Anda di halaman 1dari 7

PROTEIN

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan irus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang
dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi,
sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam bii) dan
uga dalam transportasi hara. !ebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai
sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut
(heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. !elain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein
ditemukan oleh J"ns Jakob #erzelius pada tahun $%&%.
#iosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang diba'a ()*
ditranskripsi menadi +)*, yang berperan sebagai ,etakan bagi translasi yang dilakukan
ribosom. !ampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino
proteinogenik. Melalui mekanisme pas,atranslasi, terbentuklah protein yang memiliki
fungsi penuh se,ara biologi.
!truktur
!truktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu),
sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat). !truktur
primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan
melalui ikatan peptida (amida). !ementara itu, struktur sekunder protein adalah struktur
tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh
ikatan hidrogen. #erbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut-
alpha helix (-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino
berbentuk seperti spiral.
beta-sheet (-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang
tersusun dari seumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan
hidrogen atau ikatan tiol (!-/).
beta-turn, (-turn, "lekukan-beta"). dan
gamma-turn, (-turn, "lekukan-gamma").
0abungan dari aneka ragam dari struktur sekunder akan menghasilkan struktur tiga
dimensi yang dinamakan struktur tersier. !truktur tersier biasanya berupa gumpalan.
#eberapa molekul protein dapat berinteraksi se,ara fisik tanpa ikatan ko1alen
membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan
membentuk struktur kuartener. 2ontoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim
+ubis,o dan insulin.
!truktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode- ($) hidrolisis protein
dengan asam kuat (misalnya, 3) /2l) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan
dengan instrumen amino acid analyzer, (4) analisis sekuens dari uung-) dengan
menggunakan degradasi 5dman, (&) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan
spektrometri massa, dan (6) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.
!truktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism
(2() dan Fourier Transform Infra Red (789+). !pektrum 2( dari puntiran-alfa
menunukkan dua absorbans negatif pada 4:% dan 44: nm dan lempeng-beta
menunukkan satu pun,ak negatif sekitar 4$:-4$3 nm. 5stimasi dari komposisi struktur
sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum 2(. Pada spektrum 789+, pita
amida-9 dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-9 dari lempeng-beta.
Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein uga bisa diestimasi dari spektrum
inframerah.
!truktur protein lainnya yang uga dikenal adalah domain. !truktur ini terdiri dari 6:-&;:
asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein
yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. /ubungan rantai
polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda
dengan komponen penyusunnya. #ila struktur domain pada struktur kompleks ini
berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak
hilang. 9nilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur
kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak
fungsional.Kekurangan Protein
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein
menunang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. !etiap orang de'asa
harus sedikitnya mengkonsumsi $ g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan
protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet.atlet.
!ekurangan Protein
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein
menunang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. !etiap orang de'asa
harus sedikitnya mengkonsumsi $ g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan
protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet.atlet.
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal-
Kerontokan rambut (+ambut terdiri dari <=-$::> dari Protein -Keratin)
?ang paling buruk ada yang disebut dengan @@K'asiorkorA, penyakit kekurangan
protein. #iasanya pada anak-anak ke,il yang menderitanya, dapat dilihat dari
yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh
darah sehingga menimbulkan odem.!imptom yang lain dapat dikenali adalah-
hipotonus
gangguan pertumbuhan
hati lemak
Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.
Sumber Protein
(aging
9kan
8elur
!usu, dan produk seenis Buark
8umbuhan berbi
!uku polong-polongan
Kentang
!tudi dari #iokimia'an C!* 8homas Dsborne Eafayete Mendel, Profesor untuk
biokimia di ?ale, $<$6, mengui,obakan proteinkonsumsi dari daging dan tumbuhan
kepada kelin,i. !atu grup kelin,i-kelin,i tersebut diberikan makanan protein he'ani,
sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. (ari eksperimennya didapati bah'a
kelin,i yang memperoleh protein he'ani lebih ,epat bertambah beratnya dari kelin,i
yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanutnya, oleh M,2ay dari
Cni1ersitas #erkeley menunukkan bah'a kelin,i yang memperoleh protein nabati, lebih
sehat dan hidup dua kali lebih lama.
"rude Protein dan True Protein
!e,ara umum, ada & enis komponen organik yang utama dalam setiap formulasi diet F
pakan he'an ruminansia. Ketiga komponen tersebut adalah Karbohidrat (misal- celulosa
dan zat tepung), lipid (lemak dan minyak), serta protein. Protein dapat kita bagi menadi
4 kelas utama, yaitu Protein Kasar (Crude rotein) dan Protein !eati (True rotein).
Protein !eati tersusun atas asam amino (!mino !cids) berantai panang dan setiap
Protein-nya menadi berbeda karena tersusun atas 4: *sam *mino yang urutan-nya unik
(gambar $)
.
0ambar $- (iagram skematik dari Protein !eati. !etiap protein memiliki karakteristik
yang unik karena bentuk dan urutan asam amino-nya. Kebanyakan protein terdiri dari
beberapa ratus sampai sekian ribu rantai asam amino ((airy +esear,h G 8e,hnology
2entre, Cni1ersity of *labama)
(i dalam laboratorium pakan, protein dipisahkan dari karbohidrat dan lipid karena
kandungan nitrogen ()) pada protein tersebut H se,ara umum, protein pakan biasanya
mengandung $3> ). Pemisahan ini memungkinkan peneliti untuk mengestimasi
kandungan protein dari sebuah bahan pakan dengan ,ara melakukan pengukuran terhadap
kandungan )-nya untuk kemudian dikalikan dengan bilangan 3.4; (perbandingan terbalik
dari $3>). Meskipun demikian, tidak semua ) di dalam bahan pakan adalah protein, )
yang bukan protein disebut )on-protein )itrogen ()P)). )P) dapat kita temukan dalam
komponen pakan seperti urea, garam ammonium dan asam amino tunggal. Dleh sebab
itu, nilai yang didapat dari hasil perkalian total N dengan #.$% biasa disebut Protein
!asar &Crude Protein' "P(
Penguraian Protein !ekian persen dari protein kasar yang terdapat di dalam bahan
pakan yang di konsumsi oleh sapi (disebut uga 9ntake Protein) di uraikan oleh mikroba
di dalam rumen sapi. Pada sistem )+2 ()ational +esear,h 2entre - badan di *merika
yang mengeluarkan standar dan tabel kebutuhan nutrisi ternak) hal ini di beri nama
Degradable Intake Protein &)IP(.
Pada 8rue Protein yang berbeda, ke,epatan penguraian-nya tidak sama. #eberapa enis
dapat diuraikan se,ara penuh hanya dalam 'aktu &: menit setelah men,apai rumen,
sedangkan enis lainnya dapat memakan 'aktu beberapa hari sebelum dapat di uraikan.
#andingkan dengan komponen )P) pada Protein Kasar yang dapat diuraikan dengan
seketika ketika memasuki rumen.
Karena protein pada bahan pakan yang dapat terurai dengan ,epat kebanyakan memiliki
sifat mampu larut (soluble), pengukuran protein terlarut (soluble protein) pada skala
laboratorium dapat dianggap menunukkan proporsi dari protein kasar yang terurai, yang
mana protein tersebut adalah zat yang paling ,epat diuraikan di dalam rumen.
Meskipun begitu, sangat penting untuk selalu di ingat bah'a beberapa sumber protein
terlarut (mis- tepung darah) relatif terurai lebih lambat.
Pada gambar 4 diba'ah, hasil keluaran dari pengurain (9P (sebagian besar adalah
ammonia dan asam amino) digunakan untuk pembuatan sel mikroba untuk menggantikan
sel sel mikroba lain yang tersapu bersama bahan pakan lain dari rumen, dan terutama,
menuu usus ke,il (small intestine).
0ambar 4- *liran protein pada sapi laktasi. ((airy +esear,h G 8e,hnology 2entre,
Cni1ersity of *labama).
Pada saat protein sedang diuraikan di dalam rumen, sisa bakan pakan (feed residue) uga
mengalir keluar dari rumen menuu omasum, abomasum untuk selanutnya tiba di usus
ke,il. Dleh sebab itu, manakala ke,epatan penguraian protein (di dalam rumen) kalah
,epat dengan aliran keluar sisa bahan pakan, bahan protein tersebut lolos dari penguraian
mikroba rumen.
/al ini disebut protein lepas (escape atau bypass protein). )+2 menyebutnya sebagai
*IP &undegradable intake protein(.
Pelepasan akan +eningkat ,inear dengan -supan Pakan
Pada bahan pakan yang merupakan bahan protein lambat terurai, makin lambat tingkat
peralanan bahan (passage rate) tersebut melalui rumen, mikroba semakin memiliki
kesempatan untuk menguraikan bahan tersebut dan membuat nilai C9P makin ke,il
(gambar &). ?ang perlu di ingat, passsage rate akan meningkat manakala asupan makanan
ditingkatkan. Dleh sebab itulah, nilai C9P akan lebih rendah manakala sumber bahan
pakan protein lepas seperti tepung sereal agung (corn gluten meal) diberikan pada sapi
masa kering yang mengkonsumsi bahan kering (dry matter) sebanyak 4> bobot tubuh,
dibandingkan sapi laktasi yang mengkonsumsi dua kali lebih banyak (6> bobot tubuh).
Karena tempo dan irama penyimpanan rumen akan mempengaruhi tingkat kemampuan
urai dari rumen, nilai pelepasan dari sebuah bahan pakan tidak konstan, tapi akan berubah
ubah seiring dengan tingkat asupan pakan.
0ambar &- Penguraian sangat tergantung pada dua hal, sifat alamiah bahan pakan dan
lamanya bahan tersebut di dalam rumen. Ketika asupan pakan (feed intake) dan
ke,epatan peralanan pakan dari rumen meningkat, lama penyimpanan bahan dalam
rumen dan penguraian oleh mikroba berkurang. ((airy +esear,h G 8e,hnology 2entre,
Cni1ersity of *labama).
!eter.ernaan Protein
!ekitar %:-%;> mikroba pengurai protein dan C9P yang mengalir keluar dari rumen
di,erna di usus ke,il.
#agaimanapun, C9P dari berbagai enis bahan pakan kebanyakan memiliki daya ,erna
yang rendah.
Khususnya pada bahan hiauan pakan dan limbah produksi pertanian yang telah
mengalami proses pemanasan yang tinggi mengandung protein yang telah rusak oleh
panas (heat damaged protein) yang di laboratorium pakan disebut sebagai *(9) (a,id
detergent insoluble nitrogen). Meskipun pada beberapa bahan pakan yang melalui
pemanasan moderat sesungguhnya dapat meningkatkan kualitas protein lepas (bypass
1alue), panas berlebih (eI,essi1e heat) dapat menadikan sebagian C9P menadi tidak
dapat di,erna sehingga tidak berguna bagi ternak.
!eseimbangan -sam -mino
/asil akhir dari penguraian protein di usus ke,il adalah asam amino. *sam amino ini
kemudian diserap oleh aliran darah dan digunakan oleh sapi untuk pertumbuhan,
pera'atan aringan dan produksi susu. (ari sekitar 4: enis kandungan asam amino yang
terdapat di dalam bahan pakan sumber protein, $: enis dapat di produksi sendiri oleh
sapi. !isanya yang tidak dapat di produksi oleh sapi disebut asam amino esensial (5**.
essential amino a,ids). Cntuk memastikan konsumsi asam amino yang seimbang, 5**
ini harus terdapat di usus ke,il baik dalam bentuk protein yang dihasilkan mikroba atau
pakan C9P.
9dealnya, proporsi relatif dari setiap 5** yang di serap oleh ternak mampu men,ukupi
dengan tepat kebutuhan ternak tersebut, hal ini disebabkan ketiadaan satu enis asam
amino dapat membatasi pemanfaatan enis yang lain. /al ini membuat pemberian pakan
tidak efisien.
#ayangkan hal ini dengan misalnya saat kita melakukan pen,ampuran tuuh bahan pakan
pada atah 8M+ (total miIed ration). Penatahan bahan membutuhkan proporsi yang
selalu konstan dari setiap bahan tersebut. *pabila anda kekurangan salah satu bahan,
maka umlah 3 bahan lain yang dapat di,ampurkan untuk membuat rasio tetap
proporsional menadi terbatas, hal ini berakibat pada kuantitas 8M+ yang mampu dibuat
lebih sedikit.
Protein yang dihasilkan oleh mikroba mengandung ,ampuran 5** yang masih auh dari
ideal apabila dibandingkan se,ara relatif pada kebutuhan dari seekor sapi yang ber
produksi tinggi. Target utama dari pemilihan ramuan dan unsur protein lepas
adalah untuk menghasilkan *IP &yang mengandung paduan E--( yang mampu
memenuhi kekurangan asam amino yang dihasilkan mikroba pembuat protein.
Kebanyakan penelitian nutrisi pada saat ini di fokuskan untuk men,ari dan menentukan
kebutuhan 5** se,ara lebih tepat dan memprediksi 5** yang mana yang dapat di
batasi.

Anda mungkin juga menyukai