Anda di halaman 1dari 31

DERMATITIS KONTAK ALERGIKA

Oleh :
I Wayan Mahendra
Siti Naimah

Pembimbing : dr. Sylvia Marfianti, Sp.KK
Latar Belakang
fungsi kulit adalah sebagai bagian dari organ
imunologik.
Salah satu jenis penyakit kulit yang
patogenesisnya melibatkan sistem imunologik
ialah Dermatitis Kontak Alergik
Dermatitis kontak merupakan istilah umum pada
reaksi inflamasi akut atau kronis dari suatu zat
yang bersentuhan dengan kulit.
Ada dua jenis dermatitis kontak, yaitu
:dermatitis kontak iritan (DKI) dan dermatitis
kontak alergi (DKA)
Definisi

Dermatitis kontak alergi adalah suatu
dermatitis (peradangan kulit) yang timbul
setelah kontak dengan alergen melalui
proses sensitisasi.
Anatomi kulit

Epidermis
Dermis
Subkutis

Etiologi

Penyebab dermatitis kontak alergik adalah
alergen, paling sering berupa bahan kimia
dengan berat molekul kurang dari 500-1000
Da, yang juga disebut bahan kimia
sederhana. Dermatitis yang timbul
dipengaruhi oleh potensi sensitisasi
alergen, derajat pajanan, dan luasnya
penetrasi di kulit.
Fisiologi Kulit
Proteksi
Proteksi rangsangan kimia
Absorbsi
Pengatur panas
Ekskresi
Persepsi
Pembentukan Pigmen
Keratinisasi
Pembentukan vitamin D

Patogenesis
Mekanisme radang yang terjadi pada DKA
adalah mengikuti respon imun yang
diperantarai oleh sel (cell mediated imun
respons) atau reaksi imunologi tipe IV. Reaksi
ini terjadi melalui 2 fase, yaitu sensitisasi dan
elisitasi.
Sensitisasi
Elitisasi
Gejala Klinis
Penderita umumnya mengeluh gatal. Kelainan
kulit bergantung pada keparahan dermatitis.
Pada yang akut di mulai dengan bercak eritem
berbatas jelas, kemudian di ikuti edema,
papulovesikel, vesikel atau bula.
Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi
dan eksudasi (basah).
Pada kronis terlihat kulit kering berskuama, papul
likenifikasi dan mungkin juga fisura, batas tidak
jelas.
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dermatitis kontak alergi
secara umum dapat diamati beberapa ujud
kelainan kulit antara lain edema, papulovesikel,
vesikel atau bula.
Lokasi:
Tangan : Pekerjaan yang basah (Wet Work)
misalnya memasak makanan (getah sayuran,
pestisida) dan mencuci pakaian menggunakan
deterjen.

Lengan : Jam tangan (nikel), sarung tangan
karet, debu semen, dan tanaman
Ketiak : Deodoran, anti-perspiran, formaldehid
yang ada di pakaian.
Wajah: Bahan kosmetik, spons (karet), obat
topikal, alergen di udara (aero-alergen), nikel
(tangkai kacamata).
Bibir : Lipstik, pasta gigi, getah buah-buahan.
Kelopak mata : Maskara, eye shadow, obat
tetes mata, salep mata.

Telinga : Anting yang terbuat dari nikel,
tangkai kacamata, obat topikal, gagang telepon.
Leher : Kalung dari nikel, parfum, alergen di
udara, zat warna pakaian.
Badan : Tekstil, zat warna, kancing logam,
karet (elastis, busa), plastik, deterjen, bahan
pelembut atau pewangi pakaian.
Genitalia : Antiseptik, obat topikal, nilon,
kondom, pembalut wanita, alergen yang
berada di tangan, parfum, kontrasepsi.
Paha dan tungkai bawah : Tekstil, kaus kaki
nilon, obat topikal, sepatu/sandal.

Uji Tempel atau Patch Test (In Vivo)
Uji tempel digunakan untuk mendeteksi
hipersensitivitas terhadap zat yang bersentuhan
dengan kulit sehingga alergen dapat ditentukan
dan tindakan korektif dapat diambil. Uji tempel
merupakan pemeriksaan untuk konfirmasi dan
diagnostik tetapi hanya dalam kerangka
anamnesis dan pemeriksaan fisik, uji tempel ini
jarang membantu jika tanpa anamnesis dan
pemeriksaan fisik
Berbagai hal berikut ini perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan uji tempel:
1) Dermatitis harus sudah tenang (sembuh).
2) Tes dilakukan sekurang-kurangnya satu
minggu setelah pemakaian kortikosteroid
sistemik dihentikan
3) Uji tempel dibuka setelah dua hari,
kemudian dibaca; pembacaan kedua dilakukan
pada hari ke-3 sampai ke-7 setelah aplikasi.
4) Penderita dilarang melakukan aktivitas
yang menyebabkan uji tempel menjadi
longgar (tidak menempel dengan baik),
karena memberikan hasil negatif palsu.
5) Uji tempel dengan bahan standar
jangan dilakukan terhadap penderita yang
mempunyai riwayat tipe urtikaria dadakan
(immediate urticaria type), karena dapat
menimbulkan urtikaria generalisata bahkan
reaksi anafilaksis.
Hasilnya dicatat seperti berikut:
1 = reaksi lemah (nonvesikular) : eritema, infiltrat,
papul (+)
2 = reaksi kuat : edema atau vesikel (++)
3 = reaksi sangat kuat (ekstrim) : bula atau ulkus
(+++)
4 = meragukan : hanya makula eritematosa
5 = iritasi : seperti terbakar, pustul, atau purpura (IR)
6 = reaksi negatif (-)
7 = excited skin
8 = tidak dites (NT=non tested)

Provocative Use Test
Pemeriksaan ini akan mengkonfirmasi reaksi uji
tempel yang mendekati positif terhadap bahan-
bahan dari zat, seperti kosmetik.
Uji Photopatch
Uji photopatch digunakan untuk mengevaluasi
fotoalergi kontak terhadap zat seperti sulfonamid,
fenotiazin, p-aminobenzoic acid, oxybenzone, 6-
metil kumarin, muskambrette, atau
tetrachlorsalicylanilide.
Diagnosis
Diagnosis didasarkan atas hasil anamnesis yang
cermat dan pemeriksaan klinis yang teliti.
Daerah yang dikenai sesuai dengan jenis bahan
atau zat yang berkontak dengan kulit. Keluhan
yang utama adalah gatal. Daerah yang sering
atau dapat di kenai DKA adalah : tangan dan
lengan bawah, kaki, muka, leher, pinggang,
amme, telinga dan lain-lain.
Diagnosis pasti ialah dengan pemeriksaan test
tempel (past test).
Diagnosis Banding
Dermatitis kontak iritan lemah, sebagai berikut
(lihat tabel).
Dermatitis nummularis terutama jika mengenai
telapak kaki, tes tempel negatif.
Dermatitis atopik, terdapat tanda-tanda atopik.
Dermatitis seboroik terutama jika mengenai
aksila, tidak ada memakai kontaktan seperti
deodoran.
Psoriasis terutama jika mengenai telapak
tangan, yang dominan merah, akuama dan
pustula, kebanyakan tidak gatal.
Tinea pedis jenis hiperkeratosis, jamur positif.

Penatalaksanaan

Medikamentosa
a. Pengobatan Sistemik
1). Kortikosteroid, hanya untuk kasus yang berat dan digunakan
dalam waktu singkat
- Predinisone
Dewasa : 5-10mg/dosis, 2-3x/hari PO
Anak-anak : 1mg/kgBB/hari
-Dexamethasone
Dewasa : 0,5-1mg/dosis, 2-3x/hari PO
Anak-anak: 0,1mg/kgBB/hari
-Triamcinolone
Dewasa : 4-8mg/dosis, 2-3x/hari PO
Anak-anak : 1mg/kgBB/hari

2). Antihistamin
- Chlorpheniramine maleat
Dewasa : 3-4mg/dosis, 2-3x/hari PO
Anak-anak : 0,09mg/kgBB/dosis, 3x/hari
Diphenhydramine HCL
Dewasa : 10-20mg/dosis IM, 1-2x/hari
Anak-anak : 0,5mg/kg/dosis, 1-2x/hari
Loratadine
Dewasa : 1 tablet, 1x/hari

b. Topikal
- Bentuk akut dan eksudatif diberi kompres
larutan faali 0,9%
-bentuk kronis dan kering diberi krim
hydrocortisone 1% atau diflucortolone valerat
0,1%, atau krim betamethasone valerat
0,005-0,1%.
Non Medikamentosa
Yang terpenting adalah mencari penyebab,
yang kadang-kadang agak sukar, apalagi
kalau ada hubungan dengan pekerjaan.
Kalau sudah diketahui penyebabnya maka
harus menghindarinya, misal memakai
sarung tangan sebagai perlindungan agar
tangan tidak berkontak dengan bahan / zat
kontaktan.
Makanan tidak ada pantangan.

RINGKASAN

1. Dermatitis kontak alergi adalah suatu
dermatitis (peradangan kulit) yang timbul
setelah kontak dengan alergen melalui proses
sensitisasi.
2. Penyebab dermatitis kontak alergik adalah
alergen, paling sering berupa bahan kimia
dengan berat molekul kurang dari 500-1000
Da, yang juga disebut bahan kimia sederhana.
Dermatitis yang timbul dipengaruhi oleh
potensi sensitisasi alergen, derajat pajanan, dan
luasnya penetrasi di kulit.
3. Gejala klinis DKA, pasien umumnya mengeluh
gatal. Pada yang akut dimulai dengan bercak
eritematosa yang berbatas jelas kemudian diikuti
edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Pada
yang kronis terlihat kulit kering, berskuama,
papul, likenifikasi, dan mungkin fisur, batasnya
tidak jelas.
4. Gold standar pada DKA adalah dengan
menggunakan uji tempel. Uji tempel (patch test)
dengan bahan yang dicurigai dan didapatkan
hasil positif.
5. Penatalaksanaan dari DKA dapat secara
medikamentosa serta nonmedikamentosa.
Tujuan utama terapi medikamentosa adalah
untuk mengurangi reaktivitas sistim imun
dengan terapi kortikosteroid, mencegah
infeksi sekunder dengan antiseptik dan
terutama untuk mengurangi rasa gatal dengan
terapi antihistamin. Sedangkan untuk
nonmedikamentosa adalah dengan
menghindari alergen.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai