Anda di halaman 1dari 4

Etiologi

Marasmik kwashiorkor adalah suatu sindrom protein calorie malnutrition di mana


ditemukan gejala-gejala marasmus dan juga terdapat gejala-gejala kwashiorkor. Jadi,
marasmik kwashiorkor merupakan sindrom perpaduan dari marasmus dan kwashiorkor.
Penyebab terjadinya marasmus kwarshiorkor adalah:
1. Pola Pemberian !" dan MP-!"
#. $etersediaan Pangan di %ingkat &umah %angga
'. Pola makan yang salah.
Patogenesis
1. Pola Pemberian !" dan MP-!"
Makanan alamiah terbaik bagi bayi yaitu ir !usu "bu (!"), dan sesudah usia * bulan
anak yang tidak mendapat Makanan Pendamping !" (MP-!") yang tepat, baik jumlah
dan kualitasnya akan berkonsekuensi terhadap status gi+i bayi. MP-!" yang baik tidak
hanya cukup mengandung energi dan protein, tetapi juga mengandung +at besi, ,itamin
, asam -olat, ,itamin . serta ,itamin dan mineral lainnya. MP-!" yang tepat dan baik
dapat disiapkan sendiri di rumah. Pada keluarga dengan tingkat pendidikan dan
pengetahuan yang rendah seringkali anaknya harus puas dengan makanan seadanya yang
tidak memenuhi kebutuhan gi+i balita karena ketidaktahuan. %erbukti dengan hasil
penelitian yang memaparkan bahwa :
- .ayi yang mendapat !" Eksklusi- masih rendah ( Purworejo / 012 )
- %idak semua ibu memberikan !" segera setelah bayi lahir.
3anya sepertiga ibu memberikan !" pada hari pertama setelah melahirkan
- .ayi sudah diperkenalkan dengan makanan lain selain !" pada minggu pertama
setelah kelahiran.
#. $etersediaan Pangan di %ingkat &umah %angga
!tatus gi+i dipengaruhi oleh ketersediaan pangan di tingkat keluarga dan jika tidak cukup
dapat dipastikan konsumsi setiap anggota keluarga tidak terpenuhi.
%idak tersedianya makanan yang adekuat terkait langsung dengan kondisi sosial
ekonomi. $adang kadang bencana alam, perang, maupun kebijaksanaan politik maupun
ekonomi yang memberatkan rakyat akan menyebabkan hal ini. $emiskinan sangat
identik dengan tidak tersedianya makan yang adekuat. 4ata "ndonesia dan negara lain
menunjukkan bahwa adanya hubungan timbal balik antara kurang gi+i dan kemiskinan.
$emiskinan merupakan penyebab pokok atau akar masalah gi+i buruk. Proporsi anak
malnutrisi berbanding terbalik dengan pendapatan. Makin kecil pendapatan penduduk,
makin tinggi persentasi anak yang kekurangan gi+i.
'. Pola makan yang salah.
!uatu studi 5positi,e de,iance6 mempelajari mengapa dari sekian banyak bayi dan balita
di suatu desa miskin hanya sebagian kecil yang gi+i buruk, padahal orang tua mereka
semuanya petani miskin. 4ari studi ini diketahui pola pengasuhan anak berpengaruh pada
timbulnya gi+i buruk. nak yang diasuh ibunya sendiri dengan kasih sayang, apalagi
ibunya berpendidikan, mengerti soal pentingnya !", man-aat posyandu dan kebersihan,
meskipun sama-sama miskin, ternyata anaknya lebih sehat. 7nsur pendidikan perempuan
berpengaruh pada kualitas pengasuhan anak. !ebaliknya sebagian anak yang gi+i buruk
ternyata diasuh oleh nenek atau pengasuh yang juga miskin dan tidak berpendidikan.
.anyaknya perempuan yang meninggalkan desa untuk mencari kerja di kota bahkan
menjadi %$", kemungkinan juga dapat menyebabkan anak menderita gi+i buruk.
$ebiasaan, mitos ataupun kepercayaan 8 adat istiadat masyarakat tertentu yang tidak
benar dalam pemberian makan akan sangat merugikan anak . Misalnya kebiasaan
memberi minum bayi hanya dengan air putih, memberikan makanan padat terlalu dini,
berpantang pada makanan tertentu ( misalnya tidak memberikan anak anak daging, telur,
santan dll) , hal ini menghilangkan kesempatan anak untuk mendapat asupan lemak,
protein maupun kalori yang cukup. "nteraksi antara ibu dengan anak berhubungan positi-
dengan keadaan gi+i anak. nak yang mendapatkan perhatian lebih baik secara -isik
maupun emosional misalnya selalu mendapatkan senyuman, mendapat respon ketika
berceloteh dan mendapatkan makanan yang seimbang, maka keadaan gi+inya lebih baik
dibandingkan dengan teman sebayanya yang kurang mendapat perhatian orang tua.
Pato-isiologi
!ebenarnya malnutrisi merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat banyak
-aktor. 9aktor--aktor ini dapat digolongkan atas tiga -aktor penting yaitu : tubuh sendiri
(host), agent (kuman penyebab), en,ironment (lingkungan). Memang -aktor diet
(makanan) memegang peranan penting tetapi -aktor lain ikut menentukan. 4alam
keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk empertahankan hidup dengan
memenuhi kebutuhan pokok atau energi. $emampuan tubuh untuk mempergunakan
karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat penting untuk
mempertahankan kehidupan: karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan
tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat
sangat sedikit, sehingga setelah #; jam sudah dapat terjadi kekurangan.
kibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan
asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan di ginjal. !elama puasa
jaringan lemak dipecah jadi asam lemak, gliserol dan keton bodies. <tot dapat
mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan
makanan ini berjalan menahun. %ubuh akan mempertahankan diri jangan sampai
memecah protein lagi setelah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh.
Pada kwashiorkor klasik, gangguan metabolik dan perubahan sel menyebabkan
edema dan perlemakan hepar. $elainan ini merupakan gejala yang mencolok. Pada
penderita de-isiensi protein tidak terjadi katabolisme jaringan yang sangat berlebihan,
oleh sebab persediaan energi dapat dipenuhi oleh jumlah kalori dari dietnya. =amun,
kekurangan protein dalam diet menimbulkan kekurangan berbagai asam amino esensial
untuk sintesis.
4ampak jangka pendek gi+i buruk terhadap perkembangan anak adalah anak
menjadi apatis, mengalami gangguan bicara dan gangguan perkembangan yang lain.
!edangkan dampak jangka panjang adalah penurunan skor tes ">, penurunan
perkembangn kogniti-, penurunan integrasi sensori, gangguan pemusatan perhatian,
gangguan penurunan rasa percaya diri dan tentu saja merosotnya prestasi akademik di
sekolah. $urang ?i+i berpotensi menjadi penyebab kemiskinan melalui rendahnya
kualitas sumber daya manusia dan produkti,itas.
&e-erence
-ritonang, E,awany. #@@@. Kurang Energi Protein (Protein Energy Malnutrition)
-4wyer, Johanna. #@@A. Nutrition. "n : 3arisonBs Principles o- "nternal Medicine ,ol "" ed
10
th
. Editors : .raunwald "ssebacher 9auci.
-bdoerrachman, et al. 11C1. Buku Kumpulan Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Bagian I.
Jakarta : 9$7"

Anda mungkin juga menyukai