Anda di halaman 1dari 3

Check List Pemeriksaan Refraksi

NB : Periksa mata yang sehat dahulu !!


1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
Selamat pagi bapak/ibu, perkenalkan nama saya ...... Dokter yang bertugas pada pagi
hari ini.
2. Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
Pada hari ini kita akan melakukan pemeriksaan pada kedua mata bapak/ibu untuk
mengetahui ada atau tidaknya kelainan dan besarnya kelainan pada mata anda. Apa
bapak bersedia?
3. Mencuci tangan
4. Menyiapkan alat
Trial lens
Trial frame
Snellen chart
Keratoskop Plasido
Pen light
Penggaris
5. Mengatur jarak pasien ke snellen chart 6 m
6. Menentukan jarak pupil pasien
Menggunakan pen light mengarahkan cahaya dengan jarak 30 cm di antara kedua bola
mata kemudian ukur jarak pupil yg berupa pantulan cahaya menggunakan penggaris.
Example : jaraknya 6 cm. Ditambahkan 0,2 cm (2 mm) = 6,2 cm kemudian dibagi 2
untung masing2 mata menjadi = 3,1 cm
Angka terakhirlah yang dimasukan untuk menset jarak masing2 pupil di trial frame.
7. Pasang trial frame pada pasien
8. Mulai mengecek tajam penglihatan dengan menyuruh pasien membaca snellen chart
9. Tentukan visus mata
Baca di sebelah kanan kartu snellen. Batas jarak yang bisa dibaca per jarak normal
(20cm)
Example : jarak yang dapat dibaca di snellen chart 50 berarti jarak visusnya 50/20
10. Jika visus yang didapat < 20/20 maka pinhole ke trial frame.
11. Jika pasien lebih dapat melihat dengan pinhole maka lanjutkan dengan menukar trial
lense (-) dimulai dari -0,25D
Jika pasien masih tidak dapat melihat dengan jelas maka kelaianannya primer dan
dirujuk.
12. Jika visus yang didapat =6/6 atau 20/20
Maka langsung uji dengan trial lens (+) 0,25
Jika menjadi kabur berarti pasien emmetrop
Jika trial lens ditambah dan semakin jelas maka pasien hipertrop dan lanjutkan sampe
pasien mendapatkan ukuran lensa yang sesuai.
13. Mencuci tangan
14. Mencatat hasil
Nama :
Usia :
Jenis Kelainan Refraksi mata kanan dan mata kiri
Example : Myopia R/ OD S -1,25D
OS S-1,25D -Paraf-


Catatan :
Selesaikan dahulu mata yang pertama diperiksa mulai dari awal sampai akhir !!
Masih diragukan apakah perlu atau tidak melakukan pemeriksaan keratoskop plasido !!!



Check List Pemeriksaan Telinga

1. Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud
Perkenalkan nama saya ..... dokter yang bertugas pada pagi hari ini.
Kita akan melakukan pemeriksaan telinga untuk mengetahui ada tidaknya kelaianan bagian
telinga luar dan dalam, serta ketajaman pendengaran anda.
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat dan bahan
Head lamp
Corong telinga
Otoskop
Pelilit kapas
Kapas
Pengait serumen
Pinset
Garpu tala (512 Hz)
4. Memposisikan pasien
Menempelkan paha dengan paha (bersisihan)
Posisi pemeriksa
5. Periksa telinga kanan dan kiri, yang sehat terlebih dahulu, pakai headlamp dan nyalakan
sebelum periksa telinga luar
Pemeriksaan telinga luar
6. Inspeksi
Struktur telinga, adanya deformitas, ukuran lubang telinga, pengeluaran cairan, dan bekas
pembedahan
7. Palpasi
Nyeri tekan, pembengkakan & nodulus pada pinna, tragus, dan daerah mastoideus
8. Matikan dan lepas headlamp sebelum pemeriksaan dengan otoskop.
Pemeriksaan menggunakan otoskop
9. Menyiapkan pasien
10. Memegang otoskop dengan benar
Telinga kiri pake tangan kiri pegangnya, telinga kanan pake tangan kanan
Jangan lupa membersihkan corong menggunkankapas alkohol
11. Meluruskan kanal MAE
Tarik ke atas dan kebelakang
12. Memfokuskan lampu otoskop pada kanal MAE
13. Dengan hati-hati memasukan otoskop pada MAE, dan mulai melakukan inspeksi
Kanalis eksternus tidak tampak adanya kemerahan, bengkak
Amati adanya cerumen
Benda asing, skuama, atau sekret
14. Masukkan lebih dalam otoskop untuk melihat membran timpani
Rupture/tidak
Warna : abu-abu seperti mutiara (normal)
Transparansi
Posisi : miring terhadap kanalis eksternus (normal)
Refleks cahaya (+) normalnya. Ke arah jam 5 (kanan) jam 7 (kiri)
Ketajaman pendengaran
15. Menjelaskan prosedur dan menyiapkan pasien
Bapak saya akan melakukan pemeriksaan untuk menguji ketajaman pendengaran bapak
16. Menyiapkan alat (garpu tala 512 Hz) dan pemukul
17. Uji Schawabah (membandingkan hantaran tulang pasien dengan pemeriksa)
Getarkan garputala tempel di mastoid
Bapak alat ini akan saya tempelkan pada bagian belakang telinga bapak dan jika terdengar suara
ngiiiiiing tolong memberi aba-aba(angkat tangan/mengangguk, dll) dan jika sudah tidak
terdengar tolong beri aba-aba lain. (selanjutnya tempelkan di tulang pemeriksa, bila pemeriksa
masih mendengar maka schawabach memendek)
Lalu , lakukan lagi uji schawabach ke pemeriksa dulu baru ke pasien utk mengetahui apa
schawabach memanjang atau tidak.
18. Uji Rinne (membandingkan hantaran udara dengan hantaran tulang)
Getarkan garputala tempel di mastoid bunyi hilangtaruh garputala di dpn MAE
Bapak alat ini akan saya tempelkan pada bagian belakang telinga bapak dan jika terdengar suara
ngiiiiiing tolong memberi aba-aba(angkat tangan/mengangguk, dll) dan jika sudah tidak
terdengar tolong beri aba-aba lain. (selanjutnya Taruh di dpn MAE)
RINNE POSITIF HANTARAN UDARA LEBIH BAIK DARIPADA TULANG (ex: normal, tuli
sensorineural)
RINNE NEGATIF HANTARAN TULANG LEBIH BAIK DARIPADA UDARA (ex:tuli konduksi)
19. Uji Weber (membedakan hantaran tulang kedua telinga)
Garputala digetar taruh di tengah dahi pasien
Apa bapak mendengar bunyi ngiing pada telinga kanan/kri/tengah dahi?
Normal mendengar/merasa getar di tengah
Lateralisasi tuli konduksi (pada telinga yang sakit),tuli sensorineural (pada telinga sehat)
20. Mencuci tangan
21. Membuat kesimpulan hasil pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai