Anda di halaman 1dari 8

HADIST DILIHAT DARI SEGI PENYANDARANNYA :

HADIST MARFU, MAUQUF, DAN MAQTHU


MAKALAH
Disusun Guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Ulumul Hadist


Dosen Pengampu : Drs. H. Achmad Bisri, M. Ag.



Disusun Oleh :
Ahmad Minanur Rohim (124211018)



FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
I. PENDAHULUAN
seperti yang kita tahu bahwa dalam Ulumul Hadist ada klasifikasi hadist ahad yaitu
pertama kepada Hadist Shahih, menurut muhadditsin yang dimaksud Hadist Shohih

Hadist yang dinukil (diriwayatkan) oleh rawy yang adil, sempurna ingatan, sanadnya
bersambung-sambung, tidak berillat dan tidak janggal.
Kedua Hadist Hasan, at-Turmudzy mentarifkan Hadist hasan dengan:


Ialah Hadist yang pada sanadnya tiada terdapat orang yang tertuduh dusta, tiada terdapat
kejanggalan pada matannya dan Hadist itu diriwayatkan tidak dari satu jurusan (mempunyai
banyak jalan) yang sepadan mananya.
Ketiga hadist Dlaif, ialah:

Ialah Hadist yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadist Shahih atau
Hadist Hasan.
Sedangkan Hadist Dloif itu sendiri ada jenis devisinya, Pertama adalah pembagian hadits
berdasarkan kuantitas perawi, kedua adalah pembagian hadits berdasarkan kekuatan, ketiga
adalah pembagian hadits berdasarkan pada transmisi, keempat adalah pembagian hadits
berdasarkan , Dan kelima adalah pembagian hadis berdasarkan sumber hadits. Kita harus
tahu satu per satu titik divisi hadits itu. Dalam makalah ini akan menjelaskan tentang divisi
hadits yang didasarkan pada transmisi, itu adalah Hadits Marf ' , Hadits Mawq uf , dan Hadits
Maqth ' .

II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan macam-macam Hadist Marfu?
2. Apa pengertian dan kehujjahan Hadist Mauquf dan Hadist Maqthu?



III. PEMBAHASAN

A. Pengertian Hadits Marf '
Etimologis adalah yang diambil. [1]
Terminologi adalah semua pidato, perilaku dan keputusan yang berkaitan dengan Nabi
Muhammad SAW.
Hadist ini disebut 'Marf , karena hadits ini telah tingkat tinggi sebagai penyebab
diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW, dengan menggunakan koneksi transmisi (muttashil )
atau tidak. [2]

B. Macam-macam Hadits Marf '
Marf 'Tashrihi,
Hadits dikenal terhubung dengan jelas oleh Nabi SAW, tentang semua pidato, perilaku,
atau keputusan. [3]
Marf 'Tashrihi telah dibagi menjadi tiga bagian:

[1] Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag. Ulumul 'Hadis. Halaman: 222
[2] Dr . Mohammad Alwi al-Maliki Hadis pengetahuan Ushul terj:. Drs.H.Adnan Qohar, SH.
Halaman: 67
[3] Ibid .68.
a. Marfu Qauliy haqiqi
b. Marf ' Ha Fi'li qiqi
b. Marf ' Ha Taqririyah q i q i
Misalnya Marfu Qauliy haqiqi :
Hadits Marf ' tentang pidatonya ( Marf Qauliy haqiqi ): apa yang Nabi mengatakan dengan
jelas.
:

( )
" Warta dari Ibn Umar ra, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: Shalat jama'ah itu lebih
afdhal dua puluh tujuh lantai dari pada shalat sendirian . " (HR Bukhari dan Muslim)

Misalnya Marf ' Fi'li Ha qiqi:
Hadist Marfu tentang perilaku nya ( Marf ' Ha Fi'li qiqi ) :berita ini Companion ini menjelaskan
dengan jelas tentang perilaku Nabi.

( : ) (
Warta dari Aisyah r.a. bahwa rasulullah saw mendoa di waktu sembahyang, ujarnya: Ya
Tuhan, aku berlindung kepada Mu dari dosa dan hutang. (HR Bukhari)
Misalnya Marf U ' Ha Taqririyah q i q i :
Hadist Marfu ketetapan tentang nya (Marf U ' Ha Taqririyah q i q i) ): perilaku Companion di
depan Nabi tanpa reaksi positif atau negatif dapatkan darinya. Seperti Ibnu Abbas ra 's mengakui
:



Konon kami bersembahyang dua rakaat setelah matahari tenggelam, Rasulullah saw
mengetahui perbuatan kami, namun beliau tidak memerintahkan dan tidak pula mencegah.[4]

Marf 'Hukmi,
Hadits yang dikatakan oleh pendamping tetapi sebenarnya terhubung oleh Nabi. [5]
Marf 'Hukmi telah dibagi tiga bagian:
a. Marf' Qauly Huk m i
b. Marf' Fi'li Hukmi
c. Marf' Taqririyah Hukmy
Sebagai contoh:
Marf hadits ' tentang pidato nya (Marf'Qauly Huk m i ):
Marf 'bahwa Companion ini jelas transmisi terhadap pidato Nabi, tetapi oleh mediator lain,
bahwa apa transmisi berasal dari Nabi. Saat berita ini menggunakan Companion Yang kata:

.
Aku diperintah begini., aku dicegah begitu
) (
Bilal r.a. diperintah menggenapkan adzan dan mengganjilkan iqamah. (HR Muttafaqun
Alaih).
Hadits Marf' tentang perilaku nya (Marf' Fi'li Hukmi ):
perilaku Companion itu dilakukan di depan Nabi atau Nabi Ketika masih Hidup.

: ) (
Jabir r.a. berkata : Konon kami makan daging Kuda diwaktu Rasulullah saw masih hidup
(HR Nasai)
Hadits Marf' Keputusan tentang nya (Marf' Taqririyah Hukmy):

[4] Ridwan202.wordpress.com
[5] Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag. Op.Cit .225
Companion berita ini diikuti dengan kata-kata Abu Qasim sunnatu, Sunnatu Nabiyyina
atau Minas Sunnati.
Percakapan Amru Ibnu 'Ash ra dengan Ummul Walad:

( )
"Jangan kau campur-adukkan pada kami sunnah nabi kami." (HR. Abu Dawud )
Ini adalah pidato Nabi sunnah, tetapi jika yang memberikan informasi dengan kata-kata
minas Sunnati atau yang lain yang sama adalah tabi'in , jadi ini hadits tidak Marf ' tapi Mawq
uf . [6]

C. Pengertian Hadits Mauquf
Secara etimologi waqaf adalah berhenti. [9]
Hadits secara terminologi adalah dihubungkan oleh pendamping, tentang pidato atau
perilaku, menghubungkan ( muttashil ) atau tidak ( munqathi ). [10]

Contoh Hadits Mauquf
, :
)(
Ali bin Ali Thalib berkata: Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan apa yang mereka
ketahui, Apakah engkau menghendaki Allah dan rasul-Nya didustakan? (HR. Al-Bukhari).

D. Hujjah dari Mauquf
Para sarjana yang diperdebatkan tentang Hadits Mauquf menggunakan sebagai hujjah .
Menurut sarjana dari Syafi'iyah di al-jadid, jika pidato pendamping ini tidak populer di
masyarakat jadi ini pidato tidak Ijma ' dan tidak bisa menjadi hujjah juga.

[6] op
[9] Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag, Op.Cit ., 226.
[10] Dr Mohammad Alwi al-Maliki. op .73
Apapun tingkat ini adalah tidak diterima sebagai hujjah untuk hukum Islam, karena piutang
sebagai hujjah hanya Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW, tetapi hadits yang mendukung oleh
pendamping. Pada prinsipnya, Hadits Mauquf tidak dapat membuat hujjah, kecuali ada qarinah
yang dapat Marf '. [12]

E. Pengertian Hadits Maqthu
Etimologis dari , Artinya pecah. [13]
Terminologi adalah pidato atau perilaku yang terkait untuk Tabi'in, tentang sanad masih
berlanjut atau tidak. [14]




Contoh Hadits Maqthu

Orang pemalu dan orang sombong tidak akan mendapat ilmu.[15]
F. Hujjah dari Hadits Maqthu
Hadits Maqth tidak bisa hujah di syara ' hukum meskipun hadits ini shahih, karena tidak
berasal dari Nabi. Ini adalah pidato hanya bagian atau perilaku atau salah satu dari hamba Islam.
Tapi, jika ada yang kuat membuktikan bahwa memungkinkan Marf ' , itu Marf '. [16]

Kesimpulan

[12] Ridwan202.wordpress.com. op
[13] Ibid. 231
[14] Dr Mohammad Alwi al-Maliki. op. 71
[15] Ibid.72
[16] Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag, Op.Cit .232
Hadits didasarkan pada transmisi dibagi menjadi tiga macam. Pertama adalah Marf', kedua
adalah Mauquf, dan ketiga adalah Maqth.
Hadits Marf ' secara terminologi adalah semua pidato, perilaku dan keputusan yang berkaitan
dengan Nabi Muhammad SAW.
Macam-macam Hadits Marf ' yaitu Marf 'Tashrihi, Marf 'Hukmi.
Hadits Mauquf secara terminologi adalah dihubungkan oleh pendamping, tentang pidato atau
perilaku, menghubungkan ( muttashil ) atau tidak ( munqathi ). [10]
Hadits Mauquf tidak dapat membuat hujjah, kecuali ada qarinah yang dapat Marf '. [12]
Hadits Maqthu secara Terminologi adalah pidato atau perilaku yang terkait untuk Tabi'in,
tentang sanad masih berlanjut atau tidak. [14]
Hadits Maqth tidak bisa hujah di syara ' hukum meskipun hadits ini shahih.

Penutup
Demikian makalah ini kami susun, penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak
kesan kekurangan dan jauh dari kesan sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah yang selanjutnya. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi siapa yang membaca dan membahasnya.



Daftar Pustaka
Alawi Al-Maliki, Muhammad. Ushul Hadis pengetahuan . Terj.Drs H.Adnan Qohar,
Drs. Rahman, Fatchur. Ikhtisar Mushthalahul-Hadits. Bandung: PT Almaarif. Cet.7.1991
Khon Majid, Abdul. Ulumul H a dits. Jakarta: AMZAH.Cet.2.2009
Ridwan202.wordpress.com

[10] Dr Mohammad Alwi al-Maliki. op .73
[12] Ridwan202.wordpress.com. op
[14] Dr Mohammad Alwi al-Maliki. op. 71
SH.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Cet.1.2006

Anda mungkin juga menyukai