Anda di halaman 1dari 21

PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT

Indonesian Oil Palm Research Institute


Pendayagunaan Antiquarian Books Perkebunan
Indonesia di Pantai Timur Sumatera
Oleh:
M. Harfano Arrasyid
Pemilihan Pustakawan Berprestasi Tahun 2014
Medan, Sumatera Utara
02 Juli 2014
M . H a r f a n o A r r P P K S S u m a t e r a U t a r a Page 1
Daftar Isi
Daftar Isi 1
Kata Pengantar 2
1. Pendahuluan 3
1.1. Pengantar 3
1.2. Tujuan 3
1.3. Tinjauan Literatur 4
2. Metode dan Pelaksanaan 5
2.1. Manajemen Tata Letak Koleksi 5
2.2. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 6
2.3. Keterbukaan akses antiquarian books berupa repository PPKS 7
3. Hasil dan Pembahasan 8
4. Kesimpulan dan Saran 9
Daftar Pustaka 10
Lampiran Gambar 11
M . H a r f a n o A r r P P K S S u m a t e r a U t a r a Page 2
Kata Pengantar
Puji syukur penulis haturkan ke Hadirat Allah SWT dan junjungan Muhammad
Saw yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan tulisan ini.
Rangkaian ucapan terima kasih penulis ucapkan ke orang tua, isteri, dan anak yang
telah merelakan waktu untuk sementara ketika penulis tidak berada mendampingi
mereka. Kepada Bapak/Ibu dosen, panitia, dan dewan juri tingkat Provinsi Sumatera
Utara atas kepercayaan yang telah diberikan kepada penulis.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk mereka yang membaca dan
membutuhkan informasi tentang antiquarian books. Sekiranya tulisan ini dapat
dijadikan bahan untuk penulisan yang lebih terperinci. Akhir kata, dengan segala
kekurangan yang dimiliki, penulis memohon maaf untuk kekurangan dan kesalahan.
Saran dan nasehat untuk kemajuan diterima penulis dengan lapang dada.
Wassalam
M. Harfano Arr.
M . H a r f a n o A r r P P K S S u m a t e r a U t a r a Page 3
1. Pendahuluan.
1.1. Pengantar.
Perpustakaan Pusat Penelitian Kelapa Sawit yang selanjutnya disebut Perpus
PPKS, merupakan bagian dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) atau dikenal juga
dengan Indonesian Oil Palm Research Institute (IOPRI). Pusat Penelitian Kelapa Sawit
telah berdiri semenjak tahun 1916 dan dikenal dengan nama Algemeen Proefstation der
A. V. R. O. S. (A. P. A.) yang didirikan oleh Algemeene Vereeniging van Rubberplanters
ter Oostkust van Sumatra (A. V. R. O. S.). Bersamaan dengan berdirinya A. P. A. turut
disediakan satu ruangan khusus yang berfungsi sebagai perpustakaan yang bernama
Bibliotheek van het A. P. A.
Pusat Penelitian Kelapa Sawit merupakan pusat penelitian tertua di Indonesia
yang khusus melakukan penelitian terhadap Kelapa Sawit mulai dari hulu hingga hilir.
Sebagai pusat penelitian kelapa sawit yang merupakan peninggalan zaman kolonial,
PPKS terus mengalami perubahan seperti pergantian nama yang disesuaikan dengan
situasi di Indonesia, PPKS dikenal juga dengan nama RISPA/BPPM/PUSLITBUN Medan
dan di zaman Jepang dikenal dengan nama Medan Nogyo Kenkyusyo.
1.2. Tujuan.
Perjalanan panjang PPKS telah meninggalkan banyak bukti-bukti sejarah baik
berupa gedung/bangunan sebagai cagar budaya, lembaran arsip, dan berupa
antiquarian books yang dapat dijadikan sebagai wisata baca. Banyaknya koleksi
antiquarian books (3000 judul) merupakan satu tantangan untuk penulis sebagai
seorang pustakawan berupaya mendayagunakannya. Koleksi antiquarian books yang
dimiliki PPKS memiliki subjek koleksi yang bervariasi khususnya subjek tentang tanaman
keras/tanaman tahunan (overjaarige cultuur), seperti tentang teh, karet, tembakau, dan
kelapa sawit. Subjek koleksi juga mencakup laporan tahunan yang dapat dijadikan
sebagai sumber penelusuran sejarah.
Koleksi antiquarian books memiliki kondisi fisik yang mudah rusak baik dari segi
penjilidan maupun dari segi lembaran isi. Kondisi fisik koleksi antiquarian books yang
M . H a r f a n o A r r P P K S S u m a t e r a U t a r a Page 4
gampang rusak merupakan satu hambatan dalam usaha pendayagunaannya. Selain
hambatan kondisi fisik, terdapat juga kendala bahasa dikarenakan koleksi antiquarian
books selain menggunakan Bahasa Inggeris tetapi juga Belanda, Jerman, Perancis, Rusia,
dan Ceko, yang didapati juga antiquarian books dengan tipe huruf (font) seperti Old
English Text.
Berdasarkan kondisi fisik koleksi antiquarian books, subjeknya, dan bahasa,
merupakan tantangan untuk penulis sehingga tujuan mendayagunakannya dapat
dilaksanakan. Pendayagunaan koleksi antiquarian books dengan tujuan supaya koleksi
tersebut dapat dengan mudah diketahui keberadaannya, mudah untuk diakses, dapat
menjadi dasar-dasar pengetahuan dalam melakukan penelitian, dan dapat menjadi
sumber sejarah yang terpercaya karena bersumber dari pelaku sejarah.
1.3. Tinjauan Literatur.
Pengertian Antiquarian menurut Merriam Webster relating to the collection
and study of valuable old things (such as old books), sedangkan antiquarian menurut
Kernerman Webster College Dictionary dalam www.thefreedictionary.com of value
because of age or rarity: antiquarian books. dealing or interested in such objects.,
adapun Forum Pustakawan Departemen Pertanian berpendapat Antiquariat atau rare
books adalah koleksi yang dipertimbangkan sebagai koleksi yang sudah berumur lebih
dari 50 tahun dan mempunyai nilai tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis membuat satu pengertian bahwa
antiquarian books atau dapat disebut juga sebagai antiquariat/rare books adalah
koleksi buku yang bernilai dikarenakan langka dan usianya yang lebih dari 50 tahun.
Sedangkan arti kata pendayagunaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat. Sehingga penulis dapat
memberikan pengertian terhadap judul tulisan ini Pendayagunaan Antiquarian Books
Perkebunan Indonesia Di Pantai Timur Sumatera adalah satu pengusahaan terhadap
koleksi berharga yang langka dan berusia lebih dari 50 tahun tentang perkebunan
Indonesia khususnya di Pantai Timur Sumatera.
M . H a r f a n o A r r P P K S S u m a t e r a U t a r a Page 5
2. Metode dan Pelaksanaan.
Pendayagunaan koleksi antiquarian books yang dimiliki PPKS perlu untuk
ditentukan metodenya sehingga dapat diketahui apa yang dilakukan dan kegunaannya.
Berikut ini adalah metode dan pelaksanaan yang dilakukan oleh penulis :
2.1. Manajemen tata letak koleksi.
2.2. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
2.3. Keterbukaan akses antiquarian books berupa repositori PPKS.
2.1. Manajemen tata letak koleksi.
Keberadaan koleksi antiquarian books di dalam jajaran koleksi Perpustakaan
PPKS harus dipisahkan dari koleksi lainnya. Pengelompokkan ini membagi koleksi yang
dimiliki menjadi :
a. Koleksi reguler.
Merupakan koleksi terbitan tahun 1956 hingga yang terbaru. Jajaran koleksi
regular dapat dipinjam untuk dibawa pulang oleh anggota perpustakaan.
Jajaran koleksi reguler juga memuat koleksi repositori institusi berupa
terbitan dari PPKS berupa jurnal ilmiah, buku, dan prosiding.
b. Koleksi tua (antiquarian books/antiquariat).
Merupakan koleksi yang terbit dibawah tahun 1956. Jajaran koleksi
antiquarian books hanya dapat digunakan di tempat. Koleksi ini merupakan
kelebihan Perpustakaan PPKS dibandingkan dengan perpustakaan sejenis
lainnya. Di dalam jajaran koleksi ini terdapat hasil-hasil penelitian dari para
peneliti terdahulu PPKS. Hasil penelitian ini merupakan koleksi repositori
PPKS. Di dalam koleksi ini juga terdapat laporan tahunan APA dan AVROS
sebagai lembaga induknya. Sedangkan untuk menjaga kelembapannya, maka
diatur suhu ruangan berada pada 17c selama 24 jam.
Pengelompokkan koleksi ini memberikan kemudahan dalam pendataan dan
melakukan pengelolaan, khususnya pengelolaan koleksi antiquarian books. Sehingga
koleksi antiquarian books akan mendapat tindakan khusus untuk menyelamatkan isi
dan fisiknya.
M . H a r f a n o A r r P P K S S u m a t e r a U t a r a Page 6
2.2. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Kondisi fisik koleksi antiquarian books yang gampang rusak merupakan satu
tantangan untuk dapat diatasi oleh penulis. Penerapan TIK merupakan satu jawaban,
yaitu dengan mengubah koleksi antiquarian books dari bentuk cetak menjadi bentuk
dijital yang disebut dengan alih media. Format dijital akan membatasi ketika koleksi
digunakan, maka pengguna tidak lagi berinteraksi langsung dengan koleksi dalam
bentuk cetak tetapi sudah dalam bentuk dijital.
Permasalahan yang kemudian muncul adalah perangkat keras yang digunakan
untuk proses alih media. Perangkat keras untuk alih media umumnya menggunakan
scanner/pemindai dengan tipe flatbed dan roller yang akan menyebabkan kerusakan
pada fisik koleksi. Pada scanner tipe flatbed, koleksi harus dibuka melebar dan harus
ditekan sehingga permukaan halaman koleksi dapat menempel secara sempurna pada
permukaan/platen-glass scanner, yang akan menyebabkan jilidan menjadi rusak.
Sedangkan pada scanner tipe roller koleksi sudah dipastikan harus dilepas jilidannya.
Mengatasi tantangan ini, maka digunakan alat media yang memanfaatkan
kemampuan kamera foto DLSR yaitu Atiz BookDrive Mini. Alat alih media ini
memungkinkan proses tidak akan merusak fisik koleksi antiquarian books. Sebagai
contoh proses alih media koleksi antiquarian books dengan judul Investigations on Oil
Palm terbitan tahun 1922, maka harus melalui tahap sebagai berikut :
1. Hasil dari pemindaian diberi nama yang unik untuk menghindari tumpang
tindih nama berkas yang dapat menyebabkan hilangnya berkas lama jika
terdapat berkas baru dengan nama yang sama.
2. Setiap berkas yang dipindai lalu disimpan dengan format sebagai berikut :
- Sampul luar (kulit buku bagian depan) disimpan dalam format gambar
*.jpg dan dikompresi ke ukuran web pages. Nama file cover
investigation on oil palm 22.jpg
- Sampul dalam (halaman judul) disimpan dalam format tulisan *.pdf.
Nama file cover dalam investigation on oil palm 22.pdf
- Daftar isi disimpan dalam format tulisan *.pdf. dafis investigation on oil
palm 22.pdf
M . H a r f a n o A r r P P K S S u m a t e r a U t a r a Page 7
- Prakata disimpan dalam format tulisan *.pdf. Nama file pengantar
investigation on oil palm 22.pdf
- Isi yang dibagi per bab atau per artikel disimpan dalam format tulisan
*.pdf. Dengan nama file :
bab 1 investigation on oil palm 22.pdf
dst.sampai bab terakhir.
2.3. Keterbukaan akses antiquarian books berupa repositori PPKS.
Koleksi antiquarian books yang telah dialih media dijadikan sebagai repositori
PPKS. Repositori PPKS merupakan tindakan lanjutan dari pendayagunaan koleksi
antiquarian books. Keterbukaan akses repositori PPKS yang bersumber dari koleksi
antiquarian books akan dapat memberikan lebih banyak manfaat dan kegunaannya.
Repositori ini akan menjadi sumber informasi yang dimiliki oleh PPKS yang memuat
informasi-informasi sejak zaman Belanda.
Keterbukaan repositori PPKS ini dengan mempertimbangkan kemudahan
pengguna mendapatkan informasi, memperkecil kemungkinan plagiarism termasuk
self-plagiarism, dan untuk menghindari pengulangan penelitian. Disediakannya akses
repositori PPKS secara terbuka dan online, maka para pengguna khususnya peneliti
PPKS cukup membawa perangkat yang memiliki jaringan internet untuk dapat
mengaksesnya. Hal ini mengingat bahwa banyak pengguna jasa Perpustakaan PPKS
berada di area perkebunan. Selain itu pertukaran dan penyebaran informasi juga
menjadi semakin cepat.
Penerapan pelaksanaan keterbukaan akses repositori PPKS telah penulis lakukan
dengan mengandalkan aplikasi perpustakaan yang digunakan. Adapun pengalihan
repositori PPKS yang berisikan koleksi antiquarian books menggunakan aplikasi
tersendiri hingga tulisan ini dibuat masih dalam tahap penentuan dan penyiapan
aplikasi oleh penulis. Dengan menggunakan aplikasi perpustakaan, repositori PPKS yang
telah disediakan sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
M . H a r f a n o A r r P P K S S u m a t e r a U t a r a Page 8
3. Hasil dan Pembahasan.
Pengelolaan koleksi antiquarian books berupa alih media koleksi dari bentuk
cetak ke bentuk dijital dengan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang
tepat telah mulai memberikan hasil. Berikut adalah hasil yang didapat penulis dengan
usaha pendayagunaan yang dilakukan :
1. Koleksi antiquarian books tetap terjaga kondisi fisiknya.
2. Keberadaan koleksi antiquarian books yang dimiliki PPKS dapat diketahui
oleh masyarakat umum.
3. Adanya peningkatan pemakaian koleksi antiquarian books khususnya oleh
para pengguna yang sedang melakukan kajian sejarah.
4. Penulis telah dapat membuat satu susunan sejarah PPKS khususnya
rangkaian nama direktur mulai dari zaman Belanda.
5. Penulis dengan berdasarkan koleksi antiquarian books berupa
Mededelingeen berhasil membuat alat bukti tambahan di persidangan kasus
sengketa lahan kantor PPKS.
Beberapa hasil yang didapat seperti yang telah dituliskan di atas, telah
memberikan gambaran bahwa pendayagunaan koleksi antiquarian books dengan cara
yang tepat akan memberikan banyak manfaat. Hasil di atas merupakan hasil yang telah
didapat oleh penulis, dan akan dapat diperkirakan bahwa keberadaan koleksi
antiquarian books dapat memberikan manfaat dan kegunaan untuk pengguna yang
lainnya.
Keberadaan koleksi antiquarian books yang disediakan dalam bentuk dijital dan
dapat diakses melalui repositori PPKS merupakan satu bentuk penyebaran informasi.
Khususnya penyebaran informasi tentang perkebunan di Pantai Timur Sumatera yang
berisikan subjek tanaman keras/tanaman tahunan (overjaarige cultuur).
M . H a r f a n o A r r P P K S S u m a t e r a U t a r a Page 9
4. Kesimpulan dan Saran.
Dengan berdasarkan pemaparan penulis di atas dapat dibuat kesimpulan yang
menjadi hasil dan penutup dari tulisan ini. Adapun kesimpulan yang dimaksud adalah :
1. Perlu dibuat manajemen tata letak koleksi yang tepat untuk dapat
menampilkan keberadaan koleksi antiquarian books.
2. Penerapan TIK akan mempermudah proses pendayagunaan koleksi
antiquarian books.
3. Keterbukaan akses koleksi antiquarian books berupa repositori PPKS, yang
akan memberikan keuntungan :
a. Mempermudah dan mempercepat menyebarkan dan mendapatkan
informasi.
b. Memperkecil kemungkinan plagiarism termasuk self-plagiarism.
c. Menghindari kemungkinan pengulangan penelitian.
Kesimpulan yang didapat menghasilkan saran yang perlu dipertimbangkan hal-
hal sebagai berikut :
1. Ketersediaan tenaga listrik yang memadai.
2. Ketersediaan koneksi internet.
3. Ketersediaan perangkat lunak pemrosesan.
4. Ketersediaan perangkat keras.
5. Ketersediaan SDM yang kompeten.
M . H a r f a n o A r r P P K S S u m a t e r a U t a r a Page 10
Daftar Pustaka
- http://fpdp.wordpress.com/rare-books/, diakses pada 09 Juli 2014.
- http://kbbi.web.id/daya%20guna, diakses pada 09 Juli 2014.
- http://www.merriam-webster.com/dictionary/antiquarian, diakses pada 09 Juli
2014.
- http://www.thefreedictionary.com/antiquarian, diakses pada 09 Juli 2014.
M . H a r f a n o A r r P P K S S u m a t e r a U t a r a Page 11
Lampiran gambar
Bibliotheek van het APA Perpustakaan PPKS
Koleksi Antiquarian Books Sertifikat Perpustakaan Terbaik 2013
Alat Alih Media
Sertikat Akreditasi
PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT
Indonesian Oil Palm Research Institute
Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional
Tahun 2014
Daftar Riwayat Hidup, Tugas, Tanggung Jawab, dan Prestasi
Mohammad Harfano Arrasyid
Medan, Sumatera Utara
02 Juli 2014
Daftar Riwayat Hidup Pustakawan
I. Data Pribadi
Nama : Mohammad Harfano Arrasyid
Tempat dan tanggal lahir : Medan, 05 Agustus 1981
Agama : Islam
Status : Menikah
Nomor Induk Pegawai : -
Jabatan (TMT) *) : 01 November 2012
Pangkat/Golongan (TMT): -
Instansi : Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)
Alamat Instansi : Jl. Brigjend Katamso, No. 51, Kp. Baru,
Medan - 20158
Alamat Rumah : Jl. Eka Suka Raya, Gg. Eka Suka VII, No. 12
Medan 20143
II. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SD Amir Hamzah, Medan.
b. SMP Negeri IX Medan, Pulo Brayan, Medan.
c. SMA Negeri IV Medan.
d. Fakultas Hukum Universitas Medan Area (UMA), Medan, 1999 - tidak selesai.
e. Strata 1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Universitas Sumatera Utara, tahun 2001 -
2005. (No. 3942/JO5.1.1/S1/AK/2005)
2. Pendidikan Non Formal
a. Pelatihan Literasi Informasi oleh APISI dan IFLA, Bogor, tahun 2007.
b. Pelatihan Pengelolaan Jurnal On-line menggunakan Open Journal System (OJS) oleh
PUSBINDIKLAT LIPI, Cibinong, tahun 2013.
c. Pelatihan Manajemen Pengarsipan oleh STIM Sukma, Medan, tahun 2013.
d. Pelatihan HKI dan Drafting Paten oleh Dirjen HKI, Medan, tahun 2014.
e. Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah oleh PPKS, Marihat, tahun 2014.
f. Pelatihan Jaringan Menggunakan MikroTik oleh CitraWeb Nusantara, Jakarta, tahun
2014.
III. Riwayat Pengalaman Pekerjaan
1. Praktek Kerja di Perpustakaan Pribadi Dr. Ir. Chairul Muluk, Maret 2005.
2. Pustakawan di IFDS Siti Hajar, April 2006.
3. Kordinator Perpustakaan di SMP/SMA Sutomo 1 Medan, Mei 2006 Oktober 2012.
4. Pembicara dan pelatih pada 3 kali Pelatihan Dasar Automasi Perpustakaan Menggunakan
Aplikasi SLiMS oleh IPI Kota Medan dan Komunitas SLiMS Kota Medan, tahun 2012.
5. Instalasi dan pelatihan aplikasi SLiMS di Perpustakaan I-Raffles National Plus School,
tahun 2012.
6. Pustakawan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), November 2012 sekarang.
IV. Keikutsertaan Dalam Organisasi Profesi
1. Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kota Medan, sebagai Ketua Seksi Pengembangan
Profesi, periode 2009 sekarang.
V. Karya Tulis Ilmiah
1. Skripsi Sarjana Prediksi Kebutuhan Ruang Perpustakaan Institut Sains T. D.
Pardede.Tahun 2005. (http://www.scribd.com)
2. Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Perpustakaan Sekolah. Tahun 2012.
(http://www.scribd.com)
3. Peran Kepustakawanan Di Lingkungan Sekolah Dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa.
Tahun 2012. (http://www.scribd.com)
4. Dampak Pelatihan Dasar Automasi Perpustakaan Terhadap Peningkatan Keterampilan
Pustakawan Sekolah. Tahun 2013. (http://www.scribd.com)
VI. Tanda Jasa/Penghargaan
1. Perpustakaan SMA Terbaik Provinsi Sumatera Utara, tahun 2007.
2. Perpustakaan SMA Sutomo 1 Akreditasi B oleh Perpustakaan Nasional RI, tahun 2012.
3. Peringkat II Pustakawan Teladan Tingkat Sekolah di Provinsi Sumatera Utara, tahun 2012.
4. Peringkat IV Pustakawan Berprestasi Provinsi Sumatera Utara, tahun 2012.
5. Perpustakaan Khusus PPKS Terbaik Provinsi Sumatera Utara, tahun 2013.
6. Perpustakaan Khusus PPKS Akreditasi A oleh Perpustakaan Nasional RI, tahun 2013.
7. Peringkat I Pustakawan Berprestasi Provinsi Sumatera Utara, tahun 2014.
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat sebenarnya, dan semua akibat ketidak benaran
keterangan itu adalah tanggung jawab penuh saya.
Medan, 02 Juli 2014
M. Harfano Arr, S. Sos
Tugas, Tanggung Jawab dan Prestasi
I. Tugas dan Tanggung jawab
1. Praktek Kerja di Perpustakaan Pribadi Dr. Ir. Chairul Muluk (Corporate Secretary PTPN III) :
Bertugas dan bertanggung jawab dalam penentuan subjek, klasifikasi berdasar DDC,
persiapan fisik koleksi, dan pengimputan data koleksi ke aplikasi Win-ISIS.
2. Pustakawan IFDS Siti Hajar (April 2006) :
Bertugas dan bertanggung jawab dalam penentuan subjek, klasifikasi berdasar DDC,
persiapan fisik koleksi, dan sirkulasi koleksi.
3. Pustakawan SMP/SMA Sutomo 1 Medan (1 Mei 2006 31 Oktober 2012) :
- Pelaksanaan pengadaan koleksi dan kebutuhan perpustakaan.
- Mendesain tata ruang Perpustakaan SMP/SMA Sutomo 1 Medan.
- Mendesain tata ruang Perpustakaan SD Sutomo 1 Medan.
- Mendesain tata ruang Perpustakaan SD/SMP/SMA Sutomo 2 Pulo Brayan.
- Penerapan dan editing aplikasi perpustakaan.
- Pembuatan pembagian tugas.
- Penerapan sistem klasifikasi DDC.
- Penerapan automasi.
- Penentuan dan penerapan jenis layanan.
- Menjaga konektivitas layanan internet.
- Penerapan dan pemberian pemahaman kepada pustakawan tentang aplikasi
perpustakaan di Perpustakaan SD Sutomo 1 Medan dan Perpustakaan SD/SMP/SMA
Sutomo 2 Pulo Brayan.
- Menjaga kondusivitas dan kenyamanan.
- Pembuatan laporan berkala tahunan.
4. Pustakawan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (1 November 2012 sekarang)) :
- Pelaksanaan pengadaan koleksi dan kebutuhan perpustakaan.
- Penerapan dan editing aplikasi perpustakaan.
- Pembuatan pembagian tugas.
- Penerapan sistem klasifikasi UDC.
- Penerapan automasi.
- Penentuan dan penerapan jenis layanan.
- Menjaga konektivitas layanan internet.
- Pemenuhan kebutuhan peneliti berupa pemberian jasa penelusuran artikel.
- Penerapan proses alih media koleksi antiquariat.
- Pelaksanaan kerja sama pemanfaatan perpustakaan.
- Menjaga kondusivitas dan kenyamanan.
- Menjaga konektivitas server perpustakaan.
- Penentuan dan penerapan aplikasi jurnal online (paperless).
- Penerapan proses alih media hasil karya PPKS untuk menjadi repositori institusi.
- Pembuatan laporan berkala tahunan.
II. Prestasi.
1. Perpustakaan SMA Terbaik Provinsi Sumatera Utara, tahun 2007.
2. Perpustakaan SMA Sutomo 1 Akreditasi B oleh Perpustakaan Nasional RI, tahun 2012.
3. Peringkat II Pustakawan Teladan Tingkat Sekolah di Provinsi Sumatera Utara, tahun
2012. (No. 002/11108)
4. Peringkat IV Pustakawan Berprestasi Provinsi Sumatera Utara, tahun 2012. (No. 002/11116)
5. Perpustakaan Khusus PPKS Terbaik Provinsi Sumatera Utara, tahun 2013.
(No. 041/3367/BPAD/I/2013)
6. Perpustakaan Khusus PPKS Akreditasi A oleh Perpustakaan Nasional RI, tahun 2013.
(No. 19/1/ee/XII.2013)
7. Peringkat I Pustakawan Berprestasi Provinsi Sumatera Utara, tahun 2014.
(No. 081/KPTS/BPAD/IV/2014)
Demikian daftar tugas, tanggung jawab, dan prestasi ini saya buat sebenarnya, dan semua akibat
ketidak benaran keterangan itu adalah tanggung jawab penuh saya.
Medan, 02 Juli 2014
M. Harfano Arr, S. Sos
Pernyataan Calon Peserta
Nama Calon : Mohammad Harfano Arrasyid
Instansi : Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)
Uraian singkat mengapa menjadi pustakawan, pandangan tentang profesi pustakawan, dan
rencana memajukan profesi pustakawan :
Menjadi seseorang yang berprofesi pustakawan bukanlah salah satu pilihan dari cita-cita saya
yang ingin menjadi dokter atau astronom. Pilihan saya memasuki dunia perpustakaan dengan
menjadi seorang pustakawan adalah pilihan yang saya tentukan pada saat memasuki dunia
perguruan tinggi di Universitas Sumatera Utara. Pilihan ini mendapat reaksi negatif dari beliau
yang mensponsori biaya pendidikan saya, karena beliau menginginkan saya untuk menjadi
seorang ahli hukum. Ternyata pilihan saya untuk menjadi seorang pustakawan berkenan dengan
hati dan minat saya terhadap pertumbuhan dan perkembangan informasi dan teknologi.
Hari pertama mengikuti perkuliahan di JIP USU mengubah semua pandangan saya tentang
perpustakaan dan pustakawan, bahwa perpustakaan dan pustakawan itu tidak sesempit dan
sekumuh perpustakaan yang saya ketahui pada saat itu. Dosen telah berhasil membuka mata
saya tentang bagaimana sebenarnya perpustakaan itu harus dikelola oleh tenaga pengelola
perpustakaan, khususnya pustakawan. Setelah menyelesaikan pendidikan di JIP USU, saya
memperdalam pemahaman saya tentang perpustakaan dan pustakawan dengan berkerja tanpa
ada ikatan kontrak.
Melalui pengalaman ini saya jadi memahami bahwa pendidikan tingkat dasar dan menengah
sangat memerlukan keberadaan perpustakaan yang komprehensif dan memerlukan kehadiran
pustakawan yang mengerti dan mau berkerja. Berdasarkan pemahaman ini yang membuat saya
memutuskan untuk berkerja sebagai pustakawan di sekolah yang saya awali selama 1 bulan
pertama tanpa gaji. Selama 7 tahun sebagai pustakawan sekolah, saya berhadapan dengan
kenyataan bahwa pustakawan dianggap sebagai penjaga buku, tidak dibutuhkan, dan hanya
menghabiskan duit menggajinya. Bahkan saya melihat kenyataan pustakawan yang tak
dipandang oleh instansinya, keberadannya hanya dianggap sebagai pelengkap administrasi
sekolah.
Mengubah pandangan negatif terhadap pustakawan adalah pertama yang saya usahakan.
Prinsip pustakawan harus teliti, taat azas, tegas, dan super, saya terapkan di instansi saya
berkerja, dan berlandaskan UU 43 tahun 2007, PP No. 19 tahun 2005, dan Permen No. 25 tahun
2008, instansi sekolah tempat saya bernaung bersedia untuk melaksanakannya. Hasil yang saya
capai untuk pertama kali datang dari BPAD Sumut yang menetapkan perpustakaan sekolah
tempat saya berkerja menjadi Terbaik I, menyusul kemudian Akreditasi B dari PNRI, dan
peringkat II Pustakawan Teladan tingkat sekolah dari BPAD Sumut. Usaha dan hasil yang dicapai
ternyata dapat mengubah pandangan tentang perpustakaan dan pustakawan. Hasil dari dalam
instansi yang terlihat adalah direkrutnya pustakawan sebagai tenaga pengelola perpustakaan di
unit kerja sekolah lainnya yang masih satu yayasan dengan sekolah saya, perpustakaan menjadi
lebih diperhatikan, dan pustakawan jadi lebih leluasa dalam menentukan kebijakan dalam usaha
pengembangan perpustakaan.
Berdasarkan apa yang saya alami selama jadi pustakawan, profesi ini adalah profesi yang
dinamis, yang meminta pustakawan untuk tidak berhenti belajar, dan merupakan profesi yang
menurut saya cocok dengan kebutuhan saya. Ucapan terima kasih dari pengguna jasa
perpustakaan memberikan rasa kepuasan tersendiri untuk saya. Rencana yang telah saya
lakukan dan akan terus saya usahakan untuk terlaksana adalah memberikan pelatihan-pelatihan
kepada rekan-rekan sejawat pustakawan yang memerlukan, yang berkaitan dengan automasi
perpustakaan. Berbagi pengetahuan dan pengalaman juga saya laksanakan bersama teman-
teman sesama pustakawan untuk meningkatkan pemahaman, karena profesi pustakawan dapat
menjadi saringan informasi sehingga sesuai dan sampai kepada yang membutuhkannya.
Medan, 02 Juli 2014
M. Harfano Arr, S. Sos
Galeri foto kegiatan
Pertemuan Rutin IPI Kota Medan
Diskusi perpustakaan bersama IPI Kota Medan dengan Gabungan Kelompok Tani
Penyerahan sertifikat Pustakawan Teladan dan Pustakawan Berprestasi Sumatera Utara
tahun 2012
Penerimaan sertifikat Perpustakaan Khusus Terbaik Pemilihan Pustakawan Berprestasi Sumatera Utara
Sumatera Utara tahun 2013 tahun 2014
Kunjungan asesor PNRI di SMA Sutomo 1 Medan Kunjungan asesor PNRI di Perpustakaan PPKS
tahun 2011 tahun 2013
Sosialisasi Minat Baca tahun 2012 Kunjungan Developer VMware
pengenalan Cloud Computing VCDX

Anda mungkin juga menyukai