Anda di halaman 1dari 9

Nama : Marati Indah Febriani

Kelas : 3a

Paradigma Keperawatan Islam
1. Gambaran/ deskripsi
Banyak ahli yang membahas pengertian paradigma.
Adam Smith (1975) mendefenisikan sebagai berikut Paradigma is the way we
perceive the world. The paradigma explain the the worlds to us and help us on
predict its behavior.
Secara mendasar is menyatakan bahwa paradigma adalah cara bagaimana kita
mempersepsi dunia. Paradigma menjelaskan dunia kepada kita dan menolong kita
memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar kita.
Fegurson secara jelas menyatakan bahwa paradigma adalah pola pikir dalam
memahami dan menjelaskan aspek tertentu dari setiap kenyataan.
Sedangkan Poerwonto,P,(1997), secara lengkap mengartikan paradigma sebagai
sebagai satu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan
bagi penggunaannya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar yang khas
dalam melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan
mengenai sesuatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual
secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat sehat
maupun sakit mencakup siklus hidup manusia,
Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan seharihari secara mandiri.
kegiatan ini dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada
upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health Care) untuk memungkinkan setiap
orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai
dengan wewenang, tanggung jawab serta etika profesi keperawatan.
Keperawatan yang komprehensif memperhatikan klien sebagai individu, keluarga dan
masyarakat dengan membantu mengadakan penyesuaian diri yang dibutuhkan akibat
penyakit yang dideritanya sehingga mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Keperawatan mengakui dan menghargai keluhuran martabat manusia, tidak
membedakan jenis kelamin, umur, warna kulit, etnis, ras, agama, bangsa,
kepercayaan, dan tingkat sosial budaya termasuk ekonomi.
Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan
intelektul,keterampiIan teknikal dan keterampilan interpersonal serta menggunakan
proses keperawatan dalam membantu klien mencapai tingkat kesehatan optimal.
Sebagai suatu profesi, keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan mengarahkan
kegiatan keperawatan yang dilakukan.
Berdasarkan berbagai defenisi diatas dapat dibuat kesimpulan tentang paradigma
keperawatan,yaitu:
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
Dengan demikian paradigma keperawatan sangat membantu perawat menyikapi dan
menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan seperti aspek
pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktek keperawatan dan organisasi profesi.
Paradigma keperawatan terdiri dari komponen keperawatan, kesehatan dalam rentang
sehat-sakit, lingkungan dan manusia sebagai klien yaitu individu, keluarga dan
masyarakat.
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
fenomena yang ada dalam keperawatan.
Paradigma keperawatan Islam merupakan pandangan, persepsi, keyakinan atau nilai-
nilai dalam melaksanakan profesi keperawatan dengan menggunakan prinsip dan
ajaran Islam secara keseluruhan.

2. Pembahasan
Paradigma keperawatan Islam merupakan cara pandang, persepsi, nilai-nilai,
keyakinan atau konsep-konsep dalam melaksanakan profesi keperawatan dengan
melaksanakan sepenuhnya profesi tersebut sesuai dengan prinsip dan ajaran Islam.
Oleh sebab itu, seorang perawat tentunya harus mempunyai paradigma yang
memegang teguh prinsip dan ajaran Islam.
Paradigma keperawatan Islam dibangun melalui empat komponen besar, yaitu :
Manusia dan kemanusiaan, lingkungan, sehat dan kesehatan serta keperawatan.
A. Manusia dan kemanusiaan
Dasar firman Allah : (QS. At-Tiin : 4)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya
.
Dari ayat tersebut, dapat dipahami bahwa manusia adalah makhluk terbaik yang
telah Allah ciptakan. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya sebagai manusia kita
bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya. Dengan menjadi manusia yang
bersyukur, Allah pasti akan menambahkan nikmat-Nya. Salah satu cara yang
dapat dilakukan ialah dengan menjaga tubuh agar tetap sehat dan tidak merubah
bentuk apapun dari bagian tubuh kita.
(QS : Al-Israa : 73-74)
Dan Sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah
Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong
terhadap kami; dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu Jadi
sahabat yang setia. Dan kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, niscaya kamu
Hampir-hampir condong sedikit kepada merek.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna bentuknya dan
dimuliakan Allah, manusia terdiri dari jasad, ruh, psikologis dimana seluruh
makhuk yang ada dilangit dan dibumi tunduk kepada manusia atas izin Allah,
kecuali Iblis yang menyombongkan diri dan tidak mau mengikuti perintah Allah.
B. Lingkungan
Dasar ayat-ayat yang menjelaskan tentang lingkungan: (QS. Al-Baqarah (2): 164),
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malamdan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia,
dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan dibumi itu segala
jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum
yang memikirkan.
Allah menegaskan baik buruknya suatu lingkungan akan bergantung pada
manusia yang mengelola dan memanfaatkannya. Jika manusia dapat mengelola
dan memanfaatkn lingkungannya dengan baik, maka akan baik pula
kehidupannya. Sebaliknya, apabila manusia tidak pandai mengatur dan
memanfatkan lingkungannya, maka buruk pula kehidupannya. Banyak bencana
alam yang dapat muncul akibat rusaknya lingkungan yang disebabkan oleh
manusia, seperti : banjir, polusi udara, wabah penyakit-penyakit menular, dll.
Unsur lingkungan dibagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal.
1. Lingkungan internal, meliputi genetika (QS. An-Nisa : 19)
2. Lingkungan eksternal adalah lingkungan disekitar manusia baik fisik (QS. Al-
Araf (7) ;
Maka Sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang
telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan
Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka).
Kebersihan itu adalah separuh dari iman. (Hadits riwayat Muslim)
Terangilah rumahmu dengan shalat dan membaca Al-Quran. (Al-Hadits)
Lingkungan internal maupun eksternal akan berpengaruh terhadap pandangan
manusia mngenai sehat-sakit. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak
dapat dipisahkan dengan manusia lainnya dan lingkungannya. Tindakan menjaga
kebersihan merupakan salah satu tindakan spiritual seperti hadits yang disebutkan
diatas. Tidak hanya sebagian dari iman, kebersihan juga sangat menentukan
kualitas hidup seseorang. Kebersihan sangat menentukan derajat kesehatan
seseorang, dan sehat merupakan salah satu hal yang dapat memberikan
kebahagiaan bagi seseorang. Begitu pula sebaliknya, apabila kita tidak mampu
menjaga kebersihan maka hal tersebut juga tidak hanya merusak pandangan tapi
juga dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Manusia harus menjaga kebersihan diri dan lingkungannya untuk mewujudkan
hidup yang sehat serta sejahtera di dunia dan di akhirat, memelihara lingkungan
internal maupun eksternal sebagai bagian dari perintah Allah SWT.

C. Sehat dan Kesehatan
( Al-Baqarah (2) : 201 ).
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: Ya Tuhan Kami, berilah kami
kebaikan di dunia dan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka.
Islam mendorong umat manusia yang beriman untuk dapat memperoleh
kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan ilmu
dan amal saleh dan sebagai prasyarat yang harus dimilki adalah sehat / kesehatan.
Sehat dan kesehatan dalam perspektif Islam.
Barangsiapa sehat badannya, damai dihatinya dan punya makanan untuk
sehari-harinya, maka seolah-olah dunia seisinya dianugerahkan kepadanya.
( Hadits riwayat At-Turmudzy dan Ibnu Majah )
Berpedoman pada hadits tersebut diatas maka sehat bukan hanya bebas dari rasa
sakit dan cacat. Secara lebih dalam, sehat yaitu berada dalam keadaan sejahtera,
penuh rasa syukur atas nikmat Allah dalam aspek jasmani, rohani, dan sosial.
Dalam Al-Quran maupun hadits telah diperingatkan bahwa sangat penting
memperhatikan kesehatan baik dalam konteks promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
D. Keperawatan
Keperawatan dalam Islam diyakini sejak zaman Nabi Adam A.S sebagaimana
telah dikatakan dalam Al-Quran Allah berfirman : Dari firman Allah tersebut
dapat disimpulkan bahwa terjadi awal mulanya konsep perawatan jenazah. ( QS.
Al Maidah (6) : 31).
Zaman Nabi Ayub A.S ketika Nabi Ayub terkena penyakit kulit, istrinya selalu
merawat suaminya siang dan malam, untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Zaman Rasulullah SAW, Rufaidah binti Saad memiliki nama lengkap Rufaidah
binti Saad Al Bani Aslam Al-Khazraj yang tinggal di Madinah, dia lahir di
Yatsrib dan termasuk kaum Ansar yaitu suatu golongan yang pertama kali
menganut Islam di Madinah. Ayahnya seorang dokter dan dia mempelajari ilmu
keperawatan saat membantu ayahnya. Dan saat kota Madinah berkembang
Rufaidah mengabdikan dirinya merawat kaum muslimin yang sakit dan
membangun tenda di luar Mesjid Nabawi saat dalam keadaan damai. Dan saat
perang Badar, Uhud, Khandaq, dia menjadi sukarelawan dan merawat korban
yang terluka akibat perang. Dia juga mendirikan Rumah Sakit lapangan sehingga
terkenal saat perang dan Rasulullah SAW juga memerintahkan agar para korban
yang terluka di bantu olehnya.
3. Pemahaman Penulis
Saya memahami bahwa paradigma keperawatan Islam merupakan cara pandang yang
harus dimiliki oleh setiap perawat muslim dimanapun dia bekerja. Sehingga apa yang
dikerjakan oleh perawat sesuai dengan prinsip dan ajaran Agama Islam dan tidak
bertentangan dengan syariat Agama Islam. Semua aturan Agama Islam memiliki
manfaat yang luar biasa bagi setiap manusia, salah satunya dalam dunia kesehatan dan
keperawatan. Pardigama keperawatan Islam terdiri dari empat komponen dasar, yaitu:
manusia dan kemanusiaan, lingkungan, sehat dan kesehatan dan keperawatan.
1. Manusia dan kemanusiaan
Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna yang diciptakan oleh Allah
SWT, sehingga Allah memerintahkan agar semua makhluk yang ada di langit dan
dibumi untuk tunduk kepadanya. Namun tidak bagi Iblis, Iblis adalah satu-satunya
makhluk Allah yang sombong dan tidak patuh kepada Allah, karena dia merasa
lebih baik daripada manusia. Sebagai seorang manusia hendaknya kita selalu
bersyukur atas apa yang telah Allah SWT berikan. Manusia terdiri dari komponen
jasad, ruh, dan jiwa.
Seorang manusia memiliki rasa kemanusiaan terhadap sesama. Salah satu profesi
yang mengutamakan rasa kemanusiaan ialah profesi keperawatan, karena tanpa
rasa kemanusiaan perawat tidak dapat memberikan pelayanan terbaik bagi
pasiennya. Merawat pasien dengan rasa kemanusiaan akan jauh lebih memuaskan
daripada merawat hanya karena tututan profesi.
2. Lingkungan
Lingkungan terdiri dari lingkungan internal dan eksternal, baik internal maupun
eksternal keduanya memiliki peranan penting untuk mendapatkan tingkat
kesehatan yang lebih baik. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi status kesehatan seseorang. Lingkungan yang sehat juga dapat
mententramkan hati orang yang berada disekitarnya. Apabila kita dapat menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, maka derajat kesehatan akan semakin meningkat.
Begitu pula sebaliknya, jika tidak dapat menjaga kebersihan lingkungan maka
penyakit dan bencana alam pun akan datang menyerang. Banyak penyakit dan
bencana yang datang karena ulah manusia yang tidak dapat menjaga
lingkungannya. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari orang
lain dan lingkungan, sehingga sebagai seorang manusia kita wajib untuk menjaga
kebersihan.
3. Sehat dan kesehatan.
Sehat tidak hanya sekedar terbebas dari penyakit atau cacat, tetapi suatu keadaan
sejahtera yang dimiki seseorang baik fisik, mental, spiritual, psikososial, dll.
Kesehatan merupakan salah satu nikmat Allah yang wajib untuk disyukuri, karena
nikmat sehat tidak ternilai harganya.
Didalam Al-Quran dan haidts kita diperingatkan tentang pentingnya kesehatan.
Kesehatan sangat mahl hargaanya, oleh sebab itu kita harus selalu menjaga nikmat
sehat yang telah Allah berikan untuk kita. Adapun upaya yang dapat kita lakukan
untuk menjaga dan melemihara kesehatan, antara lain : Upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan status kesehatan agar kesehatan
menjadi lebih baik. Preventif merupakan suatu cara yang dilakukan utnuk
mencegah terjadinya suatu penyakit, banyak hal yang dapat dilakukan seperti
mengatur pola makan dengan makan makanan yang bergizi dan seimbang,
berolahraga, dll. Upaya kuratif merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk
sembuh dari suatu penyakit atau berobat. Sedangkan upaya rehabilitatif
merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi seperti
semula setelah menderita atau terserang suatu penyakit.
4. Keperawatan
Keperawatan merupakan suatu pelayanan kesehatan yang komprehensip
mencakup aspek bio, psiko, sosio dan spiritual. Asuhan keperawatan diberikan
karena ad suatu keterbatasan misalnya kelemahan fisik, mental, kurang
pengetahuan dan kemauan untuk mencapai kemandirian dalam melakukan
kegiatan sehari-hari. Keperawatan mengakui dan menghargai keluhuran martabat
manusia, tidak membedakan jenis kelamin, umur, warna kulit, etnis, ras, agama,
bangsa, kepercayaan, dan tingkat sosial budaya termasuk ekonomi.
Keperawatan dalam Islam dipercaya telah ada sejak jaman Nabi Adam A.S. Dan
di jaman Rasulullah SAW ada seorang perawat yang bernama Rufaidah binti
Saad, yang pada jaman perang menjadi relawan dan merawat kaum muslimin
yang terluka pada saat itu.

5. Kesimpulan
Saya memahami bahwa paradigma keperawatan Islam merupakan cara pandang
yang harus dimiliki oleh setiap perawat muslim dimanapun dia bekerja. Sehingga
apa yang dikerjakan oleh perawat sesuai dengan prinsip dan ajaran Agama Islam
dan tidak bertentangan dengan syariat Agama Islam.
Pardigama keperawatan Islam terdiri dari empat komponen dasar, yaitu: manusia
dan kemanusiaan, lingkungan, sehat dan kesehatan dan keperawatan.
a. Manusia dan kemanusiaan
Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna yang diciptakan oleh Allah
SWT, sehingga Allah memerintahkan agar semua makhluk yang ada di langit dan
dibumi untuk tunduk kepadanya.
Seorang manusia memiliki rasa kemanusiaan terhadap sesama. Salah satu profesi
yang mengutamakan rasa kemanusiaan ialah profesi keperawatan, karena tanpa
rasa kemanusiaan perawat tidak dapat memberikan pelayanan terbaik bagi
pasiennya. Merawat pasien dengan rasa kemanusiaan akan jauh lebih memuaskan
daripada merawat hanya karena tututan profesi.
b. Lingkungan
Lingkungan terdiri dari lingkungan internal dan eksternal, baik internal maupun
eksternal keduanya memiliki peranan penting untuk mendapatkan tingkat
kesehatan yang lebih baik. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi status kesehatan seseorang. Lingkungan yang sehat juga dapat
mententramkan hati orang yang berada disekitarnya.
c. Sehat dan kesehatan.
Sehat tidak hanya sekedar terbebas dari penyakit atau cacat, tetapi suatu keadaan
sejahtera yang dimiki seseorang baik fisik, mental, spiritual, psikososial, dll.
Kesehatan merupakan salah satu nikmat Allah yang wajib untuk disyukuri, karena
nikmat sehat tidak ternilai harganya. Adapun upaya yang dapat kita lakukan untuk
menjaga dan melemihara kesehatan, antara lain : Upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
d. Keperawatan
Keperawatan merupakan suatu pelayanan kesehatan yang komprehensip
mencakup aspek bio, psiko, sosio dan spiritual. Asuhan keperawatan diberikan
karena ada suatu keterbatasan misalnya kelemahan fisik, mental, kurang
pengetahuan dan kemauan untuk mencapai kemandirian dalam melakukan
kegiatan sehari-hari. Keperawatan mengakui dan menghargai keluhuran martabat
manusia, tidak membedakan jenis kelamin, umur, warna kulit, etnis, ras, agama,
bangsa, kepercayaan, dan tingkat sosial budaya termasuk ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai