Anda di halaman 1dari 10

REFRAT

TORTIKOLIS
Oleh :
Hadian Rahman
H1A003017
Pembimbing :
dr. Rudi Febrian!" S#OT
$ALA% RA&'KA %E&'IK(TI KEPA&ITERAA& KLI&IK %A$)A
$I *A'IA&+S%F *E$AH RS( %ATARA%
FAK(LTAS KE$OKTERA& (&I,ERSITAS %ATARA%
%ATARA%
-00.
TORTIKOLIS
A.
$EFI&ISI
Tortikolis adalah suatu kondisi yang menyebabkan leher secara tidak disadari
miring ke satu sisi karena kontraksi otot leher. Telinga akan miring kearah otot yang
mengalami kontraksi dan dagu akan menghadap ke arah yang berlawanan.
Tortikolis berasal dari bahasa latin, tortus yang berarti miring dan collum yang
berarti leher.
1

*.
KLASIFIKASI
Tortikolis merupakan suatu gejala dari suatu patologi yang mendasarinya dan
bisa dikelompokkan menjadi penyebab congenital dan penyebab yang didapat.
2

/.
EPI$E%IOLO'I
Tortikolis terjadi pada 0,4 % dari seluruh kelahiran.
3
ntuik tortikolis muscular
nonkongenital, rata!rata terjadi pada usia 40 tahun. "erempuan lebih sering terkena
dengan perbadingan 2 # 1 dibandingkan laki!laki.
1

$.
ETIOLO'I

Pada Ana01Ana0
1
1. Kelainan l!0ali2
o $elainan kongenital, seperti pseudotumor pada bayi, hipertropi atau
tidak adanya otot cer%ikal, spina bi&ida, herni%ertebra, dan sindroma
'rnold!(hiari
o $elainan )tolaryngologi, seperti dis&ungsi %ertibular, otitis media,
adenitis cer%ikal, &aringitis, abses retro&aring, dan mastoiditis
o *e&luks eso&agus
o Tumor spinal cord
o Trauma seperti trauma lahir, dislokasi atau &raktur cer%ikal, dan &raktur
cla%icula
o 'rtritis rheumatoid ju%enil
-. Kelainan 0arena 0!m#en2a2i
o +trabismus dengan paresis ner%ous cranial ke 4
o ,ystagmis congenital
o Tumor &osa posterior
3. Pen3ebab Senral
o -istonia, meliputi distonia torsi, distonia yang di induksi obat!
obatan .drug!induced dystonia/, dan palsy cerebral

Pada Orang $e4a2a


1
1. Kelainan l!0ali2
o 0ryneck akut # merupakan tipe tortikolis yang paling sering dan terjadi
pada malam hari tanpa pro%okasi, dapat hilang sendiri, dan gejalanya
menghilang dalam 1 1 2 minggu.
o Tortikolis spina cer%ical # dapat disebabkan karena &raktur, dislokasi,
subluksasi, in&eksi, spondilosis, tumor, jaringan keloid, atau kelemahan
ligament pada regio atlantoa2ial
o Tortikolis in&lamasi # proses peradangan seperti miositis, lim&adenitis,
atau tuberculosis bisa menyebabkan kerusakan otot
o Tortikolis in&eksi # bisa terjadi dari in&eksi disekitar jaringan lunak .so&t
tissue/, seperti abses naso&aring, abses retro&aring, adenitis cer%ical,
tonsillitis, mastoiditis, dan sinusitis. Tortikolis juga dapat terjadi karena
in&eksi luka.
-. Kelainan 0arena 0!m#en2a2i
o 3emiringkan kepala untuk menekan suatu tremor yang bersumber dari
kepala
o 3emiringkan kepala untuk mengkompensasikan penglihatan ganda
karena palsy otot ocular.
3. Pen3ebab Senral
o Tortikolis spasmodic idiopatik, terjadi lebih sering pada wanita dan
biasanya terjadi usia 30 1 40 tahun
o -istonia, seperti distonia torsi, distonia tardi%e generalis, penyakit
0ilson, terapi 5!dopa, dan distonia yang berhungan dengan obat!obat
neuroleptik
E.
PATOFISIOLO'I
Tortikolis terjadi karena trauma persalinan pada kepala letak sungsang. 6ila
dilakukan traksi pada kepala untuk melahirkan anak, dapat terjadi cedera musculus
sternocleidomastoideus yang menimbulkan hematoma sehingga terjadi pemendekan
otot akibat &ibrosis. (edera musculus sternocleidomastoideus ini dapat terjadi pada
setiap metode ekstraksi anak.
4
Tortikolis muskuler congenital diyakini disebabkan oleh trauma local pada
jaringan longgar leher sebelum atau saat persalinan. trauma lahir tersebut
mengakibatkan terbentuknya hematome yang diikuti kontraktur otot. Tortikolis
muskuler congenital terjadi terutama pada bayi dengan persalinan letak bokong atau
persalinan dengan &orceps. 7ibrosis pada otot mungkin karena sumbatan dan
tekanan pada leher pada jalan lahir karena posisi kepala dan leher. 8ipotesis yang
lain antara lain malposisi dalam rahim yang mengakibatkan syndrome kompartemen
intrauterin atau perinatal. 5ebih dari 20% anak dengan tortikolis muskuler
kongenital juga mengalami displasia kongenital panggul.
3
"ada tortikolis nonkongenital, pato&isiologi tergantung pada penyebab yang
mendasarinya.
1
Tortikolis akut bisa disebabkan trauma tumpul pada kepala dan leher atau posisi
tidur yang tidak benar. Tortikolis akut bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari
sampai beberapa minggu. Tortikolis jiga bisa terjadi karena idiosincrasi beberapa
obat!obatan .misalnya penghambat reseptor dopamin, metoklopramide, phenitoin
atau carbama9epine/. +etelah menghentikan penggunaan obat!obatan tersebut,
gejalanya akan cepat sembuh tanpa tindakan apa!apa
:
.
F.
$IA'&OSIS
Anamne2i2
2
:
o "asien dengan tortikolis muscular congenital sering terdapat massa jaringan
longgar yang dapat dipalpasi pada otot sternokleidomastoideus segera setelah
lahir. 3assa tersebut kemudian menghilang menyisakan otot
sternokleidomastoideus yang mengalami kontraktur. kepala miring kearah sisi
massa tersebut dengan dagu berputar kearah yang berlawanan.
o "asien dengan tortikolis yang didapat mempunyai gejala yang sama yaitu kepala
miring kearah sisi yang terkena dan dagu menuju kearah bahu yang berlawanan.
"asien mengeluh nyeri, kaku leher, dan berkurangnya pergerakan leher.
)nsetnya biasanya akut. 3elalui anamnesis dan pemeriksaan &isik perlu untuk
mengidenti&ikasi penyebab yang bisa diobati.
o 'danya asimetri cranio&asial menunjukkan kelainan congenital atau tortikolis
yang sudah lama
o "asien dengan tortikolis traumatic harus diimobilisasi. $ekakuan cer%ical bagian
tengah menunjukkan adanya osteomyelitis atau trauma spina cer%ical. "ada
kasus yang lain, terbatasnya gerakan baik gerakan akti& maupun pasi& harus di
e%aluasi.
$epala miring karena musculus sternocleidomastoideus memendek, dan teraba
seperti tali yang kaku. 6ila dibiarkan muka akan menjadi asimetris, tulang belakang
akan skoliosis untuk mengimbangi miringnya %ertebra cer%icalis dan tengkorak pun
akan asimetris.
4
$epala pasien berputar dan miring ke salah satu arah dan dagu tertuju ke bahu
yang berlawanan. +pasme nyeri yang intermiten dari otot sternokleidomastoid, otot
trape9ius dan otot!otot leher yang lain bisa terjadi. ;erakan leher ber%ariasi mulai
dari sentakan sampai gerakan halus. ;ejalanya biasanya memberat dengan berdiri,
berjalan, dan keadaan stress.
1

"ada bentuk congenital, tanda awal berupa pembesaran dengan konsistensi padat
otot sternokleidomastoideus yang terlihat saat lahir. 3assa ini lebih sering terletak
dekat perlekatan otot sternokleidomastoideus dengan cla%icula. "ada usia 4!4 bulan,
massa ini biasanya menghilang dan penemuan klinis satu!satunya yaitu kontraktur
otot ternokledomastoideus dan postur tortikolis.
1
7aktor psikologis seperti depresi dan gangguan cemas juga bisa berperan.
*iwayat yang teliti harus diambil dan pemeriksaan &isik harus dilakukan untuk
mencoba menemukan penyebabnya.
1
Pemeri02aan Fi2i0
3
:
o +epanjang otot tersebut harus dipalpasi untuk menentukan jika &ibrosis atau
suatu area &ibrosis terdapat di sepanjang otot tersebut
o Tepi anterior dari otot tersebut harus dipalpasi. mumnya tepi anterior tersebut
tampak nyata sebagai garis yang mengkerut. 8al ini mungkin sulit untuk
dideteksi pada bayi karena lehernya yang relati%e pendek.
o -iagnosis banding yang lain harus dipertimbangkan jika tidak pendek dan
prominent.
Pemeri02aan lab!ra!rium
2
:
o "emeriksaan laboratorium tidak selalu berguna dan tergantung pada penyakit
yang mendasarinya
o "emeriksaan laboratorium berguna jika dicurigai adanya in&eksi
Pemeri02aan Radi!l!gi
2
:
o
7oto polos cer%ical, (T scan atau 3*< pada tulang cer%ical bisa membantu
e%aluasi untuk trauma tulang, dicurigai adanya subluksasi (1!(2,
abnormalitas tulang congenital, atau osteomielitis
o
(T scan atau 3*< leher bisa berguna untuk e%aluasi bila dicurigai adanya
abses, in&eksi ruang dalam, atau adanya massa
o
(T scan atau 3*< kepala bisa membantu untuk menyingkirkan kecurigaan
adanya tumor.
o
=lectromiogra&i .=3;/ berguna untuk menetukan derajat otot atau sara& yang
terkena
1
Pemeri02aan lain :
o
"asien pediatri harus dilakukan pemeriksaan mata yang lengkap
2
;.
$IA'&OSIS *A&$I&'
2
o 7raktur (er%ical 1
o 7raktur (er%ical 2
o (edera medulla spinal cer%icalis pada olahraga
o 'bses "eritonsiler
o 'bses *etro&aring
o 8ematome +pinal
o Toksisitas obat neuroleptik
H.
TERAPI
Pera4aan 2ebelum di rumah 2a0i 5Preh!2#ial /are6
2
:
o 3emastikan patensi jalan napas
o 3emasang immobilisasi spina cer%ical .sebagai pencegahan pada pasien dengan
riwayat trauma/
Pera4aan di In2ala2i 'a4a $arura 5Emergen73 $e#aremen /are6
2
:
o "asien dengan tortikolis traumatic akut harus secepatnya dipasangkan
immobilisasi spina cer%ical sebelum e%aluasi selanjutnya
o "asien dengan gangguan pernapasan, stridor, atau berliur harus secepatnya
die%aluasi dan ditatalaksana.
o -iagnosis emergensi abses retro&aring, epiglotitis, dan hematom epidural spinal
harus selalu dipertimbangkan.
o "enyebab tortikolis yang re%ersible harus diidenti&ikasi dan diberikan terapi
yang sesuai.
o 'ntibiotic yang sesuai harus diberikan untuk penyebab in&eksi
o +ebagian besar kasus tortikolis, termasuk tortikolis muscular congenital sembuh
secara spontan
o "engobatan tortikolis umumnya suporti& dan termasuk pemberian analgetik,
ben9odia9epine, antikolinergik, pemanasan, masase, dan latihan peregangan
o Tortikolis yang diinduksi obat diterapi dengan diphenhydramine, ben9tropine,
atau ben9odia9epine
o "engobatan subluksasi atlantoa2ial tergantung pada keparahan dan durasi serta
keterbatasan gerakan, mulai dari pemberian analgetik sederhana, immobilisasi
dan traksi cer%ical sampai pembedahan
o Terapi antire&luks diindikasikan pada anak dengan sindrom +andi&er
%edi0amen!2a
2
:
)bat pilihan .drugs o& choice/ untuk tortikolis antara lain analgetik .,+'<-s,
acetaminophen, apium/, ben9odia9epine, antikolinergik, dan injeksi intramuscular
local to2in botulinum .6)T)>/.
)bat pilihan untuk reaksi distonik karena obat!obatan antara lain
diphenhydramine, ben9tropine, dan ben9odia9epine.
"enatalaksanaan untuk tortikolis muscular congenital pada dasarnya adalah
nonoperati&, umumnya terdiri dari &isioterapi yang dilakukan oleh orang tua pasien.
3
7isioterapi diberikan setiap hari berupa masase disertai peregangan dengan harapan
otot dapat memanjang.
4
+ebuah percobaan pengobatan nonoperati& selama 12!24
bulan disarankan sebelum memilih inter%ensi pembedahan, karena ?0% pasien
tersebut berespon terhadap peregangan pasi& pada tahun pertama kehidupannya.
1
Terapi &isik meliputi latihan peregangan, masase, pemanasan local, analgetik,
bio&eedback sensoris, dan stimulasi sara& elektrik transkutan .T=,+/
ntuk pasien yang gagal dengan tindakan konser%ati&, yang meliputi terapi
medikamentosa dan terapi &isik, pelepasan musculus sternocleidomastoid, dener%asi
selekti& atau stimulasi corda dorsalis bisa diindikasikan.
1
<ndikasi untuk
penatalaksanaan pembedahan antara lain kontraktur otot sternokleidomastoideus
yang menetap sehingga membatasi gerakan kepala, kontraktur otot
sternokleidomastoideus yang menetap yang diikuti dengan hemihipoplasia wajah
yang menetap, dan tortikolis pada anak yang berusia lebih dari 12 bulan.
3
7isioterapi diteruskan lagi pascabedah agar tidak kambuh lagi.
4
"enatalaksanaan pembedahan pada tortikolis muskuler congenital umumnya
dihindari sampai usia anak minimal 1 tahun, sampai metode konser%ati& .seperti
&isioterapi/ tidak berhasil, dan sampai diagnosis banding yang lain disingkirkan.
3
"embedahan merupakan kontraindikasi pada pasien yang penyebab re%ersible yang
mendasarinya belum disingkirkan dan pada pasien yang belum dilakukan terapi
konser%ati&.
1
Terapi pembedahan terdiri dari pelepasan otot sternokleidomastoideus unipolar,
pelepasan otot sternokleidomastoideus bipolar, dener%asi selecti& dan stimulasi
corda dorsalis.
1
"elepasan otot sternokleidomastoideus sering digunakan pada tortikolis
muscular congenital. ntuk de&ormitas yang ringan, dilakukan pelepasan unipolar
pada bagian distal. ntuk tortikolis yang sedang dan berat, dilakukan teknik bipolar
dengan melepaskan otot bagian proksimal dan distal.
1
0alaupun pelepasan otot sternokleidomastoideus terutama digunakan pada
tortikolis congenital, namun bisa juga digunakan pada tortikolis bentuk yang lain.
6eberapa pasien mungkin membutuhkan kombinasi beberapa tindakan pembedahan
yang berbeda!beda untuk memperbaiki tortikolisnya.
1
I.
KO%PLIKASI
=&ek sekunder dari tortikolis yang tidak diterapi antara lain plagiocephali,
hypoplasia wajah, dan e&ek pada musculoskeletal.
3

o
"lagiocephali merupakan suatu de&ormitas berupa asimetri kepala pada bayi
yang disebabkan oleh mendatarnya salah satu occiput yang diikuti terjadinya
pendataran pada bagian depan kepala kontralateral. +etelah tortikolis sembuh,
plagiocephali juga menghilang. ,amun, butuh beberapa tahun sebelum kelainan
tersebut menghilang.
o
8ipoplasia wajah merupakan gangguan pertumbuhan pada mandibula dan
ma2illa karena otot yang inakti&. ;ejala klinik hemihipoplasia wajah muncul
pada usia @ bulan. ,amun, tampak nyata pada pasien pada usia 2!3 tahun.
+etelah tortikolis sembuh, hipoplasia wajah akan membaik seiring pertumbuhan
anak
o
=&ek pada musculoskeletal antara lain berupa ele%asi bahu sisi ipsilateral sebagai
reaksi kompensasi, begitu juga dapat terjadi scoliosis cer%ical dan thorakal. 6isa
terjadi tidak bergunanya otot!otot tambahan pada leher karena tidak akti&nya otot
sternokleidomastoideus
3
8.
PRO'&OSIS
+embilan puluh persen pasien dengan tortikolis muskuler kongenital berespon
terhadap peregangan pasi& dalam tahun pertama kehidupannya. "ada pasien yang
dilakukan dener%asi selekti&, 4:!@0% menunjukkan hasil yang memuaskan dan
pasien tersebut diharapkan bisa mengatur perkembangan mereka. 6elum ada data
prognosis untuk pemotongan otot sternokleidomastoideus yang tersedia pada
literatur terbaru.
1

"rognosis tortikolis tergantung pada kelainan yang mendasarinya. +ebagian
besar kasus tortikolis didapat .acAuired torticollis/ merupakan penyakit yang hilang
sendiri .self-limited/ dalam waktu 2 minggu. Tortikolis spasmodik idiopatik .<+T/
secara bertahap dapat berkembang berbulan!bulan dan bahkan seumur hidup.
1

$AFTAR P(STAKA
1. )thee, ;.+, .200@/, Torticollis, .emedicine/. -isitasi pada
tanggal 10 ,o%ember 200? dari # http#BBemedicine.medscape.com
2. Tao, $, .200@/, Torticollis, .emedicine/. -isitasi pada
tanggal 10 ,o%ember 200? dari # http#BBemedicine.medscape.com
3. +a2ena, '.$, .200@/, Torticollis, .emedicine/. -isitasi
pada tanggal 10 ,o%ember 200? dari # http#BBemedicine.medscape.com
4. -e jong, 0 C +jamsuhidayat, *, 2003, 6uku 'jar <lmu
6edah edisi 2, "enerbit 6uku $edokteran =;(, Dakarta
:. *eynolds, ,.(, .200@/, Torticollis, .emedicine/. -isitasi
pada tanggal 10 ,o%ember 200? dari # http#BBemedicine.medscape.com

Anda mungkin juga menyukai