2.1 Batas Adminstrasi Kec muara badak secara geografis terletak pada posisi antara 0 o 20 0 south, 117 o 26 0 east. Kapasitasnya sebagai salah satu Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur, Muara Badak telah beberapa kali mengalami perubahan wilayah adminitrasi. Secara adminitrasi Kecamatan Muara Badak mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut Sebelah Utara : Muarang Kayu Sebelah Timur : Sungai Mahakam dan Selat Makassar Sebelah Selatan : Samarinda Sebelah Barat : Kec Sibulu Secara administrasi kecamatan Muara Badak terbagi atas 12 Desa, yaitu Badak Baru, Badak Mekar, Batu-Batu, Gas Alam Badak Satu, Muara Badak Ilir, Muara Badak Ulu, Saliki, Salo Palai, Suka Damai, Tanah Datar, Tanjung Limau, Salo cella dan Sungai Bawang.
2.2 Fisiografi Pembagian bentuk permukaan bumi berdasarkan tipe fisiografinya dimaksudkan untuk memberi gambaran bentuk permukaan bumi berdasarkan proses pembentukanya. Ditinjau dari segi fisiografinya, wilayah kecamatan dapat dikelompokkan kedalam 9 fisiografi yaitu : 1. Daerah Endapan Pasir Pantai (Sediment) 2. Daerah Rawa Pasang Surut ( Tidal Swamp) 3. Daerah Dataran Alluvial ( Alluvial Plain ) 4. Daerah Jalur Kelokan Sungai (Meander Belt) 5. Daerah Rawa ( Swamp) 6. Daerah Lembah Alluvial ( Alluvial Valley) 7. Daerah Teras ( Terrain ) 8. Daerah Dataran ( plain) 9. Daerah Pembukitan ( Hill).
2.3 Geologi Berdasarkan struktur geologi pengamatan wilayah kecamatan Muara Badak terdiri dari daerah pantai dan daerah rendah sekitarnya, yang telah dipetakan oleh struktur geologinya yang berumur antara pratertiar hingga kuarter. Berbagai jenis formasi geologi mempunyai luas 3. 942 M 2 di atas 20% adalah formulasi-formulasi Alluvium. 2.4 Jenis Tanah Jenis tanah yang terdapat di muara badak Ultisot, Entisol, Hitosol, Alluvial, Podsolik dan Organosol, dengan ciri-ciri utamanya. Pencucian yang ekstensif basa-basa sehingga tanah bereaksi masam dengan penjenuhan basah yang rendah Akibat suhu yang cukup tinggi dan pencucian yang berlangsung terus-menerus maka terjadi pelapukan pada mineral sehingga menyebabkan pembentukan mineral Hat sekunder dan oksida-oksidanya. Terjadi pencucian Hat di lapisan atas serta penimbunan penimbunan flat di lapisan bawahnya ( Illuvial ). 2.5 Kemampuan Tanah Kemampuan tanah dapat diartikan sebagai kapasitas tanah untuk berproduksi tanpa menimbulkan kerusakan dalam jangka waktu yang panjang. Kemampuan tanah dapat juga berarti klasifikasi tanah berdasarkan factor-faktor penghambat kerusakan tanah, yaitu factor fisik yang bersifat permanen dan sulit diubah oleh campur tangan manusia seperti kemiringan tanah, kedalaman tanah, tekstur tanah, drainase, dan tingkat erosi serta factor-faktor lainnya. Berkaitan dengan rencana pengembangan wilayah, khususnya untuk budidaya pertanian, factor-faktor fisik penentu kemampuan tanah diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Kemiringan / lereng tangah, terbagi atas 4 (empat) kelas :0-2%, 2-4%, 15-39%, > = 40%. 2. Kedalaman tanah