalui hbungan sexual, handuk yang terkontaminasi. Faktor Predisposisi : Penurunan sekresi asam lambung karena malnutrisi, Gastritis, Atrofi, Terapi antasida, Operasi. Habitat : Saluran anus manusia. Epidemiologi : Lebih sering menyerang wanita (Trichomonas vaginalis). Hemoflagellata meliputi 2 genus trypanosoma dan leishmania,Terdapat dua jenis trypsonoma manusia: 1. Trypanosoma afrika yang menyebkan penyakit tidur dan ditularkan oleh lalat tsetse. 2. Trypanosoma amerika yang menyebabkan penyakit chagas dan ditularkan oleh kutu busuk . Hospes : Hospes parasit ini adalah babi dan beberapa spesies kera yang hidup di daerah tropic. Distribusi geografik : Parasit ini ditemukan diseluruh dunia yang beriklim subtropik dan tropic, tetapi frekuensinya rendah. Morfologi : Parasit ini memiliki dua bentuk yaitu bentuk Vegetativ dan bentuk kista. Bentuk vegetative adalah lonjong, besarnya antara 60-70 mikron. Sedangkan Bentuk kista kira- kira 60 mikron lonjong dan berdinding tebal. Bentuk kista hanya mempunyai makronukleus. Patologi : Di selaput lendir usus besar, bentuk vegetative membentuk abses-abses kecil yang kemudian pecah. Epidemologi : Penularan pada manusia terjadi dari tangan ke mulut atau melalui makanan yang terkontaminasi. Semua anggota filum Sporozoa tidak memiliki alat gerak dan bersifat parasit, tubuh terbentuk bulat atau bulat panjang. Perkembangbiakan/siklus hidupnya dapat dibagi atas tiga stadium: Schizogoni: terbentuk secara membelah dan terjadi setelah menginfeksi inang; Sporogoni: pembentukan spora di luar inang dan merupakan stadium efektif; Gamogoni: Tahap pembentukan sel-sel gamet terjadi di dalam tubuh inang perantara atau nyamuk Mikrosporida merupakan anggota filum mikrospora, kumpulan parasit unik yang ditandai dengan spora uniseluller yang berisi filamen polar tubuler seperti gulungan terbuka melalui tempat dimana sporoplasma dikeluarkan secara paksa oleh sel inang. Penularan terutama melalui masuknya spora lewat makanan ataupun air. Jenis infeksinya : Infeksi Okuler, Infeksi Usus, Infeksi yang menyebar. Struktur Klas nematoda terdiri dari bebrapa spesies tidak hanya bersifat parasitik terhadap manusia, namun juga terhadap binatang, tumbuhan baik yang diusahakan maupun liar. Nematoda merupakan organisme yang mempunyai struktur sederhana. Nematoda dewasa tersusun oleh ribuan sel-sel somatik, ratusan sel diantaranya membentuk sistem reproduksi. Tubuh nematoda berupa tabung yang disebut sebagai pseudocoelomate. Ciri 1. Tubuhnya tidak bersegmen. 2. Bentuknya silindris memanjang, kecuali pada beberapa genera yang berjenis kelamin betina. 3. Simetris bilateral. 4. Merupakan binatang yang mempunyai tiga lapisan (triploblastik) atau terdiri dari tiga lapis blastula (lapisan ini terbentuk dan berkembang di dalam telur). 5. Mempunyai rongga tubuh semu. 6. Tubuhnya transparan (dan tidak berwarna). Penggolongan A. Nematoda Intestinalis 1. Ascaris Lumbricoides 2. Tricuris tricuira 3. Oxyuris Vermicularis B. Nematoda jaringan Darah 1. Wucheria banjofti 2. Brugia malayi 3. Manzonella ozardi Cacing dewasa hidup di dalam usus manusia bagian atas, dan melepaskan telurnya di dalam kotoran manusia. Infeksi pada manusia terjadi melalui jalan makanan yang tercemar oleh kotoran yang mengandung telur cacing. Telur yang tertelan akan mengeluarkan larva. Larva ini akan menembus dinding usus masuk ke aliran darah yang akhirnya sampai ke paru paru lalu akan dibatukan keluar dan ditelan kembali ke usus. Penyakit yang timbul dari infeksi ini antara lain anemia, obstruksi saluran empedu, radang pankreas dan usus buntu. Cacing dewasa akan tinggal di usus besar. Cacing betina yang akan bertelur meninggalkan usus besar menuju anus yang merupakan tempat bertelur yang paling ideal. Saat inilah si anak akan menangis karena lubang anusnya gatal. Secara kasat mata, cacing ini akan terlihat sebesar parutan kelapa disekitar lubang anus. Transmisi cacing ini seperti halnya cacing perut masuk langsung melalui mulut baik dengan perantara makanan maupun dimasukan secara tidak sengaja oleh penderita yang habis menggaruk lubang anusnya yang gatal. Cacing dewasa akan tinggal di usus bagian bawah dan melepaskan telurnya ke luar tubuh manusia bersama kotoran. Telur yang tertelan selanjutnya akan menetas di dalam usus halus dan hidup sampai dewasa disana. Gejala yang timbul pada penderita cacing cambuk antara lain nyeri abdomen, diare dan usus buntu.
Hospes parasit ini adalah babi dan beberapa spesies kera yang hidup di daerah tropic. Tetapi parasit ini kadang-kadang ditemukan pada manusia dan dapat menyebabkan blantidosis atau disentri Blantidium. Cacing dewasa tinggal di usus halus bagian atas, sedangkan telurnya akan dikeluarkan bersama dengan kotoran manusia. Telur akan menetas menjadi larva di luar tubuh manusia, yang kemudian masuk kembali ke tubuh korban menembus kulit telapak kaki yang berjalan tanpa alas kaki. Larva akan berjalan jalan di dalam tubuh melalui peredaran darah yang akhirnya tiba di paru paru lalu dibatukan dan ditelan kembali. Gejala meliputi reaksi alergi lokal atau seluruh tubuh, anemia dan nyeri abdomen. Cacing dalam klas cestoidea disebut juga cacing pita karena bentuk tubuhnya yang panjang dan pipih menyerupai pita. Cacing ini tidak mempunyai saluran pencernaan ataupun pembuluh darah. Tubuhnya memanjang terbagi atas segmen- segmen yang disebut proglotida dan segmen ini bila sudah dewasa berisi alat reproduksi jantan dan betina.