Sasaran : Pasien dan keluarga pasien Tempat : Puskesmas Modopuro Hari/Tanggal : , Juni 2014 Pukul : 07.30 08.00 WIB
I. Tujuan Instruksional umum Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengerti dan menambah wawasan mengenai diare pada anak. II. Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu : Menyebutkan pengertian diare Menyebutkan penyebab diare Menyebutkan tanda dan gejala diare Mengetahui cara mengatasi diare di rumah Mengetahui cara pencegahan diare
III. Materi Pengertian diare Penyebab diare Tanda dan gejala diare Cara mengatasi diare di rumah Pencegahan diare
IV. Metode 1) Diskusi 2) Tanya jawab
V. Media Flipchart Leaflet
VI. Kegiatan Penyuluhan NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA 1 3 menit Pembukaan a) membuka kegiatan dengan mengucapkan salam b) Memperkenalkan diri c) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan d) Menyebutkan materi yang akan diberikan e) Menyampaikan kontrak waktu Mendengarkan pembukaan yang disampaikan oleh moderator. 2 15 menit Pelaksanaan Penyampaian materi oleh pemateri: a) Menggali pengetahuan peserta tentangdiare b) Menjelaskan tentang pengertian diare c) Menyebutkan penyebab diare d) Menyebutkan tanda dan gejala diare e) Menjelaskan tentang penanganan diare di rumah f) Menjelaskan tentang pencegahan diare Mendengarkan dan memberikan umpan balik tehadap materi yang disampaikan. 3 5 menit Tanya jawab Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya tentang materi yang kurang dipahami Mengajukan pertanyaan 3 4 menit Evaluasi Menanyakan kembali kepada peserta tentang materi yang telah diberikan dan reinforcementkepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan Menjawab pertanyaan 4 3 menit Penutup a) Menjelaskan kesimpulan dari materi penyuluhan b) Ucapan terima kasih c) Salam penutup Mendengarkan dengan seksama dan menjawab salam
VII. Kriteria Evaluasi 1. Evaluasi Struktur a) Peserta hadir ditempat penyuluhan b) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu IRJ Anak RSUD Dr Soetomo Surabaya.Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya 2. Evaluasi Proses a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan b) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar 3. Evaluasi Hasil Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus Lampiran
MATERI PENYULUHAN KONSEP DASAR DIARE
A. PENGERTIAN o Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan, dengan demikiankandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal yakni 100-200 ml sekali defekasi (Hendarwanto, 1999). o Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. o Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengankonsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat bercampur lender dan darah (Ngastiyah, 1997).
B. PENYEBAB 1. Faktor infeksi a) Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans). b) Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya. c) Faktor Malabsorbsi Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein. 2. Faktor Makanan: Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis makanan tertentu. 3. Faktor Psikologis Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas)
C. PATOFISIOLOGI
D. TANDA DAN GEJALA 1) Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang. 2) Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer. 3) Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. 4) Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asamlaktat. 5) Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kuli tmenurun), ubun- ubun dan mata cekungmembrane mukosa kering dan disertai penurunan berat badan. 6) Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangatlemas, kesadaran menurun (apatis, samnolen, soporakomatus) sebagai akibat hipovokanik. 7) Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria). 8) Bila terjadi asidosis metabolic klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan dalam (Kusmaul).
E. KLASIFIKASI DIARE Menurut pedoman MTBS (2000) diare dapat diklasifikasikan, 1. Diare akut terbagi atas : a. Diare dengan dehidrasi berat b. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang c. Diare tanpa dehidrasi 2. Diare persisten bila diare berlangsung 14 hari/ lebih terbagi atas : a. Diare persisten dengan dehidrasi b. Diare persisten tanpa dehidrasi 3. Desentri apabila diare berlangsung disertai dengan darah
F. KOMPLIKASI 1) Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonic atau hipertonik). 2) Renjatan hipovolemik. Dengan tanda-tanda : Mata mendelik, pandangan kosong, serta ada gerakan- gerakan tangan kaki. 3) Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoniotot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektrokardiagram). 4) Hipoglikemia. 5) Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim lactase karena kerusakan vilimukosa,usushalus. 6) Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik. 7) Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan.
G. PENCEGAHAN Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah diare adalah: 1) Kebersihan perorangan pada anak. Mencuci tangan sebelum makan dan setiap habis bermain, memakai alas kaki jika bermain di tanah. 2) Membiasakan anak defekasi di jamban dan jamban harus selalu bersih agar tidak ada lalat. 3) Kebersihan lingkungan untuk menghindarkan adanya lalat. 4) Makanan harus selalu tertutup 5) Kepada anak yang sudah dapat membeli makanan sendiri agar diajarkan untuk tidak membeli makanan di jajanan terbuka 6) Air minum harus selalu dimasak. Bila sedang terjangkit penyakit diare selain air harus bersih juga harus dimasak 7) Pada anak yang minum dari botol (dot), botol harus dicuci dan dimasak setiap mau digunakan 8) Pada ibu menyusui sebelum menyusui bayinya mncuci tangan terlebih dahulu H. PENATALAKSANAAN DI RUMAH Berikan ASI lebih lama padas etiap kali pemberian (Bila masih diberi ASI). Jika diberi ASI ekslusif ,berikan oralit /air matang sebagai tambahan. Jika tidak diberi ASI ekslusif berikan salah satu cairan berikut : oralit, kuah sayur, air tajin atau air matang. Berikan oralit , dengan cara 1. 1 bungkus oralit masukkan kedalam 200 ml (1 gelas) air matang 2. Usia sampai 1 tahun berikan 50-100 ml oralit setiap habis berak 3. Berikan oralit sedikit-sedikit dengan sendok. Jika muntah tunggu sampai 10 menit, kemudianberikan lagi.Tetapi jika anak muntah lebih sering atau berak-berak terus hingga lebih dari 5 hari atau semakin memburuksehingga pemberian oralit tidak dapat menolong supaya segera dibawa berobat ke pelayanan kesehatan agar tidak terlambat.Jelaskan bahwa oralit tidak untuk mengobati diarenya tetapi hanya untuk mencegah agar anak tidak jatuh dalam keadaan dehidrasi berat. Dalam perjalanan agar pasien terus diberi minum untuk mencegah bertambahnya dehidrasi.Kapan anak dibawa ke rumah sakit jika menemukan tanda- tanda sebagai berikut: 4. Anak muntah tiap kali minum, Karena hal tersebut bias menjadikan diare dengan dehidrasi berat. 5. Demam 6. Adanya lender dan darah dalam tinja