Praktik penjajahan yang dilakukan oleh bangsa barat dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kolonialisme dan imperialisme. Dua istilah tersebutlah yang akan dibahas dalam artikel ini. Kolonialisme berasal dari kata colunus (colonia) yang berarti suatu usaha untuk untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara diluar wilayah negara tersebut. Kolonialisme pada umumnya bertujuan untuk mencapai dominasi ekonomi atas sumber daya, manusia, dan perdagangan di suatu wilayah. Wilayah koloni umumnya adalah daerah-daerah yang kaya akan bahan mentah untuk keperluan negara yang melakukan kolonialisme. Sedangkan Imperialisme adalah usaha memperluas kekuasaan suatu negara untuk menguasai negara lain. Imperialisme dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu imperialisme kuno dan imperialisme modern. Imperialisme kuno berlangsung sebelum revolusi industri dan bertujuan untuk memiliki kekayaan (gold), mencapai kejayaan (glory), dan menyebarkan agama (gospel). Spanyol dan portugis adalah negara yang menjalankan imperialisme kuno. Sementara Inggris merupakan negara yang menganut imperialisme modern. a. Perbedaan kolonialisme dan imperialisme. - Kolonialisme bertujuan untuk menguras habis sumber daya alam dari negara yang bersangkutan untuk diangkut ke negara induk. - Imperialisme bertujuan untuk menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan negara yang bersangkutan. b. Persamaan kolonialisme dan imperialisme Persamaan kolonialisme dan imperialisme adalah akan membuat negara penjajah menjadi makmur, sementara yang dijajah semakin menderita. 2
Secara tegas orientalisme menjadi suatu sistem pengetahuan yang secara terus menerus digali Barat untuk mengidentifikasi Timur sebagai sesuatu yang berbeda dan berada di bawah Barat. Lebih lanjut, dalam pandangan Edward Said, ia mengatakan bahwa situasi semacam itu di satu pihak seola-olah menunjukkan ada lumbung yang dinamakan Timur di mana semua sikap Barat yang otoritatif, anonim dan tradisional terhadap Timur ditumpukkan tanpa banyak pikir. Sementara di sisi lain, sesuai dengan tradisi tukang dongeng, orang bisa saja menceritakan pengalaman mengenai Timur atau yang terjadi di Timur yang dianggap tidak sesuai dengan semua sikap Barat. Orientalisme didiagnosis sebagai wacana yang menciptakan atau mengorientasi Timur untuk tujuan-tujuan konsumsi imperial. Timur yang muncul dalam orientalisme adalah sebuah representasi yang dikerangkakan oleh seluruh rangkaian kekuatan yang membawa Timur dalam pemahaman Barat, kesadaran Barat, dan kemudian, dalam kekuasaan Barat. Sebagai tambahan, bahwa orientalisme lebih tertarik untuk memberi perhatian pada pembuatan makna-makna kolonial dan pada konsolidasi kolonial. Wacana kolonial dari orientalisme tersebut didukung oleh sistem tradisi, kekuasaan, dan sistem pengetahuan yang sengaja diciptakan untuk mendomestifikasi Timur menjadi sesuatu yang lain (otherness). Konstruksi superior barat sebagaimana disebutkan bersifat hierarkis dan oposisional yang tidak adil dan menindas karena Eropa dicitrakan sebagai pelopor peradaban sehingga dibenarkan untuk melakukan kolonialisasi, menguasai atau menjinakkan yang lain. Penjinakan yang dilakukan oleh Barat terhadap Timur melalui integrasi pencitraan atau stereotipe adalah upaya penegasan dominasi. Wacana kolonial merupakan konsep kunci yang dikritik oleh poskolonial. Di Hindia Belanda, integrasi wacana kolonial dilakukan secara intensif dengan membentuk sosok inlander yang jinak dari sistem dominasi kolonial. Sumber Rujukan : Nyoman Kutha Ratna. 2008. Postkolonialisme Indonesia: Relevansi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. W. Edward mSaid. 2001. Orientalisme. Diterjemahkan oleh Asep Hikmat. Bandung: Penerbit Pustaka.