Anda di halaman 1dari 37

(DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH)

Dra. A. Erna Rochiyati S.,M.Hum.



KAIDAH
BI
BI
BI-RI
ART-
ILMIAH
Bukan bhs
lain
Bukan ragam
lain
Bukan art.
lain
KAIDAH
BI-RI
KAIDAH
ART ILMIAH
CIRI-CIRI BAHASA
RAGAM ILMIAH
1. Cendekia
2. Lugas dan Jelas
3. Gagasan sebagai Pangkal Tolak
4. Formal dan Objektif
5. Padat dan Ringkas
6. Konsisten
7. Penggunaan Istilah Teknis

ARTI CIRI BAHASA RAGAM
ILMIAH
Cendekia
Menunjukkan proses berpikir yang logis
dan tepat
Lugas dan Jelas
Bermakna harafiah dan tidak bermakna
ganda
Gagasan sebagai Pangkal Tolak
Berorientasi pada gagasan dan bukan
pada penulis
Formal dan Objektif
Menggunakan unsur-unsur bahasa
formal/resmi pada setiap lapis bahasa
(diksi, kalimat dst)
Padat dan Ringkas
Tidak ada unsur-unsur bahasa yang
tidak diperlukan/ mubazir (ringkas
bentuknya tetapi padat gagasannya
Konsisten
Menggunakan unsur-unsur bahasa
secara konsisten (taat asas)
Penggunaan Istilah Teknis
Menggunakan islilah teknis sesuai
dengan bidangnya
CONTOH BI RAGAM ILMIAH

Cendekia

a) Kemajuan informasi pada era globalisasi
ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran
nilai-nilai moral bangsa Indonesia
terutama pengaruh budaya barat yang
masuk ke negara Indonesia yang
dimungkinkan tidak sesuai dengan nilai-
nilai budaya dan moral bangsa Indonesia

Bandingkan dengan

b) Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa
terjadi karena masuknya pengaruh
budaya barat ke Indonesia.

Lugas dan Jelas

a) Kalau pada zaman Sunan Kalijaga dalam
kesenian wayang termasuk ceritanya
digunakan sebagai media penyebaran
agama. Maka dimasa sekarang lebih tepat
apabila penanaman budi pekerti dalam
cerita wayang melalui pengajaran
apresiasi.

Bandingkan dengan

b) Kalau pada zaman Sunan Kalijaga,
kesenian wayang termasuk ceritanya-
digunakan sebagai media penyebaran
agama, sekarang kesenian wayang itu
digunakan sebagai media penanaman budi
pekerti melalui apresiasi.
Gagasan sebagai Pangkal
Tolak
a) Kita tahu bahwa pendidikan di
lingkungan keluarga akan sangat
penting didalam penanaman moral
Pancasila.

Bandingkan dengan

b) Perlu diketahui bahwa pendidikan
di lingkungan keluarga sangat
penting dalam penanaman moral
Pancasila.
Formal dan Objektif

a) Menurut Moeliono (1989) bahwa bahasa
ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari
kesamaran dan ketaksaan dalam
pengungkapan

Bandingkan dengan

b) Menurut Moeliono (1989) bahasa ilmiah
itu lugas, eksak, dan menghindari
kesamaran dan ketaksaan dalam
pengungkapan
Ringkas dan Padat
a) Pendidikan agama di SD tidak akan
terlaksana dengan sebaik-baiknya jika
tanpa adanya dukungan dari orang tua
dalam keluarga.

Bandingkan dengan

b) Pendidikan agama di SD tidak akan
terlaksana dengan baik tanpa dukungan
orang tua.
Konsisten
a) Penulis skripsi harus melakukan
langkah-langkah:
1. pertemuan dengan penasihat akademik,
2. mengajukan topik,
3. melapor kepada ketua jurusan, dan
4. bertemu pembimbing.

Bandingkan dengan

b) Penulis skripsi harus melakukan langkah-
langkah:
1. menemui penasihat akademik,
2. mengajukan topik,
3. melaporkan rencana skripsi kepada
ketua jurusan, dan
4. menemui pembimbing.
Penggunaan Istilah Teknis
a) Perbedaan antara investasi, pembelian
bahan akhir perusahaan , dan depresiasi
disebut jaringan investasi. (Ekonomi)

b) Pada dasarnya, pertanian organik
berhubungan dengan berbagai bentuk
gerakan pertanian alternatif. (Pertanian)

c) Unsur intrinsik suatu karya sastra yang
berupa prosa antara lain; tema, setting,
plot, karakter, titik kisah, dan gaya
bahasa. (Sastra)
PROBLEMATIKA
DALAM PENERAPAN BI RAGAM
ILMIAH
1.Kesalahan penalaran
2.Kesalahan pemakaian
kata/diksi
3.Kesalahan kalimat
4.Kesalahan paragraf
5.Kesalahan ejaan dan
tanda baca
DIKSI
TIDAK BAKU BAKU
membikin
ketimbang
lantas
cuma, cuman
methode, metoda
technik, tehnik
system, sistim
prosen,prosentase
membuat
daripada
lalu, kemudian
hanya
metode
teknik
sistem
persen, persentase
TIDAK BAKU BAKU
kwalitas, kwitansi,
questioner
jadual
effektif, effisien
analisa, diagnosa,
hipotesa
aktifitas,
produktifitas
Pebruari, Nopember
Jumat, Rebo, Rabo
obyek, subyek
kualitas, kuitansi,
kuesioner
jadwal
efektif, efisien
analisis, diagnosis,
hipotesis
aktivitas,
produktivitas
Februari, November
Jumat, Rabu
objek, subjek
TIDAK TEPAT TEPAT
terdiri dari
tergantung pada,
tergantung daripada
bertujuan untuk
berdasarkan
kepada

membicarakan
tentang


terdiri atas
bergantung pada

bertujuan
berdasarkan
berdasar pada
berbicara tentang
membicarakan ...
TIDAK TEPAT TEPAT
antara ... dengan ...
dalam menyusun
dibanding

walau/meskipun
......., tetapi
antara ... dan ...
dalam penyusunan
dibandingkan
dengan
walau/meskipun
(tanpa tetapi)
TIDAK BAKU BAKU
disebabkan karena

agar supaya

dalam rangka untuk

setelah kemudian
contoh jenis batuan,
misalnya

baik ataupun
disebabkan oleh
karena
agar
supaya
dalam rangka
untuk
setelah
contoh batuan
ialah..
misalnya
baik maupun

KALIMAT
Syarat-syaratnya:
A.Kelengkapan
Ada S dan P, boleh ditambah O dan K
(jika diperlukan)

Ciri-ciri subjek:
- berupa kata/frasa benda atau yang
dibendakan
- jawaban apa atau siapa
- didahului kata bahwa
- disertai kata ini atau itu
- tidak didahului preposisi: di, dalam, pada,
kepada, bagi, untuk, dari, menurut,
berdasarkan
- tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak,
tetapi dengan dapat dengan kata bukan
Ciri-ciri predikat:
- berupa kata/frasa
- dapat berupa KB, KK, KS, atau KBil
- jawaban mengapa atau bagaimana
- dapat diingkarkan dengan kata tidak atau
bukan
- dapat didahului ket.aspek: akan, sudah,
sedang, selalu, hampir
- dapat didahului ket.modalitas: sebaiknya,
seharusnya, seyogyanya, selayaknya, dll.
- tidak dapat didahului kata yang karena
fungsinya berubah menjadi ket.S
- dapat didahului kata adalah, ialah, yaitu,
yakni
Ciri-ciri objek :
- berupa kata benda
- tidak didahului kata depan
- secara langsung berada di belakang P transitif
- jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang P
transitif
- dapat menduduki S apabila kalimat itu dipasifkan.

Ciri-ciri keterangan:
- bukan unsur utama kalimat, tetapi tanpa ket. pesan
menjadi tidak jelas dan tidak lengkap
- tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau
akhir kalimat
- dapat berupa ket. Waktu, tuj., tempat, sebab, akibat,
syarat, posesif (meskipun, walaupun, biarpun)
- dapat berupa ket.tambahan dan dapat berupa aposisi
Contoh :
1.Dalam musyawarah kemarin menghasilkan beberapa
keputusan.

Bandingkan dengan:

1a. Musyawarah kemarin menghasilkan beberapa keputusan
penting.
1b. Dalam musyawarah kemarin dibicarakan beberapa
keputusan penting.

2. Pada penelitian ini memerlukan data lisan dan tulisan

Bandingkan dengan :

2a. Penelitian ini memerlukan data lisan dan tulisan.
2b. Pada penelitian ini diperlukan data lisan dan tulisan.
2c. Data lisan dan tulisan diperlukan pada penelitian ini.
3. Dalam pertemuan ini membahas masalah
penulisan artikel ilmiah

Bandingkan dengan:

3a. Pertemuan ini membahas masalah
penulisan artikel ilmiah.
3b. Dalam pertemuan ini dibahas masalah
penulisan artikel ilmiah.
3c. Masalah penulisan ilmiah dibahas dalam
pertemuan ini.


.
B. Penulisannya diawali huruf kapital dan
diakhiri tanda baca (., ?, !)

Contoh:
1. Salah satu kedudukan bahasa Indonesia
adalah sebagai bahasa nasional
2. Apakah faktor-faktor yang
melatarbelakangi terjadinya pergeseran
bahasa
3. Silakan diambil

Bandingkan dengan:

1a. Salah satu kedudukan bahasa Indonesia
adalah sebagai bahasa nasional.
2a. Apakah faktor-faktor yang
melatarbelakangi terjadinya pergeseran
bahasa?
3a. Silakan diambil!
C. Kebernalaran
Ada hubungan yang masuk akal antara
bagian-bagian yang dihubungkan

Contoh:
1. Pencuri berhasil ditangkap polisi.
2. Waktu dan tempat kami persilakan.

Bandingkan dengan:

1a. Polisi berhasil menangkap pencuri.
2a. Bapak Bahtiar kami persilakan.
D. Menggunakan unsur yang mutlak diperlukan dan
menghilangkan unsur yang tidak diperlukan
(mubazir).

Contoh:
1. Untuk penyusunan laporan yang lengkap ini mau
tidak mau masih harus memerlukan waktu yang
terlalu sangat lama sekali.

Bandingkan dengan:

1a. Penyusunan laporan yang lengkap memerlukan
waktu yang sangat lama.

1b. Untuk penyusunan laporan yang lengkap diperlukan
waktu yang sangat lama.
E. Kegramatikalan
Sesuai dengan kaidah tata bahasa dan
tata berbahasa. (khususnya pada kalimat
majemuk).

Contoh:
1. Karena disiplin karyawan merupakan pangkal dari
produktivitas dan efisiensi kerja. Maka direktur
mengharapkan agar disiplin selalu dijaga

Bandingkan dengan:
1a. Karena disiplin karyawan merupakan pangkal dari
produktivitas dan efisiensi kerja, direktur
mengharapkan agar disiplin selalu dijaga.

1b. Disiplin karyawan merupakan pangkal dari
produktivitas dan efisiensi kerja maka direktur
mengharapkan agar disiplin selalu dijaga.
2. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak
dapat mengikuti acara pertama.

Bandingkan dengan:

2a. Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak
dapat mengikuti acara pertama.
2b. Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu,
kami tidak dapat mengikuti acara pertama.

3. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu

Bandingkan dengan:

3a. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
3b. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa
Melayu menjadi bahasa negara dan bahasa
nasional di Indonesia.
4. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh mahasiswa

Bandingkan dengan:
4a. Dalam penyusunan laporan itu, saya dibantu oleh
mahasiswa.
4b. Saya dibantu mahasiswa dalam penyusunan laporan
itu.

CATATAN
1. Jangan menggunakan dua kata penghubung yang
menunjukkan anak kalimat dalam satu kalimat,
seperti:
bila/apabila , maka supaya , maka
jika , maka ketika , maka
kalau , maka karena , maka
agar , maka karena , sehingga

2. Jangan mengawali kalimat dengan kata penghubung:
dan, serta, sedang, sedangkan, tetapi, maka,
sehingga

PARAGRAF
bagian dari suatu karangan
terdiri atas dua kalimat atau lebih
mempunyai satu pokok pikiran dan
beberapa pikiran penjelas
Syarat:
Ada kohesi dan koherensi

Macam-macamnya;
Deduktif di awal
Induktif di akhir
Kombinasi/campuran di awal dan di
akhir
Contoh:
Balonku ada lima. Rupa-rupa
warnanya. Hijau, kuning,
kelabu, merah muda, dan biru.
Meletus balon hijau, door,
hatiku sangat kacau. Balonku
tinggal empat kupegang erat-
erat.
EYD
(EJAAN YANG DISEMPURNAKAN)
Penggunaan EYD masih terdapat
kesalahan-kesalahan padahal kesalahan
EYD sangat berpengaruh terhadap kalimat
bukan hanya memperkecil kualitas tetapi
juga mengakibatkan kesalahan kalimat.
Oleh karena itu penggunaan EYD perlu
diperhatikan dalam keseluruhan
penulisan.

Jenis kesalahan EYD
1. Penggunaan huruf kapital, huruf kecil,
huruf miring, huruf tebal
2. Pemenggalan kata
3. penulisan kata baku
4. Penulisan unsur serapan

5. Penulisan kata asing
6. Penulisan angka, singkatan, akronim
7. Penggunaan tanda baca: titik, koma, tanda
petik, titik dua, titik koma, dll
8. Penulisan judul, judul bab, judul subbab
dst
9. Penulisan : daftar pustaka, catatan kaki,
bibliografi


Contoh:
Tidak Baku/Tidak
Tepat
Baku/Tepat
B b bi
C c se
G g ji
Q q kyu
T t ti
U u yu
V v fi
X x ek
Y y ey
B b be
C c ce
G g ge
Q q khi
T t te
U u u
V v fe
X x eks
Y y ye
Tidak Baku/Tidak
Tepat
Baku/Tepat
positip, possitive
kreatip, kreatipitas,
kreatifitas
jakat, jebra,jat, jaman
a-u-la
April
ins-truk-si
Tuhan Yang Maha Besar
Tuhan Yang
Mahapengasih
Tuhan Yang Mahaesa
Gubernur, Presiden,
positif
kreatif, kreativitas

zakat, zebra, zat, zaman
au-la
Ap-ril
in-struk-si
Tuhan Yang Mahabesar
Tuhan Yang Maha
Pengasih
Tuhan Yang Maha Esa
gubernur, presiden
Gubernur Sutiyoso,
Presiden Susilo Bambang
Yudoyono
Tidak Baku/Tidak
Tepat
Baku/Tepat
devide et impera
mempertanggung
jawabkan
bertanggungjawab
orangtua
persegipanjang
mata hari
sapu tangan
D.P.R.
d.l.l. d.s.b.
an. , An. a/n A/n
A.B.R.I. A.K.A.B.R.I.
NIP./N.I.P./N I P
NIP. 131 759 524
devide et impera
mempertanggungjawabkan
bertanggung jawab
orang tua
persegi panjang
matahari
saputangan
DPR
dll. dsb.
a.n.
ABRI Akabri
NIP
NIP 131759524

Selamat
Menulis
Artikel

Anda mungkin juga menyukai