EPILEPSI

PENGERTIAN
Epilepsi : Suatu kelainan kenjang kambuhan yang berbeda yang
memiliki persamaan yaitu epasan saraf otak yang mendadak,
berlebihan dan tidak normal
Anti konvulasi : Obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati
bangkitan epilepsi
Gejala : - Bangkitan/konvulasi disertai kenjang
- Hiperaktivitas etanemik
- Gangguan sensorik/psikik disertai gambaran letupan EEG
(Elektro enselo graph) abnormal
Mekanisme kerja terjadinya bangkitan epilepsi
Fokus epilepsi yang berada di kortek serebral letupan secara tiba-tiba dan
cepat depolarisasi abnormal EEG terjadi gerakan listrik kenjang
KEJANG TERJADI AKIBAT HIPERAKTIVITAS
ATAU HIPERSINKRONISITAS NEURON2 DI
OTAK DAN PALING SERING DISEBABKAN
ABNORMALITAS STRUKTURAL SEPERTI
JARINGAN PARUT, TUMOR ATAU
PERADANGAN, KEJANG AKIBAT
HIPERAKTIVITAS KEDUA SISI OTAK.
Epilepsi dapat dibagi dalam 3 golongan yaitu :
1. Bangkitan umum/epilepsi umum, terdiri dari :
- Bangkitan tonik-kronik
- Bangkitan lena dan lena tidak khas
- Bangkitan mioklonik
- Bangkitan klonik
- Bangkitan tonik
- Bangkitan atonik
- Bangkitan infantol
2. Bangkitan Parsial
- Bangkitan parsial sederhana
- Bangkitan parsial komples
JENIS KEJANG YANG TERJADI
KEJANG PARSIAL : TERDIRI DARI
DISFUNGSI MOTORIK, SENSORIK ATAU
PSIKOLOGIS DIMANA KESADARAN TETAP
ADA SELAMA KEJANG.
KEJANG KOMPLEKS PARSIAL : BIASANYA
PD OBUS TEMPORAL ATAU KORTEKS
LIMBIK DAN MENYEBAR TANDA2 :
MENGECAP BIBIR, BERKERINGAT, SERTA
KESADARAN TUMPUL ATAU HILANG
OBATNYA : KARBAMAZEPIN, FENITOIN,
KLONAZEPAM, PRIMIDON.
KEJANG LENA : KEJANG UMUM PD ANAK2
ATAU REMAJA DIMANA MENJD MENATAP
HAMPA YG SINGKAT TETAPI TDK ADA
KEJANG
OBTNYA : ETOSUKSIMID, VALPROAT,
KLONAZEPAM, TRIMETADION
KEJANG TONIK KLONIK : TERJADI
KONTRAKSI LAMA PD OTOT2 DLM KEADAAN
EKSTENSI YG DIIKUTI OLEH SIANOSIS
AKIBAT TERHENTINYA PERNAPASAN, KMD
PASIEN MENGALAMI SENTAKAN KLONIK.
OBAT : FENITOIN, KARBAMAZEPIN,
FENOBARBITAL, PRIMIDON
STATUS EPILEPTIKUS : RANKAIAN KEJANG
KONTINU TANPA SADAR KEMBALI DIMANA
DPT MENYEBABKAN KERUSAKAN OTAK
PERMANEN.
OBAT : LORAZEPAM, DIAZEPAM, FENITOIN
(IV).

PRINSIP TERAPI ANTIKONVULSAN
TINGKATKAN DOSIS OBT TUNGGAL YG
COCOK SMP EFEK YG DIINGINKAN
TERCAPAI ATAU SMP TRJD TOKSISITAS
PANTAU KADAR OBT DALAM SERUM
OBT KEDUA DPT DITAMBAHKAN JIKA DOSIS
MAKSIMAL OBT AWAL GAGAL.
Medium memantau dosis anti epilepsi
Kegunaan TDM (terapi drug menitoring) untuk mendeteksi
1. Kepatuhan pasien
2. Apakah kadar terapi sudah dicapai dengan dosis yang diberikan
3. Apakah peningkatan dosis masih dapat dilakukan tanpa menimbulkan efek
toksik
4. Memantau besar dosis bila terjadi intateraksi obat
Pengolongan obat anti epilepsi
Golongan hidantoin, barbiturat. Sukrinimid sedangkan untuk karbamasepin-
bangkitan parsial/penenang
asam laprot bangkitan lena
Obat anti-konsulsan
Tonik-klonik : Penitoin, karbamazepin, fenobarbital, primidon, asam valproat
Lena : Asam Valproat, klon acepan, etosuksimid
Mioklonik : idem tidak ada obat alternatif
Bangkitan sederhana : feniton, karbamazepin, penob, perimidon
Bangkitan kompleks : fenition, karbazemepin, primidon
ES:
Fenitoin : - Depresi saraf pusat
- Gusi tumbuh melampau gigi
- Anemia
Karbamazepin : Stupor,koma,depresi pernapasan, vertigo, ataksia,,pandangan
kabur
Fenoberbital : Sadasi, ataksia, vertigo, mual, muntah
Primidon : idem penob
Etosuksimid : Urtikara, anemia aplastik, trombesitopenia (keadaan berkurangnya
atau menurunnya jumlah trombosit dalam darah. Kondisi ini dapat
menyebabnya timbulnya benjolan atau gelembung darah
(hematon) spontan dan bila mengetahui cedera akan
menyebabkan peredaran yang terus menerus)
Diantara semua obat yang aman : benzodiazepim
Efek samping : mengantuk, kelelahan pada dosisi tinggi
Secara IV : depresi pernapasan
Asam volproat : Mual dan muntah
KETERANGAN OBAT ANTIKONVULSAN

FENITOIN (DILANTIN) : MENSTABILKAN MEMBRAN
NEURON YG MENURUNKAN ARUS NATRIUM DAN
KALIUM SELAMA POTENSIAL AKSI. MENEKAN
PELETUPAN NEURON BERULANG. DIGUNAKAN UTK
SEMUA JENIS EPILEPSI KECUALI PETIT MAL.
KADAR SERUM TERAPEUTIK ADLH 10-20 g/ml.
TOKSISITAS : NISTAGMUS, ATAKSIA, GANGGUAN
SSP, SUPRESI SUMSUM TULANG,
HEPATOTOKSISITAS, GANGGUAN SAL CERNA.
PEMBERIAN IV DPT MENYEBABKAN DEPRESI SSP,
HIPOTENSI BERAT, ARITMIA DAN
HIPERKINESIS.METAB : 90% TERIKAT PROTEIN,
DIMETABOLISME DI HATI.

KARBAMAZEPIN (TEGRETOR) : KERJA DAN
INDIKASI SERUPA D FENITOIN. KADAR SERUM
TERAPEUTIK ADLH 4-12 g/ml. TOKSISITAS :
VERTIGO, MUAL MUNTAH, ANEMIA APLASTIK DAN
AGRANULOSITOSIS * METAB : MENGINDUKSI
METABOLISMENYA SENDIRI 75 % TERIKAT
PROTEIN.
FENOBARBITAL : UTK KEJANG UMUM PD PASIEN
PEDIATRI, JARANG DIGUNAKAN PD ORG DEWASA.
ETOSUKSIMID : KADAR TERAPEUTIK ADL 40-100.
TOKSISITAS : SAKIT KEPALA, MUAL MUNTAH,
KELELAHAN, ATAKSIA, KEJANG, PENGLIHATAN
KABUR. METAB : TDK TERIKAT PROTEIN DIMETAB
DI HATI.

ASAM VALPROAT (DEPAKOTE) : KADAR
SERUM TERAPEUTIK 50-100 g/ml.
TOKSISITAS : TREMOR DAN SEDASI. METAB
: 90 % TERIKAT PROTEIN METABOLIT TDK
AKTIF