Anda di halaman 1dari 23

REFRAT

TORTIKOLIS

Oleh:
Hadian Rahman
Definisi
Tortikolis berasal dari bahasa latin, tortus yang
berarti miring dan collum yang berarti leher
Tortikolis adalah suatu kondisi yang
menyebabkan leher secara tidak disadari
miring ke satu sisi karena kontraksi otot leher.
Telinga akan miring kearah otot yang
mengalami kontraksi dan dagu akan
menghadap ke arah yang berlawanan.
Klasifikasi
Penyebab congenital (congenital torticollis)
penyebab yang didapat
Epidemiologi
Tortikolis terjadi pada 0,4 % dari seluruh
kelahiran.
Tortikolis muscular nonkongenital, rata-rata
terjadi pada usia 40 tahun.
Perempuan lebih sering terkena dengan
perbadingan 2 : 1 dibandingkan laki-laki
Etiologi
Pada anak-anak
Pada orang dewasa
Pada Anak-Anak
Kelainan lokalis
Kelainan kongenital
Kelainan Otolaryngologi
Refluks esofagus
Tumor spinal cord
Trauma
Artritis rheumatoid juvenil
Kelainan karena kompensasi
Strabismus dengan paresis nervous cranial ke 4
Nystagmis congenital
Tumor fosa posterior
Penyebab Sentral
Distonia, meliputi distonia torsi, distonia yang di induksi obat-obatan (drug-induced
dystonia), dan palsy cerebral
Pada Orang Dewasa
Kelainan lokalis
Wryneck akut
Tortikolis spina cervical
Tortikolis inflamasi
Tortikolis infeksi
Kelainan karena kompensasi
Memiringkan kepala untuk menekan suatu tremor yang bersumber dari
kepala
Memiringkan kepala untuk mengkompensasikan penglihatan ganda
karena palsy otot ocular.
Penyebab Sentral
Tortikolis spasmodic idiopatik
Distonia
Patofisiologi
Tortikolis muskuler congenital disebabkan oleh
trauma local pada jaringan longgar leher sebelum atau
saat persalinan.
Terutama pada bayi dengan persalinan letak bokong
atau persalinan dengan forceps.
Dapat terjadi cedera musculus
sternocleidomastoideus yang menimbulkan
hematoma sehingga terjadi pemendekan otot akibat
fibrosis
Hipotesis malposisi dalam rahim yang mengakibatkan
syndrome kompartemen intrauterin atau perinatal.
Cont
Pada tortikolis nonkongenital, patofisiologi
tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Tortikolis akut bisa disebabkan trauma tumpul pada
kepala dan leher atau posisi tidur yang tidak benar.
Tortikolis akut bisa sembuh sendiri dalam beberapa
hari sampai beberapa minggu.
Idiosincrasi beberapa obat-obatan (misalnya
penghambat reseptor dopamin, metoklopramide,
phenitoin atau carbamazepine).

Diagnosis
Anamnesis
Tortikolis muscular congenital terdapat massa jaringan
longgar yang dapat dipalpasi pada otot sternokleidomastoideus
segera setelah lahir.
Tortikolis didapat kepala miring kearah sisi yang terkena
dan dagu menuju kearah bahu yang berlawanan. Pasien
mengeluh nyeri, kaku leher, dan berkurangnya pergerakan
leher. Onsetnya biasanya akut
Adanya asimetri craniofasial menunjukkan kelainan congenital
atau tortikolis yang sudah lama
Pasien dengan tortikolis traumatic harus diimobilisasi.
Kekakuan cervical bagian tengah menunjukkan adanya
osteomyelitis atau trauma spina cervical.
Cont
Pemeriksaan Fisik
Palpasi untuk menentukan jika fibrosis atau
suatu area fibrosis terdapat di sepanjang otot
sternokleidomastoid
Tepi anterior dari otot tersebut harus dipalpasi.
Umumnya tepi anterior tersebut tampak nyata
sebagai garis yang mengkerut.


Cont
Pemeriksaan laboratorium :
Tidak selalu berguna dan tergantung pada penyakit yang mendasarinya
Pemeriksaan laboratorium berguna jika dicurigai adanya infeksi
Pemeriksaan Radiologi :
Foto polos cervical, CT scan atau MRI pada tulang cervical bisa membantu
evaluasi untuk trauma tulang, dicurigai adanya subluksasi C1-C2, abnormalitas
tulang congenital, atau osteomielitis
CT scan atau MRI leher bisa berguna untuk evaluasi bila dicurigai adanya
abses, infeksi ruang dalam, atau adanya massa
CT scan atau MRI kepala bisa membantu untuk menyingkirkan kecurigaan
adanya tumor.
Electromiografi (EMG) berguna untuk menetukan derajat otot atau saraf yang
terkena
Pemeriksaan lain :
Pasien pediatri harus dilakukan pemeriksaan mata yang lengkap2
Diagnosis Banding
Fraktur Cervical 1
Fraktur Cervical 2
Cedera medulla spinal cervicalis pada olahraga
Abses Peritonsiler
Abses Retrofaring
Hematome Spinal
Toksisitas obat neuroleptik

Terapi
Perawatan sebelum di rumah sakit
(Prehospital Care) :
Memastikan patensi jalan napas
Memasang immobilisasi spina cervical
(sebagai pencegahan pada pasien dengan
riwayat trauma)

Cont
Perawatan di Instalasi Gawat Darurat (Emergency
Departement Care) :
tortikolis traumatic akut immobilisasi spina cervical
gangguan pernapasan, stridor, atau berliur harus secepatnya dievaluasi
dan ditatalaksana.
Diagnosis emergensi abses retrofaring, epiglotitis, dan hematom
epidural spinal harus selalu dipertimbangkan.
Antibiotic yang sesuai harus diberikan untuk penyebab infeksi
Tortikolis yang diinduksi obat diterapi dengan diphenhydramine,
benztropine, atau benzodiazepine
Pengobatan subluksasi atlantoaxial tergantung pada keparahan dan
durasi serta keterbatasan gerakan, mulai dari pemberian analgetik
sederhana, immobilisasi dan traksi cervical sampai pembedahan
Terapi antirefluks diindikasikan pada anak dengan sindrom Sandifer
Cont
Terapi Tortikolis meliputi
Konservatif (terapi fisik dan medikamentosa)
Operatif (Pembedahan)
Cont
Medikamentosa:
Obat pilihan (drugs of choice) analgetik
(NSAIDs, acetaminophen, apium),
benzodiazepine, antikolinergik, dan injeksi
intramuscular local toxin botulinum
Reaksi distonik karena obat-obatan
diphenhydramine, benztropine, dan
benzodiazepine.
Cont
Terapi fisik meliputi :
Latihan peregangan
Masase
Pemanasan local
Analgetik
Biofeedback sensoris
Stimulasi saraf elektrik transkutan (TENS)
Cont
Terapi Pembedahan:
pelepasan otot sternokleidomastoideus
(unipolar atau bipolar
denervasi selectif
stimulasi corda dorsalis
Cont
Terapi Tortikolis muskular kongenital:
Nonoperatif, umumnya terdiri dari fisioterapi
Indikasi untuk penatalaksanaan pembedahan antara
lain kontraktur otot sternokleidomastoideus yang
menetap sehingga membatasi gerakan kepala,
kontraktur otot sternokleidomastoideus yang menetap
yang diikuti dengan hemihipoplasia wajah yang
menetap, dan tortikolis pada anak yang berusia lebih
dari 12 bulan.
Fisioterapi diteruskan lagi pascabedah agar tidak
kambuh lagi
Komplikasi
Plagiocephali deformitas berupa asimetri kepala
pada bayi yang disebabkan oleh mendatarnya salah
satu occiput yang diikuti terjadinya pendataran pada
bagian depan kepala kontralateral.
Hipoplasia wajah gangguan pertumbuhan pada
mandibula dan maxilla karena otot yang inaktif.
Efek pada musculoskeletal elevasi bahu sisi
ipsilateral sebagai reaksi kompensasi, begitu juga
dapat terjadi scoliosis cervical dan thorakal. Bisa
terjadi tidak bergunanya otot-otot tambahan pada
leher karena tidak aktifnya otot
sternokleidomastoideus

Prognosis
Tergantung pada kelainan yang mendasarinya
90% pasien dengan tortikolis muskuler kongenital
berespon terhadap peregangan pasif dalam tahun
pertama kehidupannya.
Pada pasien yang dilakukan denervasi selektif, 65-
80% menunjukkan hasil yang memuaskan
Sebagian besar kasus tortikolis didapat (acquired
torticollis) merupakan penyakit yang hilang sendiri
(self-limited) dalam waktu 2 minggu.
Tortikolis spasmodik idiopatik (IST) secara bertahap
dapat berkembang berbulan-bulan dan bahkan
seumur hidup
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai