Anda di halaman 1dari 38

KELAINAN

LAMA KEHAMILAN
dr. Syafriani Tanjung, SpOG

Bag/SMF Obstetri & Ginekologi
FK UKM
Prediction of reproductive success & failure
No ovum (5%)
(50 of 1.000) Female fertility
Ovum not inefficiency
fertilized (7.5%) (12% of cycles)
(71 of 950)
Cyles
(1.000)
Ovum enters No implantation (12%)
Fallopian tube (103 of 879)
(950)
Preclinical
Early pregnancy embryo loss
Wastage (13%) (23% of conception)
(103 of 776)
Fertilization
(879)
Implantation
(776)
Abortion (67)
Clinical Perinatal deaths (6)
Pregnancies
(67% of cycles) Liveborn infats (600)

Maximum fecundability
PREMATUR
Persalinan < 37 mg (500-2499 gr)
Insidensi tinggi AS : 8-10%
Ina : 16-18%
Penyebab kematian utama
20-30% berulang
50% tanpa faktor risiko
Faktor risiko
A. Karakteristik
Sosial-Ekonomi
RAS
Umur
Riwayat prematur 1x 4x
2x 6x
Pekerjaan & aktivitas
Merokok
Obat bius
B. Komplikasi kehamilan
1. Infeksi saluran kemih
Asimtomatik bakteri uria
Pielonefritis
2. Penyakit ibu :
HDK, asma, hipertiroid, jantung anemi
Distensi uterus berlebih keh. multipel,
hidramnion
Perdarahan antepartum
Infeksi umum pada ibu
Tindakan bedah pada kehamilan
Kegagalan AKDR
Pengelolan Risiko Prematur :

1. Mendidik ibu dengan risiko tinggi
Tanda dini persalinan
Tanda bahaya persalinan
2. Pengawasan bila timbul his
segera obati
3. Amati pendataran & pembukaan serviks
TERAPI :

1. Istirahat rebah miring kiri / cairan bila perlu
2. BAKTERI URIA / cek reinfeksi setiap 6-8 mg
3. Mengurangi faktor risiko
4. SEX stop setelah 22 mg terutama risiko
tinggi
5. Pemantau His CTS
KHUSUS :
TOKOLITIK
1. Manesium sulfat
4 gr IV dilanjutkan 1-3 gr/jam
2. Gol B2 adrenergik
Terbulatin 0,25 mg diberikan subkutan
30 max. 6x (lanjutkan 5 mg per oral
setiap 4-6 jam)
Ritrodin infus max. 0,35 mg/mnt sampai
6 jam setelah kontraksi hilang
Pemantauan paru-paru janin :

A. Kortikosteroid
Menurunkan kejadian RDS
24 jam sblm persalinan pada usia 28-34 mg

B. Surfaktan
baik mahal
Tujuan : hindarkan trauma untuk anak
Partus jangan terlalu lama/cepat
Jangan pecahkan ket. sblm lengkap
Episiotomi medialis
Forceps Vacum
Tali pusat secepatnya digunting

Rahim ibu adalah inkubator terbaik
PIMPINAN PARTUS PREMATURUS
Kehamilan > 42 minggu
Postmaturitas, postdatism, postdates
10% s.d 42 mg
4% s.d 43 mg
Sering pada primigravida muda/tua,
grande multipara
Neonatal Dysmaturitas
AKP 2-3x, dibanding bayi matur
SEROTINUS :
Harus diketahui pasti HPHT
Evaluasi umur kehamilan muda (saat
pertama datang)
USG akurat bila < trimester II
Sulit bila HPHT lupa
DIAGNOSIS :
Kombinasi faktor ibu & anak
Defisiensi : - ACTH pada fetus
- Enzim sulfatase plasenta
Kelainan SSP Anensefal
(terlama 1 tahun 24 hari)
ETIOLOGI :
Sindrom dismatur (30% pada serotinus)
Tanda-tanda :
1. Menghilangnya lemak sub kutan
2. 2. Kulit keriput, kering, retak-retak
3. Mekonium pada kulit, umbilikus,
selaput ketuban
4. Kuku dan rambut panjang
5. Bayi malas
KLINIS :
Biokimiawi : Estriol urine
HPL semi kuantitatif
1. USG/Amniosentesis Oligo hidramnion
2. NST & CST
3. Skoring profil biofisik NST & UST
(Nafas, tonus, gerak & jumlah cairan
amnion)
PENILAI RISIKO ANTEPARTUM :
1. Ekspektatif :
Bahaya induksi
60% spontan pada 40-41 mg
80% spontan pada 43 m
hati-hati bayi besar
2. Aktif bila > 44 minggu
(tergantung hasil kesejahteraan janin)
PENGELOLAAN :
AKP meningkat
37-41 mg AKP 1,1%
43 mg AKP 3,3%
44 mg AKP 6,6%
Bayi besar > 4000
Morbiditas meningkat karena partus
buatan
PROGNOSIS :
I. Pembedahan :
A. Dilatasi serviks yang diikuti oleh
pengosongan isi uterus
1. Kuretase
2. Aspirasi vakum
3. Dilatasi & evakuasi
B. Laparotomi
1. Histerotomi
2. Histerektomi
TEKNIK / CARA ABORTUS :
II. Medis :
A. Oksitosin intravena
B. Cairan hiperosmotik intra-amnion
1. Larutan salin 20%
2. Larutan urea 30%
C. Preparat prostaglandin E2, E2 alpha &
analog prostaglandin
1. Inj. Intra amnion
2. Inj. Ekstraovuler
3. Insersi vagina
4. Inj. Parenteral
5. Peroral
D. Berbagai kombinasi tindakan di atas
E. Antiprogesteron RU 486
Lama hamil Normal 280 hari ( 40 mg )
Dihitung dari HPHT
Berakhirnya kehamilan menurut lamanya
KELAINAN LAMA KEHAMILAN
Lama kehamilan Berat janin Istilah
< 22 < 500 Abortus
22-28 500-1000 Imatur
28-37 1000-2500 Prematur
37-42 > 2500 Matur
> 42 Serotin
Berakhirnya kehamilan sebelum janin
dapat hidup di dunia luar
Klasifikasi :
1. Abortus Spontan
2. Abortus provocatus
Artificial / terapi
Kriminalis
ABORTUS :
Sulit ditentukan secara pasti
Abortus tdk disadari menstruasi
terlambat
Abortus kriminalis sulit dideteksi
USA 16-20%
RSHS Bandung : 18-19%
INSIDEN ABORTUS :
1. Faktor janin
Kelainan telur/kromosom
Kelainan embrio
Kelainan plasenta
2. Faktor maternal
Infeksi
Peny. vaskuler
Kelainan endokrin
Imunologis (sistim HLA)
Trauma (pembedahan)
Kelainan uterus
3. Faktor eksternal
Radiasi, obat-obatan
ETIOLOGI :
Kematian janin perdarahan desidua basalis
Terlepas benda asing kontraksi
Kematian embrio 2 mg sebelum perdarahan
< 10 mg biasanya lengkap
10-16 mg sering timbul sisa kehamilan
PATOGENESIS :
Anamnesis : - perdarahan sedikit
- nyeri perut berat tidak ada
PD : - Fluksus ada & sedikit
- Ostium uteri tertutup
- Besar uterus sesuai dengan umur
kehamilan
Pemeriksaan penunjang : ( USG )
Pengelolaan : - Bed rest 3 x 2 jam
- Progesteron
ABORTUS IMINENS :
Abortus sedang berlangsung
Anamnesis : perdarahan & nyeri kontraksi
PD : - Ostium terbuka
- Buah kehamilan masih dalam rahim
- Ketuban utuh
Pengelolaan : - Evakuasi
- Uterotonik pasca evakuasi
- Antibiotik 3 hari
ABORTUS INSIPIEN :
Anamnesis : - Perdarahan dari jalan lahir
- Kontraksi rahim, nyeri
- Syok
PD : - Ostium uteri terbuka
- Terasa sisa jaringan
Pengelolaan : - Perbaiki KU, Hb 10gr% transfusi
- Evakuasi digital, kuretase
- Uterotonika
- Antibiotik 3 hari
ABORTUS INKOMPLIT :
Janin mati tertahan > 8 minggu
Anamnesis : - Perdarahan + / -
P. Obstetri : - FU < usia kehamilan
- BJA (-)
Pengelolaan : - Evakuasi - 12 mg + kuret
- Dilator laminaria stiff
MISSED ABORTION :
Abortus spontan 3 x berturut-turut
Etiologi : - Genetik
- Hormonal/imunologik
- Anatomis
Anatomis : Shirodkar / Mc.Donald

PENYULIT ABORTUS
1. Perdarahan hebat
2. Kerusakan serviks
3. Infeksi mandul
sepsis syok septik
4. Perforasi
ABORTUS HABITUALIS :
Abortus inkomplit / insipiens + infeksi
Anamnesis : Tanda abortus + panas badan
+ syok septik
PD : - Ostium terbuka
- Fluksus berbau

Pengelolaan
Perbaiki kesehatan
Posisi fowler
Antibiotik (aerob & anaerob) 24 jam
pra evakuasi
Uterotonika
ABORTUS FEBRILIS :
Tidak perlu kuretase
Periksa jaringan
10 hari perdarahan berhenti (epitelisasi
selesai)
Serviks tertutup
Bila > 10 hari masih perdarahan
Abortus inkomplit
Endometritis pasca abortus
ABORTUS KOMPLIT :
1. Lafal sumpah dokter
2. Kode etik kedokteran
3. UU Kesehatan, Pasal 80 dengan hukuman 15
tahun atau denda 500 juta
4. KUHP (Pasal 347); Abortus tanpa izin wanita
diancam dengan hukuman 12 th
5. KUHP (Pasal 348); Abortus dengan izin wanita
dihukum 4 th, 4 bulan
6. KUHP (Pasal 349); Bila yang melakukan abortus
adalah dokter, hukuman ditambah 1/3-nya
TINDAKAN ABORTUS TANPA INDIKASI
MELANGGAR :
Di dalam UU Kesehatan (Pasal 15) :

1. Dalam keadaan darurat untuk menyelamatkan
jiwa ibu atau janin dapat dilakukan tindakan
medis tertentu
2. Dengan syarat-syarat sebagai berikut :
Adanya indikasi medis
Dilakukan oleh ahli
Mempertimbangkan keputusan tim ahli
Dengan persetujuan ibu hamil & suami
Dilakukan di sarana kesehatan tertentu
PERUNDANG-UNDANGAN ABORTUS

Anda mungkin juga menyukai