ceritakan kepada orang yang aku anggap sebagai kakakku. Ya tak lebih dan kurang hanya sebagai seorang sahabat atau kakak. Aku kembali lagi bermimpi tentangnya. Awalnya aku lelah, ya sangat lelah, setelah semua yang aku rasakan. Terutama mimpi menyesakan terakhir kali itu. Baiklah mungkin saatnya untuk bercerita mengenai mimpi ku. Berawal dari diriku yang entah aku tak tahu ada dimana, tempat ini cukup ramai. Bahkan aku bertemu dengan dosen maternitas ku. ya ketiga dosenku itu masuk kedalam mimpiku. Aku melihat mereka sedang sibuk membantu orang melahirkan. What !rang melahirkan. Ya tuhan. Ada dimana aku ini Aku melihat kesekeliling, aku rasa aku harus bergegas dari sini. Akupun mengikuti kaki ku yang melangkah entah kemana. Aku kembali mengedarkan pandanganku. Ramai sekali. sebenarnya aku dimana "u lihat diriku sendiri. Aku mengenakan pakaian dinasku. Ya putih-putih, seragam kebanggaan perawat. "u langkah kan kembali kaki ku. aku tak tahu kemana aku pergi. Aku hanya mengikuti naluriku yang terus menuntunku kesuatu tempat. Tiba-tiba ada suara teriakan yang cukup nyaring sampai kegendang telingaku. "u arah kan pandangan ku kepada seorang wanita yang sedang digendong oleh seorang pria. #suster tolong.. suster tolong..$ Terus kupandangi mereka, sampai sosok itu menghampiriku. %etelah dengan &elas siapa orang yang berdiri dihadapanku. Aku hanya bisa diam membisu, seperti patung. Rasa sesak didalam hatiku pun kembali muncul. Ya tuhan, cukup. Aku sudah lelah dengan semua ini. ku mohon &angan pernah pertemukan kembali. hatiku sungguh sesak. Air mata sudah menggenang dipelupuk mataku. #laela, apa yang kamu lakukan' "enapa malah melamun itu ada pasien yang mau melahirkan. (epat dibantu dan persiapkan alat-alat untuk melahirkan. )angan bengong. "a&i pasiennya.$ "ata dosen ku ya sebut sa&a namanya bu deswani. *negan suara cemperang dan bicaranya yang seperti kereta api, dia menyadarkan ku dari lamunanku. Aku pun tersadar dari lamunanku, dan mulai membantu wanita yang ada dihadapan ku. ku arahkan mereka keruang persalinan. Aku langsung menyiapkan alat-alat persalinan. #bu, semua alat-alatnya sudah saya siapkan$ kataku menghampiri bu deswani. #bagus, sekarang kamu ka&i pasien. +antau pembukaannya ya.$ #baik bu, tapi.. saya takut. %aya mohon bantuannya.$ #ya, nanti saya yang akan membantu persalinannya, kamu cukup bantu saya sebagai asisten sa&a.$ #baik bu.$ Aku mulai mengka&i pasien itu. Wa&ah wanita ini asing. Aku tak pernah melihat wanita ini sebelumnya, siapa dia Apa hubungan dia dengan tau,an Apa mungkin dia adalah istri dari tau,an Akh, entahlah, sekarang yang terutama mengka&i pasien dan pantau pembukannya. -okus laela'' -okus'' Aku memantau pembukaan pada wanita yang ada dihadapan ku. dia terus men&erit-&erit. Akh, kepala ku pening sekali, mendengar &eritannya. "u hiraukan &eritannya. %aat ku lihat pembukaan sudah lengkap. Aku langsung mencari bu deswani. "u pandangi sekelilingku. Tapi tak kutemukan batang hidungnya malah aku menemukan sosok pria itu, yang sedang menyemangati, wanita yang ada dihadapanku. Ya tuhan, rasanya sesak. Aku sudah tak tahan untuk membendung air mata yang menumpuk dipelupuk mataku. #laela, bagaimana$ lagi dan lagi bu deswani mengagetkanku dari lamunan yang hamper membuat ku menangis. #sudah lengkap bu pembukaannya.$ )awabku sekenannya. Beliau langsung bersiap menolong persalinan, aku hanya sebagai asistennya. "etika bayi itu lahir. Akh.. tiba-tiba ku rasakan darah ku berdesir. )antungku berpacu dengan cepat. %etelah bu deswani membersihkan bayi itu. *ia langsung memeberikan bayi itu pada ku. bahkan bu deswani memberikan senyuman bahagianya padaku. Aish, di pikir aku ibu bayi ini. yang benar sa&a. Aku bukan ibu bayi ini. masa memberikannya padaku. "asih ibunya langsung dong. Aku sempat ber,ikir seperti itu. Aah, aku kan seorang perawat dan asisten bu deswani saat ini. tentu sa&a bu deswani memberikannya padaku. *asar pabo' Aku pun langsung bergegas, memakaikan bedong pada bayi ini. dia terlihat tampan, menggemaskan dan sehat. %atu kata untuk bayi ini. sempurna #permisi, ini bayi anda nyonya. %ilakan diberikan asi.$ "ataku, sambil menyunggihkan senyuman sebaik mungkin. Akh, rasanya sesak. .tulah yang kurasakan saat ini. Aku melihat sepasang manusia yang sangat bahagia didepan mataku. /elihat senyum pria itu. *ia telihat sangat bahagia. Ya tuhan, aku ingin kau melenyapkan diriku sekarang &uga. Aku sudah tak mampu memandang pemandangan yang sangat ironis ini. /elihat senyum pria itu, menyadarkan ku satu hal, dia bahagia atas kelahiran buah hati yang ditunggunya. Ya tentu sa&a. %iapa yang tidak bahagia, ketika melihat anak yang ditunggunya selama 0 bulan , lahir dengan selamat dan sempurna. Aah, pasti mereka akan men&adi keluarga yang bahagia. Ya, ku doakan semoga keluarga kecil kalian selalu berbahagia. #akh, tuan nyonya, saya permisi dulu. 1anti &ika anak nyonya sudah diberikan asi, nyonya bisa menekan bel yang ada didekat ran&ang. %aya akan kesini untuk membawa anak anda kembali keruang perawatan anak. "alau bergitu saya permisi. %elamat sore.$ %etelah ku berikan senyumku, aku langsung membalikan badanku. Ya itu yang terbaik. /eninggalkan mereka, kembali keruangan perawat. #tunggu..'''$ aku pun tersentak. "etika suara berat yang dikeluarkan oleh pria itu. Aku berbalik badan. *an ku lihat dia tersenyum bahagia. %enyum yang sudah lama tak ku lihat. %esak kembali menyeruak dalam hatiku. Aku pun membalas senyumnya sebisa yang ku mampu. #ya, ada apa tuan Apa ada yang bisa saya bantu$ tanyaku dengan lembut, sebiasa mungkin seperti menghadapi pasien lainnya. #terima kasih, ya, terima kasih sudah membantu persalinan kakak ku dan menyelamatkan bayinya. %ekali lagi saya mengucapkan terima kasih.$ *ia menghampiriku dan langsung menggenggam kedua tanganku, dia tersenyum terus tersenyum padaku. Aku Aku hanya bisa diam, mematung. Apa Tunggu tadi dia bilang apa "akak "akak What Apa Akupun langsung mengarahkan tatapan bingungku kearah wanita yang sedang menyusui. #suster, aku kakaknya tau,an. %alam kenal. !h ya terima kasih atas bantuannya$ Aku masih menatap mereka bergantian. "eningku semakin berkerut. Apa maksudnya Aku tak mengerti. Aneh sekali. Tau,an masih menyunggihkan senyumannya dan menggenggam tangan ku dengan erat. Bu deswani tolong''' Apa maksudnya ini''' Haahhh.. akupun terbangun dari mimpi ku, ku lihat &am masih menun&ukan pukul 2 pagi. Haah.. lelah sekali. lebih baik aku melan&utkan tidurku.