Anda di halaman 1dari 6

9/8/2014 Proposal Limbah sapi untuk Biogas dan Listrik | Raldi Artono Koestoer

http://koestoer.wordpress.com/bisnis/proposal-limbah-sapi-untuk-biogas-dan-listrik/ 1/6
Raldi Artono Koestoer
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai
pelindungmu
Proposal Limbah sapi untuk Biogas
dan Listrik






i
3 Votes
PROPOSAL
PEMANFAATAN LIMBAH SAPI MENJADI
BIOGAS dan LISTRIK
Sebagai
PROGRAM CSR
9/8/2014 Proposal Limbah sapi untuk Biogas dan Listrik | Raldi Artono Koestoer
http://koestoer.wordpress.com/bisnis/proposal-limbah-sapi-untuk-biogas-dan-listrik/ 2/6

LATAR BELAKANG
Beban hidup masyarakat untuk energi sudah menjadi biaya tinggi. Penggunaan bahan
bakar gas untuk kebutuhan rumah tangga sudah sejak lama dicanangkan oleh pemerintah
dalam menggantikan minyak tanah.
Ketersedian listrik oleh pemerintah tidak merata dan makin hari makin mahal biayanya
bagi masyarakat pedesaan. Dengan pola pengembangan listrik yang mengutamakan
kepentingan industri besar semata, masyarakat rural semakin tidak terperhatikan
pemenuhan kebutuhan listriknya yang sebenarnya merupakan motor penggerak ekonomi
mikro Indonesia
Ekploitasi besar-besaran dan tidak logis terhadap sumber daya alam dari fosil oleh oknum
pengusaha dan oknum pejabat pemerintah, makin merusak lingkungan dan dampaknya
langsung dirasakan oleh masyarakat yaitu menurunnya kualitas lingkungan untuk hidup
serta hal ini menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat daerah.
Kesulitan ekonomi dan langkanya lapangan pekerjaan makin menjerat masyarakat hingga
memunculkan masyarakat miskin baru dalam.. Daya dukung ekonomi mikro terhadap
ekonomi makro yang semakin lemah dikarenakan ketidak berdayaan masyarakat dalam
berusaha juga menjadi seperti sebuah lingkaran setan tak ubahnya seperti ayam dan telur,
mana yang harus didahulukan.
VISI
memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat indonesia melalui pemanfaatan sumber
daya alam dan energy yang terbarukan
MISI
1. Mandiri Ekonomi : masyarakat mampu mendukung pemenuhan kebutuhan ekonomi
mereka sendiri dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
2. Mandiri Energi : masyarakat mampu mengadakan dan memenuhi kebutuhan energi
secara mandiri dari sumber yang mereka miliki tanpa tergantung dari pasokan
pemerintah.
TUJUAN
Melalui aktivitas pemeliharaan sapi potong, masyarakat dapat mandiri secara ekonomi
dengan mendapat keuntungan dari usaha penggemukannya, dan mandiri secara energi
yaitu dapat memenuhi kebutuhan gas dan listrik sendiri dengan memanfaatkan kotoran
sapi yang diubah menjadi gas untuk keperluan rumah tangga dan listrik untuk berbagai
keperluan lainnya.
SASARAN
Terciptanya model mandiri ekonomi dan mandiri energi menggunakan sumber daya
pemeliharaan sapi ditengah-tengah lingkungan pedesaan dan selanjutnya dapat
dikembangkan diberbagai daerah lainnya ditanah air.
9/8/2014 Proposal Limbah sapi untuk Biogas dan Listrik | Raldi Artono Koestoer
http://koestoer.wordpress.com/bisnis/proposal-limbah-sapi-untuk-biogas-dan-listrik/ 3/6

gambar

penggemukan Sapi dan pemanfaatan kotoran/limbahnya

PENGGEMUKAN SAPI POTONG

Beberapa jenis sapi yang biasa digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi
potong di Indonesia adalah :
1. Sapi Ongole, Cirinya berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh,
bergelambir dan berpunuk, dan daya adaptasinya baik
1. Sapi Bali, Cirinya berwarna merah dengan warna putih pada kaki dari lutut ke bawah
dan pada pantat, punggungnya bergaris warna hitam (garis belut). Keunggulan sapi ini
dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru.
2. Sapi Brahman, Cirinya berwarna coklat hingga coklat tua, dengan warna putih pada
bagian kepala. Daya pertumbuhannya cepat, sehingga menjadi primadona sapi potong
di Indonesia.
3. Sapi Madura, Mempunyai ciri berpunuk, berwarna kuning hingga merah bata,
terkadang terdapat warna putih pada moncong, ekor dan kaki bawah. Jenis sapi ini
mempunyai daya pertambahan berat badan rendah.
4. Sapi Limousin, Mempunyai ciri berwarna hitam bervariasi dengan warna merah bata
dan putih, terdapat warna putih pada moncong kepalanya, tubuh berukuran besar dan
mempunyai tingkat produksi yang baik
Tahapan Proses Penggemukan
1. Pemilihan Ras dan bentuk tubuh.
Sejatinya semua jenis ras punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tentang hal ini
sudah banyak diulas di pelbagai literatur tentang sapi potong. Hanya kita sebagai Praktisi
peternakan seyogyanya perlu memperhatikan nilai-nilai praktis dan ekonomis dari jenis ras
tersebut baik dari sisi kekuatan finansial peternak, peruntukannya dan timing tepat penjualannya.
Untuk ADG (penambahan Berat harian) diakui memang sapi jenis Limousin dan
simmental F1 telah menjadi primadona mampu mencapai 1,3-2kg/ harinya. Disusul di
belakangnya silangan SIMPO dan LIMPO dengan ADG 1-1,7kg/hari. Berlanjut kemudian
PO murni, Bali dan seterusnya yang lebih rendah penambahan berat hariannya dan
struktur tubuhnya.
Namun poin terpenting untuk tidak kita lupakan dari semua itu tentunya adalah Fisiologi
dan kriteria performance sapi itu sendiri. Tampilan fisik yang ideal mencakup body
frame, power depan dan belakang sapi akan mempengaruhi ADG, kemudahan
pemeliharaan,dan harga purna jualnya.
1. Umur dan berat badan.
Usia sapi yang ideal untuk digemukkan mulai 1,5 sampai dengan 2,5 tahun, di sini kondisi
9/8/2014 Proposal Limbah sapi untuk Biogas dan Listrik | Raldi Artono Koestoer
http://koestoer.wordpress.com/bisnis/proposal-limbah-sapi-untuk-biogas-dan-listrik/ 4/6
Usia sapi yang ideal untuk digemukkan mulai 1,5 sampai dengan 2,5 tahun, di sini kondisi
sapi sudah mulai maksimal pertumbuhan tulangnya dan tinggal mengejar penambahan
massa otot (daging) yang secara praktis dapat dilihat dari gigi yang sudah berganti besar 2
dan 4 buah. Sapi yang sudah berganti 6 gigi besarnya (3 tahun ke atas) juga cukup bagus.
Hanya di usia ini sudah muncul gejala fatt (perlemakan) yang tentunya akan berpengaruh
dengan nilai jual dari pelaku pemotongan ternak.
Sapi apabila masih di bawah usia ideal penggemukan biasanya lebih lambat proses
gemuknya dikarenakan selain bersamaan pertumbuhan tulang dan daging juga sangat
rentan resiko penyusutan serta labil proses penambahan berat disebabkan adaptasi tempat
yang baru, pergantian pola pakan dan teknis perawatan serta penyakit.
Tentang variabel berat tubuh, pastinya akan kita lihat dulu dari jenis ras apa sapi yang akan
kita pelihara. Sapi jenis limousin dan simmental maupun silangannya dengan PO kala
umur 1,5 tahun sudah berbobot rata-rata 350-400 kg, sedang sapi PO murni hanya kisaran
185-275 kg. Nah, dari sini nantinya kita akan mulai berhitung tentang teknis penilaian ideal
untuk mengukur sistem pemeliharaan dan transaksi jual beli.
1. Masa pemeliharaan.
apabila masa panen yang diinginkan jangka pendek (k.l 100 hari) pilihlah jenis limousin,
simmental dan silangannya (F1 maupun F2) dengan berat mulai 390-500 kg. Jika
proporsional pemeliharaannya, sapi tersebut akan mampu bertambah minimal 100kg saat
panennya.
Namun kalau yang diinginkan masa panen jangka menegah dan panjang ( k.l 250 hari
hingga lebih dari 1 tahun) disarankan agar memilih jenis F1 simmental dan limousin yang
murni genetiknya dengan berat di bawah 350 kg. Kebanyakan peternak yang berpola
seperti ini biasanya untuk investasi, pemurnian genetik indukannya atau bahkan sebagai
hewan kesayangan (klangenan jawa.red).
1. Perhitungan harga.
Sistem transaksinya mirip seperti di bursa pelelangan yang harganya ditentukan
berdasarkan kerelaan penjual dan kisaran harga umum pasar daging sapi secara nasional.
Adapun penentuan beratnya adalah ditimbang pada saat hidup atau istilahnya berat hidup.
Selisih berat timbang pada saat sebelum penggemukan dan setelah penggemukan inilah
keuntungan yang didapat oleh peternak. Tentunya setelah dikurangi biaya penggemukan
yaitu pakan dan kesehatan sapi. Pasaran harga berat hidup saat ini adalah Rp. 36.000,-/kg

PEMANFAATAN KOTORAN SAPI UNTUK GAS KEPERLUAN MASAK DAN
LISTRIK RUMAH TANGGA
Teknik Pembuatan Biogas Sederhana
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh
mikroorganisme pada kondisi langka oksigen (anaerob). Komponen biogas antara lain
sebagai berikut :
60 % CH4 (metana)
38 % CO2 (karbon dioksida)
2 % N2, O2, H2, & H2S.
9/8/2014 Proposal Limbah sapi untuk Biogas dan Listrik | Raldi Artono Koestoer
http://koestoer.wordpress.com/bisnis/proposal-limbah-sapi-untuk-biogas-dan-listrik/ 5/6
Kesetaraan nilai kalor biogas dengan sumber energi lain 1 m3 Biogas setara dengan :
Tabel kesetaraan biogas dengan sumber bahan bakar lain

Proses pembuatan gas dan listrik dari kotoran sapi sangat sederhana yaitu dengan
mengumpulkan kotoran dan limbah sapi dalam digester yang secara anaerob
menghasilkan gas metana yang dapat digunakan untuk memasak dan sebagai bahan bakar
genset yang menghasilkan listrik. Skema lengkap proses dapat dilihat dalam gambar
dibawah ini.

SKEMA PROSES


MANFAAT

KONSEP MANDIRI EKONOMI
Usaha penggemukan sapi potong sebagai konsep Mandiri ekonomi
Membuka peluang usaha baru dan dapat menyerap tenaga kerja
1. Memenuhi kebutuhan daging untuk wilayah sekitarnya
2. Mengurangi jumlah pengangguran
3. Meningkatkan taraf hidup masyarakat
KONSEP MANDIRI ENERGI
Pemanfaatan Kotoran sapi untuk listrik dan gas rumah tangga sebagai konsep Mandiri
Energi
1. Memenuhi kebutahan bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga
2. Memenuhi kebutuhan listrik wilayah sekitar
3. Menciptakan kebersihan lingkungan
4. Mendapatkan pupuk organik yang murah untuk pertanian dan perkebunan
5. Mengurangi beban masyarakat dan negara dalam pemenuhan kebutuhan energi rakyat.
KEMITRAAN
Bentuk kemitraan yang ditawarkan oleh PT Sahastra Hasta Sejahtera (sebagai Pihak 1)
adalah kerjasama pelaksanaan dan pengelola dengan MITRA (sebagai Pihak 2) sebagai
penyandang dana CSR di lokasi yang telah tersedia dan disepakati bersama
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
The Fruit Shake Theme.
9/8/2014 Proposal Limbah sapi untuk Biogas dan Listrik | Raldi Artono Koestoer
http://koestoer.wordpress.com/bisnis/proposal-limbah-sapi-untuk-biogas-dan-listrik/ 6/6
Ikuti
Follow Raldi Artono Koestoer
Ditenagai oleh WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai