Anda di halaman 1dari 8

GRATIFIKASI BIAYA NIKAH

hasil survei Komisi Pemberantasan Korupsi beberapa waktu lalu yang menempatkan
Kementerian Agama sebagai lembaga terkorup.Salah satu item survei KPK terhadap
Kementerian Agama adalah tentang gratifikasi dan pungli biaya nikah. Biaya resmi hanya
tigapuluh ribu tetapi prakteknya dapat mencapai duaratus tigapuluh ribu bahkan mungkin
lebih. Bila dikomulatifkan, misalnya setiap pencatatan nikah ada grafitikasi 2 ribu
maka dalam satu tahun se !ndonesia terkumpul " #. Angka ini diasumsikan ada dua
$uta peristiwa nikah yang dicatat di Kantor %rusan Agama &K%A'.
Se$arah biaya nikah
Kantor %rusan Agama sudah ada $auh sebelum negara !ndonesia ada. (al ini dapat
dibuktikan adanya register buku nikah di K%A era (india Belanda. %ntuk K%A yang ada
di wilayah )awa *engah dan )awa *imur buku induk tersebut ditulis dengan huruf $awa,
sedangkan di wilayah Sumatra ditulis memakai huruf arab melayu. Keberadaan K%A di
+aman Belanda diatur dalam (uweli$ksordonnantie S. ,-2- .o. /"0 )o. S. ,-/, .o. "12,
3orstenlandsche (uweli$ksordonantie S. ,-// .o. -0 dan (uweli$ksordonnatie
Buitengewesten S. ,-/2 .o. "02 . Pada masa tersebut pegawai pencatat nikah
memperoleh ga$i dari masyarakat yang mencatatkan pernikahannya di K%A. 4ang dicatat
bukan hanya nikah tetapi $uga talak dan ru$uk &.*5'. Semakin banyak yang mencatatkan
.*5 di K%A semakin besar pula pendapatan pegawai pencatat nikah. Setelah !ndonesia
merdeka peraturan +aman Belanda tersebut diganti oleh pemerintah baru, yaitu dengan
%ndang6%ndang .omor 22 tahun ,-"1 tentang Pencatatan .ikah, *alak dan 5u$uk. Se$ak
terbitnya undang6undang ini ga$i pegawai K%A dibayar oleh negara. Akan tetapi dengan
adanya pergolakan revolusi akibat Belanda yang ingin kembali men$a$ah sehingga
perubahan tersebut tidak ber$alan mulus. %ndang6undang ini sepenuhnya baru dapat
dilaksanakan di seluruh wilayah 5! pada tahun ,-7,.
Pada pasal satu ayat empat undang6undang tersebut disebutkan bahwa masyarakat wa$ib
membayar biaya pencatatan dan masuk kas negara. !ni berbeda dengan peraturan +aman
Belanda di mana pembayaran pencatatan .*5 men$adi milik petugas. *etapi peraturan
ini masih menyisakan satu masalah, yaitu adanya pelayanan pencatatan di luar kantor dan
transport untuk petugas dibebankan kepada masyarakat. Ketentuan ini tidak berubah
tatkala %% no , tahun ,-2" tentang perkawinan menggantikan, bahkan berlangsung
hingga tahun 21. Peraturan #enteri Agama mengatur masalah ini sedangkan besarnya
biaya transport ditetapkan gubernur. #asyarakat menyebut transport petugas untuk
pencatatan nikah di luar kantor ini dengan istilah biaya bedolan.
Pada era reformasi terbit %% .o. 2 tahun 2,, tentang Pemberantasan *indak Pidana
Korupsi. Biaya bedolan ini men$adi masalah, sebab ia hanya berdasarkan SK 8ubernur
dan peraturan menteri. 9alam kaca mata undang6undang tersebut, uang seperti itu
termasuk kategori gratifikasi. Karena terancam undang6undang anti korupsi maka
se$umlah pimpinan kementerian Agama memberi instruksi agar ketentuan biaya bedolan
ditiadakan. K%A hanya boleh menerima biaya nikah sesuai dengan peraturan yang
berlaku yaitu / ribu. Pada praktiknya instruksi tersebut sulit dilaksanakan di lapangan.
!nilah modus :gratifikasi; yang massif dilakukan oleh semua pegawai K%A di seluruh
!ndonesia. <enomena ini ter$adi disebabkan adanya missing link antar peraturan. 9i satu
sisi penghulu tidak diperkenankan menerima transport bila melakukan pencatatan nikah
di luar K%A, tetapi pada saat yang sama praktek pencatatan pernikahan di luar K%A
masih ditoleransi. Bahkan - persen lebih akad nikah dilakukan di luar K%A.
)alan keluar
=andasan hukum bolehnya pencatatan nikah di luar K%A adalah pasal 2, Peraturan
#enteri Agama no. ,,>22. Ayat satu mengatakan, akad nikah dilakukan di Kantor
%rusan Agama, ayat dua, Atas permintaan kedua mempelai dan persetu$uan petugas akad
nikah boleh dilakukan di luar K%A. !nilah pasal karet yang men$ebak semua pegawai
K%A untuk menerima uang transport.
*radisi masyarakat memang menghendaki akad nikah dilakukan di rumah mereka dan
penghulu diminta datang ke acara perhelatannya. Seperti yang $uga dilakukan presiden
SB4 tatkala menikahkan !bas dengan Alya di istana ?ipanas beberapa waktu lalu.
Banyak kasus, petugas K%A itu diatur masyarakat baik $am pelaksanaan maupun tempat
akad nikah. Padahal tidak ada anggaran negara untuk membiayai penghulu hadir ke
tempat akad nikah di luar kantor. Bila akad nikah dilakukan di hari libur atau malam
haripun negara $uga tidak memberi anggaran untuk uang lembur penghulu. Akibatnya
kalimat :persetu$uan petugas; pada peraturan menteri agama di atas dimaknai dengan
:setu$u bila ada uang transport;. Beberapa kyai dan usta+ membolehkan penghulu
menerima uang transport tersebut dengan catatan tidak boleh menentukan $umlahnya.
Praktek semacam ini dianalogkan dengan seorang mubaligh yang menerima amplop usai
melakukan tabligh. 9i kalangan kyai uang seperti ini dikenal dengan bisyarah. 9alam hal
ini ter$adi paradok antara hukum fikih !slam dengan hukum negara. Secara fikih dinilai
halal tetapi menurut undang6undang termasuk gratifikasi. 9an para penghulu nampaknya
memilih hukum fikih !slam.
Agar pegawai K%A tidak ter$ebak praktek seperti tersebut di atas, ada dua opsi yang
dapat dilakukan. Pertama, akad nikah hanya boleh dilaksanakan di K%A pada $am ker$a.
Pelayanan di kantor sebenarnya sudah men$adi kela+iman di semua instansi. #isalnya
untuk mendapatkan K*P, KK, S!#, SK?K, Paspor, akta kelahiran dan akta cerai
masyarakat harus datang ke kantor pemerintah pada $am ker$a. Karena itu bila untuk
memperoleh akta nikah masyarakat $uga harus hadir ke K%A pada $am ker$a, rasanya
bukan sesuatu yang menyulitkan. Pesta perkawinan boleh di hari libur dan di gedung
pertemuan tetapi akad nikah harus dilakukan di K%A pada $am ker$a, tanpa kecuali. Bila
opsi ini tidak memungkinkan disebabkan tradisi masyarakat yang tidak mungkin diubah,
maka pemerintah harus memberikan fasilitas yang memadai bagi penghulu bila mereka
menghadiri akad nikah di luar K%A. Bentuknya dapat berupa penerbitan peraturan
pemerintah yang menaikkan P.BP biaya nikah atau pemberian anggaran per$alanan
untuk menghadiri akad nikah di luar K%A. 9engan cara ini semoga :gratifikasi; biaya
nikah dapat dihentikan. 9an sesuai amanah menteri Agama pada (AB kemenag ke 11,
cara ini akan menutup peluang dan celah bagi munculnya penilaian rendah dari
masyarakat terhadap institusi dan aparatur Kementerian Agama. @allahuAalam
sumberBhttpB>>kuagemolong.wordpress.com>2,2>0>/>gratifikasi6biaya6nikah>
Menteri Agama: Gratifkasi Penghulu Wajar
karena Sudah Budaya
Penulis :
Sabrina Asril
Jumat, 13 Desember 2013 | 10:16 WIB
Suryadharma Ali, saat tiba di ediaman !ribadi Presiden Susil" Bamban#
$udh"y"n", di Puri %ieas, &abu!aten B"#"r, Ja'a Barat, &amis (13)10)2011*+
Presiden men#undan# semua !emim!in !ar!"l "alisi !enduun# e %ieas
untu membahas tentan# reshu,e atau !er"mbaan abinet | &-.PAS
I.A/0S)1-D01I%& AD1IA2 .-30S
114
161
JAKARTA, KMPAS!"#m 5 .enteri A#ama Suryadharma Ali menilai, ta ada
masalah den#an !emberian 6uan# terima asih6 e!ada !en#hulu &ant"r
7rusan A#ama (&7A*+ 7an# ini dian##a! seba#ai #rati8asi+ .enurut
Suryadharma, !ada enyataannya, !en#hulu harus melayani !ara 9al"n
!en#antin yan# men#hendai meniah di luar :am er:a dan di luar &7A+
Padahal, tida ada uan# trans!"rtasi yan# disediaan untu !ara !en#hulu+
679a!an terima asih men:adi tradisi budaya+ %"nt"h di am!un# saya,
mantri sunat sa:a, itu selesai sunatan dia diasih beaa ayam, d"d"l,
ren##inan#, !isan#, untu diba'a !ulan#+ Demiian !ara !en9atat niah,
be#itu selesai !ulan#, diasih "leh;"leh, termasu am!l"!,6 u:ar
Suryadharma Ali, di Jaarta, &amis (12)12)2013* malam+
&etua 7mum DPP Partai Persatuan Pemban#unan ini meminta !ubli melihat
tu#as !en#hulu dari berba#ai sisi a#ar ta lan#sun# men#haimi+
.enurutnya, !en#hulu ta hanya bertu#as dalam bidan# administrasi+ <eta!i,
lan:ut Suryadharma, !en#hulu !unya tu#as dan =un#si dari as!e as!e
a#ama, budaya, tradisi, leni, eh"rmatan, eeluar#aan, dan saralnya+
6>al itu (am!l"!* :u#a meru!aan !esanan dari "ran# yan# meniah e!ada
!en#hulu+ &arena itu, 'a:ar :ia merea memberian u9a!an terima asih,6
u9a! Suryadharma+
Dia men:elasan, am!l"! itu meman# berha diterima !ara !en#hulu arena
!elayanan !en9atatan niah lebih banya dilauan di luar hari er:a, :am
er:a, dan di luar ant"r+ &ementerian A#ama bahan men9atat !en9atatan
!erniahan di luar ant"r men9a!ai ?@ !ersen+
6$an# !alin# harus dietahui masyaraat adalah etia !etu#as &7A
melauan !elayanan di luar ant"r dan !emerintah tida sediaan uan#
trans!"r untu merea+ &arena itu, su!aya tu#asnya ber:alan dan si 9al"n
!en#antin terlayani, maa !iha yan# meniah tida se#an;se#an untu
memberian u9a!an terima asih,6 u:arnya+
Batasan gratifkasi
Ada!un &"misi AIII DP1 1I dan &ementerian A#ama sudah se!aat untu
men#atur batasan #rati8asi terait u!ah dari masyaraat terait !en9atatan
!erniahan "leh !en#hulu di luar :am edinasan dan di luar balai &ant"r
7rusan A#ama (&7A*+ Aturan #rati8asi husus untu !en#hulu ini nantinya
aan di""rdinasian den#an !iha e!"lisian, e:asaan, dan &"misi
Pemberantasan &"ru!si (&P&*+
DP1 :u#a se!aat untu men#al"asian an##aran trans!"rtasi ba#i !ara
!en#hulu+ 2antinya, al"asi an##aran trans!"rtasi !en#hulu aan
di""rdinasian den#an &ementerian &euan#an, &ementerian
Pemberdaya#unaan A!aratur 2e#ara dan 1e="rmasi Bir"rasi, dan Badan
Peren9anaan Pemban#unan 2asi"nal+
Sebelumnya, ratusan !en#hulu di Ja'a <imur men"la meniahan 9al"n
!en#antin di luar balai niah+ >al itu menyusul ter:eratnya &e!ala &7A
&e9amatan &"ta, &ediri, Ja'a <imur, atas du#aan asus "ru!si biaya niah+
&e:asaan ne#eri setem!at menemuan =ata aliran dana #rati8asi biaya
niah sebesar 1! 10+000 untu setia! !eristi'a !erniahan di luar balai
niah, yan# masu e ant"n# !ribadi selain biaya niah resmi senilai 1!
3B+000+
Selama ini, biasanya !erniahan berlan#sun# di rumah !en#antin atau di
mas:id yan# dian##a! saral+ Pemberian tambahan dana di luar biaya niah
untu trans!"rtasi !en#hulu :u#a sudah biasa diberian seba#ai u9a!an
terima asih !asan#an !en#antin e!ada !en#hulu+
htt!:))nasi"nal+"m!as+9"m)read)2013)12)13)10160@6).enteri+A#ama+/rati8
asi+Pen#hulu+Wa:ar+arena+Sudah+Budaya+
Wamen Agama Tak Tahu Jika Pungli K$A
Gratifkasi
!lustrasi Kantor %rusan Agama. *C#PD>#arifka @ahyu (idayat
TEMPO.CO, Jakarta 6 @akil #enteri Agama .asaruddin %mar mengatakan
Kementerian Agama tidak menyediakan anggaran untuk menikahkan pengantin di luar
Kantor %rusan Agama. Selama ini biaya pencatatan nikah, berdasarkan Peraturan
Pemerintah 5epublik !ndonesia .omor "2 *ahun 2", adalah 5p / ribu per peristiwa
nikah.
#enurut .asaruddin biaya 5p / ribu itu untuk pelayanan pernikahan di dalam kantor
K%A. :*idak ada tambahan apapun kalau mau menikah di dalam kantor K%A pada hari
dan $am ker$a,; u$ar dia saat dihubungi Temp, #inggu, 2/ 9esember 2,2.
.amun, menurut .asaruddin, kebanyakan masyarakat menikah di luar K%A dan selalu di
luar hari dan $am ker$a. #enurut dia, masyarakat !ndonesia banyak yang enggan menikah
di kantor K%A karena sudah terlan$ur menempel citra yang tidak baik $ika menikah di
kantor K%A. :Pasti dipikirnya hamil duluan atau ada apa6apa,; u$arnya.
(asil riset Balai Penelitianan dan Pengembangan Agama )akarta Kementerian Agama
yang dilakukan pada 2, menun$ukkan biaya faktual yang yang dikeluarkan warga
)akarta saat mencatatkan nikah di K%A berkisar dari 5p ,7 ribu6, $uta. Selain karena
ada pemberian dari masyarakat, :Pembengkakan ini ter$adi karena petugas atau penghulu
K%A membiarkan budaya menerima uang di luar biaya resmi,; bunyi kesimpulan
penelitian tersebut.
.asaruddin menyalahkan kebiasaan masyarakat yang memberikan uang kepada penghulu
sehingga melambungkan biaya pencatatan nikah. 9ia menganggap biaya tambahan
diterima sebagai penghargaan masyarakat kepada penghulu karena melayani di luar $am
ker$a dan di luar kantor. :Saya enggak tahu itu masuk gratifikasi atau tidak,; kata
.asarudin. :#asalah ini memang masih dilematis.;
Padahal, menurut !nspektur )enderal Kementerian Agama # )asin, meski diberikan
secara ikhlas, uang tambahan atau pungutan liar itu dapat dikategorikan sebagai suap
maupun gratifikasi &hadiah'. Sebab, kata dia, para penghulu termasuk pegawai negeri
atau penyelenggara negara yang tidak boleh menerima hadiah apapun terkait dengan
tugasnya. !nspektorat )enderal Kementerian Agama menemukan potensi korupsi dalam
pencatatan nikah di Kantor %rusan Agama di semua wilayah !ndonesia mencapai 5p ,,2
triliun setiap tahun.
*5! A5*!.!.8 P%*5!
httpB>>www.tempo.co>read>news>2,2>,2>2->0/"7,12>@amen6Agama6*ak6*ahu6)ika6
Pungli6K%A68ratifikasi

Anda mungkin juga menyukai