Anda di halaman 1dari 13

CALORI WORK

Laporan R-Lab KR-02






Nama : Akwila Eka Meliani
NPM : 1306413725
Fakultas : Teknik
Departemen : Teknik Kimia
Kode Praktikum : KR-02
Tanggal Praktikum : 27 Ferbruari 2014




Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD)
Universitas Indonesia
Depok
Calori Work
I. Tujuan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

II. Alat
Sumber tegangan yang dapat divariasikan
Kawat konduktor bermassa 2 gram
Termometer
Voltmeter dan Amperemeter
Adjustable power supply
Camcorder
Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III. Landasan Teori
Menurut hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan, tetapi dapat diubah menjadi bentuk energi lain. Pada percobaan kali
ini akan dilakukan pengubahan energi dari energi listrik menjadi energi panas.
Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang
mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan :






Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam kenaikan
temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan
dengan:



W = V I t


Ket:
W = energi listrik (J)
V = tegangan listrik (V)
I = arus listrik (A)
t = waktu aliran listrik (s)

Q = m c (Ta - T)

Ket:
Q = Jumlah kalor yang diperlukan (kal)
m = massa zat (kg)
c = kalor jenis zat ( kal/gr
o
C)
T
a
= suhu akhir zat (
o
C)
T = suhu mula-mula (
o
C)
Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur, kemudian dialiri arus
listrik sehingga terjadi disipasi energi kalor. Peristiwa ini juga menyebabkan
perubahan temperatur yang akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem
instrumentasi. Tegangan yang diberikan dapat diubah sehingga mengahasilkan
perubahan temperatur bervariasi sesuai tegangan yang diberikan.
Pada percobaan, pengaliran energi listrik dari baterai ke sistem akan
menghantarkan arus listrik dan semakin lama akan memanaskan logam yang
melilit sensor tersebut. Jadi, terbukti bahwa perubahan bentuk energi dapat
dilakukan, misalnya dari energi listrik menjadi energi panas. Energi listrik dapat
diubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya dengan persamaan:


Sesuai dengan hukum kekekalan energi maka berlaku persamaan:
W = Q
V I t = m c (T
2
T
1
) = H (T
2
T
1
)







IV. Cara Kerja
Beberapa langkah yang harus dikerjakan untuk mengambil data dalam percobaan:
1. Mengaktifkan webcam dengan menekan icon video pada halaman web R-Lab.
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.
3. Menghidupkan Power Supply dengan menekan radio button di sebelahnya.
4. Mengambil data perubahan temperatur, tegangan dan arus listrik pada kawat
konduktor tiap 3 detik selama 30 detik dengan cara menekan tombol Ukur.
5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di webcam serta menunggu
temperatur hingga mendekati temperatur awal saat diberikan V0.
6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2, dan V3.
Ket:
I = kuat arus listrik (A)
V = tegangan (V)
T
1
= suhu awal (
o
C)
T
2
= suhu akhir (
o
C)
R = hambatan ()


t = waktu (s)
m = massa (kg)
C = kalor jenis (J/ kg C)
H = kapasitas kalor (J/C)
Q = m c (T
2
T
1
)

I R I t = m c (T
2
T
1
) = H (T
2
T
1
)


Gambar 1. Percobaan Calori Work di WebsiteR-Lab

V. Data Hasil Percobaan
Percobaan Calori Work ini dilakukan dengan menggunakan empat besar
tegangan yang berbeda: 0 V (V0), 0.66 V (V1), 1.59 V (V2), 1.07 V (V3) dan
dilakukan 10 kali pengukuran untuk masing-masing tegangan tiap 3 detik. Data
hasil percobaan pada setiap tegangan ditunjukan dalam bentuk table. Suhu awal
(T
1
) sebelum percobaan dimulai adalah 19.7
o
C sehingga setiap perubahan suhu,
T
1
selalu 19.7
o
C. Berikut ini tabel data hasil percobaan yang telah didapatkan
untuk keempat tegangan.

1. Percobaan I (V0 = 0 V)
Tabel 1. Data Percobaan pada V = 0 V
Waktu (s) I (mA) V (Volt) T
2
(
o
C) T
1
(
o
C) (
o
C)
3 23.84 0 19.8 19.7 0.1
6 23.84 0 19.8 19.7 0.1
9 23.84 0 19.8 19.7 0.1
12 23.84 0 19.8 19.7 0.1
15 23.84 0 19.8 19.7 0.1
18 23.84 0 19.8 19.7 0.1
21 23.84 0 19.8 19.7 0.1
24 23.84 0 19.8 19.7 0.1
27 23.84 0 19.8 19.7 0.1
30 23.84 0 19.8 19.7 0.1





2. Percobaan II (V1 = 0.66 V)
Tabel 2. Data Percobaan pada V = 0.66 V
Waktu (s) I (mA) V (Volt) T
2
(
o
C) T
1
(
o
C) (
o
C)
3 35.36 0.66 19.8 19.7 0.1
6 35.36 0.66 19.8 19.7 0.1
9 35.36 0.66 20.0 19.7 0.3
12 35.36 0.66 20.2 19.7 0.5
15 35.36 0.66 20.4 19.7 0.7
18 35.36 0.66 20.6 19.7 0.9
21 35.36 0.66 20.7 19.7 1.0
24 35.36 0.66 20.8 19.7 1.1
27 35.36 0.66 20.9 19.7 1.2
30 35.36 0.66 21.0 19.7 1.3

3. Percobaan III (V2 = 1.59 V)
Tabel 3. Data Percobaan pada V = 1.59 V
Waktu (s) I (mA) V (Volt) T (
o
C) T
1
(
o
C) (
o
C)
3 51.56 1.59 20.8 19.7 1.1
6 51.56 1.59 21.1 19.7 1.4
9 51.56 1.59 22.0 19.7 2.3
12 51.56 1.59 23.1 19.7 2.4
15 51.56 1.59 24.0 19.7 4.3
18 51.56 1.59 24.8 19.7 5.1
21 51.56 1.59 25.6 19.7 5.9
24 51.56 1.59 26.4 19.7 6.7
27 51.56 1.59 27.0 19.7 7.3
30 51.56 1.59 27.6 19.7 7.9

4. Percobaan IV (V3 = 1.07 V)
Tabel 4. Data Percobaan pada V = 1.07 V
Waktu (s) I (mA) V (Volt) T (
o
C) T
o
(
o
C) (
o
C)
3 42.32 1.07 24.5
19.7 4.8
6 42.32 1.07 24.4 19.7 4.7
9 42.32 1.07 24.6 19.7 4.9
12 42.32 1.07 24.8 19.7 5.1
15 42.32 1.07 24.9 19.7 5.2
18 42.32 1.07 25.1 19.7 5.4
21 42.32 1.07 25.3 19.7 5.6
24 42.32 1.07 25.4 19.7 5.7
27 42.32 1.07 25.6 19.7 5.9
30 42.32 1.07 25.8 19.7 6.1
VI. Pengolahan Data
Berdasarkan teori didapatkan bahwa energi listrik yang diterima oleh kawat
akan diubah menjadi energi panas. Hubungan antara kalor dan energi panas
ditunjukan oleh persamaan:
m c = V I t,
atau


y = ax b
Persamaan di atas seperti persamaan linear y = ax b, dengan y sebagai T dan


sebagai a. Dari persamaan di atas, didapatkan persamaan baru:




Nilai c (kalor jenis kawat) dapat diketahui setelah mendapatkan nilai a
(gradient). Nilai a dan b dapat didapat dengan menggunakan rumus:

()()

()

()()

()


1. Perhitungan Percobaan I
Tabel 5. Pengolahan Data Percobaan I
n x [t (s)] y [T (
o
C)] x
2
y
2
Xy
1 3 0.1 9 0.01 0.3
2 6 0.1 36 0.01 0.6
3 9 0.1 81 0.01 0.9
4 12 0.1 144 0.01 1.2
5 15 0.1 225 0.01 1.5
6 18 0.1 324 0.01 1.8
7 21 0.1 441 0.01 2.1
8 24 0.1 576 0.01 2.4
9 27 0.1 729 0.01 2.7
10 30 0.1 900 0.01 3.0
165 1.0 3465 0.1 16.5

Dengan memasukkan nilai-nilai ini ke dalam persamaan untuk mencari a dan
b, kita mendapatkan nilai a = 0 dan b = 0.1. Masukkan ke persamaan linear:




y = ax b
y = 0x + 0.1 = 0.1
= 0t + 0.1 = 0.1
Dengan demikian, didapatlah grafik hubungan antara temperatur dan waktu pada
percobaan I.
Grafik 1. Hubungan Temperatur dan Waktu Saat V0

Pada saat tegangan 0 V, nilai kalor jenis dan kapasitas kalor dari kawat tidak dapat
ditentukan.

2. Perhitungan Percobaan II
Tabel 6. Pengolahan Data Percobaan II
n xi [t (s)] yi [T (
o
C)] xi
2
yi
2
xi.yi
1 3 0.1 9 0.01 0.3
2 6 0.1 36 0.01 0.6
3 9 0.3 81 0.09 2.7
4 12 0.5 144 0.25 6
5 15 0.7 225 0.49 10.5
6 18 0.9 324
0.81 16.2
7 21 1.0 441 1.00 21
8 24 1.1 576
1.21 26.4
9 27 1.2 729 1.44 32.4
10 30 1.3 900 1.69 39.0
165 7.2 3465 7.00 155.1

Dengan memasukkan nilai-nilai ini ke dalam persamaan untuk mencari a dan
b, kita mendapatkan nilai a = 0.048 dan b = -0.086. Masukkan ke persamaan linear:


0
5
10
15
20
25
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
T
e
m
p
e
r
a
t
u
r

(
o
C
)

Waktu (s)
Hubungan Temperatur dengan Waktu
Saat V0
Hubungan Temperatur
dengan Waktu Saat V0
y = ax b
y = 0.048x 0.086
= 0.048t 0.086
Dengan demikian, didapatlah grafik hubungan antara temperatur dan waktu pada
percobaan II.
Grafik 2. Hubungan Temperatur dan Waktu Saat V1

Nilai kalor (c)










J/gr
o
C

3. Perhitungan Percobaan III
Tabel 7. Pengolahan Data Percobaan III
n xi [t (s)] yi [T (
o
C)] xi
2
yi
2
xi.yi
1 3 1.1 9 1.21 3.3
2 6 1.4 36 1.96 8.4
3 9 2.3 81 5.29 20.7
4 12 2.4 144 5.76 28.8
5 15 4.3 225 18.49 64.5
6 18 5.1 324
26.01 91.8
7 21 5.9 441 34.81 123.9
8 24 6.7 576
44.89 160.8
9 27 7.3 729 53.29 197.1
10 30 7.9 900 62.41 237
165 44.4 3465 254.12 936.3
19
19.5
20
20.5
21
21.5
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
T
e
m
p
e
r
a
t
u
r

(
o
C
)

Waktu (s)
Hubungan Temperatur dengan Waktu
Saat V1
Hubungan Temperatur
dengan Waktu Saat V1
Dengan memasukkan nilai-nilai ini ke dalam persamaan untuk mencari a dan
b, kita mendapatkan nilai a = 0.274 dan b = -0.086. Masukkan ke persamaan linear:
y = ax b
y = 0.274x 0.086
= 0.274t 0.086
Dengan demikian, didapatlah grafik hubungan antara temperatur dan waktu pada
percobaan II.
Grafik 3. Hubungan Temperatur dan Waktu Saat V2

Nilai kalor (c)










J/gr
o
C
4. Perhitungan Percobaan III
Tabel 8. Pengolahan Data Percobaan IV
n xi [t (s)] yi [T (
o
C)] xi
2
yi
2
xi.yi
1 3 4.8 9 23.04 14.4
2 6 4.7 36 22.09 28.2
3 9 4.9 81 24.01 44.1
4 12 5.1 144 26.01 61.2
5 15 5.2 225 27.04 78
6 18 5.4 324
29.16 97.2
7 21 5.6 441 31.36 117.6
8 24 5.7 576
32.49 136.8
9 27 5.9 729 34.81 159.3
10 30 6.1 900 37.21 183
165 53.4 3465 287.22 919.8
0
5
10
15
20
25
30
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
T
e
m
p
e
r
a
t
u
r

(
o
C
)

Waktu (s)
Hubungan Temperatur dan Waktu Saat
V2
Hubungan Temperatur
dan Waktu Saat V2
Dengan memasukkan nilai-nilai ini ke dalam persamaan untuk mencari a dan
b, kita mendapatkan nilai a = 0.052 dan b = 4.48. Masukkan ke persamaan linear:
y = ax b
y = 0.052x + 4.48
= 0.052t + 4.48
Dengan demikian, didapatlah grafik hubungan antara temperatur dan waktu pada
percobaan II.
Grafik 4. Hubungan Temperatur dan Waktu Saat V3

Nilai kalor (c)










J/gr
o
C

Setelah mencari kalor jenis dari tiap percobaan, akan didapatkan kalor jenis rata-rata:


J/gr
o
C




23.5
24
24.5
25
25.5
26
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
T
e
m
p
e
r
a
t
u
r

(
o
C
)

Waktu (s)
Hubungan Temperatur dengan Waktu
Saat V3
Hubungan Temperatur
dengan Waktu Saat V3
Mendekati kalor jenis perak. Berarti,
kemungkinan logam tersebut adalah perak.
VII. Analisis Data
1. Analisis Percobaan
Percobaan calori work ini bertujuan menghitung nilai kapasitas kalor suatu
kawat yang befungsi sebagai konduktor dengan metode hukum kekekalan energy:
energi hanya dapat berubah suatu bentuk ke bentuk lain.
Telah ditunjukkan pengubahan energi listrik yang dihasilkan dari sumber
tegangan dan power supply menjadi energi kalor dalam kawat konduktor yang
akan mengalami kenaikan temperatur. Kawat dililitkan pada sensor temperatur
yang akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan
temperatur tersebut dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke
kawat dibuat bervariasi selama 30 detik.
Praktikan mengaktifkan webcam, lalu memberi V0 = 0 volt agar diketahui
kondisi awal berupa suhu dan arus dari keadaan tersebut dilanjutkan
menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button disebelahnya, lalu
mengklik icon ukur untuk mengambil data perubahan temperatur, tegangan, dan
arus listrik pada kawat konduktor tiap 3 detik selama 30 detik.
Setelah memberikan tegangan sebesar 0 volt, praktikan memberikan tegangan
sebesar 0.66 volt, 1.59 volt, dan 1.63 volt. Sebelumnya, praktikan harus
menyesuaikan temperatur agar temperaturnya sama seperti saat tegangan 0 volt
diberikan.
Tegangan (V) merupakan variabel bebas yang digunakan pada percobaan ini.
Dengan memvariasikan variabel ini, akan didapatkan suhu dan arus yang berbeda-
beda setiap tegangan pada waktu-waktu tertentu yang akan digunakan untuk
mencari kapasitas kalor dari kawat konduktor.

2. Analisis Hasil
Dari pengolahan data didapatkan nilai kapasitas kalor tiap percobaan dan
didapatkankan bahwa semakin tinggi tegangan yang diberikan, perubahan
temperatur semakin besar karena semakin besar tegangannya, kalor yang
diberikan ke kawat semakin besar. Karena itulah, terjadi perubahan
tempperatur. Selain itu, tegangan juga berbanding lurus dengan arus. Untuk
V1, didapat c = 0.2431 J/g
o
C, V2 dengan c = 0.1495 J/g
o
C, dan V3 dengan c
= 0.4354 J/g
o
C. Dari perhitungan didapat nilai c rata rata sebesar 0.276 J/g
o
C.
Hasil ini mendekati c dari perak.

3. Analisis Grafik
Grafik hubungan temperature dengan waktu saat tengangan tertentu tidak
berbentuk garis lurus, sedangkan seharusnya grafik yang dihasilkan adalah
grafik garis lurus karena merupakan persamaan garis linear. Mengapa
demikian? Karena kesalahan yang terjadi saat percobaan berlangsung. Dari
empat data grafik yang dituliskan diatas, hal tersebut menunjukkan bahwa
kenaikan temperature berbanding lurus dengan kenaikan tegangan yang
dialirkan ke sistem dan dengan tegangan yang sama, suhu juga mengalami
kenaikan seiring waktu percobaan dilaksanakan. Pada V1, didapat persamaan
linear yaitu y = 0.048x 0.086, V2 dengan persamaan y = 0.274x 0.086, dan
V3 dengan persamaan y = 0.052x + 4.48. Ketiga persamaan tersebut didapat
dengan rumus:

()()

()

()()

()


dengan a adalah gradien dan b adalah konstanta.

4. Analisis Kesalahan
Dalam melakukan percobaan, ada faktor-faktor yang memengaruhi
berkurangnya keakuratan data. Pada percobaan ini kesalahan disebabkan oleh:
Tidak semua energi listrik diubah 100% menjadi energi kalor, pasti ada
energi listrik yang hilang karena digunakan untuk memindahkan muatan.
Pengkalibrasian alat yang kurang sempurna.
Ketidaktelitian perhitungan.
Kesalahan dalam peralatan karena percobaan melalui Remote Lab dan
peralatannya tidak nyata sehingga tidak dapat mengetahui kondisi
peralatan dalam kondisi baik atau tidak.


VIII. Kesimpulan
Jadi, melalui percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa kapasitas kalor suatu
kawat bisa dicari dengan suatu kerja kalor yaitu konversi energi listrik menjadi
energi kalor yang menaikkan suhu kawat. Bahan kawat yang dipakai pada
percobaan ini adalah perak yang dapat diketahui melalui penghitungan kapasitas
kalor data masing-masing tegangangan.

IX. Daftar Pustaka
Halliday, Resnick, Walker.2005.Fundamentals of Physics, 7th Edition.Extended
Edition.New York : John Wiley & Sons.

Anda mungkin juga menyukai