Proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan Perbedaan Manajemen dan Kepemimpinan KEGIATAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN Penyusunan rencana 1.Perencanaan dan Penganggaran. 2.Penentuan rencana spesifik dari kegiatan untuk pencapaian tujuan. 1.Penentuan Arah Kegiatan. 2.Menyusun visi / tujuan jangka panjang yang akan diraih. Membangun relasi antar manusia atau kelompok kerja untuk merealisasikan rencana 3.Pengorganisasian dan Penempatan SDM. 4.Menyusun struktur organisasi, prosedur kerja, tanggung jawab dari setiap bagian organisasi. 3.Mengkomunikasikan visi kepada orang-orang 4.Membangun kerjasama dengan orang-orang yang siap untuk mewujudkan visi bersama. Implementasi rencana 5.Pengawasan dan Pemecahan Masalah melakukan pengawasan dan pengendalian atas berbagai kendala yang ditemui. 5.Memotivasi dan Memberikan inspirasi memotivasi untuk melakukan implementasi sebagai upaya pencapaian visi. Hasil yang diperoleh 6.Sesuatu yang telah diperkirakan atau telah ditargetkan sebelumnya. 6.Suatu perubahan yang akan mendukung pencapaian visi. PEMIMPIN BUKAN PEMIMPIN 1. Memberi semangat pengikutnya 2. Menyelesaikan pekerjaan dan mengembangkan pengikutnya 3. Menunjukkan kepada pengikutnya bagaimana menjalankan pekerjaan 4. Memikul tanggung jawab 5. Memperbaiki kegagalan 1. Memaksa/menarik pengikutnya 2. Menyelesaikan pekerjaan dengan mengorbankan pengikutnya 3. Memberikan kekuatan dengan ancaman dan paksaan 4. Melepas tanggung jawab 5. Menyalahkan orang lain atas kegagalan Inovatif Berani berbeda 9/21/2014 Pemimpin yang Efektif : Mempunyai motivasi yang besar dalam dirinya Mampu melihat secara obyektif Berusaha mencapai prestasi yang tinggi Tertarik dan tertantang oleh persoalan yang dihadapi Berusaha mengatasi segala rintangan yang menghambat tujuan organisasi 9/21/2014 A. Seorang pemimpin menunjuk orang lain untuk melakukan pekerjaan B. Menunjukkan cara melakukan pekerjaan C. Membimbing orang lain untuk mencapai tujuan organisasi Pemimpin yang Efektif : 9/21/2014 Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengaruh Coercive power (kekuatan yang memaksa) : ketakutan akan hukuman bila tidak setuju Reward power (kekuatan penghargaan) : hadiah diberikan bila setuju atasan Legitimate power (kekuatan yang absah) : didapat dari kedudukan dalam organisasi Expert power (kekuatan berdasar keahlian) : berasar dari kepemilikan keahlian, ilmu, dsb Referent power (kekuatan penunjukan) : pemimpin dihargai/dikagumi pengikut Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan (task-oriented or job-style) Kepemimpinan yang berorientasi pada pegawai atau orang-orang (employee-oriented style) Studi Ohio mengenai Gaya Kepemimpinan Tinggi Tinggi Rendah Orientasi Pekerjaan Rendah dan Orientasi PekerjaTinggi Orientasi Pekerjaan dan Orientasi PekerjaTinggi Orientasi Pekerjaan dan Orientasi Pekerja Rendah Orientasi Pekerjaan Tinggi dan Orientasi Pekerja Rendah Orientasi Pekerja (Consideration) Orientasi Pekerjaan (Initiating Structure) Pendekatan Kontingensi mengenai Kepemimpinan model kepemimpinan situasional dari Hersey- Blanchard model Least preferred co-worker LPC dari Fiedler model jalan tujuan dari Evans-House Model Kepempinan Situasional Relationship Behavior (Memberikan Dukungan) Task Behavior (Memberikan Panduan) High
High High Relatiohship and Low Task 3 High Task and High Relationship 2
Low Low Relationship and Low Task 4 Low Relationship and High Task 1 Low High Model LPC Faktor Kontingensi Situasi yang dihadapi Relasi Pimpinan-Bawahan Baik Buruk Stuktur Pekerjaan/Tugas Tinggi Rendah Tinggi Rendah Peran/Posisi Kekuasaan Kuat Lemah Kuat Lemah Kuat Lemah Kuat Lemah
Kecenderungan Situasi Kondusif Cukup Kondusif Tidak Kondusif Perilaku Pemimpin yang Ideal Orientasi Pekerjaan Orientasi pada relasi sosial/orang- orang Orientasi Pekerjaan Model Jalan Tujuan (Path-Goal Theory) 2 hal yang perlu diperhatikan Perilaku Pemimpin Faktor Situasi 4 Tipe Kepemimpinan Pemimpin Direktif Pemimpin Suportif Pemimpin Partisipatif Pemimpin Prestatif
Model Vroom-Yetton-Jago Authocratic Style ( AI & AII) Consultative Style (CI & CII) One-Group Style (GII) Model Vroom-Yetton-Jago Tipe Keputusan Pengertian AI Manajer membuat keputusan sendiri AII Manajer menanyakan informasi dari bawahan akan tetapi keputusan diambil sendiri oleh manajer. Bawahan tidak selalu harus mengetahui informasi mengenai situasi yang dihadapi. CI Manajer berbagi informasi dengan bawahan secara individual, dan bertanya mengenai berbagai informasi dan evaluasi dari mereka. Akan tetapi manajer mengambil keputusan sendiri. CII Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal menyangkut situasi yang dihadapi akan tetapi manajer yang mengambil keputusan. GII Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal yang menyangkut situasi yang dihadapi dan keputusan ditentukan oleh tim. Creative Generation Sifat Empathy (Sympathy belum cukup) Menurut stoner kepemimpinan adalah sebagai suatu proses pengarahan pada kegiatan dari kelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya Jadi pemimpin adalah dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja terutama tingkat prestasi organisasi Implikasi yang ada dalam definisi tersebut adalah : Kepemimpinan menyangkut orang lain bawahan dan pengikutnya dan kesediaan mereka untuk menerima pengarahan Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok Pemimpin menggunakan pengaruh
Sumber sumber kekuasaan adalah Kekuasaan balasan (rewoard power) Kekuasaan ini datang dari kemampuan seseorang memberikan balasan kepada orang lain yang melakukan pekejaan tertentu. Kekuasaan paksaan adalah kekuasaan datang dari kemampuan seseorang menghukum orang lain, jika orang tersebut tidak dapat mengerjakan sesuatu Kekuasaan legitimasi adalah kekuasaan ini datang jika seseorang mempunyai hak atau secara hukum diperbolehkan mempengaruhi orang lain dalam wilayah tertentu. Dalam organisasi kekuasaan seperti ini disebut wewenang formal Kekuasaan referensi adalah kekuasaan ini datang karena seseorang atau satu kelompok ingin mengidentifikasikan darinya sebagai orang tertentu Kekuasaan kepakaran adalah kekuasaan ini datang dari keahlian seseorang tertentu dipercaya mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, dan dapat mempengaruhi orang lain yang tidak mempunyai keahlian dibidang tersebut.
Untuk mengupas lebih lanjut tentang apa dan bagaimana fungsi kepemimpinan ini kita harus meninjau tiga hal yaitu : Daya/ kualifikasi kepemimpinan , baik yang berasal dari bakat atau dasar, maupunajar yaitu dari proses belajar. Gaya kepemimpinan yng terbentang dari tipe/gaya : pemimpinan yang berorientasi tugas sampai sampai pada tipe/ gaya yang berorientasi hubungan kemanusiaan Faktor-faktor situasi yang menuntut penanganan yang berbeda serta sikap kepemimpinan yang berbeda pula terhadap situasi yang berbeda. Tiga pendekatan didalam kepemimpinan organisasi yaitu : Pendekatan bakat/ sifat (Traith Approach) Mempelajari gaya kepemimpinan dari dimilikinya ciri- ciri, sifat, kepribadian , kualifikasi dan ketrampilan seseorang yang diperlukan bagi keberhasilan seorang pemimpin Kualifikasi seorang pemimpin dapat berasal dari naluri dasar yang dimilikinya sejak dia dilahirkan disebut bakat dan ketrampilan yang dibentuk melalui proses belajar Menemukan ciri, sifat, kepribadian, dan kualifikasi ada 2 cara : Dengan membandingkan ciri, sifat,kepribadian da kualifikasi dari orang yang menjadi pemimpin dengan orang yang tidak menjadi pemimpin Dengan membandingkan ciri, sifat,kepribadian da kualifikasi dari pemimpin yang berhasil dengan pemimpin yang tidak berhasil Yang perlu mendapat perhatian dari teori ini adalah : Tingkat kecerdasan (intelligence) adanya penemuan yang menyatakan bahwa tingkat kecerdasan seorang pemimpin akan sangat perbeda dengan tingkat kecerdasan para pengikutnya Karakteristik fisik (physical characteristict) Ciri- ciri tidak berpengaruh sekali pada pendekatan teori kepemimpinan yang senyatanya . Namun demikian karakteristik fisik masih juga ikut mempengaruhi seseorang dari segi sifatnya Kepribadian ( personality ) Mempunyai hubungan yang kuat antara kepribadian seseorang ( seperti keuletan, kepercayaan diri, integritas pribadi) dengan keefektifan kepemimpinan. Menurut Gari Yukl ciri- ciri keberhasilan pemimpin adalah : Dasarnya Pandai, banyak inisiatif, pandai bergaul, diplomatis, persuasif dan pandai bicara Ketrampilannya Mudah menyesuaikan diri, peka terhadap lingkungan masyarakat, ambisius, kebersamaan, menonjol, bersemangat , percaya diri, ingin bertanggung jawab dan toleransi Pendekatan sikap/ tingkah laku (attitudinal/ behavioral approach) Yaitu menemukan sikap tingkah laku yang menjadi seorang pemimpin berhasil atau berusaha untuk menentukan apa yang telah dilakukan oleh para pemimpin yang berhasil bagaimana mereka mendelegasikan tugas , bagaimana mereka berkomunikasi dan mendorong bawahan , menjalankan tugasnya. Dalam pendekatan ini dapat dilatih untuk memiliki tingkah laku kepemimpinan. Pendekatan ini terjadi sejak tahun 1945 oleh peneliti dari Ohio State dari Michigan Studies dengan diciptakan kisi kisi manajerial Dalam pendekatan ini digunakan alat yang berupa daftar pertanyaan untuk mengukur sikap, serta tingkah laku seseorang pemimipin yang berupa sikap pemimpin yang lebih memperhatikan faktor- faktor teknis produksi atau faktor hubungan manusia. a. Ohio State Univercity Leadership Studies Dimensi tingkah laku pemimpin tergantung dua aspek yaitu : Aspek persahabatan (consideration) yaitu tingkah laku yang yang mengacu pada sifat kesetiakawanan, penghargaan, dan kehangatan dalam pergaulan antara pemimpin dan anak buahnya Aspek penentuan tugas yaitu tingkah laku pemimpin yang membagi bagi tugas kepada bawahan sehingga berbentuk pola hubungan wewenang dan tanggung jawab antara pimpinan dan bawahannya. Dalam penelitian ini dipergunakan daftar pertanyaan penilaian tingkah laku pemimpin dan leader behavoir.(Leadership Behavior Discription Questionnaire). Daftar pertanyaan ini disusun untuk memperoleh gambaran bagaimana para pemimpin melaksanakan kegiatan
Hasil dati penelitian ini berupa gambaran tingkah laku pemimpin sbb: Tinggi
Rendah Tinggi H.Tinggi P.Rendah H.Tinggi P.Tinggi H.Rendah P.Rendah H.Rendah P.Tinggi Pendekatan Situasional Dalam hal ini berusaha untuk mempelajari faktor situasi disamping faktor tingkah laku hubungan antara pimpinan dengan bawahan Unsur situasi merupakan bentuk dari keadaan yang ditimbulkan oleh lingkungan yang dimiliki organisasi yang dipimpinnya. Lingkungan yang berbeda kan menimbulkan suatu pimpinan yang berbeda. Wewenang kepemimpinan Top Down Authority Wewenang ini berasal dari atasan, yang berarti seseorang presiden direktur misalnya menunjuk seseorang yang dianggap mampu untuk menjadi kepala bagian penjualan, dan kemudian diberi wewenang apa yang dianggap perlu untuk seseorang kepada bagian penjualan .
Jadi dalam hal ini seseorang diberi wewenang memerintah dari atasannya. Bottom Up Authority Mendasarkan diri pada teori penerimaan. Pada konsep ini pimpinan dipilih dari mereka yang akan menjadi bawahannya. Jadi para pekerja akan menilai calon pimpinan yang bisa diterima oleh mereka, dan karenanya calon seharusnya dari bawahan
Kriteria untuk memilih pemimpin : Keinginan untuk menerima tanggung jawab apabila seorang pemimpin menerima kewajiban untuk mencapai suatu tujuan. Berarti ia bersedia untuk bertanggung jawab kepada pimpinannya terhadap apa yang dilakukan bawahan Kemampuan untuk bisa perceptive Kemampuan untuk mengamati atau menemukan kenyataan dari suatu lingkungan. Disamping itu mempunyai persepsi introspektif (memandang diri sendiri) Kemampuan bersifat obyektif Kemampuan untuk melihat peristiwa atau masalah secara rasional Kemampuan untuk menentukan prioritas mana yang paling penting Kemampuan berkomunikasi Gaya Kepemimpinan Gaya Kepemimpinan ada 3 yaitu : The Autocratic Leader Semua kewajiban untuk mengambil keputusan , menjalankan tindakan, dan mengarahkan , memberi motivasi , mengawasi bawahan terpusat ditangannya. Seorang pemimpin aoutcratic menganggap bahwa bawahan tidak mampu untuk mengarahkan diri mereka sendiri Kepemimpinan ini cocok untuk para bawahan yang tidak mengetahui tujuan dan sasaran perusahaan. Apabila organisasi menggunakan ketakutan dan hukuman sebagai cara pendisiplinan para karyawan yang tidak terlatih The Partisipative Leader Dalam menjalankan kepemimpinannya dengan konsultasi. Ia tidak mendelegasikan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir dan untuk memberikan pengarahan tertentu kepada bawahannya, tetapi ia mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari para bawahan mengenai keputusan yang akan diambil Kepemimpinan ini cocok organisasi yang telah mengkomunikasikan tujuan organisasi kepada para bawahan The Free Rein Leader Pemimpin mendelegasikan wewenang untuk mengambil keputusan kepada para bawahan dengan agak lengkap. Prinsipnya pimpinan akan mengatakan inilah pekerjaan yang harus saudara lakukan. Tidak peduli bagaimana cara mengerjakan, asalkan pekerjaan tersebut dapat selesai dengan baik Kepemimpinan ini cocok untuk organisasi yang telah mengkomunikasikan tujuan organisasi dengan baik dan diterima dengan baik yang pada kenyataannya tujuan organisasi dengan karyawan selaras. Bagaimana Pemimpin yang Efektif Pemimpin dikatakan efektif manakala bawahan merespon , karena ingin melakukan tugas dan menemukan kompesasinya, lalu bawahan menghormati, patuh dan taat kepada pemimpin dan bisa bekerja sama. Kemudian merealisasi bahwa permintaan pemimpin konsisten dengan tujuan pribadi bawahan Indikator pemimpin efektif Pendekatan indikator pemimpin efektif adalah melihat peran yang dimainkan oleh seorang pemimpin. Apabila pemimpin telah melaksanakan tugasnya makan dikatakan efektif Adapu peran dari seorang pemimpin adalah Sebagai figure Pemimpin dituntut sebagai simbul dalam dalam organisasi yang dipimpinnya. Ex. Bila diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal dan sosial maka keberadaannya sangat diharapkan Sebagai pemimpin Bertanggung jawab untuk memonitor dan mengaktifkan bawahan, bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong , melatih tugas yang terkait Sebagai penghubung Keberadaannya harus bisa sebagai penghubung baik didalam maupun diluar organisasi untuk menunjang organisasi ataupun bawahan. Maksudnya memelihara jaringan yang berkembang sendiri yang memberi dukungan dan informasi, kerja sama