Anda di halaman 1dari 12

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui

opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw



Modul Praktikum Kimia Dasar

Modul 5 Air Kristal (Versi Indonesia)







Anggota:
Agasta Prio Prasetyo (1306415926)
Akwila Eka Meliani (1306413725)
Atikah Ridhowati (1306392922)
Faraj Sungkar (1306392840)
Imas Mega Pratiwi (1306370524)
Muhammad Madani (1306405755)
Nurania Saubryani (1306392866)
R. Muhammad Fathi (1306449290)
Syafiq Rayza (1306370606)
Vanessa Geraldine (1306370410)

LABORATORIUM DASAR PROSES KIMIA
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, 2014


1

Modul 5
Air Kristal


Pada umumnya kristal merupakan suatu senyawa kimia yang bila diletakkan
beberapa lama di udara akan mengadsorbsi air pada permukaannya. Jumlah air yang
diadsorbsi relative kecil dan bergantung pada kelembapan udara. Hal ini dapat dilihat
dari permukaanya yang basah. Terdapat pula Kristal yang mengandung sejumlah air
yang terikat secara kimia dalam Kristal tersebut. Kristal-kristal ini, biasanya
merupakan garam ionic. Air yang terdapat di dalamnya disebut air Kristal dan
biasanya berikatan dengan kationnya.
Air Kristal yang terdapat pada senyawa, mempunyai jumlah tertentu dan
relatif mudah dihilangkan melalui pemanasan pada suhu diatas titik didih air. Sebagai
contoh adalah hidrat tembaga (II) klorida yang dapat diubah menjadi tembaga (II)
klorida melalui pemanasan pada suhu 100C.
Reaksi penghilangan air kristal pada pemanas :

Reaksi diatas dikenal dengan reaksi dehidrasi. Pada dehidrasi, terjadi perubahan
Kristal dan warnanya. Perubahan ini juga bergantung pada pemanasannya, apakah
sempurna atau tidak. Sebagai contoh Kristal CoCl2.6H2O bewarna merah, jika
dipanaskan sampai CoCl2.6H2O akan bewarna violet, tetapi jika dipanaskan
sempurna dia akan berubah menjadi biru.
Adanya senyawa hidrat apabila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan
air. Banyak air yang dilepaskan bergantung pada kelembapan udara., makin besar
makin sedikit air yang dilepaskan. Proses pelepasan air ini disebut efflorescence,
misalnya CoCl2.6H2O. tetapi ada juga senyawa yang bila diletakkan di udara akan
I. LATAR BELAKANG


2

menyerap air dan mencair bila diletakkan lebih lama lagi. Senyawa yang demikian
disebut deliquescence, misalnya Kristal NaOH. Tidak hanya air di udara, tetapi dapat
juga menyerap air dari laruatan sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air.
Senyawa yang demikian disebut desicant atau zat pengering. Jadi desicant menyerap
air tidak hanya di udara tetapi dilarutan juga.
Beberapa senyawa juga menghasilkan air pada saat pemanasan, tetapi
senyawa tersebut bukan senyawa hidrat yang sebenarnya. Air yang dihasilkan
tersebut merupakan proses penguraian dan bukan merupakan proses penghilangan air
melalui dehidrasi. Senyawa-senyawa organic terutama bersifat tersebut diatas.
Penguraian dengan menghasilkan air, bukan merupakan proses reversible.
Penambahan air kedalam senyawa yang terurai tersebut, tidak akan mengembalikan
senyawa ke bentuk asalnya. Senyawa yang merupakan senyawa hidrat yang
sebenarnya, akan mengalami dehidrasi secara reversible. Penambahan air kedalam
CoCl anhidirida, akan menghasilkan CoCl.2H2O. Bila cukup air yang ditambahkan,
maka akan diperoleh larutan yang mengandung hidrat ion Cu2+. Semua hidrat ionic
larut dalam air dan dapat diperoleh kembali melalui kristalisasi dan larutannya.
Jumlah air yang terikat bergantung kepada cara pembuatan hidrat tersebut.
Sifat polar molekul air penting bila air digunakan sebagai suatu pelarut. Air
mudah melarutkan banyak senyawa ion karena hidrasi ion-ion itu. Sebuah ion
terhidrasi adalah suatu penggugusan ion itu dengan satu molekul air atau lebih.
Dalam larutan banyaknya molekul air yang menggerumuni ion-ion nampaknya tak
tentu, namun sering kali bila suatu larutan air dari suatu garam yang larut diuapkan,
garam itu mengkristal dengan banyaknya molekul air yang tepat tertentu, yang
disebut air kristalisasi. Dalam kebanyakan hal ternyata air kristalisasi dalam garam-
garam dikaitkan dengan ion positif sering kali dalam menamai garam atau dalam
menulis rumus untuk menamainya, nama atau rumus garam tak terhidrasi digunakan
untuk garam berhidrasi. Misalnya suatu larutan tembaga sulfat dapat dinyatakan
dengan rumus CuSO4 dalam persamaan, Padahal dalam kenyataan baik ion Cu2+


3

maupun ion SO4.Munculnya istilah air kristal karena ada beberapa senyawa ionik
yang memiliki sifat khas, yakni dapat mengikat dan menarik molekul air dalam
jumlah tertentu. Senyawanya sendiri disebut senyawa terhidrat (hidrat = air)
sedangkan air yang terikat disebut air hidrasi atau air Kristal. Air terikat dalam
struktur dan hanya dapat dilepaskan dengan pemanasan. Setelah air terlepas, maka
senyawa memiiki nama baru, yaitu senyawa anhidrat (an = tidak).
Penentuan jumlah molekul air yang terikat pada senyawa dilakukan dengan
beberapa cara sebagai berikut:
a. Apabila masa molekul relatif senyawa hidrat diketahui, massa molekul relatif
senyawa anhidrat dapat juga diketahui. Jadi, jumlah molekul air yang terikat
dapat ditentukan,




b. Jika kadar air dalam senyawa hidrat diketahui,kadar senyawa anhidrat dapat
juga diketahui. Jadi, perbandingan mol senyawa anhidrat dan mol air dapat di
tentukan. Akibatnya,jumlah molekul air yang terikat pada senyawa dapat di
ketahui dari perbandingan mol tersebut.

c. Jika senyawa hidrat dengan jumlah massa tertentu di panaskan, massanya
menjadi berkurang. Artinya,molekul air yang terikat telah terlepas dan selisih
massa merupakan massa molekul air kristal. Jadi,massa senyawa anhidrat
dapat diketahui.Perbandingannya, mol nya juga dapat di tentukan sehingga
jumlah molekul air yang terikat dapat di ketahui.



()




4




1. Mempelajari peristiwa-peristiwa dehidrasi dan hidrasi pada suatu zat padat
yang mengandung air kristal.
2. Menghitung rumus empirik dari kristal.



Pengamatan Kualitatif
1. Mintalah ke asisten 3 macam zat padat yang mengandung air kristal. Amati
dan catat nama zat, warnanya, dan bentuknya.
2. Masukan masing-masing zat tersebut kedalam tabung reaksi pyrex dan beri
label nama sesuai dengan nama zat tersebut.
3. Gunakan penjepit kayu untuk memegang tabung reaksi, kemudian panaskan
zat dalam tabung reaksi tersebut diatas pembakar Bunsen. Amati dan catat
perubahan yang terjadi.
4. Kemudian teteskan air kedalam tabung reaksi tersebut. Amati dan catat
perubahan yang terjadi.
5. Tuliskan persamaan reaksi dan peristiwa-peristiwa pemanasan dan
penambahan air. Dan jelaskan persaman dan perbedaan ke 3 zat tersebut dari
hasil pengamatan anda.

Pengamatan Kuantitatif
1. Sediakan 3 buah cawan keramik (penguap) yang bersih. Timbang dan catat
dengan teliti beratnya.
2. Masukan zat padat yang mengandung air kristal kedalam 3 cawan tersebut,
dan catat beratnya. Tentukan berat zat/sampel.
3. Panaskan cawan yang berisi sample sampai masih terjadi perubahan warna.
Tepat saat warna sampel seragam/homogen (warna sampel telah berubah
II. TUJUAN
III. PROSEDUR


5

semua dari warna sebelum pemanasan), hentikan pemanasan dan segera
timbang beratnya dengan teliti.
4. Hitung kehilangan berat setelah pemanasan. Bila kehilangan berat tersebut
menunjukan jumlah air kristal yang terkandung dalam sampel, tentukan rumus
empirik dari air kristal tersebut. Kemudian bandingkan dengan rumus empirik
teoritis dan diskusikan.
5. Lakukan percobaan ini untuk ketiga jenis sampel yang berbeda dan
tunjukanlah persamaan dan perbedaan dari hasil pengamatan anda.


CuSO
4
.5H
2
O
Mata: Paparan partikel atau larutan dapat menyebabkan konjungtivitis, ulserasi,
dan kelainan kornea. Menyebabkan iritasi mata dan kemungkinan luka bakar.
Kulit: Dapat menyebabkan sensitisasi kulit, reaksi alergi, yang menjadi jelas pada
saat re - paparan bahan ini. Menyebabkan gangguan pada kulit dan kemungkinan
luka bakar. Dapat menyebabkan gatal eksim.
Berbahaya jika tertelan. Dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan yang
parah dengan mual, muntah dan kemungkinan luka bakar. Menelan sejumlah
besar garam tembaga dapat menyebabkan tinja berdarah dan muntah, tekanan
darah rendah, penyakit kuning dan koma.
Inhalasi: Dapat menyebabkan ulserasi dan perforasi septum hidung jika dihirup
dalam jumlah yang berlebihan. Menyebabkan iritasi saluran pernafasan dengan
kemungkinan luka bakar.
Kronis: waktu lama atau berulang kontak mata dapat menyebabkan
konjungtivitis. Dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Dapat
menyebabkan anemia dan kelainan sel darah lainnya. Individu dengan penyakit
Wilson tidak dapat memetabolisme tembaga. Dengan demikian, tembaga
terakumulasi dalam berbagai jaringan dan dapat mengakibatkan kerusakan hati,
ginjal, dan otak. Percobaan laboratorium telah mengakibatkan efek mutagenik.
IV. POTENSI BAHAYA


6

Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit pada beberapa individu. Keracunan
tembaga kronis pada manusia diakui dalam bentuk penyakit Wilson.

MgSO
4
.7H
2
O
Mata: Dapat menyebabkan iritasi mata ringan.
Kulit: Dapat menyebabkan iritasi kulit.
Berbahaya iika tertelan. Dapat menyebabkan iritasi gastrointestinal dengan
mual, muntah dan diare. Sifat toksikologi zat ini belum sepenuhnya diselidiki.
Inhalasi: Dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan.
Kronis: Paparan terhadap konsentrasi tinggi dapat menyebabkan depresi sistem
saraf pusat.

CaCl2. 4H2O
Mata: Kontak dengan mata dapat menyebabkan iritasi parah, dan kemungkinan
luka bakar mata.
Kulit: Kontak dengan kulit menyebabkan iritasi dan kemungkinan luka bakar,
terutama jika kulit basah atau lembab.
Berbahaya iika tertelan. Dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan yang
parah dengan mual, muntah dan kemungkinan luka bakar. Dapat menyebabkan
gangguan jantung. Mungkin berbahaya jika tertelan. Dalam kasus yang sangat
parah, kejang, respirasi cepat, detak jantung lambat, atau kematian, dapat
menyebabkan.
Inhalasi: Dapat menyebabkan iritasi parah pada saluran pernapasan bagian atas
dengan rasa sakit, luka bakar, dan peradangan.





7


Alat
1. Tiga tabung reaksi pyrex
2. Pipet tetes dan penjepit kayu
3. Tiga cawan penguap
4. Pembakar bunsen
Bahan
1. Zat padat yang mengandung air kristal: CuSO
4
.XH
2
O,
MgSO
4
.XH
2
O,CaCl
2
.XH
2
O.
2. Aquades



1. Definisikan kata-kata berikut ini.
a. Hidrasi air
b. Massa tetap (Hukum Ketetapan Massa)
2. Apakah hidrat mencair? Dan bagaimana bisa sebuah garam bertindak sebagai
pengering?
3. Gipsum merupakan hidrat dari kalsium sulfat, CaSO
4
2H
2
O.
a. Berapa banyak total atom dari semua jenis yang ada di dalam persamaan
reaksi tersebut?
b. Dengan memanaskan hidrat tersebut, berapa banyak molekul yang
seharusnya hilang per molekul dari hidrat?
c. Hitung presentasi air di alam hidrat tersebut! Tunjukkan cara kerjamu!
d. Jika kamu memanaskan 15.00 gram dari hidrat dan massa air menghilang,
berapa berat garam anhidrat yang tersisa? Tunjukkan cara kerjamu!
4. Sebuah hidrat natrium fosfat, Na
3
PO
4,
mengandung 49.7% air dari beratnya.
a. Berapa banyak gram air dan berapa banyak gram anhidrat Na
3
PO
4
di
dalam 1000 gram dari sampel ini?
V. ALAT DAN BAHAN
VI. SOAL PENDAHULUAN


8

b. Di dalam sampel 1000 gram yang sama ini, berapa mol air dan berapa mol
anhidrat Na
3
PO
4
yang ada?
c. Apa formula dari hidrat tersebut?
5. Berikan penamaan yang benar pada senyawa di bawah ini:
a. Na
2
SO410H
2
O ___________________________________________
b. Cu(NO
3
)
2
H
2
O ___________________________________________


Pengamatan Kualitatif
Hidrat Kondisi Mula-
mula
Kondisi setelah
dipanaskan
Kondisi setelah
ditambahkan air
MgSO
4
xH
2
O
CaCl
2
xH
2
O
CuSO
4
xH
2
O

Reaksi pemanasan :
____________________________________________________________________
Reaksi penambahan air :
____________________________________________________________________
Pengamatan Kuantitatif
a. MgSO
4
xH
2
O
Hasil eksperimen :
1. Massa wadah = _____________________________
2. Massa wadah dan hidrat = _____________________________
3. Massa hidrat (1-2) = _____________________________
4. Massa wadah dan hidrat setelah pemanasan = _______________
VII. LEMBAR LAPORAN


9

5. Mass air yang hilang (1-4) = _____________________________
Hitung formula hidrat dari hasil :
6. % air dari hidrat ([5/3] x 100%) = _____________________________
7. Mol dari air yang hilang = _____________________________
8. Mol anhidrida = _____________________________
9. Mol air per mol anhidridat = _____________________________

Formula eksperimental dari hidrat = ___________________
Formula teoritis dari hidrat = ___________________
% kesalahan percobaan =|


|
= ___________________
b. CaCl
2
xH
2
O
Hasil eksperimen :
1. Massa wadah = _____________________________
2. Massa wadah dan hidrat = _____________________________
3. Massa hidrat (1-2) = _____________________________
4. Massa wadah dan hidrat setelah pemanasan = _______________
5. Mass air yang hilang (1-4) = _____________________________
Hitung formula hidrat dari hasil :
6. % air dari hidrat ([5/3] x 100%) = _____________________________
7. Mol dari air yang hilang = _____________________________
8. Mol anhidrida = _____________________________
9. Mol air per mol anhidridat = _____________________________
Formula eksperimental dari hidrat = ___________________
Formula teoritis dari hidrat = ___________________
% kesalahan percobaan =|


|


10

= ___________________
c. CuSO
4
xH
2
O
Hasil eksperimen :
1. Massa wadah = _____________________________
2. Massa wadah dan hidrat = _____________________________
3. Massa hidrat (1-2) = _____________________________
4. Massa wadah dan hidrat setelah pemanasan = _______________
5. Mass air yang hilang (1-4) = _____________________________
Hitung formula hidrat dari hasil :
6. % air dari hidrat ([5/3] x 100%) = _____________________________
7. Mol dari air yang hilang = _____________________________
8. Mol anhidrida = _____________________________
9. Mol air per mol anhidridat = _____________________________
Formula eksperimental dari hidrat = ___________________
Formula teoritis dari hidrat = ___________________
% kesalahan percobaan =|


|
= ___________________

1. Bagaimana hasil eksperimen dan teoritis kamu jika dibandingkan? Mengapa hasil
eksperimen dan teoritis tersebut berbeda?
2. Diberikan 10 gram sampel of MgCO
3
5H
2
O Berapa berat dari magnesium
karbonat anhidrida bisa didapatkan setelah menghilangkan airnya? Tunjukan
hasilnya
3. Seorang siswa menemukan persen air pada CaCl
2
6H
2
O adalah 45.5%. Tentukan
eksperimen errornya! Tunjukan hasilnya
4. Jawab pertanyaan berikut berkaitan dengan sodium karbonat dekahidrat.
a. Apa formula dari senyawa tersebut?
VIII. SOAL POST-LAB


11

b. Hitung massa molar dari senyawa tersebut!
c. Hitung persen massa teoritis dari air di dalam hidrat!
d. Seorang siswa memanaskan 2.50-gram sampel hidrat. Massa hidrat yang
tersisa setelah dihitung adalah 1.20 gram. Apakah semua air sudah
dihilangkan dari hidrat tersebut? Jelaskan
e. Jika 2.50 gram hidrat dipanaskan sehingga semua airnya hilang, berapa
massa dari garam anhidrida yang tersisa?
5. CoCl
2
2H
2
O berwarna biru sedangkan CoCl
2
6H
2
O berwarna merah. Jelaskan
bagaimana kamu bisa menggunakan informasi ini untuk membuat indikator
kelembaban.

Anda mungkin juga menyukai