merangsang produksi prostaglandin reaksi antigen antibody
merubah pengaturan thermostat di hipotalamus pengaktivan system komplemen Agregasi Trombosit Ketidakefektifan termoregulasi dan pelepasan bradikinin,serotonin, thrombin,histamine Penghancuran trombosit oleh RES (Reticulo Endothelial System) Hipertermi Hipotermi
permeabilitas kapiler meningkat Tombositopenia
Merangsang Nosiseptor (reseptor nyeri) terjadi kebocoran plasma (cairan intrasel ke ekstrasel) perdarahan masif
Myalgia, arthralgia, sakit kepala Hipovolemia PK : Perdarahan
Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri akut PKsyok
Penurunan nafsu makan, mual dan muntah Pengeluaran platelet faktor III
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari Resiko Perdarahan Koagulopati konsumtif kebutuhan tubuh (KID = koagulasi intravaskuler deseminata)
FDP (Fibrinogen Degradation Product) Kekurangan volurme cairan Meningkat
Penurunan faktor pembekuan Sumber : Depkes, RI. Tatalaksana Demam Berdarah Dengue, 2002 Depkes, RI. Buletin Inforwas, 2012 D. INTERVENSI KEPERAWATAN No Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Tujuan Intervensi Rasional 1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif ditandai dengan peningkatan hematokrit, peningkatan suhu tubuh, membran mukosa kering, kelemahan Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien akan menunjukkan kebutuhan cairan yang adekuatdengan kriteria yaitu keseimbangan cairan dalam intrasel dan ekstrasel, hidrasi yang adekuat, hematocrit dalam batas normal, menampilkan hidrasi yang baik, produksi urine 1-2 cc/KgBB/jam, turgor kulit baik Awasi tanda-tanda vital
Awasi masukan dan haluaran. Ukur kehilangan darah atau cairan.
Observasi perdarahan sekunder, misalnya hidung atau gusi, penampilan ekimosis
Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian cairan atau darah sesuai indikasi
Awasi pemeriksaan laboratorium misalnya Hb dan Ht Perubahan tekanan darah dan nadi dapat digunakan untuk perkiraan kasar kehilangan darah
Memberikan pedoman untuk penggantian cairan
Kehilangan atau tidak adekuatnya penggantian factor pembekuan dapat mencetuskan terjadinya KID (Koagulasi Intravaskuler Diseminata)
Penggantian cairan tergantung pada derajat hipovolemik dan lamanya perdarahan
Alat untuk menentukan kebutuhan penggantian darah dan mengawasi kefektifan terapi. 2. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan penyakit ditandai dengan fluktuasi suhu tubuh diatas dan dibawah kisaran normal Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien akan menunjukkan termoregulasi yang stabil dengan kriteria yaitu mencapai atau mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal Pantau tanda-tanda vital
Mengumpulkan dan menganalisis data kardiovaskuler, pernapasan dan suhu tubuh untuk menentukan serta mencegah komplikasi. Suhu 38,9 o C 41,1 o C antara 36,5 o C 37,5 o C
Berikan kompres hangat
Ajarkan pasien/keluarga dalam mengukur suhu tubuh
Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian obat antipiretik
menunjukkan proses penyakit infeksius akut. Pola demam dapat membantu dalam diagnosis
Dapat membantu mengurangi demam
Untuk mencegah dan mengenali secara dini apabila terjadi hipertermia ataupun hipotermia
Digunakan untuk mengurangi demam 3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit ditandai dengan gangguan pola tidur, melaporkan perasaan tidak nyaman Setelah dilakukan tindakan keperawatan dapat meningkatkan kenyamanan klien dengan kriteria yaitu melaporkan nyeri atau ketidaknyamanan terkontrol, menujukkan tindakan rileks, mampu tidur dan istirahat dan meningkatkan aktifitas yang diinginkan
Memanipulasi lingkungan disekitar pasien untuk manfaat terapeutik
Berikan suasana gembira bagi pasien, alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri
Berikan masase atau pijatan sederhana Untuk meningkatkan kenyamanan pasien
Dengan melakukan aktifitas lain, pasien dapat sedikit melupakan perhatiannya terhadap nyeri yang dialami
Menstimulai kulit dan jaringan dibawahnya dengan berbagai derajat tekanan tangan untuk meredakan nyeri, relaksasi 4. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan ditandai dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan kebutuhan nutrisi atau status gizi klien akan adekuat dengan Yakinkan pasien dan berikan lingkungan yang tenang selama makan
Meningkatkan keinginan klien untuk makan ketika dalam keadaan sakit atau sedang dalam menjalani ketidakmampuan menelan makanan, sariawan rongga mulut/perdarahan gusi, anoreksia, mual muntah kriteria yaitu mempertahankan berat badan dalam batas normal, mampu menelan makanan,
Letakkan makanan pada bagain mulut yang tidak bermasalah (sariawan/perdarahan gusi) untuk memudahkan menelan
Identifikasi factor pencetus mual dan muntah
Instruksikan pasien agar menarik napas dalam, perlahan dan menelan secara sadar.
Identifikasi factor yang mempengaruhi kehilangan selera makan pasien pengobatan
Mengurangi nyeri pada rongga mulut yang terluka sehingga pemenuhan nutrisi yang adekuat
Meminimalkan factor yang dapat menimbulkan mual dan muntah
Untuk mengurangi mual dan muntah sehingga makanan dapat masuk ke tubuh dengan baik
Faktor seperti obat, masalah emosi dan makanan yang tidak disukai dapat diketahui sehingga pemenuhan nutrisi dapat terlaksana dengan baik