Anda di halaman 1dari 10

CENGKEH

A. TAKSONOMI
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Syzygium
Jenis : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry
Cengkih memiliki nama lain seperti clove tree(Inggris) dan ting hsiang (Tiongkok). Selain Syzygium
aromaticum cengkih juga sering disebut Eugenia aromatica L.
B. MORFOLOGI
1. DAUN (folium)
Daun cengkih tidak termasuk daun lengkap karena memiliki tangkai daun (petiolus), helaian daun
(lamina), namun tidak memiliki upih/pelepah daun (vagina). Daunnya berbentuk lonjong dan
berbunga pada bagian ujungnya. Termasuk daun majemuk karena dalam satu ibu tangkai ada lebih
dari satu daun.
Bangun daunnya (circumscriptio) adalah lanset (lanceolatus), ujungnya (apex) adalah runcing
(acustus) pangkalnya (basis folii) adalah meruncing (acuminatus), susunan tulang daunnya (nervatio)
adalah menyirip penninervis), tepi daunnya (margo) adalah rata (integer), dan daging daunnya
(intervenium) adalah seperti kertas, tipis tetapi cukup tegar (papyraceus). Daun ini berwarna hijau.
Ukuran daun cengkeh : Lebarnya berkisar 2-3 cm dan panjang daun kira-kira 7,5 -12,5 cm. Warna
daun cengkeh ini bisa keungu-unguan lalu menjadi kuning kehijau-hijauan (muda) dan merah muda
(tua)
2. BATANG (Caulis)
Batang dari pohon cengkeh biasanya memiliki panjang 10-15 m. Batang berbentuk bulat (teres),
permukaan batangnya kasar biasanya memiliki cabang-cabang yang dipenuhi banyak ranting atau
dapat dikatakan lebat rantingnya. Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus) dan cara percabangan
dari rantingnya dapat dikatakan monopodial karena masih dapat dibedakan antara batang pokok dan
cabangnya. Lalu arah tumbuh cabangnya adalah condong ke atas (patens). Selain itu pohon cengkeh
dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun. Tangkainya kira-kira1-2,5 cm (Steenis 1975).
3. AKAR (Radix)
Sistem akarnya tunggang, akar ini merupakan akar pokok (berasal dari akar lembaga) yang
kemudian bercabang-cabang. Bentuk akar tunggangnya termasuk berbentuk tombak (fusiformis) pada
akar tumbuh cabang yang kecil-kecil. Akar kuat sehingga bisa bertahan sampai puluhan bahkan
ratusan tahun. Akarnya biasanya mampu masuk cukup dalam ke tanah.
4. BIJI (Semen)
Pohon cengkeh mampu menghasilkan biji setelah penanaman 5 tahun. Bijinya terdiri dari kulit
(spedodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji (nukleus seminis). Walaupun dalam jangka 20
tahun masih dapat menghasilkan biji, biji ini dapat dikatakan sudah tidak menguntungkan. Hal ini
dikarenakan kualitasnya telah menurun dan tidak dapat digunakan lagi untuk industri, misal rokok.
5. BUNGA (Flos)
Bunga cengkeh muncul pada ujung ranting daun (flos terminalis) dengan tangkai pendek dan
bertandan (bunga bertangkai nyata duduk pada ibu tangkai bunga). Bunga cengkeh termasuk bunga
majemuk yang berbatas karena ujung ibu tangkainya selalu ditutup bunga. Bunga terdiri dari tangkai
(pedicellus), ibu tangkai (pedunculus), dan dasar bunga (repectaculum). Bunga cengkeh adalah
bunga tunggal (unisexualis) jadi masih dapat dibedakan menjadi bunga jantan (flos masculus) dan
betina (flos femineus). Dasar bunganya (repectaculum) menjadi pendukung benang sari dan putik
(andoginofor)..
6. BUAH (Fructus)
Cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah
mekar berwarna merah. Buahnya termasuk buah semu karena ada bagian bunga yang ikut
ambil bagian dalam pembentukan buah.

C. KOMPONEN KIMIA
Bunga cengkeh kering mengandung minyak atsiri, fixed oil (lemak), resin, tannin, protein,
cellulosa, pentosan dan mineral. Karbohidrat terdapat dalam jumlah dua per tiga dari berat bunga.
Komponen lain yang paling banyak adalah minyak atsiri yang jumlahnya bervariasi tergantung dari
banyak faktor diantaranya jenis tanaman, tempat tumbuh dan cara pengolahan (Purseglove, et al.,
1981). Komposisi kimia bunga cengkeh dapat dilihat pada Tabel 1. Dan di samping sebagai sumber
bahan penyedap rasa alami, cengkeh juga mengandung unsur-unsur nutrisi lain seperti : protein,
vitamin dan mineral, seperti terlihat pada Tabel 2.

Beberapa komponen kimia yang terkandung dalam tanaman cengkah, antara lain :
1. Eugenol
Minyak cengkeh mengandung eugenol hingga sekitar 78%. Eugenol digunakan dalam parfum,
antiseptik, analgesik, dan perasa. Zat ini banyak digunakan dalam industri perawatan gigi. Eugenol
dapat sangat beracun jika tidak digunakan dengan benar.
2. Eugenol Asetat
Minyak cengkeh mengandung eugenol asetat sekitar 8,01%. Eugenol asetat merupakan bahan
yang banyak digunakan dalam berbagai makanan dan dianggap aman untuk dikonsumsi. Eugenol
asetat menyumbang pada aroma pedas yang terdapat dalam minyak cengkeh.
3. Beta-Caryophyllene
Minyak cengkeh mengandung sekitar 3,56% beta-caryophyllene. Beta-caryophyllene merupakan
aditif makanan yang disetujui dan dianggap aman.
4. Komponen Lain
Komponen lain yang terdapat dalam minyak cengkeh meliputi: a-Humulene (0,4%), (E)-beta-
Ocimene (0,33%), p-Allyl phenol (0,19%), Caryophyllene oxide (0,1%), Copaene (0,1%), Methyl
saliculate (0,07%), alfa-Cadinene (04%), 2-Heptyl acetate (04%), 2-Heptanone (04%), 2-Nonanone
(.02 %), Linaloola (01%), Pinene (01%) dan p-Cymene.
D. REAKSI KIMIA
Sekitar 80% tumbuhan menggunakan cara sintesis C3 untuk membuat glukosa, termasuk
Syzygium aromaticum (Cengkeh). Reaksinya selalu diawali dengan fiksasi CO
2
(penggabungan CO2
dengan sebuah molekul akseptor karbon). Pada sintesis C3 ini CO
2
difiksasi ke gula berkarbon lima,
yaitu ribulosa bifosfat (RuBP) oleh enzim karboksilase RuPB (rubisko). Hasilnya adalah molekul
berkarbon enam yang tidak stabil dan terpisah menjadi fosfogliserat (PGA). Molekul PGA merupakan
karbohidrat stabil berkarbon tiga yang pertama kali terbentuk. Sehingga cara tersebut disebut sintesis
C3. Rubisko
RuBP + CO
2
2 PGA
2 Molekul PGA sebenarnya energinya lebih kecil dari satu molekul RuBP. Hal inilah yang
menjelaskan mengapa fiksasi CO
2
berlangsung secara spontan dan tidak perlu energi tinggi dari
reaksi cahaya. Untuk sintesis molekul berenergi tinggi, energi dan elektron yang berasal dari ATP
maupun NADPH hasil dari reaksi terang digunakan untuk mereduksi setiap PGA. Sehingga terbentuk
fosfogliseraldehida. 2 molekul PGA dapat membentuk satu glukosa saja.
Siklus Calvin dikatakan lengkap bila pembentukan glukosa disertai regenerasi RuBP. Satu
molekul CO
2
yang tercampur menjadi 6 molekul CO
2
dan keenamnya bergabung menjadi 6 molekul
RuBP dihasilkan 1 glukosa dan enam RuBP sehingga siklus dapat dimulai kembali.

E. KHASIAT DAN KEGUNAAN
Cengkeh memiliki beragam manfaat, tidak hanya sebagai penyedap makanan, tetapi juga untuk
mengobati berbagai macam penyakit. berikut beberapa manfaat cengkeh sebagai tanaman obat
(Kompas.com, 2011):
1. Antibakteri dan Anti Jamur
Cengkeh secara alami dan efektik melawan bakteri terutama yang menyebabkan kerusakan di
perut dan kuman dari mulut. Cengkeh juga mengandung eugenol yang mempunyai sifat antijamur
dan efektif dapat mengatasi penyakit kulit seperti yang disebabkan oleh cacing cincin.
2. Analgesik
Minyak cengkeh sudah terbukti mampu untuk mengobati sakit gigi. Baru-baru ini telah sebuah
eksperimen telah membuktikan minyak cengkah mampu sebagai sebagai analgesik (obat penahan
rasa sakit).
3. Perangsang seksual
Secara tradisional cengkeh diangga memiliki sifat afrodisiak untuk menaikkan sahwat. Sebuah
penelitian anggapan tersebut dan hasilnya memang terkbukti mempunyai sifat seperti itu. Sebuah
eksperimen juga mengatakan cengkeh mampu mengatasi ejakulasi dini.
4. Ramah di Perut
Cengkeh juga merupakan makanan yang terbaik untuk perut anda. Cengkeh tidak hanya
membantu melawan kembung dan borok tetapi juga dapat efektif mengata$i mual dan gangguan
pencernaan.
5. Baik Untuk Jantung
Secara ajaib eugnol yang dimiliki cengkeh dapat mencegah pembekuan darah dan dapat
membantu mencegah stroke. Penelitian masih dilakukan dan belum ada pernyataan yang
memastikan.
6. Melawan Kanker
Walaupun banyak yang menentang mengenai kha$iat cengkeh melawan kanker, namunpenelitian
telah membuktikan bahwa cengkeh dapat membantu mencegah kanker terutama pada kulit, paru-
paru dan saluran pencernaan.
7. Mencegah Inflamasi (Radang)
Flavanoid ditemukan dalam kandungan minyak cengleh. Hal ini $angat baik karena memiliki
sifat anti inflamasi dan dapat bermanfaat bagi pasien rematik. Cengkeh juga dapat digunakan
sebagai ekspektoran untuk mengobati berbagai kondisi minor saluran pernapasan.
8. Pengusir Nyamuk
Banyak yang tidak mengetahui jika cengkeh mampu digunakan untuk mengusir nyamuk. sangat
baik untuk digunakan di tempat-tempat penyebab malaria, demam berdarah, dan penyakit lainnya
yang ditularkan nyamuk.
9. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Cengkeh juga diyakini untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda dan dapat membantu
Anda dalam melawan berbagai penyakit tingkat reguler hingga mematikan.
10. Menghitamkan alis mata
Cara membuat dan Menggunakan :
5-7 biji bunga cengkeh kering dibakar sampai hangus, kemudian ditumbuk sampai halus dan
ditambah dengan minyak kemiri secukupnya. Oleskan pada alis mata setiap sore hari.
11. Mengobati Campak
Cara membuat dan Menggunakan :
10 Biji bunga cengkeh direndam air maak semalam kemudian ditambah dengan gula batu dan
diaduk sampai merata. Lalu diminum sedikit demi sedikit secara teratur.
12. Menambah Denyut Jantung
Cara membuat dan Menggunakan :
Bunga cengkeh yang sudah kering, dikunyah disesap airnya, dilakukan setiap hari. Minyak
cengkeh dapat memperkuat lendir usus dan lambung serta menambah jumlah darah putih.
13. Mengatasi sakit gigi
Cara membuat dan Menggunakan :
Gigi yang berlubang disumbat dengan kapas yang telah diteteskan dengan minyak cengkeh. Atau,
10 butir cengkeh disangrai sampai halus, lalu digiling halus, dimasukkan pada lubang gigi
secukupnya, lalu ditutup dengan kapas. Lakukan dua kali sehari.
14. Menghilangkan bau mulut
Cara membuat dan Menggunakan :
10 butir cengkeh dicuci lalu diseduh dengan 200 cc air panas, diamkan selama lima menit.
Kemudian, disaring dan airnya dipakai untuk kumur-kumur, lakukan setiap hari secara rutin
15. Mengatasi sinusitis
Cara membuat dan Menggunakan :
Cengkeh secukupnya dikeringkan, digiling sampai menjadi bubuk, lalu ditiupkan ke hidung
dengan menggunakan sedotan dengan ukuran secukupnya.
16. Sebagai obat mual
Cara membuat dan Menggunakan :
10 butir cengkeh, 20 gram asam jawa, dan gula aren secukupnya direbus dengan 400 cc air
sampai tersisa 200 cc. Kemudian ramuan dis aring dan diminum selagi hangat untuk dua kali
sehari, setiap kali minum sebanyak 100 cc.
17. Mengatasi kembung
Cara membuat dan Menggunakan :
10 butir cengkeh diseduh dengan air panas lalu diminum sebagai teh. Atau, 5 sampai 10 butir
cengkeh dimasukkan pada buah pir yang dilubangi dan dibungkus dengna kertas aluminium foil
lalu dibakar hingga matang. setelah matang, cengkehnya dibuang dan pirnya dimakan.
18. Obat masuk angin
Cara membuat dan Menggunakan :
10 tetes minyak cengkeh diseduh dengan 50 cc air panas, tambahkan madu secukupnya, diaduk
sampai merata lalu diminum selagi hangat. Lakukan 2 sampai 3 kali sehari.
19. Obat sakit kepala
Cara membuat dan Menggunakan :
5 butir cengkeh, 5 gram kayu manis, 5 gram biji pala, dan 5 butir merica dihaluskan hingga
menjadi bubuk lalu diseduh dengan 100 cc air panas, kemudian diminum.
20. Mengatasi radang lambung
Cara membuat dan Menggunakan :
5 butir cengkeh, 5 gram kayu manis, 5 gram biji pala, dan 5 butir kapulaga, 15 gram kulit jeruk
mandarin, 150 gram lobak, labu parang secukupnya, direbus dengan 1000 cc air panas kemudian
diminum.
21. Obat batuk
Cara membuat dan Menggunakan :
10 butir cengkeh, 10 lembar daun sirih, 5 lembar daun tapak liman, 3 butir kapulaga, 2 jari kayu
manis, dan gula aren secukupnya direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring lalu
diminum 2 kali sehari, setiap kali minum sebanyak 200 cc.
F. EFEK SAMPING
Namun selain beragam manfaat diatas, terdapat pula beberapa efek samping minyak cengkeh yang perlu
diwaspadai. Berikut adalah beberapa diantaranya.
1. Alergi
Individu-individu tertentu melaporkan terjadinya alergi terhadap minyak cengkeh. Alergi yang
muncul mencakup anafilaksis atau reaksi alergi yang parah. Gejala reaksi alergi umumnya mencakup
sesak napas, ruam, dan gatal-gatal. Untuk sebagian orang, alergi bisa terjadi saat minyak cengkeh
dioleskan ke kulit atau saat digunakan saat melakukan prosedur gigi.
2. Perdarahan
Menurut sebuah penelitian, minyak cengkeh mungkin menyebabkan peningkatan risiko
pendarahan. Ini sebab, penggunaan minyak cengkeh tidak disarankan untuk pasien yang memiliki
gangguan perdarahan atau mereka yang sudah mengambil obat dengan efek samping yang mungkin
menyebabkan pendarahan.Untuk alasan ini, maka disarankan menghindari cengkeh dan eugenol
sebelum menjalani operasi.
3. Bahaya minyak cengkeh murni
Minyak cengkeh murni dapat berbahaya jika dikonsumsi dalam dosis besar. Berbagai efek yang
mungkin timbul meliputi sakit tenggorokan, muntah, kesulitan bernapas, kejang, cairan di paru-paru,
perdarahan, dan dalam kasus ekstrim kerusakan ginjal dan hati. Orang yang memiliki gangguan ginjal
atau hati harus menghindari minyak cengkeh murni.
4. Risiko untuk anak-anak
Efek samping yang paling serius dari minyak cengkeh akan terjadi pada bayi dan anak-anak.
Bahkan dosis kecil dapat berbahaya bagi anak-anak. Wanita hamil dan menyusui harus menghindari
minyak cengkeh.
5. Interaksi dengan produk lain
Karena minyak cengkeh memiliki beberapa efek samping, Anda harus berhati-hati saat
menggunakannya bersamaan dengan obat, herbal, atau suplemen lain.
Minyak cengkeh yang diambil secara oral bisa menurunkan kadar gula darah. Penderita diabetes
harus berhati-hati dengan efek minyak cengkeh yang satu ini.
Selanjutnya, minyak cengkeh juga dapat mengurangi kemampuan untuk merasakan dan bereaksi
terhadap rasa sakit
KONTRA INDIKASI PENGOBATAN DENGAN CENGKEH
Meskipun cengkeh adalah bahan Alami, penggunaan secara berlebihan dapat menimbulkan efek
samping. Pengobatan memiliki hasil yang berbeda-beda pada setiap individu, Minyak cengkeh murni
adalah sangat terkonsentrasi dan dapat memiliki reaksi yang merugikan pada beberapa jenis kulit
sensitif, jadi sebaiknya jika anda memiliki kulit yang sensitif untuk menggunakan minyak cengkeh
lakukan pengenceran dengan air.
Tips: Untuk penggunaan dalam pada wanita hamil, pengobatan herbal bunga cengkeh ini tidak
disarankan, Hindari penggunaan minyak cengkeh selama kehamilan.
INTERAKSI OBAT DENGAN MINYAK CENGKEH
Jika anda sedang mengkonsumsi obat yang telah direspkan dokter, sebaiknya sebelum melakukan
pengobatan internal dengan bunga cengkeh, terlebih dahulu Konsultasikan dengan dokter Anda
sebelum menggunakan cengkeh sebagai tambahan alternatif. Ini karena ada beberapa jenis obat yang
dikenal dapat berinteraksi dengan Bio kimia Bunga Cengkeh.

G. DAFTAR PUSTAKA
Kompas, 2011, Cara Cerdas Memanfaatkan Cengkeh, Kompas.com. tanggal akses 30 Desember 2011
Nurdin, A dan A. Mulyana. 2001. Isolasi Eugenol Dari Minyak Cengkeh Skala Pilot Plant. Jurnal Sains
dan Teknologi Indonesia. No. 9. Hal 58 62
Nurdjannah, N. 2004. Diversifikasi Penggunaan Cengkeh. Persektif. Vol 3. No. 2, 61-70.
Ruhnayat, A. 2002. Memproduktifkan Cengkeh. Jakarta : Penebar Swadaya





LAMPIRAN-LAMPIRAN

Tanaman Cengkeh Daun Cengkeh

Buah Cengkeh Bunga Cengkeh

Biji cengkeh Cengkeh klering

Anda mungkin juga menyukai