CARA PENGASAPAN A.Pengawetan Ikan Di Desa Talun berkembang usahatani budidaya ikan bandeng air tawar sistem polikultur, yang dicampur dengan ikan karper, tawwes dan nila gift. Keberhasilan dalam berproduksi ikan air tawar tersebut membawa dampak pada pemasaran hasil. Untuk mengantipasi produk yang melimpah diperlukan langkah -langkah meningkatkan nilai jual produk yaitu dengan pengolahan hasil perikanan. Dalam rangka meningkatkan nilai jual produk perikanan diantaranya hasil perikanan dilakukan pengolahan dengan cara pengasapan. Banyak metode pengolahan hasil perikanan. kan pengasapan merupakan produk yang siap untuk dimakan artinya bisa tanpa diolah dapat disantap. Di beberapa negara !ropa ikan asap merupakan makanan yang biasa disantap pada waktu sarapan pagi. "enurut perkiraan #$% dari & ' dari hasil tangkapan ikan di dunia diolah dan diawetkan secara pengasapan, sedangkan di negara-negara tropik jumlahnya mencapai ()'. "etode pengawetan tradisional pada mulanya ditemukan secara kebetulan saja, yaitu sewaktu ikan dikeringkan di atas nyala api yang berasap ternyata hasilnya selain menjadi lebih awet ikannya juga mempunyai rasa dan aroma yang sedap. Dibandingkan dengan cara pengawetan ikan dengan cara penggaraman atau pengasinan, pengawetan ikan dengan cara pengasapan di ndonesia masih dibawahnya, mungkin pemasarannya terbatas, karena konsumen ikan asap masih sangat terbatas. B. Prinsip Pengawetan Ikan Dengan Cara Pengasapan *ada asap kayu terdiri dari uap dan padatan berupa partikel-partikel amat kecil. Dengan pemanasan senyawa-senyawa kimia menguap diserap oleh ikan basah, diserap dalam bentuk uap. +enyawa tersebut memberikan warna dan rasa yang diinginkan pada ikan asap, partikel-partikel padatan tidak begitu penting pada proses pengasapan dan asap akan mengawetkan makanan karena adanya aksi desinfeksi dari formaldehid, asam asetat dan phenol. $sap berperan penting dalam pewarnaan ikan, pengeringan mempunyai fungsi penting dalam pengawetan ikan asap, kecepatan penyerapan asap kedalam daging ikan dan pengeringan tergantung pada coklat tidaknya asap yang terjadi, suhu dan kandungan air dari ikan yang diasapi. Bila kayu atau serbuk kayu dibakar, maka selulose akan diuraikan menjadi alkohol-alkohol berantai lurus yang lebih pendek, aldehid-aldehid, keton- keton dan asam-asam organic. +elain lignin diuraikan menjadi turunan- turunan phenol, ,uinol, guaikol dan piragatol. Dengan menggunakan teknik kromatografi kertas telah diketahui adanya kurang lebih &) macam senyawa kimia dalam asap. *ersentase setiap senyawa kimia pada asap yang dihasilkan tergantung kepada jenis kayu yang digunakan. Kayu lamtoro sangat baik untuk bahan bakar. Untuk mendapatkan ikan asap yang bermutu tinggi maka harus digunakan jenis kayu keras - non-resinous. atau sabut dan tempurung kelapa, sebab kayu-kayu yang lunak akan menghasilkan asap yang mengandung senyawa-senyawa yang dapat menyebabkan hal-hal dan bau yang tidak diinginkan. Tinggi rendahnya efisiensi proses pengeringan dipengaruhi oleh kelembaban udara sekelilingnya, bila udara dingin yang masuk kedalam unit pengasapan dipanasi, maka beratnya kan manjadi lebih ringan daripada udara di luar, dan udara ini akan masuk atau naik dengan cepat ke unit pengasapan dan melintasi ikan-ikan didalamnya. Banyaknya uap air yang diserap oleh udara tergantung suhunya, jadi bila udara dingin dipanasi maka kapasitas pengeringan akan lebih tinggi.Dalam keadaan lembab, udara jenuh yang telah panas tidak dapt dipanasi lagi secara cepat untuk mengurangi kandungan uap airnya dan oleh karena itu kapasitas menurun. Tahap pengasapan, kecepatan penguapan air tergantung pada kapasitas pengering udara dan asap juga kecepatan pengaliran asap. *ada tahap kedua, dimana permukaan ikan sudah agak kering suhu ikan akan mendekati suhu udara dan asap.Kecepatan pengeringan akan menjadi lambat karena air harus merembes dahulu dari lapisan dalam daging ikan,bila pengeringan mula-mula dilakukan pada suhu yang terlalu tingi dan terlalu cepat, maka permukaan ikan akan menjadi keras dan akan menghambat penguapan air selanjutnya dari lapisan dalam,sehingga kemungkinan daging ikan bagian dalam tidak mengalami efek pengeringan. /. Macam-Macam Cara Pangasapan Dan Peralatan $da & cara pengasapan 0 1. *engasapan Dingin -cold smoking. dan *engasapan *anas -hot smoking., pada pengasapan dingin suhu asap tidak boleh melebihi 2))/, kelembaban nisbi -34. yang terbaik antara 5) 6 7)'. Di atas 7)' proses pengeringan berlangsung sangat lambat dan di bawah 5) ' permukaan ikan akan mengering terlalu cepat, kadar air ikan asap yang dihasilkan dengan cara pengasapan dingin relatif rendah, sehingga pengasapan terutama diterapkan untuk tujuan pengawetan ikan -ikan asapnya lebih awet dari pada yang dihasilkan dengan cara pengasapan panas.. &. *ada pengasapan panas, suhu asap mencapai 1&))/ atau lebih dan suhu pada daging ikan bagian dalam dapat mencapai 5))/. Kadar air ikan asap yang dihasilkan relatif masih tinggi, sehingga daya awetnya lebih rendah daripada yang dihasilkan dengan cara pengasapan dingin. *engasapan panas biasanya menghasilkan ikan asap yang mempunyai rasa yang baik. Untuk memperoleh rasa ikan asap yang diinginkan, perlu dilakukan 8ariasi pada penggaraman dan perlakuan-perlakuan pendahuluannya D. Proses-Proses Pada Pengasapan Yang Mempunyai Efek Pengawetan *ada pengasapan terdapat beberapa proses yang mempunyai efek pengawetan, yaitu 9 penggaraman, pengeringan, pemanasan dan pengasapannya sendiri. a. Penggaraman *roses penggaraman dilakukan sebelum ikan diasapi, penggaraman dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara penggaraman kecil - dry salting. dan penggaraman basah atau larutan -brine salting.. *enggaraman menyebabkan daging ikan menjadi lebih kompak, karena garam menarik air dan menggumpalkan protein dalam daging ikan. *ada konsentrasi tertentu,garam dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Disamping itu garam juga menyebabkan daging ikan menjadi enak. b. Pengeringan kan yang sudah digarami dan ditiriskan dimasukkan ke dalam kamar asap yang berisi asap panas hasil pembakaran. *emanasan secara tidak langsung menyebabkan terjadinya penguapan air pada daging ikan, sehingga permukaan air dan dagingnya mengalami pengeringan. 4al ini akan memberikan efek pengawetan karena bakteri-bakteri pembusuk lebih aktif pada produk-produk berair. %leh karena itu, proses pengeringan mempunyai peranan uang sangat penting dan ketahanan mutu produk tergantung kepada banyaknya air yang diuapkan. d. Pemanasan kan dapat diasapi dengan pengasapan panas atau dengan pengasapan dingin. *ada pengasapan dingin panas yang timbul karena asap tidak begitu tinggi efek pengawetannya hamper tidak ada. Untuk meningkatkan daya awet ikan, waktu untuk penasapan harus diperpanjang. *ada pengasapan panas karena jarak antara sumber api -asap. dengan ikan biasanya dekat, maka suhunya lebih tinggi sehingga ikan menjadi masak. +uhu yang tinggi dapat menghentikan aktifitas en:im-en:im yang tidak diinginkan, menggumpalkan protein ikan dan menguapkan sebagian air dari dalam jaringan daging ikan. ;adi disini ikan selain diasapi juga terpanggang sehingga dapat langsung dimakan D. Pengasapan Tujuan dari pengasapan adalah untuk mengawetkan dan member warna dan rasa spesifik pada ikan. sebenarnya asap sendiri daya pengawetnya sangat terbatas -yang tergantung kepada lama dan ketebalan asap., sehingga agar ikan dapat tahan lama, pengasapan harus dikombinasikan dengan cara-cara pengawetan lainnya, misalnya dengan pemakaian :at- :at pengawet atau penyimpanan pada suhu rendah. E. aktor Yang !erpengaru" #er"adap $ualitas Ikan Asap a. !a"an Menta" %raw material& Dengan pengasapan tidak dapat menyembunyikan atau menutupi karakteristik-karakteristik dari ikan yang sudah rendah kualitasnya. Untuk mendapatkan ikan asap yang bermutu baik harus menggunakan bahan mentah -ikan. yang masih segar. +elain segar faktor-faktor lainnya juga dapat menentukan mutu dari produk akhir, misalnya pengaruh musim dan kondisi ikan tersebut. Baru-baru ini telah ditemukan bahwa ikan asap yang dibuat dari ikan kurus yang baru bertelur mempunyai rupa dan rasa yang kurang enak bila dibandingkan dengan ikan asap yang dibuat dari ikan-ikan gemuk dan dalam kondisi yang sangat baik b. Perlakuan-perlakuan Penda"uluan %pre treatments& $da beberapa jenis ikan asap dibuat dari ikan utuh atau sudah dipotong kadang-kadang tanpa kepala. <ainnya dalam bentuk sayatan -fillet. atau dibelah dengan berbagai cara, masing-masing dengan karakteristik tertentu. +atu hal yang harus diingat yaitu cara apapun yang dilakukan ikan harus benar-benar dibersihkan sebelum dilakukan proses pengawetan yang sebenarnya. *erlakuan pendahuluan yang paling umum dilakukan ialah penggaraman. +ekarang pada umumnya penggaraman dilakukan dengan cara penggaraman basah atau larutan .brine salting.. Untuk mendapatkan perlakuan yang seragam campuran air garam dan ikan harus sekali-sekali diaduk. Untuk mendapatkan ikan asap yang bermutu baik, larutan garam yang digunakan harus mempunyai kejenuhan antara 7) 6 =)'.<arutan di atas 1))' akan merusak produk yaitu dengan terbentuknya kristal-kristal garam di atas permukaan ikan. +ebaliknya bila menggunakan larutan garam yang kejenuhannya di bawah >)' akan menghasilkan ikan asap yang kurang baik mutunya. Karena banyaknya garam yang terserap oleh ikan yang merupakan hal yang sangat penting pada proses pengawetan, maka kepekatan garam dalam larutan harus selalu dikontrol.+eringkali penambahan garam ke dalam larutan garam dilakukan secara sembarangan saja tanpa mengguankan salinometer -alat untuk mengukur kepekatan garam.. +ebaliknya setiap kelompok ikan -batch. harus menggunakan larutan garam baru dan wadah-wadah harus dibersihkan, yaitu untuk mencegah terjadinya pencemaran ikan oleh bakteri-bakteri dan kotoran-kotoran yang berasal dari insang dan sisik ikan-ikan yang telah digarami sebelumnya. !fek lain yang dapat timbulkan oleh pemakaian larutan garam bekas ialah adanya protein ikan yang melarut dan ini akan membentuk gumpalan- gumpalan yang akan menempel pada ikan hingga menyebabkan rupa ikan tidak menarik lagi. c. Pengeringan 'ebelum Pengasapan +etelah penggaraman dan pencucian dengan air tawar, lalu dilakukan tahap pengeringan yaitu untuk menghilangkan sebagian air sebelum proses pengasapan. *engeringan atau penirisan dapat dilakukan dengan cara mengantung ikan di atas rak-rak pengering di udara yang terbuka. 4al ini dapat dilakukan pada kondisi iklim di mana kelembaban nisbi rendah.$kan tetapi bila iklim setempat mempunyai kelembaban yang tinggi hingga proses pengeringan menjadi sangat lambat, maka tahap pengeringan harus dilakukan dalam lemari pengering. *rotein ikan yang larut dalam garam akan membentuk lapisan yang agak lengket dan setelah kering akan menyebabkan permukaan ikan menjadi mengkilap. Kilap ini merupakan salah satu criteria yang diinginkan pada ikan asap yang bermutu baik. Kilap yang baik dapat diperoleh dengan menggunakan larutan garam yang mempunyai kejenuhan 7) 6 =)', sedangkan kejenuhan yang lebih rendah akan mengakibatkan rupa yang agak suram